Hal yang Memicu Kegagalan ERP di Perusahaan

Perusahaan Anda menggunakan software ERP untuk proses bisnis yang lebih baik? Jika iya, pernahkan software tersebut tidak bekerja dengan semestinya atau adanya kegagalan ERP?

Seperti yang diketahui, bahwa software ERP sendiri memiliki berbagai macam fungsi dan teknologi. Sehingga berhasil atau tidaknya penerapan software tersebut, pasti akan mempengaruhi kinerja perusahaan dan berdampak besar bagi kelangsungan bisnis suatu perusahaan.

Bahkan, ketika sebuah perusahaan menggunakan paket ERP yang telah “matang”, ibaratnya dibuat dengan minim risiko, tapi tetap saja hal tersebut tidak menutup kemungkinan untuk terjadinya kegagalan ERP.

Risiko Kegagalan Implementasi ERP

Meski akan mempengaruhi kelancaran bisnis perusahaan, namun kegagalan ERP yang dirasakan perusahaan memiliki jenis dan tingkatan yang beragam, tergantung bagaimana perusahaan menyikapi dan mengatasi masalah tersebut.

Pasalnya, ada perusahaan yang ketika terjadi kegagalan ERP, bisa menyebabkan distribusi bisnisnya kacau, sehingga memunculkan kerugian, bahkan bisa membuat reputasi perusahaan memburuk.

Selain kerugian dana, bentuk kegagalan ERP juga bisa berdampak seperti waktu implementasi yang tak kunjung usai, lalu besarnya biaya implementasi yang harus dikeluarkan perusahaan karena beberapa sebab dan lain sebagainya.

Meski kegagalan ERP bisa berpengaruh besar terhadap perusahaan, apakah dengan adanya risiko tersebut kamu selaku pemilik perusahaan harus mundur dari peluang yang ditawarkan oleh sistem ERP?

Jawabannya adalah jangan. Namanya juga berbisnis, pasti memiliki risiko. Bahkan, ketika kamu pun memilih jalan untuk tidak menggunakan sistem ERP pada bisnis di perusahaan kamu, maka cepat atau lambat kamu juga akan menemukan risiko lain yang mungkin tidak kalah memberi dampak buruk.

Lantas, apa yang harus perusahaan lakukan? Nah, agar risiko-risiko kegagalan ERP tidak terjadi, kamu harus bisa mengidentifikasi risiko-risiko kegagalan ERP tersebut. Sehingga perusahaan bisa meminimalisir dan mencegah dari kegagalan sistem ERP.

Memang apa sih hal-hal yang bisa menyebabkan kegagalan ERP? Apakah ulah dari internal (pihak-pihak perusahaan) atau karena sistem ERP nya sendiri? Yuk, ketahui beberapa faktor penyebab kegagalan ERP berikut ini.

Baca Juga: Apa itu Sistem ERP? 

Hal yang Menyebabkan Kegagalan ERP

  • Kompleksitas inheren dalam implementasi ERP
  • Harapan yang tidak realistis
  • Isu konsultan luar
  • Kustomisasi aplikasi yang dilakukan terlalu berlebihan
  • Kegiatan pelatihan yang kurang memadai
  • Menggunakan IT untuk memecahkan masalah
  • Risiko dan hambatan proses
  • Fleksibilitas waktu proyek
  • Budaya yang dimiliki perusahaan
  • Masalah infrastruktur di perusahaan

Ketika perusahaan tahu bahwa akan ada beberapa risiko kegagalan ERP, rasa ketakutan pasti akan ada. Bahkan, ketika banyak perusahaan yang berhasil dalam mengimplementasikannya dengan baik.

Sehingga, keberhasilan yang sudah dialami perusahaan-perusahaan lain bisa membuktikan bahwa implementasi software ERP memang menjadi suatu hal yang mudah untuk dilakukan.

Jadi, mengapa harus khawatir? Nah, dari pada menyoroti ketakutan akan kegagalan, lebih baik lihat hal-hal yang paling sering menyebabkan kegagalan, khususnya kegagalan dari faktor manusia. Mengapa?

Pasalnya, peran manusia dalam hal ini merupakan user dari tim manajemen yang juga menjadi salah satu faktor keberhasilan sebuah implementasi software ERP.

Kegagalan ERP dari Faktor Manusia

Dominasi 1 Orang

Kegagalan ERP karena faktor manusia yang pertama adalah dengan menghilangkan dominasi 1 orang. Nah, biasanya ditahap awal implementasi software ERP, seorang manager atau salah satu dari petinggi perusahaan yang terlibat mungkin merasa memiliki wewenang dan bisa menyampaikan pendapat terhadap kebutuhan departemen mereka.

Selain itu, mereka juga mungkin akan memastikan bahwa sistem baru dijamin akan memenuhi kebutuhan mereka. Namun, nyatanya dengan adanya dominasi dari satu orang, terkadang hal tersebut bisa menimbulkan pro dan kontra. Mengapa?

Karena dengan masukan-masukan tersebut malah akan menimbulkan keegoisan dari tim manajemen yang mengurus ERP. Di mana dominasi satu orang ini berusaha untuk menemukan cara agar mereka terhindar dari pekerjaan rutin dan semuanya ingin serba otomatis. Bahkan, mereka juga ingin mendelegasikan tanggung jawab namun bukan wewenang.

