Istilah leverage adalah salah satu yang cukup sering digunakan dalam dunia bisnis maupun investasi. Namun istilah ini mempunyai definisi yang berbeda. Selain itu, walaupun sering digunakan tetapi masih banyak pelaku usaha yang tidak mengetahui definisi spesifik dari istilah yang satu ini.
Nah, kira-kira, apa yang dapat kita pelajari tentang leverage ini? Yuk, baca selengkapnya mengenai leverage dalam artikel kali ini.
Pengertian Leverage
Leverage adalah cara lain dalam utang. Pada bisnis, leverage sering kali dikaitkan dengan pinjaman dana untuk membiayai pembelian inventaris, aset atau peralatan perusahaan.
Bagi pembinsis yang menerapkan leverage, sering dibandingkan pada ekuitas dalam membiayai pembelian. Jadi ketika seseorag berhutang dalam kepentingan usahanya kegiatan tersebut biasa disebut “menggunakan Leverage”.
Istilah ini umumnya paling sering digunakan dalam konteks lingkungan bisnis dan investasi. Pada peminjam dana untuk memperluas bisnis atau berinvestasi juga adalah kondisi yang dapat disebut sebagai rasio leverage.
Sebab, adapun tujuannya adalah untuk menggunakan pinjaman tersebut dalam menggarap untung lebih dari yang telah diprediksi.
Meskipun kurang umum, leverage juga dapat merujuk pada penggunaan sumber daya untuk mencapai lebih dari yang diharapkan seseorang.
Misalnya, bisnis dapat memanfaatkan utang, tetapi mereka juga dapat memanfaatkan aset, kehadiran sosial, basis penggemar, atau koneksi politik yang ada.
Biasanya, investor menggunakan leverage untuk melipatgandakan daya beli mereka pada pasar. Sementara itu, badan usaha sering menggunakan leverage untuk membiayai keperluan aset mereka.
Dengan menerbitkan saham untuk meningkatkan modal, badan usaha dapat menggunakan utang untuk berinvestasi dalam operasi bisnis dalam upaya meningkatkan nilai shareholder.
Jenis-Jenis Leverage
Operating Leverage
Leverage operasi adalah sebuah kemampuan dari perusahaan untuk menggunakan beberapa biaya operasi secara tetap (fixed operating cost).
Agar dapat memperbesar pengaruh dari sebuah perubahan volume dan juga penjualan terhadap beberapa pendapatan sebelum pajak dan juga bunga (EBIT = Earning Before Interest and Taxes).
Beban tetap pada operasional perusahaan umumnya mencakup:
- Biaya produksi
- Biaya depresiasi
- Biaya pemasaran
- Gaji pegawai
Adapun besar kecil dari leverage operasi ini dihitung dengan DOL (Degree of Operating Leverage) yang mempunyai rumus sebagai berikut:
Financial Leverage
Leverage keuangan adalah kegiatan penggunaan dari sumber dana yang memiliki beban secara tetap dengan sebuah anggapan bahwa akan memberikan suatu tambahan dari keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan beban tetap, sehingga dapat memperbesar laba yang akan tersedia bagi pihak pemegang saham.
Adapun dari besar kecil leverage keuangan itu dihitung dengan DFL (Degree of Financial Leverage) dengan rumus berikut:
Combination Leverage
Leverage gabungan merupakan sebuah pengaruh dari perubahan penjualan terhadap sebuah perubahan laba setelah mendapat pajak, untuk mengukur dengan langsung dampak dari perubahan penjualan terhadap suatu perubahan laba-rugi.
Kemudian juga pemegang saham dengan menggunakan Degree of Combine Leverage (DCL) yang telah didefinisikan sebagai persentase dari perubahan pendapatan pada per lembar saham sebagai akibat dari persentase perubahan di dalam unit yang telah terjual.
Jenis dari leverage gabungan ini dapat terjadi ketika suatu perusahaan memiliki leverage operasi serta leverage keuangan di dalam kegiatan usaha yang berguna untuk meningkatkan laba bagi para pemegang saham umum.
Baca Juga : Laporan Laba Rugi dan Contoh Pada Penyusunannya
Tujuan dan Manfaat Leverage
- Pihak perusahaan dapat untuk mengetahui posisinya terhadap berbagai kewajiban kepada pihak kreditor.
