Operational expenditure atau OPEX adalah gambaran “detak jantung” dari operasional sehari-hari perusahaan. Mengapa detak jantung? Karena meliputi biaya-biaya rutin untuk kelancaran operasional perusahaan. OPEX menjaga nyawa perusahaan berjalan lancar dan tetap terus mendapatkan profit. Salah satu penyebab bisnis tidak dapat profit maksimal walau omset meningkat adalah biaya OPEX yang juga terus membengkak.
Di artikel kali ini akan dijelaskan secara lengkap pengertian OPEX, fungsinya bagi sebuah bisnis, cara menghitung dan rumus OPEX, serta tips menurunkan OPEX. Yuk disimak sampai habis!
Apa Itu OPEX?
OPEX adalah singkatan dari operating expense atau operational expenditure. Biaya yang dimaksud adalah biaya-biaya yang selalu menjadi pengeluaran sebuah bisnis atau perusahaan sebagai biaya operasional sehari-hari, bersifat penting karena digunakan untuk menjalankan dan menjaga fungsionalitas bisnis. Tetapi perlu dicatat, OPEX tidak berhubungan langsung dengan produksi barang atau service yang ditawarkan bisnis.
Biaya operasional dalam sebuah bisnis dapat meliputi biaya sewa gedung, gaji dan upah, asuransi, maintenance, alat tulis dan biaya administrasi lainnya.
OPEX perlu dikelola dan di-tracking dengan benar agar stabilitas keuangan bisnis tetap terjaga. Dengan menjaga pengeluaran, akan berpengaruh pada laba bersih yang diperoleh perusahaan.
Fungsi OPEX Bagi Bisnis
OPEX memiliki beberapa fungsi utama bagi bisnis, antara lain:
- Memelihara operasional: membantu kegiatan operasional perusahaan tetap berjalan efisien, bersifat rutin untuk operasional sehari-hari seperti biaya listrik dan air, biaya gaji dan upah karyawan.
- Mengelola fungsionalitas: meliputi biaya yang mendukung fungsi dasar bisnis seperti maintenance mesin, alat tulis kantor, dan biaya untuk bahan-bahan operasional lainnya.
- Mengambil keputusan: tracking dan analisa OPEX membantu manajemen dalam mengenali bagian operasional mana yang memerlukan peningkatan efisiensi agar bisnis tidak merugi.
- Merencanakan anggaran: memahami dan mengelola biaya operasional dengan baik dapat membantu perusahaan merencanakan dan mengalokasikan resource dengan efektif, termasuk dalam merencanakan anggaran harian, bulanan dan tahunan.
- Menetapkan harga produk: besar biaya operasional dapat mempengaruhi berapa harga yang perlu ditetapkan di produk yang akan dijual dan menentukan berapa besar laba yang diharapkan.
- Menyusun laporan keuangan: OPEX adalah biaya yang perlu dilaporkan di laporan keuangan perusahaan karena menentukan berapa banyak pengeluaran dan laba bersih yang diperoleh perusahaan dalam periode tertentu.
Baca Juga: Tentukan Harga Produk dengan 12 Pricing Strategy!
Cara Menghitung dan Rumus OPEX
Berikut ini step by step cara menghitung OPEX:
- Tentukan biaya apa saja yang termasuk kategori OPEX di perusahaan Anda, seperti biaya sewa gedung atau lahan, gaji dan upah pekerja, maintenance peralatan, dan biaya operasional lainnya.
- Kumpulkan semua data seperti invoice, laporan pengeluaran dan dokumen lain yang berhubungan dengan pengeluaran perusahaan, untuk menghitung OPEX.
- Biaya OPEX yang sudah ditentukan pada poin pertama kemudian dikategorikan berdasarkan jenis.
- Dari setiap kategori, dijumlahkan semua biayanya untuk mendapatkan total biaya operasional. Anda akan mengetahui besar pengeluaran perusahaan untuk menjalankan operasional sehari-hari.
- Tentukan periode waktu OPEX yang dibutuhkan, misalnya bulanan, kuartal atau tahunan. Pemilihan waktu ini bertujuan agar Anda dapat dengan mudah memantau dan menganalisa OPEX di periode waktu tertentu, serta mengetahui trend biaya OPEX ini.