Nah, jika di perusahaan terjadi hal seperti ini, biasanya kegagalan ERP mungkin akan terjadi dan hasilnya tidak pernah baik.

Pasalnya, dalam implementasi software ERP skala besar, para konsultan dan integrator dituntut untuk selalu memahami dan menganalisa semua kebutuhan perusahaan, termasuk memberikan masukan lain atas rekomendasi para manajer ini.

Resistensi Internal

Faktor kegagalan ERP dari peran manusia yang selanjutnya adalah resistensi internal. Dalam hal ini, dukungan manajemen sangat berperan agar perusahaan bisa berubah menjadi lebih baik.

Namun, nyatanya ada masalah yang lebih berbahaya daripada ketidakinginan untuk berubah, yakni resistensi yang disengaja.

Dari pihak manajemen mungkin sudah memberikan dukungan penuh dan mendorong bahwa di perusahaannya telah menerapkan implementasi software ERP dan akan berharap bahwa penerapan tersebut akan menguntungkan semua orang pihak dan akan membuat perusahaan lebih efisien dan lebih efektif.

Tapi nyatanya, tidak semua pihak dan staff di perusahaan akan memahami hal tersebut, bahkan ada yang memberikan respon yang kurang baik.

Kok bisa seperti itu? Alasannya, karena seburuk apapun sistem perusahaan yang ada, beberapa orang akan mendapat keuntungan pribadi.

Kedua, karena ada beberapa staff yang biasanya merasa “senior” dan ahli, namun nyatanya mungkin semua proses yang mereka lakukan itu kurang tepat.

Tidak Bekerja Secara Tim

Seperti di poin-poin sebelumnya, bahwa dalam implementasi ini hanya beberapa pihak yang mendukung, selebihnya tidak karena beberapa alasan.

Namun, kembali lagi bahwa perusahaan yang berhasil mencapai tujuan adalah mereka ingin bekerja tim dengan artian bukanlah sekelompok orang yang bekerja bersama. Tapi sekelompok orang yang saling mempercayai dan saling mendukung.

Misalnya, sebuah perusahaan menentukan sekelompok orang untuk mengelola implementasi software ERP. Namun, pada kenyataannya diimplementasi tersebut tim yang dibentuk tidak bekerja secara tim, melainkan tetap memikirkan diri sendiri dan muncul rasa saling tidak percaya terhadap staf atau departemen lain.

Efisiensi Biaya

Faktor yang terakhir adalah efisiensi biaya. Mengapa? Seperti yang diketahui bahwa dalam implementasi software ERP memang membutuhkan biaya yang tidak murah akan tetapi belum tentu mahal juga.

Nah, di sini perusahaan harus memutuskan untuk menggunakan software ERP mana dan perusahaan juga memerlukan komitmen untuk itu. Tidak hanya mana yang terbaik, perusahaan tentunya juga akan mencari software ERP dengan biaya yang pas.

Namun, jika dalam pemilihan software ERP perusahaan lebih cenderung untuk menekan biaya dengan memilih software yang murah dengan implementasi kebutuhan yang tidak bisa terpenuhi, maka yang terjadi justru kebalikannya, yaitu software akan menjadi mahal dan resiko kegagalan implementasi juga menjadi lebih tinggi.

Pasalnya, kamu harus memahami bahwa implementasi software ERP bukanlah sistem komputer. Tapi, hal ini sebenarnya adalah sistem orang yang kebetulan berjalan di komputer.

Kesimpulan

Nah, itulah informasi terkait faktor-faktor penyebab kegagalan ERP yang sering terjadi pada saat melakukan implementasi ERP di perusahaan, baik dari faktor situasi, sistemnya, hingga dari faktor manusia.

Namun, apapun risiko kegagalan ERP yang sering terjadi, ada baiknya memang kamu harus mengetahui faktor-faktor kegagalan yang sudah disebutkan di atas.

Nah, dengan mengetahui informasi faktor-faktor tersebut, maka diharapkan dapat membantu kamu dan perusahaan dalam menghindari risiko kegagalan, terutama dalam mengimplementasikan sistem ERP pada bisnis di perusahaan kamu.

Namun bersama kami, kami akan memudahkan proses implementasi menggunakan metode kami yang telah teruji dari berbagai pengalaman kami selama bertahun–tahun dalam mengimplementasikan software ERP kepada klien kami.

Apalagi, kini banyak perusahaan yang mengimplementasikan sistem ERP untuk bidang financial accounting. Adapun manfaatnya agar perusahaan bisa memudahkan pekerjaan para akuntan dalam membuat laporan keuangan.

Nah, biar nggak salah pilih, sebaiknya kamu pilih software ERP yang sudah terjamin kualitas dan layanannya, salah satu software ERP terbaik, yakni MASERP.

Mengapa harus MASERP? Karena dengan MASERP kamu bisa konsultasikan terlebih dahulu bagaimana kebutuhan sistem tersebut di perusahaan kamu, bahkan kamu bisa konsultasikan berbagai bentuk modul akuntansi yang dibutuhkan perusahaan mu.

Selain itu, MASERP juga mendukung perusahaan baik skala kecil, menengah, hingga besar. Dengan software MASERP juga, semua pekerjaan yang berhubungan dengan pendataan laporan tentang keuangan dan lainnya bisa dilakukan dengan mudah dan cepat.

New call-to-action

Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan ERP