Days sales outstanding (DSO) adalah cara yang digunakan untuk mengukur waktu yang diperlukan perusahaan untuk menerima pembayaran dari akitivitas penjualan secara kredit. Rasio ini membantu perusahaan memahami kecepatan perputaran piutang menjadi kas.
Days sales outstanding (DSO) perlu dihitung agar arus kas perusahaan tidak terganggu dan menilai sejauh mana kebijakan kredit kepada pelanggan berjalan dengan baik.
Lalu, apa saja manfaat lain dari DSO bagi perusahaan? Bagaimana cara menghitung DSO agar hasil analisisnya lebih akurat? Temukan jawabannya di artikel ini, ya!
Apa itu Days Sales Outstanding (DSO)?
Days sales outstanding (DSO) adalah indikator untuk mengetahui rata-rata waktu perusahaan mengubah penjualan kredit menjadi kas.
Nilai DSO diperoleh dengan membagi total piutang dalam suatu periode dengan total penjualan kredit bersih, lalu mengalikannya dengan jumlah hari pada periode tersebut. Periode pengukuran bisa bersifat bulanan, triwulanan, atau tahunan.
Tujuan utama DSO adalah memberi gambaran apakah pengelolaan piutang usaha sudah efisien atau belum.
Bila nilai DSO tinggi, artinya dana perusahaan yang tertahan di pelanggan nilainya besar dan berpeluang terjadi risiko gagal bayar.
Waktu penagihan yang semakin lama juga berdampak pada sedikitnya kas yang masuk dan memengaruhi likuiditas perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek.
Kenaikan DSO juga menjadi sinyal adanya masalah dalam proses pengelolaan kredit atau penagihan. Perusahaan mungkin terlalu longgar dalam memberikan kredit.
Beberapa faktor lain yang menjadi penyebab tingginya DSO adalah sistem faktur yang tidak tertata atau kepuasan pelanggan menurun sehingga mereka selalu menunda pembayaran.
Baca Juga: Jurnal Penghapusan Piutang: Metode Langsung dan Cadangan
Mengapa Days Sales Outstanding (DSO) Penting untuk Bisnis?
Days sales outstanding (DSO) dipakai untuk menilai kondisi keuangan perusahaan, terutama dalam mengelola piutang.
DSO tidak hanya membantu memantau arus kas, tetapi juga mendukung pengambilan keputusan yang lebih strategis. Berikut ini terdapat lima alasan DSO penting untuk bisnis:
Menjaga Kesehatan Arus Kas
DSO memberikan gambaran mengenai seberapa cepat perusahaan menerima pembayaran dari penjualan kredit. Nilai DSO rendah menunjukkan perusahaan mampu mengonversi piutang menjadi kas dalam waktu singkat.
Kondisi ini sangat ideal karena perusahaan memiliki likuiditas yang cukup untuk menjalankan operasional bisnis sehari-hari, membayar utang, dan melakukan investasi atau ekspansi bisnis.
Mengelola Risiko Kredit
Perusahaan dapat menilai efektivitas kebijakan kredit yang telah diterapkan dengan memahami DSO ini.
Jika nilai DSO terlalu tinggi, mungkin ada ketidaksesuaian dalam batas waktu pembayaran yang diberikan. Perusahaan bisa mengevaluasi dan memperketat kebijakan kredit untuk meminimalisir risiko gagal bayar dari pelanggan.
Membantu Prediksi Keuangan Bisnis
DSO juga dapat berfungsi sebagai indikator awal terhadap perubahan kondisi keuangan perusahaan. Ketika nilai DSO tiba-tiba meningkat atau menurun secara drastis, ini bisa menjadi sinyal adanya potensi masalah seperti penurunan kepatuhan pelanggan terhadap pembayaran atau peningkatan efektivitas tim penagihan.
Meningkatkan Efisiensi Operasional
Pemantauan DSO secara rutin membantu perusahaan mengenali pola pembayaran dari pelanggan dan mengidentifikasi pelanggan yang kerap menunda pelunasan tagihan.
