5 Jenis Suku Bunga dan Dampaknya Jika Mengalami Kenaikan!

Dalam layanan perbankan, istilah suku bunga pasti sudah sering kita dengar. Biasanya suku bunga berupa persentase dan nilainya sering berubah Sifat suku bunga yang berfluktuasi dari waktu ke waktu dipengaruhi oleh situasi ekonomi, politik, dan keamanan suatu wilayah. Suku bunga adalah jasa atau nilai yang diberikan oleh pihak yang meminjam kepada yang meminjamkan dana atau uang.

Suku bunga dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu suku bunga simpanan dan suku bunga pinjaman. Bunga simpanan diberikan oleh bank atas dana yang disimpan atau ditabung nasabah di bank. Sementara, bunga pinjaman adalah balas jasa yang ditetapkan oleh bank kepada peminjam atas pinjaman yang didapatkan. 

Apa Itu Suku Bunga?

Suku bunga adalah suatu kebijakan penentuan suku bunga acuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Bersifat fluktuatif, suku bunga BI biasanya ditetapkan dan mengalami perubahan tiap bulannya. Penentuan tersebut dilakukan melalui rapat dewan gubernur dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian Indonesia serta pasar ekonomi global.

BI rate memiliki kaitan erat dengan kebijakan moneter yang akan diterapkan pada seluruh masyarakat Indonesia. Salah satunya, hasil rapat dewan gubernur akan mempengaruhi suku bunga bagi semua bank di Indonesia.

Kurs BI rate adalah acuan transaksi Bank Indonesia dengan pihak ketiga seperti pemerintah dan pihak asing. Ada 2 jenis kurs suku bunga BI yakni kurs beli dan kurs jual valas (mata uang asing) terhadap rupiah. Seperti yang sering terlihat di berita, kurs suku bunga BI selalu berubah tiap hari dan diumumkan pada jam 08:00 WIB tiap hari kerja.

Fungsi Suku Bunga

Suku bunga dapat menjadi penentu dalam sebuah investasi. Para investor atau pengusaha pastinya akan tertarik untuk terlibat dalam sebuah investasi jika suku bunganya rendah.

Semakin rendah tingkat bunga yang harus dibayar oleh para pengusaha, maka semakin banyak investasi atau usaha yang dapat dilakukan. Semakin rendah tingkat bunga, semakin banyak pula investor yang akan berinvestasi.

Selain itu, fungsi suku bunga adalah untuk memberikan keuntungan ekonomis. Tinggi rendahnya suku bunga akan menentukan tinggi rendahnya keuntungan.

Berikut beberapa fungsi dari suku bunga dalam kegiatan perekonomian:

  1. Suku bunga dapat mendorong arus investasi yang akan sangat bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi.
  2. Suku bunga menjadi daya tarik bagi investor untuk menginvestasikan uangnya.
  3. Suku bunga membantu suatu negara dalam menjaga keseimbangan jumlah uang yang beredar dengan permintaan uang.
  4. Suku bunga dapat menjadi alat kebijakan pemerintah untuk meningkatkan jumlah tabungan dan investasi. 
  5. Suku bunga bisa digunakan untuk meningkatkan produksi dan mengontrol tingkat inflasi.

Jenis Suku Bunga dan Contohnya

Setelah mengetahui fungsi dan cara suku bunga bekerja, mari kita membahas tentang jenis-jenis suku bunga beserta contohnya. Ini akan membantu kamu dalam menentukan atau memilih sebuah produk keuangan.

Dalam industri perbankan, suku bunga dibagi menjadi lima jenis, antara lain:

Suku Bunga Tetap (Fixed Interest Rate)

Seperti namanya, nilai suku bunga tetap tidak berubah selama jangka waktu kredit atau sampai tanggal jatuh tempo. Suku bunga tetap banyak digunakan pada produk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk rumah bersubsidi. Suku bunga tetap juga sering kali digunakan untuk produk kredit kendaraan bermotor.

Suku Bunga Mengambang (Floating Interest Rate)

Kebalikan dari tipe yang pertama, suku bunga mengambang biasanya berubah berdasarkan suku bunga acuan. Artinya, jika suku bunga di pasaran naik, maka suku bunganya juga ikut naik.

Sebagai contoh dalam sebuah produk KPR, bank memberikan atau memberlakukan suku bunga tetap untuk dua tahun pertama. Namun, di tahun ketiga, nilai suku bunga akan menggunakan suku bunga mengambang.

Suku Bunga Flat (Flat Interest Rate)

Perhitungan suku bunga flat menggunakan jumlah pokok pinjaman di awal untuk setiap periode cicilan. Penghitungannya sangat sederhana. Umumnya suku bunga flat digunakan untuk kredit jangka pendek, seperti Kredit Tanpa Agunan (KTA).

