Return on Equity (ROE) Beserta Komponen dan Tujuan Perhitungannya

Dalam dunia bisnis, mungkin kita sudah tak asing lagi dengan istilah ROE. Ya, Return on Equity atau ROE adalah istilah penting yang menjadi salah satu indikator yang pertimbangan kita sebagai pebisnis dalam mengambil langkah yang tepat untuk perkembangan bisnis ke depannya.

ROE merupakan alat ukur yang lazim digunakan bagi para investor. Mengapa demikian? Investor dapat secara langsung melihat apakah perusahaan yang akan mereka tanami modal merupakan perusahaan yang tepat. Maksudnya adalah apakah perusahaan tersebut memiliki potensi perkembangan yang baik dan layak secara keseluruhan.

Selain kerap digunakan oleh investor dan pebisnis, ada beberapa hal yang mesti kita pahami sebelum menilai suatu perusahaan layak atau tidak dengan melihat ROE perusahaan tersebut. Berikut beberapa hal yang mungkin penting untuk diketahui mengenai ROE.

Pengertian ROE

ROE atau Return on Equity dapat digunakan sebagai alat ukur sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bagi para stakeholder-nya. Hasil dari perhitungan ROE menjadi tolak ukur utama bagi para investor dan pebisnis dalam menilai apakah suatu perusahaan layak untuk mereka modali. Bagaimana cara kerja dari ROE?

ROE ditampilkan dalam bentuk persentase. Untuk mendapatkan hasil persentase tersebut, digunakan rumus penghitungan ROE. Cara melihat ROE yang baik dan potensial adalah dengan mengukur persentase dari hasil penghitungannya. Semakin nilai ROE mendekati 100 persen, maka perusahaan tersebut dapat dikategorikan sebagai perusahaan yang layak untuk diinvestasikan.

Selain itu, penting untuk diketahui bahwa nilai ROE juga digunakan untuk mengukur potensi perusahaan dalam menghasilkan laba bersih pada periode tertentu. Dari hasil penghitungan menunjukkan bahwa, ROE dengan nilai 100 persen berarti setiap 1 rupiah ekuitas pemegang saham dapat menghasilkan laba bersih 1 rupiah juga.  Hal tersebut lah yang menjadi pertimbangan utama dari para investor dan pebisnis dalam memilih perusahaan.

“ROE = Laba Bersih Setelah Pajak : Ekuitas”

Komponen ROE

Untuk mencari nilai ROE dibutuhkan beberapa aspek-aspek penting yang ada di dalam perusahaan. Beberapa komponen tersebut digunakan dan dapat masuk ke dalam rumus perhitungan ROE. Berikut beberapa komponen penting yang masuk dalam penghitungan dari ROE, diantaranya adalah:

Ekuitas Awal

Ekuitas atau modal pada saat suatu perusahaan berdiri menjadi komponen penting dalam penghitungan ROE. Besaran modal awal tersebut akan sangat mempengaruhi persentase ROE dari suatu perusahaan. Mengapa demikian? Modal awal biasanya akan dicatat dalam laporan perubahan ekuitas atau modal dan akan bertambah jika terjadi penjualan.

Laba Bersih

Salah satu komponen utama dari perhitungan ROE adalah laba bersih. Laba bersih dihitung dalam suatu skema dengan terlebih dulu menghitung pendapatan dari perusahaan. Selain itu, laba bersih juga menjadi salah satu penentu apakah perusahaan layak untuk dipilih oleh para investor. Biasanya, laba bersih dapat dilihat pada laporan keuangan perusahaan sebelum dilakukannya perhitungan ROE.  

Prive

Prive atau pengambilan modal oleh pemilik perusahaan dapat mempengaruhi hasil perhitungan ROE. Dengan adanya prive, laporan perubahan modal dari suatu perusahaan akan mengalami perubahan di akun modal perusahaan. Hal tersebut lah yang mempengaruhi secara langsung terhadap nilai ROE.

Pendapatan Perusahaan

Sebelum mendapatkan nilai laba bersih perusahaan, biasanya perusahaan akan terlebih dulu mencatatnya dalam bentuk pendapatan. Setelah itu, dilakukan penghitungan pendapatan dan akan dimasukkan dalam laporan laba rugi perusahaan. Nantinya, jumlah laba bersih dalam laporan laba rugi tersebut lah yang akan dijadikan acuan dalam penghitungan ROE suatu perusahaan.

Beban Perusahaan

Selain pendapatan, beban atau biaya juga mempengaruhi jumlah laba bersih dari suatu perusahaan. Apabila jumlah beban atau biaya perusahaan lebih besar dari pendapatan dalam laporan laba rugi, maka laba bersih dari perusahaan bukan lah laba bersih melainkan rugi. Jadi, semakin besar jumlah beban dan biaya akan sangat berpengaruh terhadap perhitungan laba bersih yang dijadikan salah satu indikator perhitungan ROE suatu perusahaan.

