ISO 31000: Sistem Manajemen Risiko

Setiap keputusan yang Anda buat pasti memiliki risiko, apalagi menyangkut urusan bisnis atau organisasi.

Mengenali dan mengurangi risiko merupakan sebuah tantangan bagi organisasi manapun.

Untuk mengantisipasi risiko yang akan ditemui dalam bisnis atau organisasi, Anda perlu menerapkan ISO 31000 yang merupakan standar manajemen risiko.

Apa Itu Risiko?

Keputusan yang dibuat oleh organisasi dalam mencapai tujuannya bisa saja menimbulkan risiko bagi seluruh elemen organisasi.

Risiko tersebut bisa dalam skala kecil atau besar seperti bangkrut. Risiko diartikan sebagai efek tidak pasti dari tujuan yang direncanakan.

Risiko merupakan efek dari ketidaktahuan pengetahuan pada saat pengambilan keputusan.

Manajemen risiko merupakan satu bagian yang penting dalam sebuah bisnis atau organisasi.

Untuk menangani risiko yang mungkin muncul nanti, Anda harus menerapkan standar manajemen risiko atau ISO 31000 di organisasi.

Apa Itu ISO 31000?

ISO (International Standard Organization) menerbitkan standar untuk pengelolaan risiko untuk membantu organisasi mengelola risiko yang mungkin terjadi.

ISO 31000 berisi standar dan komitmen organisasi yang meliputi perencanaan, akuntabilitas karyawan serta proses dalam mengelola risiko yang dihadapi organisasi.

Standarisasi ini berlaku untuk semua organisasi atau perusahaan, apa pun jenis industrinya, ukurannya dan semua jenis risiko yang dihadapinya.

ISO versi terbaru yang diterbitkan tahun 2018 atau ISO 31000:2018 memberikan pedoman, bukan persyaratan sehingga belum ada sertifikasinya.

Ini dapat digunakan untuk audit manajemen risiko serta fleksibilitas kepada para manajer untuk menerapkan standar yang sesuai dengan tujuan organisasi.

Versi revisi ISO 31000 memiliki fokus pada integrasi organisasi dan peran pemimpin serta tanggung jawabnya.

Proses dan kinerja ISO 31000 harus terintegrasi dengan sistem manajemen yang meliputi strategi dan perencanaan, ketahanan, teknologi informasi, sumber daya manusia, kepatuhan, kualitas, kesehatan dan keselamatan, kelangsungan bisnis serta manajemen krisis dan keamanan.

Elemen Dasar ISO 31000

Standar ISO 31000 memiliki tiga elemen dasar dalam penerapannya. Apa saja itu?

  • Prinsip: Sebuah dasar atau pedoman tentang manajemen risiko yang efektif dan efisien.
  • Kerangka kerja: Berupa aturan atau panduan yang terstruktur dan sistematis dalam kegiatan dan fungsi organisasi.
  • Proses: Kegiatan mengenali, menganalisa dan mengatasi risiko yang saling berkaitan.

Manfaat ISO 31000

ISO 31000 membantu organisasi mengembangkan strategi manajemen risiko untuk mengenali dan melakukan mitigasi risiko secara efektif.

Dengan cara tersebut, akan lebih mudah mencapai tujuan dan melindungi aset organisasi.

Menerapkan ISO 31000 juga dapat membantu perusahaan mengambil keputusan yang lebih efektif dan informatif terhadap sumber daya dan meningkatkan kinerja perusahaan.

Proses Penerapan ISO 31000

Ada tiga proses yang harus dilakukan oleh sebuah organisasi dalam menerapkan ISO ini, antara lain:

Perencanaan Kegiatan

Program manajemen risiko ISO 31000 harus dibuat konsisten dan berkala. Standarisasi ini membantu organisasi Anda menguraikan rencana, kerangka kerja dan proses yang tersedia dan akan dilakukan.

ISO 31000 mengharuskan Anda membentuk proses analisis risiko, solusi dan rencana serta pengawasan manajemen risiko yang berkelanjutan.

Penerapan Rencana

Setelah membuat rencana dan kegiatan, selanjutnya Anda diwajibkan melakukan penerapan dari perencanaan dan proses manajemen risiko.

Panduan untuk penerapannya terdapat dalam standar ISO 31000 yang meliputi dokumentasi untuk rencana dan cara mengelola manajemen risiko di organisasi Anda.

Pengawasan dan Evaluasi

Setelah program manajemen risiko diterapkan, perusahaan harus mereview dan memonitornya.

Proses review bisa berupa akuntabilitas, kerangka kerja, integrasi dari kegiatan perencanaan, proses serta analisis dan solusi untuk mengurangi risiko yang dihadapi perusahaan.

Dalam ISO ini juga terdapat cara mencatat review dan monitor hasil yang sudah dilakukan.

