Banyak dari kalian yang merasa aman jika kondisi keuangan baik-baik saja. Tetapi tetap saja, kita tidak bisa menghindari akan terjadinya hal-hal yang di luar dugaan dan pastinya membutuhkan biaya yang lebih banyak dari anggaran yang sudah disiapkan. Kita harus mempelajari fungsi dari dana darurat menjadi dana yang tersedia dan mudah diambil sewaktu-waktu di saat kamu membutuhkan dalam hal mendesak.
Seperti namanya dana darurat adalah dana yang dibutuhkan dalam keadaan darurat dan bersifat mudah dicairkan dan diakses dalam keadaan apapun. Dana tersebut menjadi salah satu pos yang wajib ada di dalam keuangan, sebab dana ini sangat penting dan akan menjadi sumber dana di saat-saat yang tidak terduga. Meski telah memiliki anggaran keuangan yang tepat, namun akan ada kondisi tertentu di mana kamu membutuhkan sejumlah dana di luar anggaran, bukan?
Definisi Dana Darurat
Dana darurat adalah sejumlah dana yang berfungsi dengan khusus menghadapi berbagai kondisi yang tidak terduga atau mendesak. Dana ini merupakan pos penting dalam keuangan anggaran bulanan, tetapi pada faktanya banyak orang yang cenderung lupa untuk menyisihkan dana untuk mengisi pos tersebut.
Sesuai namanya, pos keuangan ini hanya dapat digunakan pada keadaan yang bersifat darurat yang tidak biasa diatasi dengan kondisi keuangan kita secara normal. Selain itu, kondisi ini merupakan kondisi yang tidak bisa diprediksi kapan terjadi. Contohnya adalah musibah, sakit, kecelakaan, dan bahkan terkena PHK.
Karena itu, dana darurat haruslah bersifat jangka pendek, tidak rentan terkena fluktuasi, mudah diakses kapan saja dan di manapun, serta bersifat likuid agar mudah dicairkan ketika dibutuhkan. Jangan menyimpan atau mengalihkan dana darurat dalam bentuk instrumen yang hanya bisa dicairkan dalam waktu tertentu, contohnya seperti deposito.
Baca Juga: Mengenal 4 Jenis Reksadana Beserta Risiko dan Cara Berinvestasinya!
Tips Siapkan Dana Darurat
Dalam mempersiapkan dana darurat ini, kamu perlu memperhatikan tips berikut ini;
Rekening Terpisah
Penting untuk kamu untuk memisahkan dana ini di tempat selain rekening yang digunakan untuk transaksi sehari-hari. Hal ini bertujuan agar dana kamu tidak bercampur sehingga dana tersebut nantinya akan terpakai atau tidak sengaja terpakai untuk kebutuhan rutin kamu.
Kamu juga bisa lho menaruh dana kamu di produk reksadana pasar uang. Selain lebih menguntungkan dibandingkan menabung di rekening bank, dana darurat kamu juga otomatis terpisah dengan rekening untuk transaksi sehari-hari.
Jumlah Dana
Sebelum kamu menghitung berapa jumlah dana darurat yang kamu butuhkan, kamu harus cek terlebih dahulu pengeluaran rata-rata kamu setiap bulannya. Idealnya, ketika kamu masih single, jumlah dana darurat yang perlu kamu persiapkan minimal sebesar 3 kali dari rata-rata pengeluaran bulanan. Misalnya, pengeluaran rata-rata bulanan kamu Rp3 juta, maka kamu harus mempersiapkan dana tersebut minimal Rp9 juta.
Kalau kamu sudah menikah, tetapi belum memiliki anak, jumlah dana darurat yang harus dipersiapkan minimal sebesar 6 kali dari rata-rata pengeluaran bulanan. Misalnya pengeluaran rata-rata bulanan kamu Rp5 juta, maka kamu harus mempersiapkan dananya minimal Rp 30 juta. Ketika sudah memiliki 1 anak, jumlah minimal kamu sebesar 9 kali dari rata-rata pengeluaran bulanan, dan seterusnya. Semakin banyak tanggungan, semakin besar juga dana yang harus kamu persiapkan.
Jangka Waktu
Perusahaan yang bergerak di bidang investasi (di luar emas) dan jasa keuangan lainnya harus mendaftarkan diri dan mendapatkan izin OJK terlebih dahulu untuk menjalankan bisnisnya. Makanya, ada baiknya kamu browsing dulu deh di situs OJK, perusahaan yang menawarkan kamu untuk berinvestasi ini sudah terdaftar dan mendapatkan izin dari OJK atau belum. Kalau belum, baiknya kamu pikir-pikir lagi, jangan sampai menyesal nantinya.
Penghasilan Tambahan
Selain memisahkan rekening dana darurat dengan rekening transaksi sehari-hari, kamu juga bisa lho mencari sumber penghasilan lain untuk kebutuhan darurat. Kamu bisa mulai berbisnis kecil-kecilan atau mencari pekerjaan sampingan yang hasilnya sebagian besar atau seluruhnya dialokasikan untuk mempersiapkan dana darurat. Jadi, mengumpulkan dananya bisa jadi lebih cepat.