Informasi tersebut berguna untuk mendukung langkah preventif, misalnya dengan mengirim pengingat lebih awal atau menyesuaikan ketentuan pembayaran. Hasilnya, pengelolaan piutang menjadi lebih efisien dan kegiatan operasional dapat berjalan lebih optimal.
Menilai Kinerja Bisnis Secara Objektif
DSO berfungsi sebagai tolok ukur untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mengelola piutang dibandingkan pelaku usaha lain di industri yang sama.
Nilai DSO yang lebih tinggi dari rata-rata menunjukkan perlunya perbaikan pada sistem penagihan atau kebijakan kredit. Sebaliknya, nilai DSO yang lebih rendah menandakan efisiensi dalam pengelolaan piutang.
Cara Menghitung Days Sales Outstanding (DSO)
Perhitungan days sales outstanding (DSO) membutuhkan dua data utama, yaitu piutang usaha dan penjualan kredit. Nilai piutang biasanya dicatat dalam laporan neraca pada bagian aset lancar.
Sementara itu, data penjualan kredit dapat diperoleh dari laporan laba rugi, meskipun sebagian analis kadang menggunakan total penjualan sebagai alternatif.
Jika kedua nilai tersebut sudah tersedia, Anda dapat langsung menghitung DSO menggunakan rumus berikut ini:
Days Sales Outstanding (DSO) = (Piutang Usaha ÷ Penjualan Kredit) × Jumlah Hari dalam Periode
Sebagai contoh, jika periode yang dianalisis adalah satu bulan, rumusnya seperti ini:
Days Sales Outstanding (DSO) = (Piutang Usaha ÷ Penjualan Kredit) × 30
Untuk periode satu tahun, maka rumusnya ada di bawah ini:
Days Sales Outstanding (DSO) = (Piutang Usaha ÷ Penjualan Kredit) × 365
Namun, perlu diketahui bahwa sebagian analis lebih memilih menggunakan 360 hari sebagai dasar perhitungan tahunan, terutama untuk menyederhanakan analisis.
Perusahaan juga bisa menyesuaikan jumlah hari dengan total hari kerja efektif dalam satu tahun sesuai dengan jadwal operasionalnya.
Contoh Perhitungan Days Sales Outstanding (DSO)
Untuk mempermudah Anda dalam memahami penerapan rumus days sales outstanding (DSO), berikut ini dua contoh kasus perhitungan untuk periode bulanan dan tahunan.
Contoh Kasus Days Sales Outstanding untuk Periode Bulanan
PT Surya Abadi Mandiri mencatat total penjualan sebesar Rp75.000.000 selama bulan April 2024. Dari jumlah tersebut, penjualan tunai mencapai Rp45.000.000, sedangkan penjualan kredit sebesar Rp30.000.000.
Pada akhir bulan, saldo piutang usaha tercatat sebesar Rp18.000.000. Perhitungan nilai DSO adalah sebagai berikut:
Days Sales Outstanding (DSO) = (Piutang Usaha ÷ Penjualan Kredit) × 30
Days Sales Outstanding (DSO) = (Rp18.000.000 ÷ Rp30.000.000) × 30
Days Sales Outstanding (DSO) = 18
Hasil ini menunjukkan bahwa PT Surya Abadi Mandiri membutuhkan rata-rata waktu 18 hari untuk mengubah piutang menjadi kas.
Nilai tersebut tergolong rendah dan umumnya dianggap sehat, karena berada di bawah batas umum yaitu 45 hari. Namun, nilai ideal DSO tetap dipengaruhi oleh karakteristik industri atau jenis usaha.
Contoh Kasus Days Sales Outstanding untuk Periode Tahunan
PT Mandala Nusantara melaporkan total penjualan tahunannya pada 2023 sebesar Rp8.000.000.000, terdiri dari Rp6.000.000.000 penjualan tunai dan Rp2.000.000.000 penjualan kredit.
