Bicara tentang bisnis retail, mungkin yang ada di pikiranmu adalah bisnis yang dikelola perusahaan besar, namun bisa menjual barang langsung kepada konsumen dengan skala kecil. Nah, di balik berjalannya bisnis retail, pasti ada tim manajemen retail yang bekerja keras untuk memperlancar proses penjualan.
Apa Itu Retail?
Retail sendiri berasa dari bahasa Perancis, yakni ritellier yang artinya memotong. Sehingga, pengertian retail adalah sebuah proses penjualan barang atau jasa yang langsung ditujukan kepada konsumen dengan penjualan skala kecil atau eceran.
Bisnis retail ini tentu saja diciptakan dengan tujuan untuk memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pribadi atau keluarga. Sehingga, pembeli tidak harus membeli barang kebutuhan langsung ke pabriknya.
Untuk proses transaksi jual beli di bisnis retail, tentunya sangat memudahkan juga untuk konsumen karena bisa bisa dilakukan di mana pun baik di toko fisik secara langsung ataupun melalui toko online.
Terlebih, semenjak pandemi banyak masyarakat yang sudah beralih untuk berbelanja kebutuhan harian melalui bisnis retail online.
Nah, dengan kepopuleran bisnis retail ini, maka manajemen retail sangat berperan penting. Sebab, manajemen retail harus bisa melihat kondisi pasar agar mereka bisa melayani pelanggan dengan baik dan memenuhi setiap kebutuhan konsumennya dengan efektif serta efisien.
Pengertian Manajemen Retail
Lantas, apa pengertian manajemen retail? Manajemen retail adalah sebuah proses kegiatan bisnis, dalam melakukan perencanaan, pengelompokkan dan pengendalian sumber daya yang dimiliki perusahaan.
Adanya manajemen retail yang baik, maka bisa membuat bisnis retail barang dan jasa di perusahaan tersebut menjadi semakin lancar. Intinya, manajemen retail ini adalah proses pengaturan dari seluruh faktor-faktor yang mempengaruhi proses perdagangan barang dan jasa langsung kepada konsumen.
Baca Juga: Retail Produk: Pengertian dan Klasifikasi Berdasarkan Produk yang Dijual
Jenis-Jenis Manajemen Ritel
Tidak hanya retailnya saja yang memiliki banyak jenis manajemen retail juga memiliki beberapa jenis, yakni sebagai berikut:
Retail Independen
Jenis manajemen retail yang pertama adalah retail independen, dimana pelaku bisnis retail independen ini membuat dan menjalankan bisnisnya tanpa adanya bantuan dari orang lain.
Mulai dari melakukan perencanaan, proses pembangunan, produksi, sampai bisnisnya berdiri. Namun, biasanya setelah sukses retail independen mulai membutuhkan tenaga bantuan yakni dengan mencari karyawan dan digaji selayaknya pegawai.
Retail yang Sudah Ada
Jenis manajemen retail yang selanjutnya adalah retail yang sudah ada, di mana bisnis ini biasanya merupakan bisnis warisan atau juga bisa dari hasil pengalihan kepemilikan dari bisnis yang memang sudah ada sebelumnya.
Nah, pemilik baru bisnis retail ini tugasnya hanya perlu bertanggung jawab dan melanjutkan bisnis tersebut. Sehingga tidak perlu repot membangun bisnis dari awal karena biasanya branding bisnis ini juga sudah bagus dan dikenal masyarakat.
Dealer
Dealer biasa dikenal sebagai tempat penjualan motor atau mobil, tapi dealer ternyata masuk sebagai jenis retail di mana dealer adalah badan usaha atau milik perorangan, yang perannya adalah sebagai distributor bagi produsen ke konsumen.
Tidak sembarang, pembangunan bisnis dealer juga biasanya sudah memiliki izin khusus dari produsennya, sehingga pemilik dealer tidak perlu mengeluarkan biaya.
Waralaba
Jika kamu tahu, bahwa minimarket Indomaret bukan sepenuhnya dimiliki oleh PT. Indomarco, karena sebagian tokonya ada yang milik orang lain atau biasa disebut sebagai bisnis waralaba atau franchise.
Mirip dengan bisnis dealer di sini pelaku waralaba harus memiliki izin untuk menggunakan nama, barang, konsep, dan rencana bisnis yang sama dari perusahaan induk (contoh ke PT Indomarco untuk membuat Indomaret).
Di sini calon pemilik Indomaret, harus membutuhkan biaya untuk mendapatkan izin dari pihak waralaba. Selain itu, calon pemilik Indomaret ini juga akan tetap mendapatkan sarana yang sama dengan Indomaret miliki perusahaan induk.
Network Marketing
Jenis manajemen retail selanjutnya ini biasanya tidak terlihat fisiknya, di mana bisnis retail memiliki proses penjualan dari mulut ke mulut, maka dari disebut dengan network marketing atau juga biasa disebut dengan Multi Level Marketing (MLM).
Nah, untuk melakukan penjualan, pihak pemasaran akan direkrut secara khusus untuk melakukan penjualan barang, yang didapatkan langsung dari distributor atau produsen.
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, pelaku bisnis MLM tidak perlu toko fisik karena proses penjualannya hanya mengandalkan orang-orang dalam jaringan saja.
