Roster Kerja: Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangannya

Written by Tika Ulfianinda

apa itu sistem roster kerja

Mengatur jadwal kerja di perusahaan dengan jam operasional panjang bukan hal mudah. Sistem roster kerja adalah sistem penjadwalan kerja yang membantu perusahaan Anda mengorganisir jadwal karyawan agar pekerjaan tetap berjalan lancar tanpa mengorbankan waktu istirahat mereka.

Roster kerja dapat meningkatkan efisiensi operasional dan memberikan kejelasan jadwal bagi para pekerja dalam mengatur keseharian mereka. Mari kenali lebih jauh sistem roster kerja di artikel ini.

Apa Itu Sistem Roster Kerja?

Roster kerja adalah cara mengatur jadwal kerja yang membantu perusahaan menentukan siapa yang bekerja, berapa lama, dan kapan waktunya. Sistem ini sangat penting terutama bagi perusahaan yang beroperasi 24 jam atau membutuhkan jadwal kerja yang fleksibel.

Roster kerja membantu Anda mengatur setiap shift dan tugas dengan jelas agar semua pekerjaan tertangani oleh karyawan.

Sistem roster kerja membantu pekerja mendapatkan jadwal yang lebih pasti sehingga mereka bisa menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

Roster kerja juga meningkatkan produktivitas perusahaan karena tenaga kerja dapat dialokasikan secara tepat sesuai kebutuhan.

Baca Juga: Cara Hitung dan Contoh Shift Kerja di Manufaktur dan Rumah Sakit

Industri yang Menggunakan Sistem Roster Kerja

Sistem roster kerja atau jadwal kerja bergilir biasanya digunakan di industri yang memerlukan operasional 24 jam, jam kerja fleksibel, atau tenaga kerja dalam jumlah besar. Berikut beberapa industri yang umum menggunakan sistem roster kerja:

Industri Pertambangan

Industri pertambangan seperti tambang batu bara, emas, atau minyak bumi umumnya berlokasi di daerah terpencil dan beroperasi selama 24 jam tanpa henti.

Untuk menjaga kelangsungan operasional, perusahaan pertambangan menerapkan sistem roster kerja yang membagi pekerja ke dalam jadwal kerja bergilir, biasanya dengan skema seperti 14 hari kerja di lokasi tambang, kemudian 7 hari libur atau cuti.

Sistem ini juga disebut fly-in-fly-out (FIFO). Perusahaan bisa memastikan bahwa aktivitas eksplorasi, pengeboran, dan produksi terus berjalan tanpa mengorbankan kesejahteraan karyawan.

Industri Manufaktur dan Pabrik

Di industri manufaktur, keberlangsungan produksi sangat bergantung pada jam operasional yang panjang, bahkan 24 jam sehari dalam banyak kasus. Pabrik-pabrik menerapkan sistem roster kerja yang membagi pekerja ke dalam beberapa shift seperti pagi, siang, dan malam.

Roster kerja disusun agar setiap lini produksi memiliki jumlah tenaga kerja yang cukup dan produksi tidak terhenti serta membantu mencegah kelelahan kerja dengan mengatur rotasi shift secara adil.

Industri Kesehatan

Fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, klinik, dan unit gawat darurat harus beroperasi selama 24 jam penuh untuk melayani pasien. Tenaga medis seperti dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya bekerja dengan sistem roster.

Jadwal kerja bergilir ini memungkinkan ketersediaan tenaga medis setiap saat, sekaligus menjaga stamina dan kualitas kerja mereka. Roster juga membantu manajemen mengatur beban kerja dan menghindari overwork, terutama saat menghadapi lonjakan pasien.

Industri Transportasi

Sektor transportasi, baik darat, laut, maupun udara, seperti maskapai penerbangan, kereta api, dan pelabuhan, menggunakan sistem roster untuk mengatur jadwal kerja pilot, awak kabin, masinis, sopir, serta petugas operasional lainnya.

Industri transportasi sering berlangsung sepanjang hari, bahkan di malam hari dan akhir pekan, sistem roster sangat penting untuk memastikan keselamatan dan keberlangsungan layanan. Roster juga memastikan bahwa tenaga kerja mendapatkan waktu istirahat yang cukup sesuai regulasi.

Industri Perhotelan dan Pariwisata

Hotel, restoran, dan tempat wisata biasanya buka lebih dari 12 jam sehari, bahkan beberapa beroperasi 24 jam. Sistem roster kerja digunakan untuk membagi shift resepsionis, staff dapur, room service, dan petugas kebersihan agar operasional tetap berjalan lancar sepanjang hari.