- Pihak perusahaan dapat untuk menilai kemampuannya dalam proses memenuhi kewajiban yang memiliki sifat tetap, misalnya seperti angsuran pinjaman serta bunga.
- Pihak perusahaan dapat menilai dari keseimbangan antara nilai pada aktiva (khususnya pada aktiva tetap) dengan modal.
- Perusahaan dapat menentukan dan menilai tingkat pengaruh dari utang terhadap sebuah pengelolaan aktiva.
- Perusahaan dapat untuk menilai sebuah besarnya aktiva dari perusahaan yang dapat dibiayai oleh para penghutang utang.
Cara Kerja Leverage
Ketika pemilik bisnis perlu membeli sesuatu dan mereka tidak memiliki uang tunai sebagai down payment, mereka dapat menggunakan utang atau ekuitas untuk membiayai pembelian tersebut.
Jika mereka memilih utang, mereka menggunakan leverage untuk membiayai pembelian.
Dalam banyak hal, fungsi leverage adalah seperti bentuk utang lainnya. Bisnis meminjam uang dengan janji pelunasan, seperti halnya penggunaan kartu kredit atau pengajuan pinjaman pribadi.
Meskipun demikian, utang dapat meningkatkan risiko kebangkrutan bagi perusahaan.
Jika leverage digunakan dengan benar, dana yang dipinjam juga dapat meningkatkan profit, khususnya laba atas ekuitas.
Dengan pembiayaan utang, pembayaran bunga dapat dikurangkan dari pajak, terlepas dari apakah biaya bunga berasal dari pinjaman atau jalur kredit
Selain itu, dengan melakukan pembayaran tepat waktu, perusahaan akan membuat riwayat pembayaran yang positif dan menimbulkan peringkat kredit bisnis yang baik.
Baca Juga : Leverage
Risiko Leverage
Setiap kebijakan dalam meningkatkan keuntungan sebuah perusahaan pasti dihadapkan dengan risikonya masing-masing, begitu pula dengan leverage.
Untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi, entah baik maupun buruk, ada baiknya kita tahu apa saja risiko leverage yang wajib diketahui oleh, antara lain:
Semakin Besar Leverage Semakin Sulit Keuntungannya
Hal paling krusial dan wajib digarisbawahi di sini adalah tinggi rendahnya leverage tidak sebanding dengan keuntungan. Inilah mengapa sangat disarankan agar perusahaan menggunakan leverage dalam jumlah yang proporsional dan melakukan pertimbangan matang di awal. Dengan demikian nantinya leverage tersebut dapat dimanfaatkan sesuai dengan porsinya.
Semakin Besar Leverage Beban Psikologisnya pun Semakin Bertambah
Selain itu meski posisi leverage cukup penting, tetapi sebagai pelaku usaha wajib cermat dalam memutuskan setiap langkah keuangan yang diambil. Sebab, perhitungan atas pengembalian dana pinjaman merupakan tanggung jawab utama suatu perusahaan.
Lakukan penghitungan dengan baik agar ketika memutuskan untuk menggunakan leverage, kita dapat memperoleh hasil sesuai keinginan. Ingat, leverage adalah sebuah tools yang bisa digunakan.
Kesimpulan
Demikian penjelasan artikel dari leverage yang bisa membantu Anda dalam mengelola keuangan perusahaan dengan mencari investasi yang tepat.
Dari penjelasan di atas, Anda dapat memahami mengenai seberapa penting keberadaan leverage dalam operasional suatu usaha.
Keberadaan leverage ini akan sangat berhubungan erat dengan kondisi keuangan perusahaan. Maka dari itu, sebagai pemilik usaha, Anda juga harus turut memberikan perhatian lebih pada komponen finansialnya.
Nah, untuk memudahkan Anda dalam melakukan analisis leverage pada usaha Anda, maka bisa gunakan software akuntansi seperti MASERP.
Mengapa? Karena di dalam software akuntansi modern seperti ini bisa membantu segala pekerjaan Anda, khususnya dalam proses pendataan, pencatatan, pembuatan laporan keuangan dan lainnya.
Selain itu, software akuntansi juga memiliki fitur laporan keuangan yang lengkap dan dan bisa di-custom sesuai bisnis flow perusahaan Anda.