3 Komponen dan Cara Menghitung HPP (Harga Pokok Penjualan)

Harga Pokok Penjualan atau HPP adalah komponen penting dalam bisnis yang digunakan untuk menentukan apakah bisnis tersebut mengalami kerugian atau keuntungan. Anda perlu melakukan perhitungan HPP sebelum menjual barang atau jasa, jangan asal tembak harga karena nanti bisa berpeluang besar mengalami kerugian atau tidak ada pembeli karena harga terlalu tinggi.

Artikel ini akan mengulas lengkap mengenai HPP beserta manfaat, komponen dan cara menghitungnya. Simak sampai habis, ya!

Apa Itu HPP?

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, HPP adalah kepanjangan dari harga pokok penjualan. HPP merupakan semua biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan produk atau jasa yang dijual dalam suatu periode. Biaya yang dikeluarkan termasuk dalam kategori biaya langsung yang mempengaruhi produk tersebut seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead.

Jadi, kalau ada biaya yang dikeluarkan seperti biaya iklan (marketing) maupun riset, itu bukan termasuk dalam perhitungan HPP. Istilah lain dari HPP adalah COGS (Cost of Good Sold).

Dalam bisnis, dikenal dengan tiga jenis harga pokok yaitu harga pokok produksi, harga pokok penjualan dan harga pokok persediaan. Biasanya, di perusahaan ada divisi atau pihat yang bertanggung jawab terhadap tiga harga pokok tersebut, seperti production manager (manajer produksi) akan fokus pada harga pokok produksi, level management fokus pada harga pokok penjualan, dan purchase manager akan menentukan harga pokok persediaan.

Karena HPP berperan pada pengendalian operasional bisnis, tentu akan mempengaruhi kondisi untung dan rugi perusahaan, maka HPP dimasukkan dalam laporan laba rugi sebuah bisnis.

HPP berbeda dengan harga jual, kalau HPP ditanggung oleh produsen dari sebuah proses produksi barang atau jasa, sedangkan harga jual ditanggung oleh pembeli dan nilainya sudah ditentukan oleh produsen. Dalam harga jual sudah terdapat nilai laba atau keuntungan yang ditentukan produsen, tujuannya agar tidak mengalami rugi.

Baca Juga: Cara Mudah Membuat Laporan Harga Pokok Penjualan

Manfaat Perhitungan HPP

Ternyata, HPP berpengaruh pada operasional perusahaan, apa lagi ya manfaat lain dari HPP bagi sebuah bisnis?

Dasar Penentuan Harga Jual

Perhitungan HPP memiliki tujuan untuk mengukur biaya sebenarnya dari sebuah aktivitas produksi barang atau jasa yang terjual dalam periode tertentu. Jadi, perusahaan bisa menentukan margin yang tepat, serta mengetahui kapan harga barang atau jasa tertentu yang perlu dinaikkan sewaktu-waktu. Jadi, perusahaan tidak asal tembak harga yang malah bisa mengakibatkan kerugian karena tidak ada perhitungan yang jelas.

Mengetahui Besar Laba

Setelah menghitung besar HPP, perusahaan bisa menentukan harga jual produk atau jasanya di pasaran. Kalau perusahaan menentukan harga jual lebih besar dari nilai HPP, maka perusahaan akan mendapatkan laba. Nah, kalau nilai harga jualnya lebih rendah dari HPP, perusahaan akan mengalami rugi dan sebaiknya dievaluasi agar penjualan bisnis bisa mendapatkan keuntungan.

Rumus laba kotor:

Pendapatan kotor = pendapatan – HPP

Rumus laba bersih:

Pendapatan bersih = pendapatan – HPP – beban

Baca Juga: Laba: Pengertian, Jenis, Unsur dan Manfaat Bagi Bisnis

Pengendalian Biaya

Manfaat selanjutnya apabila sebuah perusahaan melakukan perhitungan HPP adalah bisa membantu pihak manajemen menganalisa pengendalian biaya pembelian bahan atau alat dan upah tenaga kerja yang harus dikeluarkan.

Selain itu, pihak investor juga dapat melakukan perhitungan HPP agar mengetahui nilai margin kotor (gross bisnis) perusahaan, serta menganalisa persentase pendapatan yang bisa menutup biaya operasional perusahan.

Komponen HPP (Harga Pokok Penjualan)

Sebagai pemilik bisnis yang pastinya ingin mendapatkan keuntungan, Anda perlu mengetahui komponen apa saja yang menjadi dasar perhitungannya. Jangan asal menentukan HPP, nanti bisnis Anda bisa mengalami rugi karena bisa jadi harga jualnya kemahalan dan tidak ada yang membeli.

Berikut ini komponen yang menjadi dasar perhitungan HPP perusahaan dagang:

Persediaan Awal Barang

Komponen pertama yang perlu dihitung adalah persediaan awal barang, yaitu barang yang tersedia di awal periode atau tahun buku berjalan.  Saldo persediaan awal barang dapat dilihat di neraca saldo periode berjalan. Neraca tersebut neraca tahun sebelumnya.

Ketersediaan barang merupakan salah satu hal penting bagi perusahaan dagang karena kalau terjadi kekosongan persediaan, barang bisa langka di pasar dan bisnis bisa merugi. Kalau barang tidak ditemukan di pasaran, calon konsumen akan berpindah ke kompetitor.

