Penilaian Kinerja Karyawan: Ketahui 10 Indikatornya

Penilaian kinerja karyawan yang bagus tidak hanya dilihat dari hasil yang sudah dikerjakannya, namun juga dilihat dari prosese karyawan tersebut dalam menyelesaikan pekerjaannya. Kinerja merupakan hasil kerja, hasil dari keseluruhan proses seseorang dalam mengerjakan tugasnya.

Penilaian kinerja karyawan dilakukan setahun sekali untuk melihat kualitas karyawan demi membangun perusahaan. Lalu indikator apa saja yang biasanya ditetapkan perusahaan untuk menilai kinerja karyawannya? Yuk, cari tahu selengkapnya dalam artikel ini.

Definisi Penilaian Kinerja Karyawan

Penilaian kinerja karyawan atau performance appraisal adalah proses mengevaluasi seberapa baik karyawan melakukan pekerjaan mereka jika dibandingkan dengan seperangkat standar, dan kemudian mengkomunikasikan informasi tersebut pada karyawan.

Kegiatan yang mengukur/menilai pelaksanaan pekerjaan untuk menetapkan sukses atau gagalnya seorang pekerja dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab dibidang kerjanya masing-masing. Terdapat beberapa pihak yang dijelaskan oleh Snell dan Bohlander (2010: 370-374), yang dapat melakukan penilaian kinerja antara lain :

  •  Penilaian oleh manajer atau supervisor
  • Penilaian diri
  • Penilaian bawahan
  • Penilaian rekan
  • Penilaian tim
  • Penilaian pelanggan

Baca Juga: Manfaat dan 3 Cara Mudah Membuat Performance Review

Tujuan Penilaian Kerja

Adapun tujuan penilaian kerja terbagi menjadi dua jenis yaitu:

Penilaian Kinerja Umum

Bertujuan untuk memperbaiki pelaksanaan pekerjaan para pekerja dengan memberikan bantuan agar setiap pekerja mampu mewujudkan dan mempergunakan potensi yang dimilikinya secara maksimal dalam melaksanakan misi organisasi. Tujuannya tidak lain untuk mempersiapkan informasi bagi pekerja dan para manajer dalam membuat keputusan.

Kemudian dapat menyusun inventarisasi SDM di lingkungan organisasi dan digunakan dalam mendesain hubungan antara atasan dan bawahan, untuk mewujudkan saling pengertian dan penghargaan dalam rangka mengembangkan keseimbangan antara keinginan pekerja dengan sasaran perusahaan dan meningkatkan motivasi kerja, yang berpengaruh pada prestasi kerja karyawan dalam melaksanakan tugasnya.

Penilaian Kinerja Khusus

Untuk melakukan promosi, menghentikan pelaksanaan kerja yang keliru, menegakkan disiplin sebagai kepentingan bersama, dan menetapkan pemberian penghargaan.

Penilaian kerja menghasilkan informasi yang dapat digunakan sebagai kriteria dalam membuat tes yang mempunyai validitas tinggi dan dapat digunakan sebagai umpan balik bagi pekerja dalam meningkatkan efisiensi kinerja.

Penilaian ini bisa berisi informasi yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan pekerjaan dan tentang spesifikasi jabatan yang harus dilaksanakan oleh manajer atau kerja sama petugas menejemen SDM terhadap bawahannya.

Manfaat Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja karyawan dapat dirasakan manfaatnya oleh ketiga pihak, yaitu karyawan, penilai dan perusahaan. Manfaat yang terutama dirasakan oleh karyawan dari penilaian kinerja adalah :

  • Karyawan dapat termotivasi untuk lebih baik lagi.
  • Dapat meningkatkan kepuasan kerja.
  • Karyawan dapat mengetahui kelebihan dan kelemahannya serta memperbaiki kelemahan dan meningkatkan kelebihan.
  • Dapat mengetahui standar hasil yang ditetapkan.
  • Terjadinya komunikasi yang baik antara atasan dengan karyawannya.
  • Dapat berdiskusi mengenai masalah pekerjaan dan cara atasan dalam mengatasinya.
  • Terjalin hubungan baik antara karyawan dengan atasan.
  • Karyawan dapat melihat lebih jelas konteks pekerjaannya