Roster ini juga membantu dalam mengelola tenaga kerja secara efisien terutama di musim liburan, saat jumlah pengunjung meningkat drastis.

Industri Keamanan dan Militer

Petugas keamanan, satpam, dan anggota militer memiliki tanggung jawab untuk menjaga keamanan setiap waktu, baik siang maupun malam. Mereka bekerja dalam sistem roster yang bergilir.

Penjadwalan shift yang jelas penting untuk memastikan pengawasan tetap optimal tanpa mengorbankan kesehatan dan kewaspadaan petugas. Dalam konteks militer, sistem roster juga digunakan dalam penugasan patroli dan operasi rutin.

Industri Call Center dan Customer Service

Layanan pelanggan yang beroperasi secara nasional atau internasional biasanya melayani pelanggan 24 jam sehari untuk menyesuaikan dengan zona waktu yang berbeda.

Sistem roster kerja memastikan bahwa ada staff yang selalu siap menjawab pertanyaan atau menangani keluhan pelanggan, baik pada jam kerja normal maupun di luar jam kantor.

Industri Telekomunikasi dan IT Support

Perusahaan di bidang telekomunikasi dan teknologi informasi membutuhkan tim yang siaga 24/7 untuk memantau sistem dan menangani gangguan teknis.

Ketika ada masalah seperti server down atau gangguan jaringan, tim yang bertugas bisa langsung menanganinya meskipun terjadi di luar jam kerja reguler.

Baca Juga: Cara Menghitung Gaji Karyawan: Harian, Bulanan, Prorate

Fungsi Sistem Roster Kerja Tambang

Berikut ini fungsi sistem kerja roster kerja:

Menjaga Kelangsungan Operasional

Sistem roster memungkinkan perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasional secara terus-menerus, terutama pada industri yang membutuhkan layanan 24 jam seperti rumah sakit, pabrik, dan pertambangan.

Dengan adanya jadwal kerja bergilir, perusahaan dapat memastikan bahwa selalu ada karyawan yang bertugas, baik pada jam kerja reguler maupun di luar jam kerja. Ini sangat penting agar proses produksi, pelayanan pelanggan, atau operasional teknis tidak terhenti.

Tanpa sistem roster, perusahaan bisa mengalami kekurangan tenaga kerja pada waktu tertentu yang berakibat pada penurunan kinerja.

Mengatur Beban Kerja Secara Adil

Roster kerja membantu perusahaan membagi tugas dan jam kerja secara merata di antara seluruh karyawan. Sistem roster menghindari kondisi di mana beberapa karyawan harus bekerja lebih banyak daripada yang lain.

Dengan pembagian shift yang jelas, setiap karyawan mendapatkan jatah kerja dan istirahat yang proporsional. Pembagian yang adil ini juga dapat mengurangi potensi konflik antar karyawan karena perasaan tidak diperlakukan setara. Keadilan dalam beban kerja mendukung lingkungan kerja yang sehat dan harmonis.

Meningkatkan Produktivitas dan Efisiensi

Dengan menyusun roster secara tepat, perusahaan dapat menempatkan jumlah karyawan yang sesuai dengan kebutuhan di tiap shift. Hal ini membantu menghindari kelebihan atau kekurangan tenaga kerja pada waktu tertentu, yang bisa berdampak pada produktivitas.

Roster juga memungkinkan perusahaan untuk menyusun tim kerja secara strategis, misalnya menempatkan karyawan yang berpengalaman di jam-jam sibuk. Efisiensi meningkat karena waktu kerja dimaksimalkan, sementara waktu istirahat diatur secara optimal.

Dengan demikian, output kerja bisa meningkat tanpa menambah beban berlebih pada karyawan.

Memastikan Kepatuhan terhadap Regulasi Ketenagakerjaan

Banyak negara menetapkan aturan ketat terkait durasi jam kerja, shift malam, dan waktu istirahat bagi karyawan. Sistem roster membantu perusahaan dalam mematuhi regulasi tersebut dengan cara mengatur jadwal kerja sesuai batas waktu yang diizinkan.

Dengan memiliki jadwal kerja yang terdokumentasi, perusahaan juga lebih mudah saat dilakukan audit oleh lembaga ketenagakerjaan. Kepatuhan ini penting agar perusahaan terhindar dari denda, sanksi hukum, atau citra buruk di mata publik.

Selain itu, regulasi yang diikuti juga memberi perlindungan bagi hak-hak karyawan.

