Mengenal Fungsi, Jenis dan Tips Pengelolaan Inventory

Setiap perusahaan yang melakukan kegiatan usaha retail dan manufaktur pasti memiliki persediaan barang untuk bisnisnya. Inventory adalah persediaan barang yang semua jumlah barang yang dimiliki oleh perusahaan yang nantinya akan dijual ke konsumen.

Inventory biasa kita kenal dengan istilah persediaan bahan atau barang yang digunakan untuk tujuan tertentu.

Tetapi apa inventory juga bisa diterapkan pada bisnis lainnya seperti jasa? Yuk, kita ketahui lebih jelas lagi tentang inventory pada artikel kali ini.

Definisi Inventory

Inventory adalah bahan atau barang yang penyimpanannya digunakan untuk tujuan-tujuan tertentu. Pasti setiap perusahaan melakukan kegiataan usaha ini untuk memiliki persediaan baik barang ataupun bahan.

Keberadaannya tidak bisa dianggap sebagai beban (liability), karena dapat menyebabkan pemborosan (waste), tetapi bisa dianggap sebagai kekayaan (asset) yang dapat dicairkan dalam bentuk tunai.

Pengelolaan persediaan menjadi serangkaian proses untuk menentukan tingkat persediaan yang dapat dijaga. Jika jumlah persediaan besar (overstock) maka mengakibatkan munculnya dana tidak terpakai, dan nantinya ada resiko kerusakan barang yang besar.

Tetapi jika persediaannya sedikit akan mengakibatkan resiko adanya kekurangan stok, karena barang tidak dapat didatangkan mendadak dan sebesar yang akan dibutuhkan. Nantinya akan menyebabkan terhentinya proses produksi, tertunda dibagian penjualan dan kehilanggan pelanggan.

Beberapa pengertian inventory menurut para ahli:

Alexandri (2009) menyebutkan, persediaan menjadi suatu aktiva yang meliputi barang milik perusahaan dengan tujuan untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu dan persediaan barang yang masih proses pengerjaan.

Prasetyawan dan Nasution (2008), inventory merupakan idle resources atau sumber daya yang belum digunakan dan menunggu proses kedepannya.

Menurut Herjanto (2007), persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk digunakan dalam proses produksi atau perakitan, untuk dijual kembali, atau untuk suku cadang dari suatu peralatan atau mesin.

Inventory berpengaruh ke semua barang, produk, dagangan dan bahan yang dimiliki oleh pembisnis yang nantinya dijual ke pasar untuk mendapatkan laba. Inventory juga bisa dibagi dalam berbagai industri:

Inventory Industri Jasa

Inventory dalam industri jasa tidak ada pertukaran pada stok fisik, persediaan sifatnya tidak berwujud. Jadi inventory industri jasa mencangkup proses-proses sebelum penjualan selesai.

Seperti perusahaan konsultan, inventarisnya berupa dari semua informasi yang dapat dikumpulkan pada suatu proyek. Dalam industri perumahaan, rumah yang kosong akan menjadi inventory bagi pemilik.

Inventory Industri Manufaktur

Pada bisnis manufaktur, inventory bukan saja berupa produk akhir yang diproduksi dan siap untuk dijual, tapi ada bahan baku yang bisa digunakan untuk produksi dan barang setengah jadi.

Seperti, jika produsen makanan ringan (kue), inventorynya adalah paket yang siap dijual, adanya stok makanan setengah jadi yang belum dikemas. Ada beberapa kue yang harus disisihkan untuk melihat kualitasnya.

Baca Juga: Pengertian Manajemen Aset Beserta Tujuan dan Manfaatnya

Fungsi Inventory

Proses Produksi

Jika ada pasokan pada sebuah perusahaan mengalami naik turun, maka diperlukan persediaan tambahan dalam memisahkan proses produksi dari pemasok.

Memisahkan Permintaan

Perusahaan harus bisa memisahkan permintaan dan menyediakaan persediaan barang yang akan memberikan pilihan untuk pelangan. Persediaan yang umumnya dijual oleh pedagang eceran.

Keuntungan

Bisa mengambil keuntungan kuantitas, karena pembelian pada jumlah banyak akan mengurangi biaya produksi ataupun pengiriman barangnya.

Menjaga Inflasi

Bisa menjaga adanya pengaruh inflasi dan kenaikan harga yang tiba-tiba terjadi dipasar.

Jenis-Jenis Inventory

Pada jenis inventory bisa berbeda, tergantung dengan apa industrinya. Saat ini kita akan mengetahui lebih dalam jenis inventory dari segi bisnisnya.

Bahan Baku

Bahan baku dari semua barang yang akan diproses dan menjadi produk akhir. Pada perusahaan bahan baku adalah barang mentah yang menjadi bahan inti untuk tahapan produksi.

Konsep pada bahan baku sebagai inventory hanya ada di industri manufaktur saja. Karena pada industri perdagangan tidak ada proses pengolahan dan pembuatannya maka dari itu tidak ada bahan baku.

Barang Jadi

Yang dimaksud barang jadi yaitu barang akhir yang sudah siap dijual di pasar. Barang ini sudah melewati semua proses dan tahapan produksi ataupun pengecekan kualitas produknya.

Work In Progress

Bahan mentah yang dikirim untuk diproses tapi belum disetujui untuk barang jadi, tahapan ini bisa saja disebut pekerjaan dalam proses.

Inventory Penyangga

Bisnis manufaktur ataupun perdagangan, adanya naik dan turunnya harga pasar tidak selalu bisa diperdisi. Adanya perubahan ini akan berdampak negative untuk penjual dan proses produksi yang nantinya menyebabkan habisnya stok.

