Contoh Laporan Audit Internal di Perusahaan

Ada banyak jenis laporan yang dibuat sebuah perusahaan, baik untuk kepentingan internal maupun eksternal. Tidak kalah penting dari laporan eksternal seperti pajak, laporan audit internal juga perlu dibuat dengan jelas, seperti contoh laporan audit internal perusahaan berikut ini.

Laporan Sebagai Alat Bantu Manajemen

Tidak asal dibuat laporan merupakan alat yang juga bisa digunakan untuk kepentingan manajemen perusahaan, sekaligus memberikan kesempatan bagi para auditor internal untuk mendapatkan perhatian penuh dari manajemen.

Namanya juga perusahaan, setiap departemennya harus saling melengkapi dan membantu.

Begitu juga dengan tugas auditor adalah membuat laporan internal. Tidak sekadar buat pelaporan juga bisa digunakan sebagai sebuah kesempatan sehingga tidak lagi menjadi tugas yang membosankan.

Hal tersebut bisa dijadikan kesempatan yang sempurna untuk menunjukan kepada manajemen bagaimana seorang auditor dapat memberikan bantuan.

Dengan contoh laporan audit internal ini auditor memiliki kesempatan emas untuk menunjukan dan membuka mata manajemen tentang apa-apa yang telah mereka capai.

Selain itu, laporan tersebut juga bisa digunakan untuk menjelaskan tentang hal-hal yang perlu diketahui dan dikerjakan oleh manajemen.

Umumnya, para auditor menggunakan laporan-laporan internal tersebut seperti seorang vendor. Setelah itu, mereka mempresentasikan produk-produknya kepada direktur suatu perusahaan.

Jadi laporan internal audit perusahaan sangat penting. Di sisi lain juga auditor memiliki peluang untuk melakukan presentasi yang telah disiapkan, teruji, dan tervisualisasi dengan baik.

Pentingnya Laporan Audit Internal

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, bahwa laporan audit internal bukan hanya sebuah kumpulan data tapi juga sebuah instrumen yang kuat dan dipergunakan dengan baik.

Laporan audit internal juga bisa menciptakan kesan keprofesionalan audit karena bisa memberitahu kepada klien-manajemen senior mengenai kejadian-kejadian penting, masalah, solusi, dan lain-lain yang tidak akan mereka ketahui kecuali jika diberitahukan.

Dengan adanya laporan audit internal, perusahaan dan semua departemennya bisa mengubah pandangan sekaligus mendorong untuk melakukan tindakan.

Tujuan Utama Laporan Audit Internal

Bagi kamu para auditor yang membuat berbagai laporan, pastikan harus mencapai tujuan ini. Jika tidak, laporan hanya akan membuang waktu saja.

Bagaimana laporan yang baik dan benar? Sebelum melihat contoh laporan audit internal cek dulu laporanmu apakah sudah tersemat tujuan ini:

  • Menginformasikan: menceritakan hal-hal yang mereka temui
  • Mempengaruhi: meyakinkan manajemen mengenai nilai dan validitas dari temuan audit.
  • Memberikan hasil: menggerakkan manajemen ke arah perusahaan dan perbaikan.

Fungsi Laporan Audit Internal Perusahaan

1. Sebagai alat untuk mengkomunikasikan

2. Sebagai alat untuk menjelaskan

3. Sebagai alat untuk mempengaruhi, jika diperlukan meminta dilakukannya suatu tindakan.

Bukan sekadar laporan, seorang auditor juga harus membuat laporan dengan isi yang jelas seperti berisi temuan dan opini audit karena hal tersebut akan penting bagi manajemen.

Auditor juga harus pandai mengambil kesimpulan-kesimpulan objektif dari data-data temuan tersebut.

Pembuatan laporan yang dilakukan dengan tak terburu-buru bisa membuat kamu pada auditor tidak stress.

Itu artinya, pikiran akan tenang, jernih, dan Anda bisa mengumpulkan satu per satu rekomendasi-rekomendasi yang bisa diberikan ke manajemen.

Baik dalam bentuk peringatan bagi manajemen atau kumpulan masalah yang harus diselesaikan dan lainnya yang bisa atau memerlukan perbaikan.

Jika perlu, auditor juga membuat laporan yang mengesampingkan hal-hal yang tidak material.

Kamu juga harus mampu dengan baik dalam menerjemahkan hal-hal teknik. Hal tersebut dilakukan agar isi laporan mudah untuk dipahami.

Ketika laporan telah dipresentasikan manajemen akan mulai menghargai hal yang signifikansi dari produk audit.

Manajemen juga melihat adanya pandangan berharga dari hasil laporan yang dapat diperoleh.

Tidak hanya itu, dengan hasil tersebut juga belajar untuk mengharapkan keakuratan, objektivitas dan opini yang baik, dan apa yang akan diucapkan oleh auditor internal.

Tidak perlu berbelit-belit, laporan hanya cukup mempresentasikan temuan audit dengan jelas dan sederhana.

