Mengenal Jenis Rekapitulasi Jurnal Beserta Contohnya

Keuangan merupakan hal yang krusial bagi sebuah perusahaan, karena operasional perusahaan dapat berjalan dengan baik jika keuangan sehat. Perusahaan wajib memiliki ringkasan catatan dari pengeluaran dan pemasukan keuangan yang di dalam akuntansi sering disebut dengan rekapitulasi jurnal.

Rekapitulasi ini tentunya berguna untuk memonitor kondisi keuangan bisnis, Anda dapat melakukan evaluasi dan penyusunan strategi keuangan untuk periode akuntansi berikutnya.

Di artikel kali ini akan dibahas pengertian, fungsi, jenis dan contoh rekapitulasi jurnal. Yuk disimak sampai habis!

Pengertian Rekapitulasi Jurnal

Rekapitulasi jurnal dibuat dengan tujuan untuk meringkas suatu penilaian dari pencatatan akhir laporan, fungsinya membantu penulisan buku besar dan meminimalisir kesalahan dalam perhitungan dan pencatatan transaksi dan laporan keuangan perusahaan.

Rekapitulasi merupakan bagian penting dari proses akuntansi yang mencakup beberapa tahapan kunci dalam siklusnya. Jika tahapan tidak Anda dilakukan, maka proses pencatatan juga tidak akan berjalan dengan lancar dan benar.

Jika Anda mengalami kesalahan selama tahap rekapitulasi, pencatatan tidak dapat dijelaskan dalam buku besar. Karena alasan itu, penjabaran rekapitulasi harus dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dalam akuntansi, rekapitulasi adalah jumlah dari setiap kolom debit dan kredit dari buku besar transaksi yang dibuat sebelumnya.

Kesalahan rekapitulasi dapat dihindari dalam proses posting dari jurnal ke buku besar, ini akan membuat tahapan selanjutnya dalam siklus akuntansi menjadi lebih mudah yaitu pembuatan neraca saldo dan jurnal penyesuaian.

Baca Juga: Jurnal Khusus: Pengertian, Jenis, Tujuan Beserta Contoh

Fungsi Rekapitulasi Jurnal

Ada beberapa fungsi rekapitulasi jurnal yang dapat mempermudah staf atau akuntan dalam penulisan buku besar, salah satunya membantu memberi informasi berupa keseimbangan saldo keuangan.

Contohnya ketika memposting jurnal, Anda akan menghitung saldo dari berbagai transaksi akun yang sudah terjadi dalam periode akuntansi tersebut. Ketika saldo akun tidak seimbang, mungkin ada kesalahan dalam pencatatan transaksi jurnal dan perhitungan saldo.

Jika hasil ikhtisar jurnal tidak berimbang, Anda dapat mengecek kesalahannya dan lakukan penyesuaian pada neraca. 

Fungsi yang kedua yaitu mengidentifikasi bukti transfer. Tanpa adanya bukti transfer, transaksi dapat dianggap tidak sah dan efektif. Bukti transfer uang masuk dan uang keluar sebaiknya disertakan dalam proses ringkasan jurnal, seperti tanda terima, faktur, catatan, dan lainnya.

Sebelum memasukkan transaksi ke dalam buku besar, penting untuk memastikan bahwa setiap transaksi yang terjadi memiliki bukti transfer yang dapat dikenali dan dipahami.

Setelah menerima bukti transfer, perusahaan biasanya mengelompokkan transaksi ke dalam kategori tertentu, misalnya perincian akun berdasarkan jenis aset, kewajiban, ekuitas, dan lain-lain.

Anda atau staf yang berwenang dapat menentukan legalitas transaksi berdasarkan bukti transaksi yang ada. Jika ditemukan kejanggalan, transaksi yang bersangkutan dapat segera dicari kebenarannya.

Fungsi selanjutnya yaitu untuk memudahkan posting ke buku besar dan memperoleh laporan keuangan yang lebih lengkap, perlu diketahui bahwa pada saat posting di buku besar, beberapa langkah yang harus dilakukan yaitu:

  1. Memindahkan tanggal transaksi yang ada dalam jurnal ke lajur tanggal pada buku besar.
  2. Memindahkan jumlah debit dan kredit yang ada dalam jurnal ke lajur debit dan kredit di buku besar. Jika menggunakan buku besar yang memiliki lajur saldo, maka langsung dihitung saldonya.
  3. Mencatat nomor kode akun ke dalam lajur referensi sebagai tanda jumlah jurnal telah dipindahkan ke buku besar.
  4. Mencatat nomor halaman jurnal ke dalam lajur referensi buku besar setiap pemindahbukuan terjadi.