Mengurangi Risiko Kelelahan dan Burnout

Roster yang baik menyusun waktu kerja dan istirahat secara seimbang, sehingga membantu menghindari kelelahan fisik maupun mental pada karyawan.

Dengan jadwal kerja yang bergilir, tubuh dan pikiran karyawan memiliki waktu yang cukup untuk pulih sebelum kembali bekerja. Ini sangat penting di industri dengan tekanan tinggi seperti rumah sakit, call center, atau pertambangan.

Ketika kelelahan bisa ditekan, karyawan menjadi lebih fokus, lebih sedikit melakukan kesalahan, dan risiko kecelakaan kerja pun menurun. Dalam jangka panjang, ini membantu menjaga performa dan kesehatan kerja yang berkelanjutan.

Mendukung Perencanaan dan Manajemen Tenaga Kerja

Sistem roster membantu HR atau manajer operasional dalam menyusun strategi tenaga kerja jangka pendek dan panjang.

Dengan data jadwal kerja, perusahaan bisa mengetahui waktu-waktu tertentu yang memerlukan tambahan tenaga kerja atau pengurangan. Ini juga memudahkan dalam mengatur cuti karyawan tanpa mengganggu operasional harian.

Selain itu, perusahaan bisa lebih mudah mengalokasikan tugas atau proyek khusus berdasarkan ketersediaan karyawan yang terjadwal. Roster menjadi alat penting dalam pengambilan keputusan yang berbasis data di bidang manajemen SDM.

Meningkatkan Kepuasan dan Loyalitas Karyawan

Ketika karyawan melihat bahwa sistem kerja disusun secara adil dan transparan, mereka akan merasa dihargai. Jadwal yang terstruktur membantu mereka merencanakan waktu pribadi, seperti waktu bersama keluarga, istirahat, atau aktivitas sosial lainnya.

Hal ini menciptakan work-life balance yang baik, yang sangat berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Kepuasan kerja yang tinggi akan berdampak positif terhadap semangat kerja, loyalitas terhadap perusahaan, dan menurunkan turnover rate.

Dengan begitu, perusahaan juga diuntungkan karena tidak perlu sering-sering merekrut dan melatih tenaga baru.

Kelebihan Sistem Roster Kerja

Sistem roster kerja memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang teratur dan produktif. Dengan jadwal yang terencana baik, perusahaan bisa menjalankan operasionalnya secara optimal, sementara karyawan mendapatkan kepastian dan kenyamanan dalam menjalani rutinitas kerja.

Berikut ini adalah beberapa kelebihan utama dari penerapan sistem roster kerja yang perlu Anda ketahui.

Meningkatkan Produktivitas Operasional

Sistem roster kerja memudahkan perusahaan dalam menjaga agar setiap shift selalu lengkap dengan tenaga kerja yang dibutuhkan.

Dengan demikian, operasi tambang dapat berlangsung lancar tanpa hambatan sehingga target produksi dapat tercapai sesuai jadwal.

Contohnya, setiap shift pagi, siang, dan malam diisi oleh pekerja dengan jumlah dan keahlian yang tepat.

Mengoptimalkan Waktu Istirahat Karyawan

Dalam sistem ini, jadwal kerja dan waktu istirahat ditetapkan secara jelas sejak awal, memberi kesempatan bagi pekerja untuk beristirahat dan memulihkan tenaga.

Waktu istirahat yang memadai juga membantu meningkatkan fokus kerja sekaligus menurunkan risiko kelelahan yang berlebihan.

Memastikan Ketersediaan Tenaga Kerja

Roster kerja dirancang untuk memastikan setiap posisi penting selalu terisi, termasuk operator alat berat, teknisi, pengawas, dan tim keamanan. Ini mencegah kekosongan tenaga kerja yang bisa menghentikan proses operasional.

Menjaga Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Pengaturan jam kerja yang tidak berlebihan berkontribusi pada penurunan risiko kecelakaan kerja. Di tambang, di mana lingkungan kerja cukup berat dan berisiko, ini sangat penting. Karyawan yang cukup istirahat akan bekerja lebih waspada dan efisien.

Meningkatkan Kepuasan dan Loyalitas Karyawan

Ketika karyawan tahu mereka memiliki jadwal kerja dan libur yang jelas, mereka akan merasa lebih dihargai dan dihormati. Kepastian ini membuat karyawan merasa nyaman dan cenderung bertahan lebih lama di perusahaan.

Kekurangan Sistem Roster Kerja

Walaupun sistem roster kerja banyak memberikan keuntungan, ada beberapa kendala yang sering muncul dalam pelaksanaannya. Berikut ini beberapa kekurangan dari sistem roster kerja.