Baca Juga: 5 Perbedaan Biaya dan Beban dalam Akuntansi

Tujuan Menghitung ROE

Mengetahui ROE sebuah perusahaan sudah menjadi suatu keharusan bagi para investor. Ya, dengan menghitung besaran nilai dan persentase ROE, investor bisa memanfaatkannya untuk menilai kelayakan suatu perusahaan. Selain itu, ada beberapa tujuan lain yang mungkin masih relevan, yaitu:

Menilai Kinerja Perusahaan

Nilai ROE dapat mewakilkan kinerja dari suatu perusahaan. Mengapa demikian? Hal tersebut dikarenakan nilai dan persentase ROE dihitung berdasarkan komponen-komponen yang ada dari perusahaan. Beberapa diantaranya adalah laba bersih dan modal awal suatu perusahaan yang menunjukkan apakah perusahaan memiliki kinerja yang baik dari laba bersih pada periode tertentu atau tidak.

Mengetahui Kelayakan Perusahaan

Dengan mempertimbangkan nilai ROE dan melakukan analisis laporan keuangan, maka kita dapat menilai suatu perusahaan layak atau tidak. Artinya, apakah perusahaan tersebut layak untuk kita tanami modal atau malah akan merugikan kita sebagai pebisnis dan investor. Perusahaan akan dapat kita prediksi dengan melihat apakah dapat mendatangkan keuntungan atau tidak melalui nilai ROE.

Mengetahui Penggunaan Modal

Modal jadi komponen penting dalam perhitungan ROE. Ya, dengan mengetahui berapa modal awal dan prive yang dilakukan oleh perusahaan, kita dapat menentukan apakah perusahaan dapat memanfaatkan modalnya dengan baik. Hal ini menjadi pertimbangan tambahan selain melihat pendapatan atau laba bersih yang tinggi dari suatu perusahaan.

Memprediksi Perkembangan Perusahaan

ROE dapat dihitung pada periode tertentu. Oleh karena itu, dengan melihat ROE dari suatu perusahaan kita dapat melihat perkembangan perusahaan. Apakah perusahaan tersebut berpotensi ke depannya atau malah tidak mampu bertahan di tengah kerasnya persaingan bisnis.

Mengitung Keuntungan

Keuntungan atau laba menjadi tujuan utama bagi kita para investor dan pebisnis. Maka dari itu, nilai ROE dapat menjadi tolak ukur untuk memperkirakan dan menghitung berapa kira-kira keuntungan yang akan kita terima apabila berinvestasi di suatu perusahaan tersebut. ROE mewakilkan jumlah laba bersih yang jadi komponen penghitungan di dalamnya dan dapat dijadikan perkiraan berapa persentase laba yang akan diterima para investor berdasarkan modal yang mereka berikan kepada perusahaan.

Kesimpulan

Melalui penjelasan tersebut, ROE atau Return on Equity dapat digunakan sebagai alat ukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bagi para stakeholder-nya. Hasil dari perhitungan ROE menjadi tolak ukur utama bagi para investor dan pebisnis dalam menilai apakah suatu perusahaan layak untuk mereka modali.

ROE yang baik adalah dengan ROE yang semakin mendekati nilai atau persentase 100 persen yang artinya perusahaan tersebut dapat dikategorikan sebagai perusahaan yang layak dan memiliki pendapatan serta sehat secara finansial.

ROE dihitung berdasarkan beberapa komponen, diantaranya adalah laba bersih, modal, prive, pendapatan, serta beban dan biaya yang dikeluarkan perusahaan pada periode tertentu. Manfaat dari menghitung ROE dari suatu perusahaan adalah menilai kinerja perusahaan, mengetahui kelayakan perusahaan, mengetahui penggunaan modal, memprediksi perkembangan perusahaan, dan menghitung keuntungan bagi para investor suatu perusahaan.

Modal merupakan salah satu akun yang perlu dicatat dalam laporan keuangan, khususnya laporan perubahan modal. Untuk memudahkan mencatat keuangan perusahan, Anda bisa menggunakan software akuntansi seperti MASERP yang bisa terintegrasi dengan fungsi bisnis lain seperti manufakturditribusi, penjualan, pembelian dan lain-lain.

MASERP akan memudahkan Anda mencatat, memantau dan membuat laporan keuangan sepeti arus kas dan laba rugi perusahaan secara otomatis dan kapan saja tanpa harus menunggu rugi atau negatif. Dengan fitur Report Center di MASERP, Anda bisa mencatatat dan membuat laporan keuangan yang meliputi laba rugi, neraca, penjualan dan lain-lain.

Pencatatan dan pelaporan manual tentu saja akan memakan banyak waktu dan memiliki peluang besar terjadinya human error. Ini akan menghambat efisiensi dan produktivitas perusahaan Anda. Anda bisa mencustom software MASERP sesuai bisnis flow perusahaan. Segera konsultasikan dengan konsultan ahli kami. Gratis!

New call-to-action