Tentukan Harga Produk dengan 12 Pricing Strategy!

Banyak bisnis memasang harga produk dan jasa mereka tanpa memikirkan bagaimana cara menetapkan harga tersebut. Cara tersebut merupakan kesalahan yang dapat menyebabkan bisnis tidak dapat memenangkan pangsa pasar dan kehilangan konsumen. Apabila Anda dapat memaksimalkan pricing strategy, Anda dapat mendapatkan lebih banyak orang yang membayar dengan jumlah yang lebih tinggi, sehingga diperoleh pendapatan yang jauh lebih banyak. Berikut ini 11 cara menetapkan harga untuk produk atau jasa Anda, yuk disimak!

Pengertian Pricing Strategy

Pricing strategy atau strategi penetapan harga adalah metode yang digunakan sebuah bisnis untuk menentukan harga terbaik untuk produk atau jasa mereka. Ini akan membantu dalam memaksimalkan keuntungan, pendapatan dan value pemegang saham berdasarkan permintaan konsumen dan market.

Hampir semua bisnis, besar atau kecil, menetapkan harga produk dan jasa mereka berdasarkan biaya produksi, tenaga kerja dan marketing, kemudian menambahkan persentase tertentu sehingga dapat memperoleh keuntungan. Ada beberapa pricing strategy yang berbeda, seperti penetapan harga penetrasi, skimming harga, penetapan harga diskon, penetapan harga siklus hidup produk, bahkan penetapan harga yang kompetitif.

Dalam menetapkan harga perlu memperhitungkan banyak faktor bisnis, seperti target revenue atau pendapatan, marketing objective atau target marketing, target audiens, brand positioning, dan bentuk produk. Penetapan harga juga dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti permintaan konsumen, harga kompetitor, tren pasar dan ekonomi secara keseluruhan.

Baca Juga: Apa Itu Market Leader? Berikut Karakteristik dan Keuntungannya!

Pricing Strategy

Harga Kompetitif

Penetapan harga kompetitif ditentukan oleh harga yang berlaku di pasar untuk sebuah produk atau jasa perusahaan. Harga yang ditetapkan tidak memperhitungkan biaya produk atau permintaan konsumen. Strategi ini memakai harga pesaing sebagai tolak ukur. Bisnis yang memiliki persaingan ketat dapat memilih strategi ini karena sedikit perbedaan harga dapat menjadi faktor penentu bagi customer.

Dengan strategi ini, Anda bisa memasang harga produk atau jasa di bawah harga kompetitor, sedikit di bawah kompetitor atau mungkin di atas harga kompetitor jika produk Anda lebih unggul. Contohnya, Anda menjual sepatu olahraga, harga kompetitor Anda berada di kisaran harga Rp800.000,- sampai Rp1.200.000,-. Maka Anda bisa memilih harga diantara dua harga tersebut. Harga yang kompetitif merupakan salah satu cara agar berada di persaingan pasar.

Pricing strategi seperti ini sangat cocok jika bisnis Anda menawarkan produk atau jasa yang tidak dimiliki kompetitor seperti kemudahan refund barang, jasa after sales atau berbagai program loyalty untuk member.

Cost Plus Pricing

Cost plus pricing strategy dikenal dengan penetapan harga yang di-markup. Jadi, Anda menetapkan harga berdasarkan berapa banyak keuntungan yang ingin diperoleh. Strategi ini fokus pada biaya produksi atau COGS.

Untuk menerapkan cara ini, Anda bisa menambahkan biaya produksi dengan persentase keuntungan yang diinginkan. Misalnya Anda menjual sepasang sepatu yang biaya produksinya sebesar Rp400.000,- dan ingin mendapatkan keuntungan dari tiap penjualan sebesar Rp400.000,-. Jadi, Anda bisa menghargai sepasang sepatu sebesar Rp800.000,- yang merupakan mark up harga 100%.

Cara ini cocok untuk bisnis retail yang menjual produk fisik dan tidak cocok untuk bisnis jasa atau SaaS karena umumnya menawarkan harga yang cukup besar daripada modal untuk membuatnya.

Penetapan harga seperti ini cocok jika kompetitor juga memakai cara yang sama. Sebelum menjalankan strategi ini, sebaiknya selesaikan dulu analisis harga produk Anda dan kompetitor terdekat agar goals Anda bisa tercapai dengan mudah seperti mendapatkan banyak penjualan atau keuntungan besar.

Harga Dinamis

Dynamic pricing adalah pricing strategy yang sifatnya fleksibel, harga akan berubah sesuai permintaan pasar dan permintaan customer.

Hotel, harga tiket pesawat dan venue acara menetapkan harga secara dinamis sesuai “algoritma” yang juga didasari dengan harga kompetitor, permintaan pasar dan faktor lain. Algoritma ini membuat perusahaan harus mengubah harga supaya sesuai dengan kondisi yang terjadi.

Dynamic pricing dapat membantu menjaga plan marketing Anda on track. Tim marketing Anda bisa meluncurkan harga promosi di waktu yang tepat. Anda pun bisa melakukan A/B testing untuk dynamic pricing ini secara real time untuk memaksimalkan keuntungan Anda.

