Jenis, Keuntungan dan Kerugian Menghitung Total Cost

Written by Tika Ulfianinda

Jenis, Keuntungan dan Kerugian Menghitung Total Cost

Pernah kah Anda merasa bingung kenapa bisnis sudah ramai pelanggan tapi keuntungan terasa “tidak sampai”? Nah, bisa jadi Anda belum benar-benar menghitung total cost alias biaya total dari seluruh operasional bisnis Anda.

Banyak pemilik usaha, baik UMKM maupun perusahaan besar, yang hanya fokus pada biaya bahan baku atau gaji karyawan, padahal masih ada banyak pengeluaran lain yang diam-diam menggerogoti margin keuntungan. Di sinilah pentingnya memahami total cost.

Anda perlu mengetahui berapa besar biaya total yang dikeluarkan agar bisa tahu berapa sebenarnya modal yang keluar untuk memproduksi barang atau jasa. Anda pun bisa menentukan harga jual yang lebih tepat, mengontrol pengeluaran, dan memastikan bisnis benar-benar untung, bukan sekadar ramai transaksi.

Di artikel ini, kita akan bahas tuntas mulai dari pengertian total cost, jenis-jenisnya, fungsi, rumus, hingga contoh perhitungannya supaya Anda bisa lebih paham bagaimana cara mengelola keuangan bisnis secara efisien dan cerdas. Yuk, kita mulai!

Apa Itu Total Cost?

Biaya total atau total cost adalah jumlah keseluruhan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa dalam periode tertentu.

Konsep ini mencakup seluruh jenis biaya, baik biaya tetap (fixed cost) seperti sewa gedung dan gaji karyawan tetap, maupun biaya variabel (variable cost) seperti bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.

Perusahaan dapat memperoleh gambaran yang jelas mengenai seluruh pengeluaran yang dibutuhkan untuk menjalankan proses produksi. Secara sederhana, total cost menjawab pertanyaan, “Berapa total uang yang perlu Anda keluarkan untuk menghasilkan produk atau jasa?”

Dalam bidang akuntansi dan manajemen keuangan, total cost menjadi indikator penting untuk membantu pengusaha dan manajer dalam mengambil keputusan bisnis, merencanakan jumlah produksi, serta menetapkan harga jual yang sesuai agar bisnis tetap efisien dan menguntungkan.

Jenis-Jenis Total Cost

Total cost terbagi menjadi beberapa jenis, tergantung dari komponen biaya yang menyusunnya. Jenis total cost yang penting untuk dipahami, antara lain:

Fixed Cost (Biaya Tetap)

Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak berubah meskipun jumlah produksi berubah. Biaya ini meliputi biaya sewa gedung, gaji karyawan tetap, asuransi, dan penyusutan peralatan.

Gambarannya bisa seperti ini sewa pabrik Rp10.000.000 per bulan tetap sama, meskipun Anda memproduksi 100 unit atau 1.000 unit.

Variable Cost (Biaya Variabel)

Jumlah atau total biaya variabel umumnya akan berubah seiring jumlah produksi. Semakin banyak produksi, semakin tinggi biaya variabelnya. Biaya ini meliputi biaya bahan baku, upah tenaga kerja lepas, biaya listrik untuk produksi.

Contohnya biaya bahan baku Rp50.000 per unit. Jika Anda memproduksi 100 unit, biaya total bahan baku = 100 × 50.000 = Rp5.000.000.

Semi-Variable Cost (Biaya Semi-Variabel)

Total biaya semi-variabel memiliki komponen tetap dan variabel. Misalnya, tagihan listrik yang terdiri dari biaya minimum tetap ditambah biaya penggunaan sesuai konsumsi.

Fungsi Total Cost

Setelah memahami pengertian total cost dan jenis-jenis biayanya, penting bagi Anda untuk mengetahui mengapa konsep ini begitu krusial dalam dunia bisnis.

Berikut adalah berbagai fungsi total cost yang membantu mengelola keuangan dan operasional perusahaan dengan lebih efektif.

Menentukan Harga Jual

Total cost berperan penting dalam menentukan harga jual produk atau jasa. Dengan mengetahui seluruh biaya yang dikeluarkan, seperti bahan baku, tenaga kerja, dan biaya overhead, perusahaan dapat menetapkan harga jual yang tidak hanya menutupi semua biaya tetapi juga memberikan margin keuntungan yang sesuai.

