STP Marketing: 3 Cara Mudah Mengaplikasikannya!

Banyak bisnis, mungkin Anda juga, beranggapan bahwa semakin banyak pembeli maka akan semakin banyak juga keuntungan yang akan diperoleh, jadi mereka menginginkan semua orang membeli produk atau jasanya. Padahal, tidak bisa disamaratakan bahwa semua orang akan membutuhkan barang atau jasa yang Anda jual. Anda perlu mengetahui siapa target konsumen Anda dan bagaimana segmentasinya melalui cara STP marketing.

STP memiliki singkatan segmentation, targeting dan positioning. Kalau bisnis Anda dapat memahami ketiga hal tersebut, maka strategi marketing dapat berjalan tepat dan bisa menghasilkan lebih banyak pembeli. Untuk mengetahui lebih lengkapnya, yuk simak bahasannya di bawah ini!

Apa Itu STP Marketing?

Segmentation, targeting dan positioning atau disingkat STP marketing adalah sebuah strategi pemasaran bisnis yang dapat membantu Anda mengelompokkan pasar ke niche tertentu, memudahkan dalam menemukan konsumen di segmen pasar Anda secara tepat dan membantu mengetahui posisi bisnis di segmen pasar industri Anda.

Penggunaan strategi ini untuk memperoleh banyak konsumen yang tertarik pada produk atau jasa Anda dan bisnis Anda bisa bersaing di pasar. Kalau Anda sudah mengetahui target konsumen bisnis Anda, maka akan lebih mudah juga nantinya untuk membuat pesan marketing yang tepat dan relevan dengan audiens Anda.

Baca Juga: Mengenal Marketing Funnel Sebagai Kunci Sukses Bisnis

Langkah Penerapan STP Marketing

Segmentation

Secara sederhana, segmentasi pasar dalam STP marketing adalah membagi pasar penjualan Anda menjadi kelompok kecil yang memiliki karakteristik tertentu. Misalnya konsumen terdiri dari mahasiswa, pekerja kantoran dan ibu rumah tangga. Atau contoh lainnya penggemar sepatu dikelompokkan lagi menjadi konsumen yang menyukai sepatu sneakers, flat shoes dan heels.

Kalau Anda sudah memahami segmentasi pasar bisnis Anda, maka kegiatan promosi menjadi lebih mudah dan murah. Pembuatan media atau konten promosi pun bisa disesuaikan berdasarkan segmentasi dari mulai design, copywriting atau bahkan penempatan iklannya. Kenapa murah? Anda tidak perlu mengiklankan brand untuk semua orang, dengan begitu budget marketing dapat lebih hemat.

Ada empat macam segmentasi pasar yaitu segmentasi demografis, geografis, psikografis dan perilaku.

Segmentasi Demografis

Segmentasi demografis adalah pasar dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan dan lain sebagainya. Misalnya segmentasi pada film, film Frozen ditujukan untuk anak dan Star Wars untuk usia remaja dan dewasa.

Segmentasi Geografis

Berbeda dengan demografis, pada segmentasi geografis para audiens dibagi menurut letak wilayah atau lokasinya. Anda dapat menyesuaikan gaya berkomunikasi dan budaya di lokasi tersebut sehingga lebih mudah dipahami konsumen.

Segmentasi Psikografis

Selanjutnya ada segmentasi psikografis dimana Anda memahami konsumen berdasarkan kebiasaan, ketertarikan, gaya hidup, kelas sosial dan hobi mereka. Setiap orang memiliki kebiasaan dan ketertarikan yang berbeda, dan Anda bisa mendapatkan data ini melalui riset dan analisa konsumen. Misalnya dengan memakai tools Google Analytics untuk mengetahui data behavior pengunjung website Anda.

Segmentasi Kepercayaan

Kepercayaan adalah kunci dari para audiens bisnis Anda. Semakin mereka percaya, maka mereka akan semakin yakin untuk membeli produk atau jasa bisnis Anda. Kepercayaan ini meliputi agama, kebudayaan dan nilai keseharian. Misalnya skin care yang mengclaim cocok untuk kulit acne prone dan bisa lebih cepat mengeringkan jerawat, tentu banyak orang yang penasaran terutama para audiens yang sudah struggle dengan kulit berjerawat.

Baca Juga: 2 Cara Mudah Menghitung Pangsa Pasar dan Perannya untuk Bisnis

Targeting

Setelah Anda memahami segmentasi pasar bisnis Anda, selanjutnya adalah menentukan target pasar yang tepat agar bisnis memiliki banyak pelanggan dan bisa bersaing dengan kompetitor. Ada tiga faktor yang perlu menjadi pertimbangan antara lain profitabilitas, potensi pertumbuhan dan kemudahan akses.