Freemium Harga

Freemium merupakan gabungan dari kata free (gratis) dan premium. Harga freemium merupakan harga yang ditawarkan dari versi dasar produk kemudian customer bisa membayar lebih untuk mengupgrade atau mendapatkan akses fitur lebih banyak.

Tidak seperti cost-plus atau mark up harga, freemium umumnya digunakan oleh SaaS atau perusahaan software lainnya yaitu dengan memberikan free trial atau membership tetapi dengan fitur yang terbatas. Cara ini dapat membantu membangun kepercayaan dengan calon customer sebelum memutuskan untuk membeli.

Dengan freemium, harga harus menjadi fungsi dari value yang dirasakan dari produk yang Anda jual. Misalnya perusahaan software POS menawarkan versi free trial dan customer bisa mengupgrade dengan membayar sekian Rupiah. Karena sudah membayar, maka iAnda harus mendapatkan layanan yang lebih baik, termasuk fitur yang lebih lengkap.

Kalau pada media entertainment seperti Spotify atau Youtube, dengan membayar harga tertentu (bukan free), maka customer tidak akan lagi mendapatkan iklan ketika mendengarkan lagu atau memutar video.

Memberikan harga freemium mungkin tidak akan mempengaruhi pendapatan secara signifikan pada bisnis Anda pada tahap awal akuisisi pelanggan, tetapi Anda memperoleh akses email, nomor telepon dan informasi kontak lainnya sebagai imbalan atas free trial, ini dapat digunakan menjadi strategi marketing untuk membuat pelanggan setia kepada brand Anda dan LTV (lifetime value) atau nilai potensial pelanggan pada perusahaan dalam jangka waktu tertentu.

High-Low Pricing 

Strategi penetapan harga high-low adalah saat perusahaan awalnya menjual produk dengan harga tinggi tetapi menurunkan harga saat waktu tertentu seperti diskon penjualan akhir tahun atau diskon tanggal cantik. Penetapan harga ini biasanya dipakai oleh bisnis retail yang menjual barang musiman seperti pakaian dan furniture. Yang membuat strategi penetapan harga low-high menarik bagi penjual adalah karena konsumen senang menunggu moment penjualan dan diskon, itulah mengapa diskon tanggal cantik sangat populer.

Kalau Anda ingin menjaga traffic kunjungan ke toko stabil sepanjang tahun, penetapan harga ini dapat membantu. Lakukanlah evaluasi produk yang paling laris atau populer sepanjang tahun, Anda bisa memanfaatkan harga terendah untuk meningkatkan penjualan di bulan-bulan sepi.

Strategi Harga Per Jam

Strategi penetapan harga per jam ini berdasarkan pada tarif dan umumnya dipakai oleh konsultan, freelance, kontraktor dan penyedia jasa lainnya. Mereka menjual waktu dengan uang.

Kalau bisnis Anda berkembang pesat dengan proyek yang sangat cepat dan volume tinggi, penetapan harga per jam bisa digunakan untuk bekerja sama dengan customer Anda. anda membuat rincian harga menjadi potongan per jam, customer bisa membuat keputusan untuk bekerja dengan Anda berdasarkan harga terendah daripada proyek mahal.

Skimming Price

Strategi skimming price yaitu saat perusahaan menetapkan harga setinggi mungkin untuk produk baru dan kemudian menurunkan harga seiring waktu karena produk tersebut sudah tidak populer lagi. Skimming berbeda dari strategi high-low price karena harga diturunkan secara bertahap dalam kurun waktu tertentu.

Produk teknologi seperti smartphone dan game console menerapkan cara ini karena semakin lama akan muncul produk baru dan produk lama sudah tidak relevan. Strategi skimming harga dapat berjalan baik kalau Anda menjual produk dengan life cycle atau siklus hidup produk bervariasi. Sebuah produk mungkin akan sangat populer kemudian redup, jadi Anda perlu mengambil keuntungan di tahap awal life cycle produk tersebut. 

Di sisi lain, produk yang memiliki life cycle lebih lama bisa bertahan di harga yang lebih tinggi untuk waktu yang lama. Dalam kondisi ini, tim marketing harus memikirkan cara untuk memasarkan setiap produk secara efektif.

Penetration Pricing

Strategi penetapan harga ini berlawanan dengan skimming, karena cara ini dilakukan dengan menerapkan harga yang sangat rendah ketika memasuki pasar untuk menarik perhatian dan pendapatan dari kompetitor yang memiliki harga yang lebih tinggi. Tetapi, penetapan harga ini biasanya diterapkan dalam waktu yang singkat.

Cara penetration pricing cocok untuk bisnis baru yang mencari pelanggan atau untuk bisnis baru yang sudah memasuki pasar yang sangat kompetitif. Awalnya mungkin Anda akan merasa rugi, tetapi setelah itu juga harus dipikirkan cara agar pelanggan awal Anda bisa bertahan saat Anda menaikkan harga. Salah satu tips untuk cara ini adalah memasarkan value produk yang Anda jual dan mengesampingkan harga.