Perlu Pengawasan dan Manajemen Ketat

Sistem roster melibatkan banyak aspek seperti jam kerja, rotasi, cuti, dan jumlah tenaga kerja per shift, sehingga perusahaan perlu memiliki sistem monitoring yang detail. Kesalahan dalam satu jadwal saja bisa berdampak pada operasional perusahaan, termasuk risiko kekurangan tenaga kerja.

Potensi Burnout atau Kelelahan Berlebih

Meski tersedia waktu istirahat, jam kerja yang lama dan shift malam yang berkelanjutan seringkali menimbulkan kelelahan fisik dan mental, apalagi jika pergantian shift tidak diatur dengan cukup waktu pemulihan.

Cuti Sulit Dikelola Tanpa Adanya Sistem Pendukung

Jika manajemen tidak memiliki sistem yang baik untuk mencatat dan menyetujui cuti, maka bisa terjadi tumpang tindih atau bahkan penumpukan hak cuti. Karyawan pun bisa merasa tidak diberi ruang untuk merencanakan liburan.

Jenis Sistem Roster Kerja Tambang

Sistem roster kerja adalah metode pengaturan jadwal kerja yang sangat umum digunakan di industri pertambangan. Setiap jenis sistem roster memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri yang memengaruhi bagaimana perusahaan mengelola kebutuhan operasional, menjaga kesehatan pekerja, dan meningkatkan kepuasan kerja.

Berikut ini adalah beberapa jenis sistem roster kerja yang sering diterapkan di tambang:

Sistem Roster Kerja Shift

Sistem ini membagi jam kerja menjadi beberapa shift, seperti pagi, siang, dan malam, dengan durasi yang bisa bervariasi, misalnya 8, 10, atau 12 jam per shift. Setiap pekerja akan ditempatkan di salah satu shift sesuai jadwal yang telah ditentukan, kemudian bergantian dengan pekerja dari shift berikutnya setelah waktunya habis.

Keuntungan utama sistem shift adalah memungkinkan tambang beroperasi selama 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu tanpa henti. Dengan cara ini, alat dan sumber daya dapat dimanfaatkan secara maksimal, sehingga produktivitas pun meningkat.

Sistem Rotasi

Pada sistem rotasi, pekerja bergantian menjalani jadwal kerja yang berbeda-beda dalam periode waktu tertentu, bisa mingguan atau bulanan. Rotasi ini tidak hanya meliputi pergantian shift, tetapi juga tugas dan lokasi kerja sesuai pola yang sudah ditetapkan.

Sistem ini memberikan kesempatan bagi pekerja untuk mengembangkan kemampuan karena mereka mengalami berbagai jenis pekerjaan. Selain itu, rotasi juga membantu mengurangi kejenuhan akibat pekerjaan yang monoton.

Namun, perubahan jadwal dan tempat kerja yang rutin dapat memengaruhi kehidupan pribadi dan menuntut adaptasi yang cukup dari pekerja.

Sistem On-Call

Sistem on call, atau jaga siaga, adalah jenis roster di mana pekerja harus siap dipanggil kapan saja jika terjadi situasi darurat atau kebutuhan mendadak di tambang.

Meskipun tidak termasuk dalam jadwal kerja reguler, pekerja on call harus bersiap bekerja di luar jam normal untuk menangani masalah seperti kerusakan alat, kecelakaan, atau keadaan darurat lain.

Sistem ini sangat penting untuk memastikan respons cepat terhadap gangguan operasional yang bisa mengancam keselamatan dan kelancaran produksi tambang.

Baca Juga: Contoh dan Cara Mudah Menghitung Insentif Karyawan

Cara Mengoptimalkan Sistem Roster Kerja Tambang

Mengoptimalkan sistem roster di perusahaan memerlukan strategi yang terencana dan berbasis kebutuhan operasional serta kesejahteraan karyawan. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan perusahaan untuk mengoptimalkan sistem roster kerja:

Pahami Kebutuhan Operasional Secara Menyeluruh

Langkah pertama adalah memahami kapan perusahaan membutuhkan tenaga kerja paling banyak dan kapan aktivitas cenderung melambat. Dengan memahami pola beban kerja harian, mingguan, atau musiman, perusahaan dapat menyusun roster yang efisien dan tepat sasaran.

Data operasional seperti volume produksi, jam sibuk layanan, atau permintaan pelanggan bisa digunakan untuk merancang jadwal shift yang sesuai.