Setiap bisnis pasti ingin mendapatkan banyak profit, termasuk Anda. Oleh karena itu, Anda perlu memastikan kalau segmentasi pasar yang Anda targetkan dapat menghasilkan profit besar. Seperti misalnya Anda menjual olahan daging sapi tetapi menargetkan para vegetarian, tentu ini cara yang tidak tepat. 

Sebelumnya sudah dijelaskan kalau segmentasi dalam STP marketing dilakukan dengan membagi pasar penjualan menjadi lebih kecil, tetapi ternyata tidak semua pasar bisa dibagi menjadi lebih kecil. Pada beberapa industri, membagi pasar yang lebih kecil terkadang malah membuat bisnis tidak dapat berkembang.

Anda juga perlu memperhatikan apakah pasar tersebut dapat bertumbuh di masa mendatang. Jadi, bisnis Anda tidak hanya dapat berjalan lancar di masa kini, tetapi juga di masa depan. Sebaiknya pikirkan juga perkembangan bisnis untuk masa depan, Anda tentu menginginkan bisnis yang berjalan lancar di saat ini dan masa mendatang kan?

Selain bisa mendatangkan profitabilitas dan pertumbuhan di masa mendatang, segmentasi pasar juga harus mudah diakses. Sebagai contoh, Anda menargetkan pasar Korea Selatan untuk menjual produk merchandise, tetapi Anda tidak tahu cara berkomunikasi dan sistem pengiriman ke negara tersebut. Jadi, pastikan Anda memilih target pasar yang mudah diakses sehingga tidak menghambat bisnis Anda.

Cara mudahnya, Anda bisa memakai beberapa pilihan di bawah ini untuk menentukan sasaran:

  • Single segment: hanya pada satu segmen pasar
  • Selective specialization: memilih beberapa segmen dari keunggulan tertentu
  • Product specialization: memilih berdasarkan produk tertentu
  • Market specialization: menyediakan kebutuhan di segmen tertentu
  • Full market coverage: semua kelompok 

Baca Juga: Software Keuangan Terbaik: 8 Fitur Penting Ini Wajib Ada!

Positioning

Komponen ketiga dari STP marketing adalah positioning. Dalam komponen ini Anda perlu mengetahui cara memposisikan bisnis di segmen yang sudah ditargetkan. Produk maupun jasa yang Anda jual perlu memiliki unique selling point (USP) yang bisa membuat audiens yakin menjadi konsumen Anda dan tidak memilih kompetitor. Anda perlu memahami kebutuhan dari target marketing dan menyampaikan bahwa produk maupun jasamu bisa memenuhi kebutuhan pelanggan.

Contoh yang biasa ditemui adalah produk Apple yang dikenal sebagai gadget berkualitas mewah dan elegan. Para konsumen Apple selain ingin membeli produk, tetapi juga mencari kemewahan dan gengsi.

Baca Juga: Memahami Jenis dan Cara Melakukan Benchmarking Bisnis

Kesimpulan

STP marketing adalah singkatan dari segmentation, targeting dan promotion. Dengan cara ini, Anda bisa mengelompokkan segmentasi pasar untuk bisnis Anda, mengetahui target audiens yang tepat dan memposisikan brand atau bisnis Anda di pasar. Semua itu akan memudahkan Anda dalam membuat campaign marketing yang tepat dan bisa mendatangkan banyak profit.

Selain fokus pada marketing, dalam sebuah bisnis atau perusahaan juga ada banyak departemen baik itu keuangan, HRD, produksi, sales dan lain sebagainya. Salah satu cara yang tepat untuk memudahkan operasional bisnis yang memiliki banyak departemen adalah menggunakan software ERP yang terintegrasi seperti MASERP.

MASERP dapat digunakan untuk lebih dari satu entitas perusahaan tanpa biaya tambahan. Dengan database SQL server, MASERP kuat menampung jutaan transaksi dan tidak akan corrupt.

Yang membedakan MASERP dengan vendor lain, MASERP dapat dicustom sesuai dengan bisnis flow perusahaan Anda dan dapat juga diintegrasi dengan software lain. Biarkan software yang beradaptasi dengan bisnis flow Anda, bukan bisnis Anda yang mengikuti flow software.

Untuk mengetahui lebih banyak tentang software MASERP yang akan memberikan banyak kemudahan pada perusahaan Anda, langsung saja konsultasikan apa yang Anda butuhkan kepada konsultan ahli kami sekarang. Gratis!

New call-to-action