Rekapitulasi jurnal terkadang bukan menjadi tahapan yang wajib dilakukan di sebuah perusahaan, namun ketika Anda melakukan cara ini maka Anda akan lebih cepat mengakses buku besar dengan kesalahan yang minimum, serta memperoleh laporan keuangan yang rinci dan valid.

Baca Juga: Rekomendasi Software Faktur Penjualan untuk Berbagai Bisnis

Jenis Rekapitulasi Jurnal

Rekapitulasi memiliki kegunaan dalam mencapai saldo yang seimbang. Sehingga di akhir pembuatan rekapitulasi, kredit dan debit akan bernilai sama tanpa memerlukan rekapitulasi ulang.

Dalam akuntansi, dikenal dua jenis jurnal yaitu jurnal umum dan jurnal khusus. Rekapitulasi sering digunakan untuk jurnal khusus. Apakah Anda sudah mengetahui apa saja yang dikategorikan jurnal khusus? Berikut penjelasan singkatnya.

  1. Jurnal pembelian: jurnal yang berisi catatan semua transaksi kredit dari pembelian barang dan jasa. 
  2. Jurnal penjualan: jurnal yang berisi catatan semua transaksi kredit dari penjualan barang dan jasa. 
  3. Jurnal pengeluaran kas: jurnal khusus yang berisi catatan transaksi pembayaran atau pengeluaran kas seperti pembayaran gaji karyawan, pelunasan utang dagang, dan lain-lain.
  4. Jurnal penerimaan kas: berisi catatan transaksi penerimaan uang atau semua transaksi yang mengakibatkan saldo kas bertambah nilainya seperti pendapatan penjualan, bunga, penerimaan piutang, dan lain-lain.

Cara Membuat Rekapitulasi Jurnal

Sebenarnya, membuat rekapitulasi jurnal tidak sulit selama Anda selalu taat dan konsisten terhadap aturan keuangan dan memiliki bukti transfer. Berikut ini cara mudahnya:

  1. Mempersiapkan rekapan untuk membuat prosesnya menjadi lebih efektif dan efisien, nantinya akan memudahkan Anda dalam mengelompokkan setiap transaksi yang sudah terjadi di periode akuntansi tersebut ke dalam beberapa kategori jurnal.
  2. Membuat tabel sesuai format transaksi dengan menggunakan nomor akun paling atas. Kemudian catat nomor akun serta besar transaksi secara berurutan, lalu jumlahkan saldonya apakah sudah sesuai dengan nominal tabelnya.
  3. Memastikan saldo seimbang agar jumlah rekapitulasi yang diinginkan bisa tercapai dalam pembuatan rekap jurnal. Jangan lupa untuk memperhatikan setiap nilai di kolom debit dan kredit, agar Anda tidak mengulang tahap rekapitulasi ini.

Contoh Rekapitulasi Jurnal

Jurnal Pembelian

Contoh Jurnal Pembelian
Contoh Rekapitulasi Jurnal Pembelian

Jurnal Penjualan

Contoh Jurnal Penjualan
Contoh Rekapitulasi Jurnal Penjualan

Kesimpulan

Berkembangnya teknologi saat ini yang serba digital, dalam transaksi dan faktur pun bisa dialihkan menjadi digital, Anda bisa gunakan software akuntansi modern seperti MASERP. MASERP memiliki modul dan fitur lengkap seperti penjualan, pembelian, keuangan, manufaktur, distribusi, aset tetap, karyawan, inventory, pajak, 300+ laporan siap cetak dan masih banyak lagi. Software ini dapat dipasang di server kantor atau di cloud. Kelebihan pemasangan di server kantor, Anda bisa menggunakan program walaupun internet mati.

Yang membedakan MASERP dengan vendor lain, MASERP dapat dicustom sesuai dengan bisnis flow perusahaan Anda dan dapat juga diintegrasi dengan software lain. Biarkan software yang beradaptasi dengan bisnis flow Anda, bukan Anda yang mengikuti flow software.

Untuk mengetahui lebih banyak tentang software MASERP yang akan memberikan banyak kemudahan pada perusahaan Anda, langsung saja konsultasikan apa yang Anda butuhkan kepada konsultan ahli kami sekarang. Gratis!