Perbedaan Bunga Majemuk dan Tunggal Beserta Cara Menghitungnya

Masuk sebagai bagian dari jenis bunga, bunga majemuk biasa digunakan dalam proses investasi atau pinjaman dana ke bank. Bunga ini umumnya muncul sebagai tanda kompensasi dari penerima dana pinjaman tersebut kepada pemberi dana.

Selain bunga majemuk ada juga bunga tunggal, namun lain hal dengan bunga majemuk, bunga tunggal muncul ketika pemberi pinjaman akan memungut bunga atas jumlah yang telah dipinjamkan.

Selain itu, bunga tunggal juga merupakan bunga yang selalu tetap nilainya dan hanya dibebankan kepada jumlah pinjaman di awal saja.

Maka dari itu, bagi kamu pemilik badan usaha, bunga tunggal ini justru lebih berguna untuk membantu perhitungan atas seluruh jumlah pinjaman yang harus dibayarkan, yakni dengan cara menggunakan uang pinjaman dalam jangka waktu tertentu.

Pengertian Bunga Majemuk

Mari kita kembali ke bunga majemuk, pengertian bunga majemuk adalah bunga yang timbul setiap berakhirnya jangka waktu pinjaman tertentu (baik periode bulan/tahun).

Bunga ini bisa memengaruhi besarnya modal dan bunga pada setiap jangka waktunya. Sehingga, tentu saja modal dan bunga semakin bertambah pada setiap jangka waktunya.

Jika dilihat dari perhitungannya, bunga majemuk ini mengacu pada modal awal lalu ditambah dengan akumulasi bunga pada periode sebelumnya. Jika bunga tunggal adalah bunga yang selalu tetap nilainya, maka bunga majemuk adalah bunga yang nilainya tidak tetap di tiap periode.

Baca Juga: Mengenal 5 Prinsip Blue Ocean Strategy untuk Peluang Bisnis

Faktor yang Mempengaruhi Bunga Majemuk

Dalam praktik perhitungan bunga pada pinjaman bank, bunga tersebut biasa diterapkan karena akan lebih banyak memberikan keuntungan dari waktu ke waktu.

Sedangkan, bunga tunggal hanya dibayarkan atas modal awal saja, sehingga bukan atas bunga yang masih harus dibayar. Di keseharian, bunga ini lebih umum daripada bunga tunggal.

Dari penggunaan yang biasa diterapkan, perlu diketahui ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi besar kecilnya bunga tersebut, berikut informasinya:

Frekuensi

Faktor pertama yang mempengaruhi adalah frekuensi. Di mana jumlah pembayaran bunga per tahun akan menentukan besarnya bunga.

Jika bunga lebih sering dibayarkan pada interval yang telah ditentukan, misalnya rutin per tahun, enam bulan, triwulan atau sebulan.

Tidak hanya itu, jeda atau rentang dari periode itu pun bisa disusun per hari atau bahkan terus menerus. Sehingga aturan dari bunga ini adalah semakin banyak periode, maka semakin besar nilai uang kita di masa depan.

Bunga

Dalam dunia investasi atau pinjaman, suku bunga menjadi hal yang bisa berdampak signifikan. Contohnya, suku bunga tinggi akan berkontribusi lebih pada kegiatan investasi daripada jika nilainya lebih rendah.

Rentang waktu

Faktor yang terakhir adalah rentang waktu, di mana bunga tersebut memiliki dampak yang tinggi pada horizon investasi, terlebih pada periode panjang dan malah berlawanan dengan horizon investasi yang pendek.

Rumus Bunga Majemuk

Sama seperti perhitungan pada jenis bunga lainnya, bunga majemuk juga memiliki rumus tersendiri. Jika dilihat dari periode perolehan bunganya, biasanya didapat dari rumus jumlah tabel bunga majemuk ditambah dengan jumlah pokoknya (didapat berdasarkan atas pokok ditambah dengan bunga periode sebelumnya.)

Untuk mengetahui dan menghitung jumlah dari tabel bunga majemuk yang diperoleh setiap tahunnya, kamu bisa ketahui dengan cara atau rumus berikut ini:

A = P x (1+r)^n

Keterangan:

A = Jumlah Bunga

P = Pokok investasi

R = Suku bunga tahunan

N = Jangka waktu investasi

Cara Menghitung Bunga Majemuk

Agar tidak sulit untuk membayangkan bagaimana perhitungan bunga majemuk, mari simak cara menghitung bunga dengan menggunakan ilustrasi berikut:

– Andi membuat rekening deposito setoran pertama: Rp2.000.000 per bulan,

– Bank menerapkan bunga majemuk:  8%

– Periode: 5 tahun

**Bunga tersebut juga akan bertambah setiap bulannya.

Nah, setelah berjalan satu bulan deposito, investasi akan bertambah dengan cara rumus tabel bunga majemuk berikut ini:

Rumus: A = P x (1+r)^n

P = Rp 2.000.000 per bulan X 12 bulan (1 tahun)= Rp 24.000.000

r = 8%

n = 5 tahun

Penyelesaian :

Bunga = 24.000.000 x (1+0,08)^5

Bunga = 24.000.000 x 1,46

Bunga = 35.040.000

Total Bunga: 35.040.000 – 24.000.000 = 11.040.000

Kesimpulan perhitungannya adalah dalam 5 tahun Andi mendapat keuntungan dari investasi tersebut sebesar Rp11.040.000.

Jika ditambahkan dengan modal dan ditambah bunga yang diinvestasikan, maka Andi mendapat dana sebesar Rp35.040.000

Kesimpulan

Pada intinya, contoh perhitungan bunga majemuk ini bisa membantu kamu untuk mengetahui berapa bunga yang akan dapat dapatkan atau sebaliknya yakni yang akan dibayarkan jika kamu mengajukan investasi atau pinjaman. Hal ini juga berlaku pada penggunaan dana pribadi ataupun untuk bisnis.

Dari adanya bunga, pasti kita ingin merasa untung, terlebih ketika mengajukan pinjaman serta investasi. Sehingga, di sini pastikan kamu mengetahui bahwa angsuran atau bunga yang dikenakan, terlebih pada bisnis bisa menguntungkan pendapatan.

Atau jika bentuknya pinjaman, maka bunga tersebut tidak lebih dari pendapatan dalam bisnis milikmu.

Memang tidak mudah dalam memperhitungkan keuangan dalam bisnis, apalagi jika kamu menggunakan dana pinjaman di dalamnya atau menginvestasikan pendapatan.

Nah, Jika pendapatan dalam bisnis malah berkurang dan kamu justru mengalami kesulitan perhitungan dalam mengelola arus kas usaha, mungkin kamu bisa mencoba untuk menggunakan proses pembukuan yang lebih baik.

Kamu bisa gunakan software akuntansi sebagai alat bantu modern, agar proses pembukuan lebih terencana, data keuangan yang dihasilkan juga lebih aktual, akurat, dan bisa dipertanggungjawabkan.

Salah satu software akuntansi yang bisa kamu gunakan adalah MASERP. Dengan MASERP, data keuangan yang kamu bisa melihat data bisnis secara real time.

Dengan memanfaatkan teknologi, pekerjaan kamu juga menjadi lebih ringan dari sebelumnya. Tidak perlu pusing memikirkan pembukuan manual yang bisa berisiko terjadinya kesalahan perhitungan, terlebih soal bunga.

Baca Juga: Penting! Pelajari Tips Ini Sebelum Membeli Accounting Software