Sebagai contoh, jika total cost untuk memproduksi satu unit produk adalah Rp50.000 dan perusahaan menginginkan margin keuntungan sebesar 30%, harga jual idealnya sekitar Rp65.000.

Perencanaan Produksi

Mengetahui total cost membantu manajer produksi dalam menentukan jumlah barang yang akan diproduksi. Jika biaya produksi meningkat, perusahaan dapat menyesuaikan skala produksi agar tetap efisien.

informasi mengenai total cost juga digunakan untuk merencanakan alokasi sumber daya seperti bahan baku dan tenaga kerja. Tidak terjadi kelebihan atau kekurangan produksi yang dapat mengganggu operasional.

Evaluasi Efisiensi

Analisis total cost membantu perusahaan menilai apakah penggunaan sumber daya sudah berjalan efisien.

Bila Anda dapat membandingkan biaya aktual dengan biaya yang direncanakan, Anda dapat memahami area yang mengalami pemborosan.

Sebagai contoh, jika biaya listrik atau bahan baku terus meningkat tanpa adanya peningkatan output, perusahaan dapat melakukan evaluasi untuk mencari cara menekan biaya dan meningkatkan produktivitas.

Pengambilan Keputusan

Informasi total cost menjadi dasar dalam proses pengambilan keputusan strategis. Misalnya, perusahaan dapat menilai apakah perlu menambah kapasitas produksi, mengganti pemasok, atau menghentikan produksi suatu lini produk.

Dengan memahami total cost serta potensi pendapatan yang dihasilkan, manajemen dapat mengambil keputusan yang lebih tepat dan menguntungkan untuk keberlanjutan bisnis.

Analisis Break Even Point (BEP)

Total cost juga digunakan dalam analisis Break Even Point (BEP), yaitu titik ketika total pendapatan sama dengan total biaya. Pada titik ini, perusahaan tidak mengalami kerugian maupun keuntungan.

Mengetahui BEP sangat penting agar perusahaan dapat memperkirakan berapa banyak produk yang harus dijual untuk menutup biaya operasional. Strategi penjualan dan produksi dapat disusun secara lebih efektif dan terukur.

Rumus dan Contoh Menghitung Total Cost

Bagi para pebisnis, cara menghitung total cost dapat dilakukan dengan menjumlahkan seluruh biaya tetap dan biaya variabel.

Rumus dasar total cost adalah:

Total Cost (TC) = Fixed Cost (FC) + Variable Cost (VC) / Jumlah Unit Produksi

Keterangan:

  • TC = Total Cost  atau Biaya Total
  • FC = Fixed Cost atau  Biaya Tetap
  • VC = Variable Cost  atau Biaya Variabel

Dengan rumus ini, Anda bisa mengetahui total biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi barang atau jasa.

Berikut adalah penggunaan rumus dan contoh menghitung total cost. Misalkan Anda memiliki usaha produksi mug dengan rincian seperti di bawah ini.

Diketahui:

  • Biaya tetap (FC) = Rp12.000.000 per bulan
  • Biaya variabel per unit (VC) = Rp8.000
  • Jumlah unit produksi = 1.000 unit

Berapa total cost per unit-nya?

Hitung total biaya variabel (VC) = Rp8.000 × 1.000 = Rp8.000.000

Hitung total cost (TC): 

TC = FC + VC = Rp12.000.000 + Rp8.000.000 = Rp20.000.000

Hitung total cost per unit

Total cost per unit = TC / Jumlah Unit Produksi

TC =  Rp20.000.000 / 1.000 = Rp20.000

Kesimpulan adalah biaya untuk memproduksi satu mug adalah Rp20.000 per unit.

Keuntungan dan Kerugian Menghitung Biaya Total dalam Bisnis

Setelah memahami cara menghitung total cost dan melihat contohnya, langkah berikutnya adalah menilai sisi positif dan negatif dari penerapannya.

Analisis ini penting karena membantu pelaku bisnis membuat keputusan yang lebih bijak, baik dalam mengelola pengeluaran, menentukan harga jual, maupun menyusun strategi jangka panjang.

Keuntungan Menghitung Total Cost

Mengetahui total cost secara menyeluruh memberikan banyak manfaat bagi perusahaan. Berikut beberapa keuntungan yang bisa diperoleh.

Kontrol Biaya Lebih Baik

Dengan memahami total cost, perusahaan dapat memantau seluruh pengeluaran secara detail. Hal ini membantu memastikan biaya operasional tidak melampaui anggaran dan meminimalkan potensi pemborosan.

