Format Lengkap dan Contoh Catatan Atas Laporan Keuangan

Laporan keuangan perusahaan memang menyajikan data keuangan perusahaan seperti laba dan rugi, arus kas, neraca dan perubahan modal. Tetapi, tidak semua data keuangan dapat disajikan secara rinci dan lengkap di laporan keuangan perusahaan, dan disinilah peran dari catatan atas laporan keuangan. Penyajiannya catatan ini pun tidak boleh sembarangan, harus sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK).

Untuk memahami apa itu catatan atas laporan keuangan beserta tujuan, poin apa saja di dalamnya dan contohnya, yuk simak penjelasannya di bawah ini!

Pengertian Catatan Atas Laporan Keuangan

Menurut PSAK 1 Tahun 2015, catatan atas laporan keuangan merupakan ringkasan yang berisi informasi dan kebijakan akuntansi yang sifatnya signifikan atas tiap laporan keuangan seperti laporan laba rugi yang menyajikan informasi laba dan rugi yang diperoleh perusahaan dengan catatan atas laporan keuangan yang melengkapinya.

Laporan keuangan yang masuk dalam bagian catatan laporan keuangan antara lain laporan arus kas, laporan perubahan modal, laporan laba rugi dan laporan posisi keuangan pada akhir periode akuntansi tertentu.

Setiap data yang ada di laporan keuangan harus seluruhnya diinformasikan, kecuali ada informasi yang tidak relevan dengan perusahaan. Informasi di laporan keuangan tersebut harus disajikan dalam bentuk nilai maupun persentase.

Baca Juga: Komponen Laporan Keuangan Laba Rugi, Neraca dan Arus Kas

Tujuan Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian dari laporan keuangan, sehingga informasi yang tersaji nantinya akan dibutuhkan oleh pihak internal dan eksternal untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan.

Pihak-pihak tersebut meliputi manajemen dan direksi, owner, investor, supplier, pemberi pinjaman dan pemerintah. Dengan adanya catatan ini akan menminimalisir salah paham saat membaca laporan keuangan. Publik juga dapat mengetahui kondisi keuangan dan fiskal sebuah perusahaan.

Catatan laporan keuangan dibuat untuk memberikan penjelasan detail dari semua pos yang disajikan di laporan keuangan perusahaan. Data laporan keuangan yang tidak masuk ke dalam kriteria pengakuan juga diinformasikan dalam catatan ini.

Baca Juga: Laporan Keuangan Fiskal dan Komersial Beserta Cara Pembuatannya

Cara Membuat Catatan Atas Laporan Keuangan

Dari penjelasan sebelumnya Anda sudah mengetahui pengertian dan tujuan dari pembuatan catatan laporan keuangan, berikut ini kami jelaskan cara mudah untuk membuat catatan ini berdasarkan standar SAK EMKM 2016:43.

Catatan atas laporan keuangan dapat dibuat setelah Anda menyelesaikan laporan keuangan seperti arus kas, laba rugi, neraca dan perubahan modal.

Gambaran Umum Perusahaan 

  • Pendirian perusahaan: berisi history singkat perusahaan, nomor dan tanggal akta pendirian perusahaan, lokasi perusahaan, bidang usaha yang dijalankan perusahaan dan tanggal perusahaan mulai beroperasi secara komersial.
  • Penawaran umum efek: berisi tanggal penawaran efek perdana, kebijakan perusahaan, jenis beserta jumlah efek perusahaan yang ditawarkan, serta tempat efek perusahaan tersebut dicatat.
  • Struktur perusahaan dan anak perusahaan: berisi nama perusahaan dan anak perusahaan, kedudukan antar perusahaan, jenis usaha yang dijalankan, tahun operasi, persentase kepemilikan perusahaan, total aset yang dimiliki dan hal lain yang berhubungan dengan anak perusahaan.
  • Informasi mengenai nama anggota komisaris, direksi dan jumlah karyawan yang dimiliki perusahaan pada akhir periode akuntansi.

Penerapan Pernyataan dan Interpretasi SAK

  • Berdasarkan ketentuan yang terdapat pada periode akuntansi berjalan.
  • Ada standar revisi yang sudah terbit tetapi belum diterapkan di periode berjalan.
  • Sebagai interpretasi standar akuntansi keuangan (ISAK) yang sudah terbit tetapi belum dijalankan.