Yang dimaksud inventory penyangga adalah untuk mengimbangi hal tersebut. Inventory penyangga bisa disebut sebagai persediaan pengaman, yang terdiri dari barang yang disimpan di gudang ataupun toko, untuk mengurangi dampak permintan yang tidak terduga.

Inventory MRO

Maintenance Repairing and Operating atau yang bisa kita tahu MRO adalah jenis inventaris relevan bagi industri manufaktur.

MRO tidak diperhitungkan bagi item inventaris pada pembukuan, tetapi menjadi peran penting dalam pekerjaan sehari-hari.

Decoupling inventory

Sebagian produksi dilakukan oleh banyak mesin. Output suatu mesin dapat dimasukan ke dalam mesin berikutnya untuk peroses lebih lanjut.

Proses itu hanya bekerja dengan lancar jika pada semua mesin dapat bekerja bersamaan. Adanya kerusakan pada suatu mesin akan menggagalkan semua prosesnya, maka dari itu dibutuhkan decoupling inventory

Decoupling inventory ialah item yang disimpan untuk cadangan untuk nantinya diproses oleh mesin lain, jika mesin sebelumnya gagal dan akan menghasilkan output.

Inventory control

Inventory control adalah kegiatan pengelolaan inventaris yang bertujuan untuk memaksimalkan penggunaan inventaris suatu perusahaan agar meminimalisir kerugian dan mendapatkan keuntungan dari kegiatan tersebut.

Inventory

Tips Pengelolaan Inventory

Prioritas Inventory

Adanya kategori inventaris yang dikelompokan prioritas akan membantu Anda dalam mengetahui produk yang perlu dipesan lebih atau sering dan penting bagi bisnis Anda.

Anda bisa mengkategorikan inventor menjadi beberapa grup misalnya grup A, B, C. Pada grup A produk ini dengan kualitas tinggi maka harganya jauh lebih tinggi pula.

Untuk grup C produk biayanya lebih rendah dan dapat dikembalikan dengan cepat pula, selanjutnya untuk grup B ada di antara A dan C.

Analisis Supplier

Supplier yang tidak bisa diandalkan bisa menyebabkan masalah pada inventory. Jika Anda memiliki supplier yang lambat mengirimkan maka saatnya Anda harus menggantinya.

Anda dapat mendiskusikan masalah pemasok dan mencari tahu masalahnya, dapat mengganti mitranya jika tidak akan mengakibatkan kerugian ataupun kehabisan persediaan barang.

Melacak Informasi Produk

Dalam menyimpan informasi produk di inventory Anda harus mencangkup SKU, data barcode, pemasok dan nomor lotnya.

Anda bisa mempertimbangkan dalam melacak biaya barang dari waktu ke waktu sehingga mengetahui faktor yang bisa mengubah biaya untuk kelangkaan pada musim penjualan.

Konsistensi

Anda harus memastikan inventory masuk dan diproses, tetapi apakah Anda memiliki prosedur yang sudah diikuti semua orang? Atau karyawan Anda yang menerima dan memproses stok dilakukan dengan cara berbeda?

Adanya perbedaan kecil ini akan membuat Anda bingung dalam membuat laporan akhir bulan atau akhir tahun, dan susah memastikan nilai Anda sesuai dengan pesanan pembelian atau tidak.

Maka dari itu perlu sekali konsistensi dalam menerima stok dengan karyawan Anda menggunakan cara yang sama, dan semua transaksi dapat diverifikasi, diterima dan dibongkar, diperiksa keakuratan dan dihitung bersama.

Menggunakan Teknologi

Adanya kemajuan teknologi yang sudah sangat cangih, Anda bisa memanfaatkan manajemen inventory dengan software dalam mengelola stok barang.

Banyaknya hal, seperti pemindahan seluler dan sistem POS bisa membantu tetap pada jalurnya. Anda bisa pioritaskan sistem yang bisa saling berintegrasi.

Menggunakan sistem software manajemen inventory mungkin memerlukan waktu yang ekstra dalam mentransfer data dari suatu sistem ke sistem lainnya, sehingga mudah dalam jumlah perhitungan inventory yang tidak akurat.

Kesimpulan

Jadi inventory adalah aset utama yang digunakan pebisnis baik bisnis perdagangan ataupun manufaktur, yang terpenting adalah pemilik bisnis dapat memahami kegunaannya.

Industri manufaktur dan jasa dapat mengunakan definisi khusus untuk menjelaskan aset yang relevan dengan industri lainnya.

Ada berbagai jenis inventory yang sudah dijelaskan, termasuk jenis yang belum secara khusus digunakan, dan sebagai pemilik agar bisa memahami cara kerja inventory ini.

Dalam proses pengelolaan inventory ini Anda dapat melakukan tips tersebut salah satunya dengan menggunakan software akuntasi yang sudah terintegrasi seperti MASERP.

Batch Number pada MASERP bisa memudahkan Anda membedakan barang yang baru diproduksi hari ini dengan barang produksi hari sebelumnya.

Dalam sistem MASERP Anda bisa dengan mudah memantau persediaan barang dengan menggunakan barcode, serial number, dan sudah dapat terintegrasi dengan stock opname.

Fitur Inventory Management di MASERP memudahkan Anda melacak tingkat dan nilai persediaan setiap hari.

Ingin mengetahui lebih banyak tentang software MASERP yang akan memberikan banyak kemudahan pada perusahaan Anda.

Konsultasikan sekarang apa yang Anda butuhkan, kepada konsultan ahli kami. Gratis!