Perusahaan juga bisa mengidentifikasi area produksi yang membutuhkan efisiensi agar biaya dapat ditekan.

Penentuan Harga Lebih Akurat

Data total cost menjadi dasar penting dalam menentukan harga jual produk atau jasa. Dengan mengetahui biaya tetap dan variabel, perusahaan bisa menetapkan harga yang menutupi seluruh biaya dan tetap memberikan margin keuntungan yang wajar.

Perencanaan Keuangan Lebih Matang

Informasi total cost berguna sebagai acuan dalam penyusunan anggaran dan proyeksi keuangan perusahaan.

Perencanaan yang matang membantu manajemen menyiapkan dana untuk kebutuhan operasional, ekspansi bisnis, atau investasi di masa depan.

Evaluasi Kinerja Perusahaan

Perhitungan total cost mempermudah analisis terhadap efisiensi produksi dan profitabilitas.

Dari sini, manajemen dapat menilai apakah strategi yang dijalankan sudah efektif atau perlu penyesuaian agar kinerja keuangan lebih optimal.

Pengambilan Keputusan Strategis

Dengan memahami total cost, perusahaan dapat membuat keputusan strategis yang lebih terarah.

Misalnya, apakah perlu meningkatkan kapasitas produksi, menekan biaya tertentu, atau meninjau ulang strategi pemasaran agar tetap kompetitif di pasar.

Kerugian Menghitung Total Cost

Meski penting, perhitungan total cost juga memiliki keterbatasan yang perlu diperhatikan agar tidak menjadi dasar keputusan yang keliru. Berikut beberapa kelemahannya.

Hanya Melihat Biaya, Bukan Kualitas

Fokus utama total cost adalah pada aspek biaya. Akibatnya, kualitas produk atau kepuasan pelanggan kadang terabaikan jika perusahaan terlalu menitikberatkan pada efisiensi biaya semata.

Tidak Selalu Menunjukkan Profitabilitas Langsung

Total cost hanya menggambarkan jumlah biaya yang dikeluarkan, bukan seberapa besar keuntungan yang dihasilkan.

Profitabilitas juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti harga jual, volume penjualan, dan kondisi pasar.

Bergantung pada Estimasi Biaya

Dalam praktiknya, beberapa komponen biaya, terutama biaya variabel, sering kali dihitung berdasarkan estimasi. Jika perkiraan tersebut meleset, hasil total cost bisa menjadi tidak akurat dan menyesatkan dalam perencanaan.

Kurang Fleksibel terhadap Biaya Tidak Terduga

Perhitungan total cost sulit mengakomodasi biaya mendadak yang muncul selama proses produksi, seperti kerusakan mesin atau kenaikan harga bahan baku. Hal ini dapat mengganggu stabilitas anggaran dan perencanaan keuangan.

Kesimpulan

Dengan mengetahui total cost, Anda dapat mengontrol pengeluaran, menentukan harga jual, merencanakan produksi, dan mengambil keputusan strategis. Total cost terdiri dari fixed cost (biaya tetap) dan variable cost (biaya variabel), dan dapat dihitung dengan rumus sederhana.

Meski perhitungan total cost membawa banyak keuntungan, seperti kontrol biaya yang lebih baik dan perencanaan keuangan yang matang, ada juga kerugiannya, seperti fokus hanya pada biaya dan bergantung pada estimasi yang tepat.

Pencatatan biaya dan pembuatan laporan keuangan secara manual, tentu saja akan menyulitkan Anda karena akan menghabiskan waktu dan rentan terjadi human error. Untuk menghindari dua hal tersebut, sebaiknya Anda menggunakan software akuntansi ERP yang sudah terintegrasi seperti MASERP.

MASERP merupakan software ERP yang sudah terintergrasi dengan banyak fungsi bisnis seperti penjualan, pembelian, keuangan, manufaktur, multi gudang, aset tetap, dan lain-lain.

MASERP akan memudahkan Anda mencatat, memantau dan membuat laporan keuangan sepeti arus kas dan laba rugi perusahaan secara otomatis dan kapan saja tanpa harus menunggu rugi atau negatif.

Pencatatan dan pengawasan laporan keuangan harus dilakukan secara rutin untuk memastikan cash flow perusahaan selalu positif. Segera konsultasikan dengan konsultan ahli kami. Gratis!

Konsultasi dan Demo Gratis Software ERP MASERP
Jadwalkan free konsultasi dan demo fitur lengkap software ERP MASERP untuk bisnis Anda.