Persediaan Akhir Barang

Barang yang tersedia juga harus dicek dan dicatat saat akhir periode. Persediaan akhir barang bisa dilihat pada laporan penyesuaian perusahaan di akhir periode, dan nilainya harus balance (seimbang) pada awal dan akhir tahun. Persediaan akhir merupakan barang yang tersedia di akhir periode dan memiliki sifat mengurangi barang siap jual dari persediaan awal ditambah pembelian bersih.

Pembelian  Bersih

Komponen selanjutnya adalah pembelian bersih, yaitu seluruh pembelian barang yang dilakukan secara tunai maupun kredit oleh perusahaan. Di dalam pembelian bersih juga perlu dimasukkan biaya angkut pembelian, potongan pembelian atau diskon bahkan retur pembelian (jika ada). Pembelian barang dilakukan perusahaan agar persediaan barang terjaga sepanjang periode berjalan.

Baca Juga: Inventory Control untuk Memenuhi Permintaan Konsumen

Cara Menghitung HPP

Dari ketiga komponen tersebut, selanjutnya mari kita lakukan perhitungan HPP agar Anda bisa mendapatkan keuntungan dari penjualan Anda. Rumus HPP:

HPP = persediaan awal barang + pembelian bersih – persediaan akhir

  •  Hitung Penjualan Bersih

Penjualan bersih adalah salah satu sumber pendapatan perusahaan, di dalamnya termasuk pernjualan kotor, diskon dan retur. Retur barang dilakukan karena pembeli menerima barang dalam kondisi yang rusak atau kurang baik. Retur ini akan mengurangi penjualan karena bisa menyebabkan kerugian. Biaya kirim tidak termsuk dalam penjualan bersih karena itu ditanggung oleh pembeli barang.

Penjualan bersih = penjualan kotor – (retur penjualan + potongan Penjualan)

  • Hitung Pembelian Bersih

Setelah itu, mari kita hitung nominal pembelian bersih yang sudah dilakukan perusahaan Anda. Nah, kalau di pembelian bersih ini, Anda harus memasukkan biaya kirim atau biaya angkut.

Pembelian bersih = (total pembelian + biaya angkut) – (retur pembelian + potongan pembelian)

  • Harga Pokok Penjualan

Persediaan awal barang adalah barang yang dimiliki perusahaan saat awal periode atau tahun buku berjalan, jumlahnya dari sisa barang yang tidak dijual atau tidak digunakan dalam produksi di periode sebelumnya.

Harga pokok penjualan = persediaan barang – persediaan akhir

Contoh:

PT Elok Mentari pada Tanggal 24 Juni 2020 memiliki:

  • Persediaan awal barang Rp30.000.000,-
  • Pembelian sebesar Rp70.000.000,-
  • Biaya angkut pembelian Rp1.500.000,-
  • Retur pembelian sebesar Rp3.000.000,-
  • Potongan pembelian Rp2.000.000,-
  • Persediaan akhir barang Rp10.000.000,-

Untuk menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah sebagai berikut:

Pembelian bersih = (total pembelian + biaya angkut) – (retur pembelian + potongan pembelian)

Pembelian bersih = (Rp70.000.000,- + Rp1.500.000,-) – (Rp3.000.000,- + Rp2.000.000,-)

Pembelian bersih = Rp71.500.000,- – Rp5.000.000,-

Pembelian bersih = Rp66.500.000,-

Lalu, hitung barang tersedia dijual :

Barang tersedia dijual = persediaan awal + pembelian bersih

Barang tersedia dijual = Rp30.000.000,- + Rp66.500.000,-

Barang tersedia dijual = Rp96.500.000,-

Perhitungan harga pokok penjualan HPP :

Harga Pokok Penjualan (HPP) = barang tersedia dijual – persediaan akhir

HPP = Rp96.500.000,- – Rp10.000.000,-

HPP = Rp86.500.000,-

Maka nilai HPP PT Elok Mentari sebesar Rp86.500.000,-

Kesimpulan

Harga pokok penjualan atau HPP adalah semua biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan produk atau jasa yang dijual dalam suatu periode. Bagi sebuah bisnis, HPP memiliki manfaat sebagai dasar penentu harga jual, penentu laba atau keuntungan dan sebagai pengendali biaya yang dikeluarkan perusahaan.

Untuk menghitung HPP, Anda perlu memperhatikan tiga komponen yaitu persediaan awal barang, persediaan akhir barang dan jumlah pembelian bersih selama periode berlangsung.

Pencatatan dan perhitungan laporan harga pokok penjualan dengan sistem manual tentu saja akan memakan lebih banyak waktu dan tenaga kerja. Untuk mengatasi hal tersebut, sebaiknya Anda menggunakan software akuntansi seperti MASERP.

Formula Bill of Material pada MASERP membantu Anda menentukan harga pokok sementara dan final. Dengan fitur Report Center di MASERP, Anda bisa mencatatat dan membuat laporan keuangan yang meliputi laba rugi, neraca, penjualan dan lain-lain.

MASERP merupakan software ERP yang sudah terintergrasi dengan banyak fungsi bisnis seperti penjualan, pembelian, keuangan, manufaktur dan lain-lain. Anda bisa mencustom software sesuai kebutuhan bisnis Anda dengan MASERP. Segera konsultasikan dengan konsultan ahli kami. Gratis!

New call-to-action