Kesimpulannya pun harus dilayangkan dengan bukti yang persuasif. Seperti yang sudah dikatakan tujuan utama laporan audit internal di atas laporan harus memberikan arah atau memengaruhi.

Sehingga bisa digunakan untuk pengambilan keputusan manajemen dengan cara memberikan rekomendasi perbaikan.

Tugas dan Tanggung Jawab Audit Internal

  • Melakukan penyusunan dan melaksanakan rencana audit internal tahunan.
  • Melakukan pengujian serta mengevaluasi pelaksanaan pengendalian intern dan sistem manajemen risiko, sesuai dengan kebijakan yang dibuat perusahaan.
  • Melakukan pemeriksaan serta penilaian ekonomi.
  • Membuat dan memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua departemen ke manajemen.
  • Membuat laporan hasil audit dan disampaikan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris.
  • Melakukan pemantauan, penganalisaan dan melaporkannya segala pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan.
  • Melakukan penyusunan program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal serta pemeriksaan khusus apabila diperlukan.

Tips Meningkatkan Ketepatan Waktu dalam Membuat Laporan Audit Internal

Di perusahaan Anda pengembangan laporan audit internal memakan waktu yang lama dan lambat?

Biasanya pembuatan laporan audit internal bisa memakan waktu sekitar tiga sampai enam minggu.

Penyebab segala keterlambatan tersebut biasanya karena berbagai faktor. Salah satunya karena pembuatan secara tradisional.

Hal tersebut pun dianggap sebagai unsur dari sebuah prosedur audit yang baik. Tapi, nyatanya memakan waktu.

Meski demikian, para auditor juga tetap bisa membuat laporan menjadi lebih cepat atau tepat waktu dari biasa. Beberapa tips ini bisa Anda lakukan, antara lain:

  • Melakukan presentasi seluruh temuan setelah dilakukannya rapat akhir.
  • Memberikan klien jangka waktu yang wajar untuk memberikan komentarnya, yakni sekitar 30 hingga 60 hari.
  • Melakukan penulisan draft laporan di kantor berdasarkan worksheet audit.
  • Memberikan akomodasi komentar-komentar klien di dalam laporan.
  • Melakukan perbaikan draft laporan, melalui dua atau tiga tingkatan.
  • Menelaah laporan, selanjutnya telaah akhir dilakukan oleh direktur audit internal.

Lantas bagaimana seorang auditor bisa membuat laporan audit internal? Adapun contoh laporan audit internal berikut ini bisa jadi referensinya.

Bukan hanya berisi tulisan biasa laporan hasil audit umumnya juga dilengkapi dengan executive summary yang ditujukan untuk para pimpinan.

Karena laporan akan dibaca oleh pimpinan yang super sibuk dan butuh kejelasan, sehingga Anda harus membuat laporan yang bisa langsung dimengerti tanpa harus membaca secara utuh laporan hasil audit yang disampaikan.

Bahkan, Anda bisa membuat laporan hasil audit internal, yang mengacu kepada model laporan hasil pengawasan sebagaimana diamanatkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 tahun 2007 tentang Norma Pengawasan dan Kode Etik Pejabat Pengawas Pemerintah.

Anda juga bisa mengacu kepada model laporan hasil audit yang dikembangkan oleh asosiasi profesi.

Laporan hasil audit internal sendiri dikelompokkan menjadi dua bentuk, yakni bentuk surat/nota dinas dan bentuk bab (laporan lengkap).

Contoh Laporan Audit Internal

Template/Contoh Laporan Audit Internal (Bentuk Surat/Nota)

Contoh Laporan Audit Bentuk Nota

Contoh Laporan Audit Internal (Bentuk Surat/Nota):

Contoh Internal Audit

Template/Contoh Laporan Audit Internal (Bentuk BAB):

Contoh Laporan Audit Internal (Bentuk BAB):

contoh-audit-internal

Kesimpulan

Intinya, laporan yang dibuat para auditor di sebuah perusahaan sangat penting terlebih untuk kebutuhan analisis atau evaluasi manajemen dan semua departemen.

Pembuatan laporan audit internal tidak asal, jadi harus dengan teliti karena berisi terkait penemuan, masalah, solusi dan lain-lain.

Data-data yang diperoleh untuk menyusun laporan juga harus relevan. Agar tidak repot dalam mengumpulkan data-data, Anda perlu menggunakan software ERP modern seperti MASERP.

Dengan software ERP, Anda bisa mengumpulkan data-data yang nantinya bisa dipergunakan dengan rapi, jelas, dan penyimpanan data aman.

Bagaimana? Ingin pekerjaan Anda lebih mudah? Tidak hanya memudahkan pekerjaan auditor, software ERP ini juga sangat membantu industri apapun, termasuk manufaktur dan distributor.

Konsultasikan segera kendala perusahaan Anda dengan konsultan ahli MASERP sekarang, gratis!

Baca Juga: Perusahaan Manufaktur