BEP Adalah Break Even Point. Ini Rumus dan Contohnya!

Untuk semua pemilik bisnis, terutama selama tahap awal bisnis, salah satu pertanyaan paling penting untuk dijawab adalah “Kapan bisnis saya dapat mencapai break even point?”. Semua bisnis memiliki tujuan yang sama, yaitu memperoleh keuntungan agar dapat terus beroperasi. Tetapi ketika Anda memulai bisnis, mungkin perlu beberapa tahun untuk berada dalam fase menguntungkan. Setelah Anda mulai mendapat untung, Anda mungkin sedang berada di break even point untuk sementara waktu. BEP adalah kondisi di mana bisnis Anda tidak mengalami kerugian maupun keuntungan. Simak penjelasan mengenai BEP di bawah ini!

Apa Itu Break Even Point?

Ketika perusahaan mencapai break even point, nilai total penjualan sama dengan total pengeluaran. Artinya, Anda menghasilkan uang yang sama dengan yang Anda butuhkan untuk menutupi semua pengeluaran dan menjalankan bisnis. Saat Anda mencapai break even point, bisnis Anda tidak untung dan juga tidak rugi.

Biasanya, saat pertama kali Anda mencapai break even point, artinya terdapat perubahan positif bagi bisnis Anda.Dalam kondisi tersebut, Anda akhirnya mendapatkan cukup uang untuk menutupi biaya operasional bisnis.

BEP adalah cara yang dapat membantu Anda menentukan apakah Anda perlu melakukan salah satu atau kedua hal, yaitu kenaikkan harga dan pemotongan biaya.

Jika pendapatan bisnis berada di bawah break even point, Anda mengalami kerugian. Tetapi jika pendapatan Anda di atas point, Anda mendapat keuntungan.

BEP Adalah

Anda dapat menggunakan break even point untuk menentukan berapa banyak produk atau jasa yang perlu dijual untuk menutupi biaya operasional atau menghasilkan keuntungan. Jangan lupa untuk memantau break even point untuk membantu menetapkan anggaran, mengendalikan biaya dan memutuskan strategi penetapan harga.

Semua pendapatan tambahan di luar point ini berkontribusi terhadap peningkatan keuntungan bagi perusahaan.

Baca Juga: Apa itu Variable Cost dan Fixed Cost? (Dengan Contoh)

Manfaat Analisis Break Even Point

Banyak usaha kecil dan menengah tidak pernah melakukan analisis keuangan. Mereka tidak tahu berapa banyak unit penjualan yang harus dilakukan untuk mendapatkan pengembalian modal mereka.

Analisis break even point merupakan cara untuk mengetahui volume penjualan minimum agar suatu bisnis tidak mengalami kerugian.

Analisis break even point adalah tools yang baik untuk merencanakan dan mengambil keputusan bisnis, dan untuk memahami informasi penting seperti biaya, jumlah yang terjual, harga dan banyak lagi.

Harga yang Lebih Baik

Menemukan break even point akan membantu Anda dalam menentukan harga produk, jadi Anda tidak asal memberikan harga jual kepada pelanggan. Banyak cara membahas penetapan harga yang efektif, tetapi penting juga untuk mengetahui bagaimana hal itu akan mempengaruhi margin laba kotor. Anda perlu memastikan bahwa Anda dapat membayar tagihan bisnis. Pastikan harga jual produk sudah mencakup harga produksi dan operasional bisnis.

Menutupi Biaya Tetap

Saat berpikir mengenai penetapan harga, banyak orang juga berpikir mengenai berapa biaya produk yang harus mereka tentukan, ini disebut sebagai biaya variabel.

Biaya variabel adalah biaya perusahaan yang akan berubah secara proporsional dengan seberapa banyak produk atau jasa yang diproduksi dan terjual. Biaya variabel naik saat produksi meningkat dan turun saat produksi menurun.

Contoh biaya variabel adalah biaya bahan baku dan kemasan (manufaktur), biaya transaksi kartu kredit perusahaan dan biaya pengiriman (distributor). Biaya-biaya tersebut akan naik atau turun seiring dengan kondisi penjualan. Biaya variabel bertolak belakang dengan biaya tetap.

Dalam menjalankan operasional bisnis, Anda masih perlu menutupi biaya tetap seperti asuransi, gaji karyawan, atau biaya development web untuk marketing. Biaya tetap adalah pengeluaran yang tidak berubah walau penjualan meningkat atau menurun di waktu tersebut. Melakukan analisis break even point membantu Anda memperkirakan kedua biaya tersebut.

Mengantisipasi Biaya yang Hilang

Ketika memikirkan ide bisnis, aspek detail mengenai pengeluaran sering kali dilupakan. Ketika Anda melakukan analisis break even point, Anda wajib menyertakan semua komitmen keuangan untuk mengetahui break even point. Cara ini dapat membantu mengantisipasi permasalahan keuangan yang akan ditemui di tengah jalan.

