Mengenal Coretax dan Fungsinya dalam Perpajakan

Written by Tika Ulfianinda

coretax adalah

Saat ini, teknologi yang semakin berkembang juga sudah merambah ke dalam dunia perpajakan. Bagi perusahaan atau Anda yang sering berurusan dengan pajak, pasti sudah pernah mendengar Coretax. Apalagi akhir-akhir ini sering muncul di berita mengenai kendala ketika menggunakan Coretax yang berdampak pada operasional perusahaan.

Tetapi, apa itu sebenarnya Coretax? Apa benar Coretax bisa memudahkan kita dalam mengelola pajak? Artikel kali ini akan membahas lengkap mengenai Coretax beserta fungsinya dalam pajak. Yuk, baca artikel ini sampai habis!

Apa Itu Coretax dan Tujuan Coretax

Coretax adalah platform berbasis teknologi yang dibuat untuk membantu individu maupun perusahaan dalam mengelola, melaporkan, dan mematuhi kewajiban pajak agar lebih efisien. Dikembangkan dengan teknologi modern, Coretax hadir untuk menjawab kebutuhan pengelolaan pajak yang sering kali kompleks dan memakan waktu.

Tujuan utama Coretax adalah untuk menyederhanakan proses perpajakan, mulai dari perhitungan hingga pelaporan. Coretax membantu user meminimalisir human error saat menghitung pajak secara manual dan membantu perusahaan agar selalu patuh pada peraturan pajak yang kadang berubah-ubah.

Beberapa keunggulan Coretax meliputi:

  • Automasi proses perpajakan: mengurangi waktu yang diperlukan untuk menghitung dan melaporkan pajak.
  • Kompatibilitas dengan regulasi pajak terbaru: Coretax selalu diperbarui sesuai dengan kebijakan pajak terkini.
  • Aksesibilitas mudah: dapat diakses dari berbagai desktop, baik desktop maupun mobile.

Baca Juga: Cara Lapor Pajak Online Dengan Mudah

Fungsi Coretax

Coretax yang dibuat oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Indonesia berfungsi sebagai sistem administrasi perpajakan berbasis teknologi modern. Sistem Coretax dibuat untuk mendukung pengelolaan data perpajakan agar lebih terintegrasi dan efisien. Berikut ini beberapa fungsi Coretax DJP:

Integrasi Data Pajak

Coretax adalah sistem yang dapat mengintegrasikan semua data perpajakan dari berbagai sumber dalam satu sistem. Integrasi data pajak ini memungkinkan pengolahan data secara real-time dan akurat.

Otomasi Proses Administrasi

Proses administrasi perpajakan seperti pendaftaran, pelaporan, pembayaran, dan pengawasan pajak dilakukan secara otomatis, mengurangi risiko kesalahan manual.

Kepatuhan Pajak

Sistem Coretax diharapkan bisa membuat urusan perpajakan lebih transparan dan efisien, Coretax memudahkan wajib pajak untuk mematuhi kewajiban perpajakan, baik dalam melaporkan maupun membayar pajak.

Pengawasan Lebih Efektif

DJP dapat memantau kegiatan perpajakan wajib pajak dengan lebih efektif melalui analitik data lebih mendalam dan real-time, sehingga meningkatkan kemampuan pengawasan dan deteksi potensi penyimpangan.

Meningkatkan Pelayanan Pajak

Coretax memungkinkan wajib pajak untuk mengakses layanan pajak secara digital, seperti pelaporan SPT, pengajuan keberatan, atau pengembalian kelebihan pembayaran pajak.

Kompatibilitas dengan Kebijakan Pajak Baru

Sistem ini dirancang fleksibel untuk menyesuaikan diri dengan perubahan regulasi atau kebijakan perpajakan yang diterbitkan oleh pemerintah.

Efisiensi Operasional DJP

Dengan sistem Coretax, DJP dapat mengoptimalkan sumber daya manusia dan operasional dalam mengelola sistem perpajakan nasional.

fungsi coretax

Baca Juga: Audit Pajak: Dokumen Apa Saja yang Harus Disiapkan?

Kendala Saat Menggunakan Coretax

Kendala yang ditemui oleh wajib pajak dan perusahaan saat menggunakan Coretax DJP bisa bermacam-macam, terutama terkait dengan teknis, pemahaman, dan kebijakan. Berikut adalah penjelasan mengenai kendala tersebut dan akibat yang terjadi:

Kendala Teknis

  • Masalah koneksi internet: Coretax DJP berbasis online sehingga sangat bergantung pada koneksi internet yang stabil. Koneksi yang lambat atau putus dapat menghambat proses pelaporan dan pengunggahan data.
  • Server down atau gangguan sistem: ketika server DJP mengalami gangguan, wajib pajak dan perusahaan tidak dapat mengakses sistem Coretax, yang mengakibatkan pelaporan pajak terhambat.
  • Integrasi data bermasalah: perusahaan yang menggunakan software akuntansi lain sering kali menghadapi masalah saat mengintegrasikan data ke Coretax, misalnya karena format data yang tidak sesuai atau bug teknis.