Penilaian Kinerja untuk Karyawan

Dalam melakukan penilaian, manajer harus mempertimbangkan beberapa aspek dari karyawannya dan memberikan motivasi yang positif untuk meningkatkan kinerja karyawan pada masa mendatang. Adapun penilaian kinerja karyawan yang bagus, adalah :

  • Memikirkan dengan baik dan matang sebelum bertemu dan berbicara dengan karyawan. Jangan membuat laporan terlebih dahulu sebelum menganalisa kinerja karyawan.
  • Berikan kritik yang membangun dan jika ingin bersikap kritis, maka berikan pernyataan secara terinci, tanpa emosi, netral dan profesional. Berikan saran kepada karyawan untuk lebih baik lagi sesuai harapan perusahaan.
  • Sebaiknya ikutilah perkembangan kinerja karyawan sebelumnya. Jika karyawan telah mengikuti saran yang diberikan pada penilaian kinerja sebelumnya, maka berilah pujian.
  • Buatlah karyawan menyadari akan pengawasan dan juga evaluasi yang dilakukan terhadap kinerja mereka, sehingga dapat memberikan penegasan kepada karyawan.

Sekali lagi ingat, bahwa dalam penilaian kinerja karyawan yang bagus hindari konflik antara atasan (manajer) dengan karyawan dan selalu ciptakan hubungan yang baik agar karyawan dapat mencurahkan permasalahan, aspirasi dan cita-cita mereka seputar pekerjaan.

10 Indikator Penilaian Kinerja

Ketepatan Waktu

Indikator ketepatan waktu paling banyak dipakai perusahaan yang memiliki jenis pekerjaan dengan deadline atau tenggat waktu sangat ketat yang tak bisa dilanggar. Ketepatan waktu dan kecepatan juga menunjukkan efisiensi kandidat dalam bekerja. Semakin sedikit waktu yang dibutuhkan untuk bekerja maka semakin efisien proses kerja mereka.

Tanggung Jawab

Dapat mengukur pemenuhan tanggung jawab dari peran yang dijalankan karyawan mana yang sudah memenuhi harapan dan mana yang belum. Penilaian ini biasanya dilakukan pada karyawan yang baru, misalnya dalam masa percobaan untuk mengetahui kecocokan kandidat dengan peran atau pekerjaan yang diberikan.

Kuantitas dari Hasil

Hasil pekerjaan juga diukur dengan pemenuhan target dalam satuan waktu, misalnya target harian, mingguan, atau bulanan. Target dikonversi dalam ukuran kuantitas, misalnya target sales menjual sejumlah produk atau mendapatkan sekian pelanggan dalam sebulan. Kuantitas merupakan indikator penilaian kinerja pegawai yang paling sering digunakan karena paling mudah diukur dalam angka.

Kehadiran

Tingkat kehadiran dapat menggambarkan kedisiplinan dan komitmen karyawan dalam bekerja. Presensi juga menunjukkan kepatuhan karyawan pada peraturan perusahaan mengenai waktu kerja dan kesadaran terhadap kewajibannya sebagai pekerja.

Karena itu, presensi tidak hanya diukur dari kehadiran karyawan, tetapi juga ketepatan waktu masuk dan selesai kerja. Keterlambatan yang berulang mengurangi durasi jam kerja yang berarti juga mengurangi produktivitas.

Kerja sama Tim

Indikator ini mengukur seberapa bagus karyawan menjalankan tugasnya dalam tim, bagaimana mereka berkomunikasi dengan atasan, menerima perintah dan menjalankannya serta berkolaborasi dengan rekan kerja. Beberapa karyawan cukup baik dalam perannya untuk pekerjaan yang sifatnya individual tetapi gagal dalam pekerjaan yang menuntut teamwork, misalnya sulit beradaptasi dengan orang lain.