Hal ini akan mencegah kelebihan atau kekurangan tenaga kerja di waktu-waktu tertentu. Dengan demikian, efisiensi kerja akan meningkat dan potensi kelelahan karyawan dapat ditekan.

Gunakan Software atau Tools Roster Otomatis

Alih-alih menyusun roster secara manual yang rawan kesalahan, perusahaan disarankan menggunakan software manajemen jadwal atau aplikasi HR yang memiliki fitur penjadwalan otomatis.

Tools ini membantu menyusun roster berdasarkan ketersediaan karyawan, kebutuhan shift, dan regulasi ketenagakerjaan. Bahkan, beberapa sistem dapat menyesuaikan jadwal secara real-time jika ada karyawan yang sakit atau mengambil cuti mendadak.

Selain menghemat waktu HR, sistem otomatis juga mengurangi risiko konflik dan meningkatkan transparansi.

Libatkan Karyawan dalam Penyusunan Jadwal

Karyawan akan lebih menerima dan menghargai roster jika mereka dilibatkan dalam proses penyusunannya. Perusahaan bisa menyediakan sistem request shift atau pertukaran jadwal yang fleksibel, selama tidak mengganggu operasional.

Ketika karyawan merasa suaranya didengar, tingkat kepuasan dan loyalitas mereka pun meningkat. Ini juga membantu HR menyusun roster yang tidak hanya produktif secara bisnis, tetapi juga selaras dengan kebutuhan personal karyawan. Komunikasi dua arah sangat penting dalam mengelola sistem kerja berbasis rotasi.

Pastikan Kepatuhan terhadap Regulasi dan Hak Karyawan

Optimasi roster bukan hanya soal efisiensi kerja, tetapi juga harus menjaga hak-hak karyawan tetap dihormati. Pastikan jadwal kerja sesuai dengan regulasi ketenagakerjaan terkait jam kerja maksimal, waktu istirahat, dan shift malam.

Melanggar aturan ini tidak hanya membahayakan kesehatan karyawan, tetapi juga bisa membawa konsekuensi hukum bagi perusahaan. Evaluasi secara rutin jadwal kerja dan sesuaikan jika ada perubahan regulasi terbaru.

Lakukan Review dan Evaluasi Berkala

Roster yang optimal perlu dievaluasi secara berkala untuk memastikan efektivitasnya tetap terjaga. Perusahaan dapat mengumpulkan feedback dari karyawan, supervisor, dan tim HR terkait kelebihan dan kekurangan sistem jadwal yang berjalan. Gunakan data produktivitas, tingkat kehadiran, dan kepuasan karyawan sebagai bahan evaluasi.

Jika diperlukan, lakukan penyesuaian untuk menyeimbangkan antara kebutuhan operasional dan kenyamanan kerja. Dengan evaluasi berkala, perusahaan bisa terus mengembangkan sistem roster yang adaptif dan berkelanjutan.

Pertimbangkan Model Shift Fleksibel atau Hybrid

Untuk beberapa jenis pekerjaan, perusahaan dapat mempertimbangkan sistem shift yang lebih fleksibel atau bahkan hybrid (kombinasi kerja di kantor dan remote).

Model ini membantu menyesuaikan waktu kerja dengan ritme biologis atau kebutuhan pribadi karyawan, sehingga bisa meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan.

Shift fleksibel juga memudahkan karyawan yang memiliki tanggung jawab tambahan seperti orang tua atau pelajar. Meski tidak semua industri bisa menerapkan ini, namun fleksibilitas jadwal kerja semakin menjadi nilai tambah di era kerja modern.

Kesimpulan

Sistem roster kerja adalah cara efektif untuk mengatur tenaga kerja agar lebih efisien dan produktif. Penerapan sistem roster yang tepat, perusahaan dapat menjaga keseimbangan antara kebutuhan operasional dan kenyamanan karyawan.

Sistem roster kerja membantu menekan biaya tenaga kerja, meningkatkan fleksibilitas jadwal, dan menciptakan suasana kerja yang lebih harmonis bagi seluruh tim.

Selain urusan karyawan dan jam kerja, perusahaan juga perlu mengelola operasional lain termasuk keuangan, finansial, penjualan, pembelian, inventory, dan lain-lain. Untuk membantu kelancaran operasional ini, perusahaan Anda bisa menggunakan software ERP MASERP

Untuk mengetahui lebih banyak tentang software MASERP yang akan memberikan banyak kemudahan pada perusahaan Anda, langsung saja konsultasikan kendala apa yang Anda hadapi kepada konsultan ahli kami. Gratis!