Menetapkan Target Pendapatan

Setelah menyelesaikan analisis break even point, Anda akan mengetahui persis berapa banyak pembeli yang Anda butuhkan agar menguntungkan. Ini akan membantu Anda menetapkan target penjualan yang lebih masuk akal untuk Anda dan tim. Ketika Anda memiliki angka yang jelas, akan lebih mudah untuk mengeksekusinya.

Membuat Keputusan Bisnis

Tidak sedikit pengusaha yang membuat keputusan bisnis berdasarkan emosi. Kalau mereka merasa senang dengan cara baru, mereka melakukannya. Pengusaha sukses akan membuat keputusan berdasarkan fakta dan data. Analisa BEP adalah cara mudah untuk memiliki data dan menentukan keputusan bisnis di masa mendatang.

Mendanai Bisnis

Analisis BEP adalah komponen kunci dari sebuah rencana bisnis. Ini dapat menjadi salah satu persyaratan kalau Anda ingin mencari investor atau mengambil utang lain untuk mendanai bisnis. Anda harus membuktikan rencana bisnis yang Anda miliki layak mendapat pendanaan. Jika analisa terlihat bagus, Anda akan lebih percaya diri menanggung beban pembiayaan.

Rumus Break Even Point

Harga jual per unit dikurangi biaya variabel per unit disebut juga margin kontribusi. Margin kontribusi menunjukkan berapa banyak keuntungan yang Anda dapatkan dari penjualan.

Break even point adalah total biaya tetap dibagi dengan selisih antara harga satuan dan biaya variabel per unit. Biaya tetap adalah biaya keseluruhan, harga jual serta biaya variabel hanya per unit.

Untuk menghitung break event untuk penjualan, Anda dapat menggunakan rumus berikut:

Anda dapat menggunakan rumus di atas untuk melakukan analisis titik impas. Analisis titik impas dapat membantu Anda melihat di mana Anda perlu melakukan penyesuaian dengan harga atau pengeluaran Anda.

Contoh Break Even Point

Contoh 1

Anda memiliki toko mainan dan ingin menemukan break even point dalam unit. Total biaya tetap Anda adalah Rp6.000.000,00, biaya variabel per unit adalah Rp250.000,00, harga penjualan per unit adalah Rp500.000,00. Masukkan total Anda ke dalam rumus untuk mengetahui break even point dalam satuan.

Break even point = Rp6.000.000,00/(Rp500.000,00 – Rp250.000,00) = 24 unit

Anda perlu menjual 24 unit untuk mencapai break even point.

Contoh 2

Mari kita lihat bagaimana pemotongan biaya dapat mempengaruhi break even point. Katakanlah biaya variabel Anda turun menjadi Rp100.000,00 per unit dan biaya tetap serta harga jual per unit Anda tetap sama.

Break even point = Rp6.000.000,00/(Rp500.000,00 – Rp100.000,00) = 15 unit

Ketika Anda menurunkan biaya variabel per unit, dibutuhkan lebih sedikit unit untuk mencapai break even point. Dalam hal ini, Anda perlu menjual 15 unit (bukan 24 unit) untuk mencapai break even point.

Baca Juga: Rekomendasi Software Laporan Penjualan untuk Bisnis Anda

Kesimpulan

Break even point atau BEP adalah kondisi bisnis Anda tidak untung dan juga tidak rugi, nilai total penjualan sama dengan total pengeluaran.

Untuk mengetahui nilai BEP, Anda bisa mencarinya dengan rumus BEP per unit dan penjualan.

Laporan keuangan merupakan salah satu hal penting yang dapat digunakan untuk menganalisis kondisi bisnis saat ini dan membuat keputusan di masa mendatang. Penyajian laporan keuangan harus tepat dan akurat, lebih baik lagi kalau dalam proses inputnya berjalan efisien sehingga Anda bisa fokus mengembangkan bisnis dari aspek lain.

Salah satu solusi membuat prosesnya efisien adalah dengan menggunakan software ERP seperti MASERP. MASERP merupakan software ERP yang sudah terintergrasi dengan banyak fungsi bisnis seperti penjualan, pembelian, keuangan, manufaktur dan lain-lain.

MASERP akan memudahkan Anda mencatat, memantau dan membuat laporan keuangan sepeti arus kas dan laba rugi perusahaan secara otomatis dan kapan saja tanpa harus menunggu rugi atau negatif.

Pencatatan dan pengawasan laporan keuangan harus dilakukan secara rutin untuk memastikan cash flow perusahaan selalu positif. Anda bisa mencustom software MASERP sesuai bisnis flow Anda. Segera konsultasikan dengan konsultan ahli kami dengan klik gambar di bawah ini. GRATIS!