Strategi Harga Premium

Strategi ini disebut juga strategi prestige atau harga mewah, perusahaan memberi harga tinggi pada produk yang bernilai tinggi, mewah atau premium. Fokusnya berada di nilai yang akan dirasakan oleh customer daripada biaya produksi. Penetapan harga ini adalah fungsi langsung dari brand awareness dan brand perception. Brand yang memakai strategi ini dikenal karena memberi value dan status sosial dengan produk mereka, umumnya dipakai oleh fashion dan teknologi seperti Dior dan Apple. Harga premium sangat bergantung pada persepsi brand Anda di masyarakat. 

Baca Juga: Langkah STP (Segmenting, Targeting dan Positioning) dalam Marketing

Value Based Pricing

Strategi penetapan harga berbasis nilai adalah menetapkan harga produk atau jasa berdasarkan apa yang bersedia dibayar oleh customer. Bahkan jika dapat mengenakan biaya lebih mahal untuk suatu produk, perusahaan memutuskan untuk menetapkan harganya berdasarkan minat dan data customer.

Jika digunakan secara akurat, penetapan harga ini dapat meningkatkan loyalitas customer. Ini juga dapat membantu memprioritaskan customer di aspek lain seperti marketing dan service.

Di sisi lain, penetapan harga ini mengharuskan untuk selalu selaras dengan berbagai profil customer dan persona pembeli, serta membuat variasi harga berdasarkan perbedaan tersebut.

Marketing ke audiens Anda harus selalu mengarah pada value, jadi penetapan harga ini akan membantu memperkuat permintaan produk dan jasa Anda. Pastikan audiens Anda cukup berbeda dalam hal apa yang bersedia mereka bayar.

Bundling Price

Bundling price adalah strategi menetapkan harga dengan menggabungkan dua atau lebih produk atau layanan pelengkap bersama dan menjualnya dengan satu harga. Anda dapat memilih untuk menjual produk atau jasa yang dibundel untuk menambah value melalui penawaran ke pelanggan yang mau membayar ekstra di awal untuk lebih dari satu produk. Ini juga dapat membantu Anda membuat pelanggan terpikat pada lebih dari satu produk.

Bundling Price

Penawaran bundle dapat membantu Anda menjual lebih banyak produk daripada harus menjual satu per satu. Ini adalah cara untuk meningkatkan dan menjual penawaran silang dengan cara yang bermanfaat bagi pelanggan dan target pendapatan Anda.

Strategi Harga Psikologis

Pricing strategy secara psikologis yaitu menargetkan psikologi manusia untuk meningkatkan penjualan Anda. Misalnya dengan “efek 9 digit”, meskipun produk seharga Rp99.999,- pada dasarnya adalah Rp100.000,-, pelanggan mungkin melihat ini sebagai penawaran yang bagus hanya karena harga “9”.

Cara lain untuk menggunakan penetapan harga psikologis adalah dengan menempatkan barang yang lebih mahal tepat di sebelah barang yang paling Anda fokuskan untuk dijual. Anda juga dapat tawarkan kesepakatan “beli satu, dapatkan diskon 50% (atau gratis)” yang membuat pelanggan merasa situasinya terlalu bagus untuk dilewatkan. Mengubah font, ukuran dan warna informasi harga juga telah terbukti dapat meningkatkan penjualan.

Strategi penetapan harga psikologis memerlukan pemahaman yang mendalam tentang target market Anda untuk menghasilkan hasil terbaik. Jika pelanggan Anda cenderung menyukai diskon dan kupon, menarik keinginan ini melalui marketing dapat membantu produk ini memenuhi kebutuhan psikologis mereka untuk menghemat uang. Terlepas dari motivasi yang dimiliki pelanggan Anda untuk membayar harga tertentu untuk suatu produk atau jasa, penetapan harga dan pemasaran Anda harus menarik motivasi tersebut.

Pricing Strategy

Kesimpulan

Itu tadi 12 strategi menetapkan harga barang dan jasa bisnis Anda agar menarik di mata pelanggan dan dapat membantu meningkatkan pendapatan bisnis. Setiap strategi di atas memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, bahkan tidak bisa digunakan untuk semua industri bisnis. Dari penjelasan di atas, strategi manakah yang akan Anda gunakan?

Beberapa produk ditentukan harganya berdasarkan biaya produksi, jadi setiap bisnis perlu memahami dengan baik berapa besar nilai biaya produksi untuk tiap produknya. Untuk memudahkan perhitungan biaya produksi, Anda dapat menggunakan bantuan software ERP seperti MASERP. Tidak hanya biaya produksi, Anda pun dapat menginput dan memonitor segala hal yang berhubungan dengan penjualan, pembelian, persediaan barang, kas dan bank, pajak, laporan keuangan dan lain sebagainya.

Anda dapat mengimplementasikan software MASERP dengan sekali pembelian di awal dan sudah termasuk bundling 5 user. Apabila Anda memiliki flow bisnis yang cukup unik atau khusus, Anda dapat custom program standar MASERP.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai MASERP beserta fitur-fitur di dalamnya yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnis Anda, segera jadwalkan demo dengan konsultan ahli kami sekarang, gratis!