Penggunaan Hal Mendesak
Kamu harus memprioritaskan persediaan dana kamu untuk hal-hal yang mendesak saja, misalnya jika terjadi musibah kamu masuk rumah sakit dan belum punya asuransi, ongkos perbaikan rumah akibat bencana (misalnya: kebakaran atau gempa bumi), dan hal mendesak lainnya. Jangan sampai kamu menggunakan dana tersebut untuk liburan atau beli gadget agar tetap up to date.
Kamu harus pintar-pintar untuk memprioritaskan mana kebutuhan mendesak, mana kebutuhan yang bisa ditunda dulu, atau bahkan cuma keinginan kita saja. Setidaknya, kamu bisa hidup lebih tenang kalau dana darurat kamu aman.
Konsisten
Kamu harus ingat, kalau dana darurat adalah salah satu upaya jaga-jaga untuk menghadapi berbagai kemungkinan situasi darurat yang akan terjadi di masa depan. Jadi, anggaplah menyisihkan dana ini secara konsisten sebagai penolong kamu nantinya saat dihadapkan dengan situasi sulit, karena kita sendiri juga yang merasakan manfaatnya jika persediaan dana daruratnya sudah cukup dan merasa aman.
Cara Menghitung Dana Darurat
Jika kamu baru mulai untuk mengumpulkan dana darurat, mungkin kamu akan kebingungan harus menyisihkan dana berapa kali dari gaji bulanan. Besaran dana yang kamu butuhkan tergantung jumlah pengeluaran bulanan rutin. Selain itu juga dipengaruhi oleh status dan juga jumlah tanggungan di dalam anggaran keuangan. Berikut penjelasan lengkapnya:
Single (Tidak Memiliki Tanggungan)
Besaran dana bagi kamu yang belum menikah, berstatus lajang atau single, dan tidak memiliki tanggungan, setidaknya harus memiliki dana darurat sebesar 6 kali dari jumlah pengeluaran bulanan rutin. Misalnya, jika setiap bulan pengeluaranmu mencapai Rp3 juta, maka dana yang harus kamu sisihkan sebesar Rp18 juta.
Jika sewaktu-waktu sumber pendapatan bulananmu berhenti, maka dana cadangan darurat ini bisa kamu gunakan sementara untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari hingga mendapatkan pendapatan baru.
Menikah (Belum Memiliki Anak)
Bagi kamu yang sudah menikah tapi belum memiliki anak, dana yang kamu butuhkan untuk keluarga setidaknya 9 kali jumlah pengeluaran bulanan rumah tangga. Sebagai contoh, pengeluaran kamu tiap bulan mencapai Rp5 juta, kalikan dengan 9 maka dana untuk kebutuhan yang ideal untuk disiapkan adalah Rp45 juta.
Menikah (Memiliki Anak)
Lalu, bagaimana cara menghitung bagi keluarga yang memiliki 1 anak atau lebih? Tentunya besaran dana yang dibutuhkan akan lebih banyak, yakni setidaknya 12 kali jumlah pengeluaran bulanan rumah tangga. Misal pengeluaran bulanan rumah tangga kamu mencapai Rp7 juta, kalikan dengan 12 maka total besaran dana yang perlu kamu sisihkan adalah Rp84 juta.
Besaran dana ini tidak perlu ditambah kecuali ada perubahan pada pengeluaran bulanan atau seiring bertambahnya jumlah tanggungan yang dimiliki. Segera memperbarui jumlah dana sesuai dengan jumlah pengeluaran bulanan, misalnya jika kamu akan menikah atau segera memiliki anak dalam waktu dekat. Kemudian, jika dana darurat tahun ini tidak terpakai, kamu juga tidak perlu menambah besarannya jadi dua kali lipat di tahun berikutnya.
Kesimpulan
Jadi, adanya pengadaan dana darurat di dalam keuangan adalah hal yang sangat penting dan wajib bagi setiap orang. Hindari untuk menunda pengadaan dana darurat, sebab hal tersebut bisa menimbulkan masalah keuangan yang serius bagi diri sendiri.
Kelola keuangan dengan lebih bijak dan siapkan dana darurat saat ini dengan disiplin dan komitmen yang tinggi, agar keuangan siap menghadapi kondisi darurat yang mungkin saja terjadi setiap waktu.
Nah, seperti yang sudah dibahas sebelumnya, sebelum kamu mengumpulkan dana darurat buatlah anggaran keuangan yang jelas. Apalagi untuk perusahaan, menyusun anggaran perusahaan terlebih membuat laporan keuangan menjadi poin yang sangat penting.
Untuk memudahkannya, kamu bisa menggunakan software akuntansi terbaik dan efektif yaitu MASERP agar membuat laporan lebih mudah.
MASERP memudahkan kamu untuk membuat pembukuan dan laporan keuangan. Selain itu di dalamnya juga sudah dilengkapi dengan banyak fitur yang terintegrasi dengan fungsi-fungsi bisnis lainnya yang juga penting dilakukan oleh perusahaan.
Software akuntansi MASERP bisa menjadi pilihan yang terbaik untuk segala kebutuhan akuntansi usaha kamu. Jika ingin mengetahui lebih banyak tentang software MASERP yang akan memberikan banyak kemudahan pada perusahaan, langsung saja konsultasikan kendala apa yang kamu hadapi kepada konsultan ahli kami. Gratis!
Baca Juga: 4 Tips Mengumpulkan Sinking Fund