Kualitas Pekerjaan

Kualitas pekerjaan adalah indikator penting dan digunakan perusahaan dalam menilai hasil kerja karyawan. Indikator ini menentukan keterampilan, kecakapan, dan tingkat kompetensi karyawan dalam bekerja. Hasil pekerjaan berkualitas berarti memenuhi standar mutu yang ditetapkan dan mengurangi komplain pelanggan.

Karakter

Karakter juga menjadi kriteria penilaian kinerja karyawan yang tak bisa diabaikan. Bagi beberapa perusahaan karakter yang sesuai dengan budaya perusahaan menjadi syarat nomor satu dalam mempertahankan karyawan.

Sebagai contoh, di perusahaan yang menjunjung integritas, kejujuran menjadi syarat mutlak yang harus dimiliki setiap pegawai. Misalnya, perusahaan media massa yang punya reputasi dan kredibilitas kuat di mata publik tidak segan memecat karyawan yang menerima uang/suap dari narasumber.

Perilaku

Aspek perilaku juga menjadi indikator penilaian kinerja pegawai yang cukup penting bagi banyak perusahaan. Bahkan, seringkali indikator ini menjadi yang paling dominan melebihi hasil pekerjaan, terutama untuk karyawan dalam masa percobaan atau kontrak.

Karyawan yang memenuhi target pekerjaan bisa gagal untuk dipertahankan karena punya perilaku buruk di kantor, seperti menolak perintah atasan, sering berkonflik dengan rekan kerja, tidak tepat waktu, bolos kerja tanpa alasan dan sebagainya.

Kepemimpinan

Kepemimpinan merupakan keterampilan sosial yang juga menjadi indikator penilaian kinerja bagi karyawan yang memiliki anggota tim atau bawahan, seperti manajer atau supervisor. Karyawan yang memiliki leadership kuat dapat membawa pengaruh positif bagi kinerja tim, seperti menjaga motivasi anggota, mengefisienkan pekerjaan, dan mengatasi hambatan tim lebih cepat.

Inisiatif

Banyak perusahaan yang menganggap inisiatif karyawan sebagai hal positif dalam penilaian kinerja, misalnya inisiatif pemecahan masalah yang jitu, inisiatif meredam konflik dalam tim, dan inisiatif untuk melakukan hal-hal baru yang memberikan hasil nyata. Karyawan yang punya inisiatif biasanya merupakan pekerja mandiri yang dapat menjalankan perannya tanpa perlu banyak supervisi dari atasan.

Kesimpulan

Setiap perusahaan pasti memiliki metode penilaian kinerja karyawan masing-masing. Penilaian tersebut dapat dilakukan setiap bulan, setiap kuartal, atau bahkan setiap tahun. Dalam penilaian tersebut, terdapat berbagai indikator yang digunakan untuk menilai performa karyawan.

Indikator tersebut tentunya disesuaikan dengan target pencapaian dan penilaian yang diharapkan. Nah, penilaian ini juga bisa digunakan sebagai penentu gaji, jabatan, dan lainnya, maka penilaian ini harus dicatat dengan rapi dan akurat agar atasan, manajemen atau HRD bisa dengan mudah melihat perkembangan karyawan-karyawan mereka. 

Agar proses pencatatan penilaian bisa dilakukan dengan mudah, akurat, dan cepat, maka bisa menggunakan software akuntansi seperti MASERP. 

MASERP juga bisa digunakan oleh tim akuntan atau finance untuk mencatat segala transaksi dan laporan keuangan perusahaan.

MASERP juga bisa digunakan oleh perusahaan dari berbagai industri seperti manufaktur dan distibutor. MASERP bisa dicustom sesuai dengan bisnis flow perusahaanmu, lho!

Baca Juga: 4 Jenis Performance Appraisal Beserta Fungsi dan Tujuannya