Corporate Chain
Jenis manajemen retail yang terakhir adalah corporate chain. Di mana, bisnis ini terdiri dari dua atau lebih jenis bisnis yang dimiliki oleh beberapa orang pemegang saham.
Bisnis ini juga biasanya tergabung dalam satu grup, misalnya seperti Matahari Group, Ramayana Group, Yogya Group, dan lain sebagainya.
Fungsi Manajemen Ritel
Minimalisir Kegagalan Penjualan Pasar Domestik
Fungsi manajemen retail yang pertama adalah bisa meminimalisir risiko kegagalan penjualan barang di pasar domestik. Sehingga di sini peran manajemen berfungsi untuk memikirkan cara dan mencoba peluang penjualan baru, seperti memperluas pasar, misalnya ke luar negeri.
Bagian dari Proses Regulasi
Fungsi manajemen retail selanjutnya adalah sebagai bagian dari proses regulasi, di mana saat ini perdagangan sudah diberikan kebebasan. Bahkan, jika pemilik retail ingin coba peluang ke pasar internasional, maka pemilik bisa melakukan perdagangan di lintas negara.
Menciptakan Sistem Distribusi yang Lebih Baik
Berikutnya, manajemen retail bisa berfungsi sebagai pencipta sistem distribusi penjualan yang lebih baik. Karenanya, kini barang apapun yang dijual bisa lebih mudah didistribusikan di pasar domestik maupun dari negara asalnya ke negara lain.
Baca Juga: Apa Perbedaan Distribusi dan Distributor? Intip Arti, Jenis, dan Contohnya
Faktor yang Mempengaruhi Manajemen Retail
Dibalik peran manajemen retail di sebuah bisnis, namun ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi kinerja manajemen, yakni sebagai berikut:
Harga Barang
Seperti yang diketahui, harga rata-rata barang yang ada di toko retail merupakan harga pasti yang tidak bisa ditawar lagi, berbeda seperti barang yang ada di pasar.
Reputasi
Faktor yang kedua adalah reputasi perusahaan retail itu sendiri, hingga reputasi barang yang dijual. Pengaruh reputasi hingga citra akan membuat konsumen percaya dan jika reputasinya baik, maka bisa menjadi bagian dari konsumen yang setia.
Promosi
Faktor yang juga bisa mempengaruhi peran manajemen retail adalah proses promosi. Terlebih kini teknologi sudah semakin canggih, sehingga promosi akan lebih mudah dan ampuh dilakukan. Seperti bantuan media sosial, di mana target pasar akan lebih mudah dikejar.
Kualitas Barang
Ada harga ada kualitas, di mana dalam hal ini konsumen akan mempertimbangkan kualitas barang yang ditawarkan oleh bisnis retail. Jika harga terlalu mahal dengan kualitas yang standar, mungkin konsumen akan beralih ke brand lain. Sehingga, disarankan kualitas harus bisa disesuaikan dengan harga.
Manfaat Barang
Kini, konsumen tidak asal berbelanja, di mana mereka melihat apakah barang yang dilihat bermanfaat baginya atau tidak. Sehingga, hal tersebut juga akan menjadi bahan pertimbangan ketika ia akan membeli barang.
Klasifikasi Manajemen Retail
Berbasis Toko
Bisnis retail dengan transaksi melalui perantara dari toko retail. Klasifikasinya dibagi dua, yakni:
– Toko berdasarkan pada kepemilikan
– Toko berdasarkan pada barang yang dijual
Berbasis Non-Toko
Bisnis retail yang fokus langsung dengan konsumennya. Ada dua cara , yaitu:
– Personal; Penjualan secara langsung atau disebut direct selling.
– Nonpersonal; melalui media seperti lewat televisi, email marketing, telepon, broadcast message, brosur, atau katalog.
Berbasis Layanan
Bisnis retail dengan banyak layanan untuk konsumennya. Layanan tersebut bisa berupa jasa servis elektronik, perbankan, penyewaan, dan lain sebagainya.
Kesimpulan
Bisnis retail tanpa manajemen retail tidak akan berjalan lebih lancar, ketimbang bisnis tanpa menggunakan manajemen retail. Adapun, manajemen retail merupakan sebuat proses penjualan, yang di mana tim manajemen akan menyusun apa yang menjadi rencana penjualan, target sasaran, promosi yang akan digunakan, dan lain sebagainya.
Bisnis retail tanpa manajemen mungkin akan kalah bersaing, di mana saat ini sudah banyak bisnis retail yang sukses mencapai target baik penjualan secara offline atau online, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Nah, jika bisnis retail kamu sudah besar dan sukses, seperti Matahari Departement Store, atau PT. Indomarco, maka kamu butuh software akuntansi modern seperti MASERP, untuk membantu membuat laporan keuangannya.
Meski bisnis retailmu belum sebesar mereka, namun dengan software akuntansi MASERP ini, kamu lebih bisa mengontrol bisnismu.
Selain itu, MASERP juga memiliki banyak fitur akuntansi atau keuangan yang bisa digunakan tim finance, untuk membuat laporan keuangan, data barang penjualan, dan lainnya.
MASERP bisa digunakan dengan mudah, bahkan buat kamu yang bukan spesialis akuntansi.
Baca Juga: Software Manufaktur Adalah Strategi Bisnis Terbaik! Sudah Pakai?