Baca Juga: Manajemen Risiko Bagi Perusahaan

Prinsip Manajemen Risiko pada ISO 31000

Ada 11 prinsip yang menjadi pedoman dalam penerapan manajemen risiko:

Memberikan dan Menjaga Value Organisasi

Dengan adanya manajemen risiko, kemungkinan besar kapabilitas perusahaan dalam menanggulangi risiko di masa depan akan meningkat sehingga bisa memberikan value bagi organisasi.

Selain itu, perusahaan jadi bisa mengantisipasi risiko buruk yang menghambat perusahaan dalam mencapai tujuannya.

Kesatuan dari Proses Organisasi

Penerapan manajemen risiko harus dilakukan di seluruh proses organisasi karena semua proses tersebut juga berpeluang mendapatkan risiko yang bisa berakibat tujuan prosesnya tidak tercapai.

Manajemen risiko menjadi tanggung jawab semua bagian organisasi atau perusahaan, bukan hanya tanggung jawab top manajemen.

Pengambilan Keputusan

Seperti yang sudah disebutkan di awal, ketika organisasi mengambil keputusan harus diperhatikan juga pertimbangan mengenai risiko yang akan muncul.

Sumber daya yang dimiliki organisasi dan kapabilitas perusahaan bisa menjadi pertimbangan bagi organisasi dalam menghadapi risiko.

Memperjelas Ketidakpastian

Manajemen risiko dapat membantu meminimalisir ketidakpastian organisasi ketika dalam proses mencapai tujuan.

Meminimalisirnya dilakukan dengan cara menentukan parameter konsekuensi dari risiko yang akan dihadapi.

Sistematis, Terstruktur dan Tepat Waktu

Penerapan manajemen risiko harus terintegrasi dan konsisten di seluruh bagian organisasi perusahaan agar efektif.

Dengan adanya risk governance dapat membantu memperjelas wewenang, tanggung jawab dan tugas dari setiap organisasi perusahaan.

Berdasarkan Informasi Terbaik yang Ada

Informasi terbaik yang diperoleh perusahaan harus terpercaya, relevan dan tepat waktu.

Untuk memperolehnya bisa dengan melakukan dokumentasi dan membentuk database informasi yang tepat sasaran.

Disesuaikan Kebutuhan Organisasi

Di dalam ISO 31000 sudah tersedia standar umum untuk diadaptasi oleh organisasi dalam memperoleh tujuannya.

Keadaan dan risiko organisasi yang berbeda-beda juga perlu disesuaikan dengan cara mengatasinya.

Memperhitungkan Faktor Budaya dan Manusia

Dalam penerapannya, hal seperti budaya, persepsi dan kapabilitas sumber daya manusia harus diperhitungkan.

Mengapa begitu? Karena dalam penerapannya melibatkan sumber daya manusia yang ada di organisasi. Jangan sampai ada perselisihan yang menyangkut kepentingan individu.

Transparan dan Inklusif

Adanya risiko di sebuah organisasi harus diketahui oleh seluruh bagian, tidak boleh ditutupi atau dibesar-besarkan.

Dinamis, Berulang dan Resposif Pada Perubahan

Penerapan manajemen risiko harus dilakukan secara konsisten dan berulang dan harus bisa beradaptasi pada perubahan yang terjadi di luar dan di dalam organisasi.

Bagaimana bisa mengetahui perubahan tersebut? Monitoring dan review adalah jawabannya.

Selalu Memfasilitasi Perubahan

Ketika menerapkan manajemen risiko, organisasi harus siap berimprovisasi secara terus menerus dengan perkembangan risiko yang akan ditemui nantinya.

Baca Juga: IS0 31000 Principles

Kesimpulan

Risiko yang ditemui oleh organisasi merupakan efek tidak pasti dari tujuan yang sudah direncanakan.

ISO 31000 membantu organisasi mengembangkan strategi manajemen risiko untuk mengenali dan melakukan mitigasi risiko secara efektif.

Ada tiga elemen dasar ISO 31000, yaitu prinsip, kerangka kerja dan proses.

Prinsip tersebut dijadikan panutan untuk menerapkan standarisasi manajemen risiko, ada 11 prinsip.

Proses dan kinerja ISO 31000 harus terintegrasi dengan sistem manajemen organisasi. Untuk memudahkan Anda mengintegrasikan semua urusan organisasi, Anda dapat menggunakan software ERP (Enterprise Resources Planning) seperti MASERP.

Software MASERP dapat membantu meminimalisir risiko bisnis karena dapat menggabungkan data bisnis untuk pengambilan keputusan yang tepat.

Data yang berada di MASERP bisa membantu mengelola ketidakpastian berupa informasi tentang gangguan dan supply chain bisnis Anda.

MASERP juga menyediakan fitur Inventory Management yang memungkinkan Anda melacak tingkat dan nilai stock secara real time.

Untuk mengantisipasi risiko bisnis dan tertarik untuk menggunakan software MASERP, segera konsultasikan kebutuhan perusahaan Anda dengan konsultan ahli kami, gratis!

Jangan lupa share artikel ini!

New call-to-action

Baca Juga: Supply Chain Management dalam Industri Manufaktur