Pada akhir tahun, perusahaan memiliki saldo piutang sebesar Rp600.000.000. Perhitungan DSO tahunan adalah sebagai berikut:
Days Sales Outstanding (DSO) = (Piutang Usaha ÷ Penjualan Kredit) × 365
Days Sales Outstanding (DSO) = (Rp600.000.000 ÷ Rp2.000.000.000) × 365
Days Sales Outstanding (DSO) = 109,5 atau dibulatkan menjadi 110 hari
Nilai DSO sebesar 110 hari berarti perusahaan memerlukan waktu lebih dari tiga bulan untuk menerima pembayaran dari penjualan kredit. Jika dibandingkan dengan standar umum, DSO yang ideal biasanya di bawah 45 hari.
Oleh karena itu, angka 110 menunjukkan bahwa perusahaan mungkin menghadapi kendala dalam menagih piutang. Situasi ini bisa disebabkan oleh kebijakan kredit yang terlalu longgar atau sistem penagihan yang kurang efektif sehingga perlu segera ditinjau kembali.
Indikasi Days Sales Outstanding (DSO) Tinggi atau Rendah
Days sales outstanding (DSO) merupakan rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk menerima pembayaran dari pelanggan setelah penjualan dilakukan.
DSO menjadi salah satu indikator penting dalam menilai efektivitas perusahaan dalam mengelola piutang. Di bawah ini akan dijelaskan dampak bagi perusahaan jika nilai DSO tinggi atau rendah.
Dampak DSO Tinggi bagi Perusahaan
Nilai DSO tinggi, menandakan perusahaan membutuhkan waktu yang lama untuk menagih piutang dari pelanggan. Kondisi ini bisa berdampak negatif terhadap kelangsungan operasional, seperti:
- Arus kas terganggu karena dana yang seharusnya masuk justru tertahan cukup lama.
- Sistem pembayaran atau pelayanan perusahaan kurang optimal yang menyebabkan pelanggan menunda pembayaran.
- Penagihan kurang terorganisir, misalnya tidak adanya sistem atau prosedur penagihan yang jelas.
Dampak DSO Rendah bagi Perusahaan
Sementara itu, nilai DSO rendah menandakan perusahaan mampu menagih piutang lebih cepat. Hal ini membawa manfaat positif, seperti:
- Kas perusahaan tetap lancar, karena pembayaran diterima dalam waktu singkat.
- Sistem dan pelayanan pelanggan berjalan baik sehingga pelanggan lebih cepat menyelesaikan pembayaran.
- Manajemen piutang berjalan efektif, karena ada prosedur penagihan yang jelas dan pemantauan rutin terhadap piutang.
Kesimpulan
Bisa disimpulkan, days sales outstanding (DSO) adalah indikator keuangan untuk menilai seberapa cepat perusahaan menerima pembayaran dari pelanggan atas penjualan kredit.
DSO membantu perusahaan menjaga kelancaran arus kas, menilai efektivitas sistem penagihan, dan mengelola risiko kredit.
Jika nilai DSO terlalu tinggi, perusahaan membutuhkan waktu yang lama untuk menagih piutang. Hal ini dapat menurunkan likuiditas dan menghambat kegiatan operasional.
Sebaliknya, nilai DSO yang rendah menunjukkan perusahaan mampu mengelola piutang secara efisien dan menerima pembayaran tepat waktu.
Software ERP MASERP membantu Anda untuk menagih piutang customer Anda secara tepat waktu. MASERP menyediakan reminder untuk piutang jatuh tempo setiap harinya untuk penagihan tepat waktu dan meningkatkan kesehatan cash flow perusahaan.
Dengan fitur Report Center di MASERP, Anda bisa mencatat dan membuat laporan keuangan yang meliputi laba rugi, neraca, penjualan dan lain-lain.
Pencatatan dan pelaporan manual tentu saja akan memakan banyak waktu dan memiliki peluang besar terjadinya human error. Ini akan menghambat efisiensi dan produktivitas perusahaan Anda. Software MASERP dapat dikustomisasi sesuai bisnis flow Anda, kustomisasi dari program standard yang sudah ada.
Segera ceritakan kebutuhan perusahaan Anda sekarang dengan konsultan ahli kami. Gratis demo fitur MASERP.