Kebijakan Akuntansi Signifikan

  • Kepatuhan laporan keuangan pada SAK
  • Dasar penyusunan dan perhitungan laporan keuangan
  • Piutang usaha
  • Persediaan (inventory)
  • Aset tetap
  • Kas dan setara kas
  • Pengakuan pendapatan dan beban
  • Pajak penghasilan
  • Penurunan nilai aset non keuangan
  • Imbalan kerja
  • Biaya pinjaman
  • Laba dan rugi per saham

Informasi Tambahan

Informasi tambahan ini dapat berupa pengungkapan dari tiap pos laporan keuangan yang dibuat perusahaan. Terdiri dari:

Aset

  • Aset lancar: kas dan setara kas, piutang, persediaan, pajak dibayar di muka, DP biaya
  • Aset tidak lancar: piutang non-usaha, investasi pada entitas asosiasi, properti investasi, aset tetap, aset tak berwujud

Liabilitas

  • Jangka pendek: utang usaha, provisi, beban akrual, liabilitas imbalan kerja jangka pendek, utang pajak, bagian lancar atas liabilitas jangka panjang, liabilitas keuangan lainnya, liabilitas terkait aset atau kelompok lepasan yang dimiliki untuk dijual.
  • Jangka panjang: utang bank dan lembaga keuangan jangka panjang, utang obligasi, sukuk,obligasi, dll.

Modal

  • Modal saham
  • Tambahan modal disetor
  • Selisih transaksi
  • Saham treasuri
  • Saldo laba
  • Pendapatan komprehensif lainnya

Pendapatan

  • Penjualan barang atau jasa
  • Bunga
  • Royalti
  • Dividen

Beban

  • Beban pokok penjualan
  • Beban usaha: beban penjualan, beban pengiriman, beban administrasi
  • Pendapatan dan beban lainnya
  • Pendapatan komprehensif lain
  • Revaluasi aset
  • Selisih kurs

Baca Juga: Perbandingan Harga 6 Software Akuntansi Terbaik Tahun 2021

Contoh Catatan Atas Laporan Keuangan

Setelah mengetahui poin apa saja yang perlu ada di catatan laporan ini, berikut ini kami berikan dua contoh formatnya pada pos pendapatan di CaLK BPK RI, dan pos kas dan setara kas PT Tanah Laut Tbk.

CaLk BPK RE Tahun 2008
CaLK PT Tanah Laut Tbk

Kesimpulan

Catatan laporan keuangan dibuat untuk memberikan penjelasan detail dari semua pos yang disajikan di laporan keuangan perusahaan. Catatan ini dibuat setelah Anda menyelesaikan laporan keuangan seperti arus kas, laba rugi, neraca dan perubahan modal.

Format isinya terdiri dari gambaran umum perusahaan, penerapan pernyataan dan interpretasi SAK, kebijakan akuntansi signifikan dan informasi tambahan lain seperti aset, liabilitas, modal, pendapatan dan beban.

Pembuatan laporan keuangan secara manual, tentu saja akan menyulitkan Anda karena akan menghabiskan waktu dan rentan terjadi human error. Untuk memudahkan hal tersebut, Anda bisa menggunakan software akuntansi seperti MASERP yang bisa terintegrasi dengan fungsi bisnis lain seperti manufaktur, distribusi, penjualan, pembelian dan lain-lain.

MASERP akan memudahkan Anda mencatat, memantau dan membuat laporan keuangan seperti arus kas dan laba rugi perusahaan secara otomatis dan kapan saja tanpa harus menunggu rugi atau negatif. Dengan fitur Report Center di MASERP, Anda bisa mencatat dan membuat 300+ laporan yang meliputi laba rugi, neraca, penjualan dan lain-lain.

Pencatatan dan pelaporan manual tentu saja akan memakan banyak waktu dan memiliki peluang besar terjadinya human error. Ini akan menghambat efisiensi dan produktivitas perusahaan Anda. MASERP dapat dikustomisasi sesuai bisnis flow perusahaan. Segera konsultasikan dengan konsultan ahli kami sekarang, gratis!