Suku Bunga Efektif (Effective Interest Rate)

Perhitungan pada suku bunga efektif mengacu pada sisa utang milik nasabah. Sehingga, jumlah cicilan yang harus dibayarkan setiap bulannya akan berbeda. Karena terjadi pengurangan pada setoran bunga, sedangkan besaran angsurannya tetap sama.

Penerapan suku bunga efektif dianggap lebih adil bagi nasabah. Karena, semakin sedikit pokok pinjaman, maka semakin sedikit juga bunga yang harus dibayarkan.

Suku Bunga Anuitas (Annuity Interest Rate)

Dalam perhitungan suku bunga anuitas, porsi bunga yang harus dibayarkan pada masa awal sangat besar, sedangkan porsi angsuran pokok sangat kecil.

Namun, situasi tersebut akan berbalik ketika sudah mendekati berakhirnya masa kredit atau sudah mendekati jatuh tempo. Sistem bunga anuitas biasanya diterapkan untuk pinjaman jangka panjang, seperti KPR atau kredit investasi.

Baca Juga: 7 Penyebab Resesi Ekonomi dan Tipsnya

Dampak Kenaikan Suku Bunga BI

Bunga Pinjaman Bank dan KPR Naik

Meskipun bunga deposito meningkat, kenaikan suku bunga acuan membuat bunga pinjaman juga ikut naik. Beberapa kredit barang seperti KPR rumah dan kendaraan bermotor pun juga akan mengalami lonjakan.

Masalah kepemilikan rumah telah menjadi isu lama karena tingginya harga rumah dinilai tidak sejalan dengan kenaikan upah. Dengan kenaikan suku bunga maka digadang masyarakat terlebih generasi muda makin sulit punya rumah.

Pertumbuhan Sektor Riil Terhambat

Sektor riill adalah sektor yang bersentuhan langsung dengan kegiatan ekonomi di masyarakat. Beberapa contohnya antara lain industri pertanian, pertambangan, pengolahan lainnya.

Menurut Faisal, kenaikan suku bunga BI akan membuat pertumbuhan sektor tersebut melambat karena penyaluran dana yang terhambat.

Penyaluran Kredit Anjlok

Efek pengetatan moneter menurut Faisal terjadi sejak setelah Juli. Ketika BI mempertahankan suku bunga acuan di bulan tersebut, tingkat pertumbuhan kredit perbankan masih terbilang bagus dan mencapai 10 persen. Ia memperkirakan pertumbuhan kredit dan penyalurannya akan ikut turun berada di bawah 10 persen.

Lapangan Kerja Baru Berkurang

Karena bunga pinjaman yang naik, sektor pelaku usaha juga akan menahan untuk meminjam modal demi menghindari bunga tinggi. Kondisi ini berakibat pada pengetatan keuangan usaha sehingga penyerapan tenaga kerja juga berkurang.

Diperkirakan para pelaku usaha akan mengalihkan modal yang mereka miliki untuk keperluan lain dibanding hiring karyawan baru.

Tingkat Menabung Masyarakat Meningkat

Meskipun negatif dari segi kredit, namun kenaikan suku bunga BI diprediksi membuat masyarakat mengalokasikan uang mereka untuk ditabung. Karena itu, perilaku konsumsi masyarakat pun akan bergeser dari yang sebelumnya membelanjakan uang jadi menabung.

Sayangnya bagi pemilik bisnis, hal ini jadi sedikit ancaman karena tingkat penjualan yang bisa mengecil karena daya beli menurun.

Kesimpulan

Bunga adalah balas jasa atas pinjaman uang. Persentase dari pokok utang yang dibayarkan sebagai balas jasa dalam suatu periode tertentu disebut sebagai suku bunga.

Perlu ketelitian dalam menghitung pinjaman yang dikeluarkan dari kas usaha atau investasi atas pendapatan dana dalam bisnis. Untuk itu, sangat dibutuhkan laporan keuangan terperinci yang berkaitan dengan biaya masuk dan keluar kas.

Kini, kemajuan teknologi dapat membantu kamu dalam memperoleh laporan keuangan yang akurat dan dapat dikomparasi perkembangannya dari tahun ke tahun. Solusinya adalah menggunakan Software ERP MASERP bisa menjadi pilihan yang terbaik untuk segala kebutuhan keuangan usaha Anda. MASERP merupakan software ERP yang sudah terintegrasi dengan banyak fungsi bisnis lain seperti keuangan, pembelian, manufaktur, dan masih banyak yang lainnya. Dengan MASERP tentunya akan memudahkan untuk mencatat dan memantau laporan keuangan dari mana saja dan kapan saja.

Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang software MASERP yang akan memberikan banyak kemudahan pada perusahaan Anda, langsung saja konsultasikan kendala apa yang Anda hadapi kepada konsultan ahli kami. Gratis!

New call-to-action