Akibat:

  • Terjadinya keterlambatan dalam pelaporan pajak, yang dapat berujung pada sanksi administratif berupa denda.
  • Kehilangan data sementara akibat gangguan sistem yang tidak segera diatasi.

Kurangnya Pemahaman Pengguna

  • Minimnya pelatihan: banyak wajib pajak atau karyawan perusahaan yang belum sepenuhnya memahami cara menggunakan Coretax, terutama bagi yang baru beralih dari pelaporan manual.
  • Interface yang rumit: sistem Coretax memiliki interface yang kompleks bagi pengguna baru, sehingga memerlukan waktu lebih lama untuk menguasainya.

Akibat:

  • Kesalahan dalam pengisian atau perhitungan pajak akibat kurangnya pemahaman, yang berpotensi menyebabkan revisi atau pengenaan sanksi.
  • Proses pelaporan menjadi lebih lambat dan memakan waktu.

Masalah Keamanan Data

  • Kekhawatiran kebocoran data: wajib pajak sering kali merasa khawatir dengan keamanan data yang diunggah ke Coretax, terutama jika ada informasi sensitif seperti pendapatan perusahaan.
  • Serangan cyber: meskipun jarang, ada risiko platform ini menjadi target serangan cyber yang dapat menyebabkan data pajak hilang atau disalahgunakan.

Akibat:

  • Kehilangan kepercayaan pengguna terhadap sistem Coretax.
  • Potensi pelanggaran hukum jika data yang bocor disalahgunakan oleh pihak tidak bertanggung jawab.

Ketidaksesuaian Data dengan Regulasi Terbaru

  • Perubahan kebijakan pajak: kebijakan perpajakan di Indonesia sering mengalami pembaruan, dan terkadang tidak semua fitur Coretax langsung mengikuti perubahan tersebut. Hal ini menyebabkan ketidaksesuaian perhitungan atau pelaporan.
  • Kesalahan sinkronisasi data: ada kalanya data yang diinput tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku, sehingga memerlukan perbaikan manual.

Akibat:

  • Ketidakpatuhan terhadap kebijakan pajak yang berlaku, yang dapat menyebabkan audit pajak atau sanksi tambahan.
  • Perusahaan harus mengeluarkan biaya tambahan untuk memperbaiki laporan pajak.

Biaya Implementasi dan Waktu Adaptasi

  • Pengeluaran tambahan: beberapa perusahaan mungkin memerlukan perangkat tambahan, seperti pelatihan untuk karyawan atau software pendukung, yang bisa menjadi beban finansial.
  • Waktu beradaptasi: wajib pajak yang terbiasa dengan pelaporan manual membutuhkan waktu lebih lama untuk sepenuhnya memahami penggunaan Coretax.

Akibat:

  • Perusahaan mengalami hambatan operasional di awal implementasi.
  • Efisiensi kerja menurun selama masa transisi.

Penutup

Coretax adalah solusi untuk mengelola pajak agar lebih mudah dan efisien, namun ternyata masih perlu memiliki perbaikan agar bisa berjalan lancar dan tidak menyulitkan operasional perusahaan.

Mengelola bisnis terutama urusan penjualan yang berhubungan dengan pajak terkadang menemukan berbagai kendala seperti human error atau proses yang masih manual.

Untuk memudahkan pengelolaan operasional bisnis, Anda dapat mulai mengimplementasikan software ERP seperti MASERP yang memiliki berbagai modul dan fitur dari mulai penjualan, pembelian, manufaktur, persediaan barang, supplier, customer, aset tetap, laporan keuangan, dan masih banyak lagi.

Software ERP MASERP mengintegrasikan hampir semua lini bisnis dalam satu sistem, sehingga Anda tidak perlu membeli banyak sistem untuk satu perusahaan, ini akan menghemat anggaran perusahaan. Database yang tersimpan dalam satu sistem pun akan meningkatkan efisiensi kerja dan komunikasi antar departemen.

Segera jadwalkan demo fitur MASERP dengan konsultan ahli kami sekarang dengan mengklik gambar di bawah ini!

Komponen & Cara Membuat Jurnal Penyesuaian Persediaan Barang

Rekomendasi 6 Software Invoice Terbaik (Fitur dan Harga)