Sales Revenue yang Bisa Tingkatkan Penjualan Perusahaan

Sering mendengar istilah revenue, tapi apa kamu sudah mengetahui secara benar pengertian revenue? Seringkali revenue ini disamakan dengan income, namun tahukah kamu keduanya ternyata berbeda?  Kedua istilah finansial ini penting untuk dipahami secara benar, apalagi jika kamu bekerja di bidang terkait, sebab jika digunakan secara tidak tepat, bisa berdampak pada kerugian finansial atau kesalahan dalam penyampaian laporan keuangan. Yuk, pahami lebih dalam pengertian sales revenue, perbedaannya dengan income, dan cara menghitung keduanya dengan tepat.

Definisi Sales Revenue

Sales revenue yaitu pendapatan mengacu pada total pendapatan yang diperoleh dari beragam aktivitas bisnis. Dalam pendapatan tidak terdapat proses pertukaran barang atau jasa yang berakhir pada peralihan hak milik atas barang atau jasa tersebut. Secara leksikal, pendapatan merujuk pada kata benda, yakni jumlah total uang yang dihasilkan oleh kegiatan bisnis yang dijalankan oleh perusahaan.

Sementara penjualan mengacu pada pendapatan yang diperoleh dari penjualan barang dan jasa kepada pelanggan. Dalam penjualan ini, terdapat proses tranfer barang atau jasa yang diikuti dengan peralihan hak milik atas barang atau jasa tersebut dari penjual kepada pembeli. Dari makna istilahnya, penjualan merujuk pada proses bertransaksi perdagangan barang atau jasa yang menghasilkan pendapatan penjualan.

Jenis Revenue dalam Bisnis dan Contohnya

Dunia bisnis mengenal dua jenis revenue, yaitu operating revenue (pendapatan operasional) dan non-operating revenue (pendapatan non-operasional). Operating revenue adalah pendapatan yang dikumpulkan dari kegiatan bisnis utama perusahaan, yakni produk atau jasa yang dijual. Sedangkan non-operating revenue adalah pendapatan yang diperoleh bukan dari kegiatan inti perusahaan atau istilahnya usaha sampingan. Berikut ini penjelasannya lebih rinci dan contohnya.

Operating revenue

Sebuah usaha, entah itu skala mikro, kecil, dan menengah ataupun sudah bertaraf besar, tentu memiliki kegiatan bisnis tertentu sebagai fokusnya. Perusahaan garmen, misalnya, berfokus pada penjualan produk garmen. Lalu usaha jahit baju berfokus pada jasa membuat atau mereparasi baju pesanan. Bagi perusahaan garmen, pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk garmen itulah yang tergolong sebagai operating revenue. Adapun bagi usaha jahit baju, yang termasuk operating revenue adalah pendapatan dari pembuatan atau reparasi baju pesanan.

Operating revenue mesti dipisahkan dari total pendapatan untuk menyajikan informasi yang jelas mengenai profitabilitas dan produktivitas kegiatan bisnis utama perusahaan. Bila perusahaan memilih menyatukan semua pendapatan dalam laporan keuangan, kondisi kesehatan bisnis dan operasinya tidak bisa dinilai dengan baik.

Non-operating revenue

Adakalanya perusahaan menerima pendapatan di luar kegiatan bisnis yang utama. Misalnya dari investasi atau penjualan peralatan atau sebagian properti. Sebagai contoh, sebuah pabrik alat pelindung diri menjual 50 mesinnya karena akan membeli mesin baru yang lebih modern. Pendapatan dari hasil penjualan mesin ini digolongkan sebagai non-operating revenue karena tidak berasal dari kegiatan bisnis yang utama. Contoh lain non-operating revenue adalah sewa, bunga, dividen, royalti, dan kontra-pendapatan seperti diskon dan tunjangan.

Non-operating revenue adalah pendapatan pasif bila dalam konteks individu. Biasanya investor akan meminta laporan non-operating revenue secara terpisah ketika akan menggelontorkan modal. Dengan begitu, investor bisa melihat performa lini bisnis yang pokok tanpa terpengaruh besaran pendapatan dari usaha sampingan itu.

Baca Juga: Rekomendasi Software Faktur Penjualan untuk Berbagai Bisnis

Cara Hitung Revenue

Ada tiga jenis cara menghitung revenue, yaitu:

Total Pendapatan atau Total Revenue (TR)

Ini adalah perhitungan revenue dengan total pendapatan adalah cara yang paling dasar. Jumlah total revenue pada jenis ini akan menjadi dasar dalam perhitungan revenue pada jenis uang lainnya. Untuk bisa mendapatkan informasi terkait total pendapatan perusahaan, maka rumus yang bisa digunakan adalah:

Total pendapatan = harga jual x jumlah produksi

Pendapatan Rata-Rata atau Average Revenue (AR)

Cara menghitung revenue yang kedua adalah dengan mengetahui pendapatan rata-rata pada perusahaan tersebut. Cara menghitungnya dengan membagi total pendapatan dengan nilai jumlah produk yang mampu dijual, atau dengan menggunakan rumus. 

AR = Total Pendapatan : Jumlah Produk Terjual

Pendapatan Marginal atau Marginal Revenue (MR)

Cara yang terakhir adalah dengan menghitung marginal revenue atau MR. MR adalah suatu pendapat tambahan karena adanya tambahan pada tiap unit barang yang dijual. Rumus menghitungnya adalah:

Marginal Revenue = Tambahan TR : Tambahan Jumlah Barang yang Terjual

Kesimpulan

Kesimpulan yang bisa kita ambil dari penjelasan di atas kurang lebih seperti ini, bahwa revenue sales adalah pendapatan yang mampu dihasilkan oleh perusahaan dengan adanya kegiatan atau aktivitas utama perusahaan tersebut.

Hal yang menjadi faktor beda revenue terdapat pada sumber dan cara menghitungnya. Dalam hal sumber, revenue didapatkan dari imbal hasil ataupun bunga deposito serta investasi pada instrumen tertentu yang bisa dinilai  sebagai sumber pendapatan, sedangkan income hanya bisa diperoleh dari hasil bisnis perusahaan. 

Dalam cara menghitungnya, revenue dihitung dengan cara menjumlahkan komponen biaya atau komponen pada penerimaannya.

Untuk memastikan nilai revenue yang diperoleh bisa maksimal, maka pemilik bisnis atau usaha perlu mengontrol finansial perusahaan dengan cara melakukan pencatatan keuangan secara teliti. 

Anda bisa gunakan software ERP modern seperti MASERP. MASERP memiliki modul dan fitur lengkap seperti penjualan, pembelian, keuangan, manufaktur, distribusi, aset tetap, karyawan, inventory, pajak, 300+ laporan siap cetak dan masih banyak lagi. Software ini dapat dipasang di server kantor atau di cloud. Kelebihan pemasangan di server kantor, Anda bisa menggunakan program walaupun internet mati.

Yang membedakan MASERP dengan vendor lain, MASERP dapat dicustom sesuai dengan bisnis flow perusahaan Anda dan dapat juga diintegrasi dengan software lain. Biarkan software yang beradaptasi dengan bisnis flow Anda, bukan Anda yang mengikuti flow software.

Untuk mengetahui lebih banyak tentang software MASERP yang akan memberikan banyak kemudahan pada perusahaan Anda, langsung saja konsultasikan apa yang Anda butuhkan kepada konsultan ahli kami sekarang. Gratis!