- Perhatikan apakah ada kesempatan untuk mengoptimalkan biaya atau meningkatkan efisiensi operasional perusahaan. Data OPEX adalah salah satu pendukung dalam membuat keputusan keuangan perusahaan.
Mudahnya, OPEX dapat dihitung dengan menjumlahkan semua biaya operasional yang berhubungan dengan operasional perusahaan sehari-hari. Tidak ada rumus khusus, karena OPEX dapat meliputi berbagai jenis biaya, tergantung industri dan karakteristik bisnis. Rumus OPEX dapat dituliskan sebagai berikut:
OPEX = Biaya Operasional 1 + Biaya Operasional 2 + Biaya Operasional N
Detail dan rumus OPEX dapat berbeda di tiap perusahaan dan industri. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih akurat dan relevan terhadap bisnis tertentu, Anda harus memahami jenis-jenis biaya operasional yang sesuai dengan kondisi perusahaan Anda.
OPEX dapat langsung dikurangi dari pendapatan bruto perusahaan, sehingga dapat mengurangi beban pajak yang perlu dibayarkan.
Pengaruh OPEX Terhadap Laporan Keuangan
Berikut adalah beberapa pengaruh OPEX terhadap laporan keuangan:
Pengaruh terhadap Laba Bersih
OPEX mempengaruhi laba bersih perusahaan. Laba bersih dihitung dengan mengurangi biaya operasional dari total pendapatan. Kenaikan biaya operasional dapat mengurangi laba bersih, sedangkan bila OPEX dikelola dengan efisien dapat meningkatkan profitabilitas bisnis.
Pengaruh terhadap Profit Margin
OPEX mempengaruhi profit margin, yaitu rasio antara laba bersih dan pendapatan. Jika biaya operasional naik, maka nilai profit margin cenderung menurun, dan sebaliknya.
Pengaruh terhadap Cash Flow
Biaya operasional yang tinggi dapat mengurangi arus kas bersih, sementara pengelolaan OPEX yang efisien dapat meningkatkan likuiditas perusahaan.
Pengaruh terhadap Rasio Keuangan
Rasio keuangan seperti rasio profitabilitas, likuiditas, dan efisiensi dapat dipengaruhi oleh biaya operasional. Perhatikan penilaian rasio ini perlu mempertimbangkan industri dan konteks bisnis.
Pengaruh terhadap Laporan Laba Rugi
Biaya operasional adalah komponen utama dalam laporan laba rugi. Oleh karena itu, perubahan dalam biaya operasional akan menunjukkan secara langsung di laporan ini.
Pengaruh terhadap Pajak Penghasilan
Biaya operasional dapat mempengaruhi jumlah laba yang dikenakan pajak. Umumnya, biaya operasional dikurangi dari pendapatan bruto untuk menghitung laba kena pajak, sehingga mempengaruhi besaran pajak yang harus dibayarkan.
Pengaruh terhadap Investasi dan Pemegang Saham
OPEX juga berperan penting dalam menentukan level keuntungan yang dapat diinvestasikan kembali atau dibagikan kepada pemegang saham. Biaya operasional yang dikelola baik dapat meningkatkan value bagi pemegang saham.
Kesimpulan
Fungsi OPEX antara lain untuk memelihara operasional bisnis, mengelola fungsionalitas bisnis, mengambil keputusan, merencanakan anggaran, menetapkan harga produk dan menyusun laporan keuangan.
OPEX dapat dihitung dengan menjumlahkan semua biaya operasional yang berhubungan dengan operasional perusahaan sehari-hari.
Jika Anda kesulitan menghitung biaya operasional atau urusan keuangan dalam bisnis, ada baiknya Anda menggunakan software akuntansi yang dapat diandalkan seperti MASERP.
MASERP merupakan software ERP yang mengintegrasikan banyak fungsi bisnis seperti penjualan, pembelian, keuangan, manufaktur dan lain-lain.
MASERP akan memudahkan Anda mencatat, memantau dan membuat laporan keuangan sepeti arus kas dan laba rugi perusahaan secara otomatis dan kapan saja tanpa harus menunggu rugi atau negatif. Pencatatan dan pengawasan laporan keuangan harus dilakukan secara rutin untuk memastikan cash flow perusahaan selalu positif.Anda bisa mencustom software MASERP sesuai bisnis flow Anda. Segera konsultasikan dengan konsultan ahli kami. Gratis!