Bikin Produk Anti Gagal? Pakai 7 Proses Product Management Ini!

Tahukah Anda kalau sebuah perusahaan besar atau mungkin juga di start up ketika launching sebuah produk membutuhkan proses yang panjang? Mereka tidak sembarangan membuat produk dan menjualnya ke pasar. Bahkan, ketika sudah dijual ke pasar, perusahaan sebisa mungkin mengembangkan produk agar pengguna mendapatkan experience yang menyenangkan dan loyal dengan brand Anda. Nah, proses ini disebut dengan product management (manajemen produk). Prosesnya diawali dari membuat kerangka ide hingga mendapatkan feedback dari pelanggan. Untuk lebih memahami apa saja proses manajemen produk, yuk simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Apa Itu Product Management

Product management (manajemen produk) adalah proses membuat produk baru yang akan dijual ke pasar atau mengembangkan produk yang sudah ada. Dimulai dengan ide mengenai produk yang akan berinteraksi dengan pelanggan dan diakhiri dengan evaluasi keberhasilan produk. Manajemen produk menyatukan bisnis, product development, marketing, dan sales. Studi menunjukkan bahwa manajemen produk yang efektif dapat meningkatkan keuntungan sebesar 34,2 %.

Tahapan Proses Product Management

Munculnya ide yang bagus tidak akan langsung dieksekusi untuk menjadi produk yang bagus juga. Tidak semua ide juga dapat dieksekusi. Product management berperan penting mengembangkan dan memperbaiki ide tersebut sampai akhirnya produk bisa dijual ke pasar.

Tidak ada acuan yang pasti dalam proses manajemen produk. Tetapi, umumnya urutan proses atau journey dari product management untuk setiap perusahaan terbilang mirip, mungkin hanya beda pada penamaan atau detail prosesnya saja. Berikut tujuh tahap utama dari product management:

Manajemen Ide (Idea Management)

Menemukan ide baru bukan hal yang sulit, bahkan ide dan inspirasi seringkali ditemui kapan saja. Banyak cara yang bisa memancing ide Anda seperti sesi brainstorming, interview dengan pelanggan, dan memonitor kompetitor.

Tetapi, karena semua ide tidak bisa dieksekusi, manajemen produk harus memisahkan mana yang prioritas dan paham mana yang perlu dikerjakan lebih dulu karena sifatnya urgent.

Ide dapat muncul terus-menerus dari banyak channel sehingga perlu untuk dicatat dan dikelola secara terpusat. Nantinya, semua ide tersebut dapat dievaluasi secara berkala dan akan berakhir di product backlog. Ide yang tidak relevan atau berlebihan dapat disingkirkan dahulu di catatan lain, karena mungkin bisa menjadi pertimbangan di waktu yang akan datang.

Manajemen produk juga meliputi proses mengumpulkan, menggabungkan dan menyimpan ide secara transparan. Stakeholder internal, pelanggan, atau bahkan komisaris dan investor dapat memberikan saran dan penilaian terhadap ide tim product management.

Spesifikasi (Specification)

Setelah mendapatkan dan mengkategorikan ide, saatnya Anda mencari tahu detailnya. Spesifikasi produk harus berupa dokumen singkat dan tidak terlalu teknis dengan menjawab pertanyaan penting seperti:

  • Apa produk yang akan dibuat?
  • Mengapa membuat produk ini?
  • Apa yang harus dicapai produk baru ini?
  • Bagaimana ukuran kesuksesannya?

Daftar pertanyaan di atas sebaiknya dijawab secara kolaboratif dengan mendengarkan masukan dari berbagai stakeholders sebagai pertimbangan dari berbagai sudut pandang serta memastikan ke depannya mengetahui apa yang ada di pikiran setiap orang saat menggunakan produk baru ini.

Tingkat detail spesifikasi produk tergantung dari pengembangan ide yang digunakan bisnis Anda. Misalnya para engineer yang mungkin menginginkan detail yang rendah, lalu tim development juga perlu mengetahui detail implementasi dan tanggung jawab mereka.

Tujuan lain dari menyempurnakan persyaratan produk di tahap ini adalah untuk mengetahui usaha untuk produk atau proyek tertentu. Dengan perkiraan estimasi level effort, product management bisa memasukkan ke berbagai hal ke dalam product roadmap mengenai rencana realistis yang dicapai selama jangka waktu tertentu.

Baca Juga: 3 Metode Task Management untuk Optimasi Kinerja Anda

Roadmapping

Dengan melakukan roadmapping sebelum menentukan prioritas, manajemen produk bisa mengesampingkan perdebatan fitur X vs fitur Y dan mengalihkan ke level sasaran dan tema produk yang lebih baik untuk memajukan visi produk. Nantinya akan ada hasil yang mempengaruhi tujuan KPI dan strategi.

Memilih tema yang lebih high-level harus dikerjakan selama periode waktu yang berbeda dan tim produk juga perlu memutuskan dengan tepat produk dengan spesifik apa yang akan berdampak besar dan memiliki return on investment (ROI) terbaik.

Product Management Roadmapping
Roadmapping

Prioritas (Prioritize)

Selanjutnya, saatnya menentukan produk backlog mana yang maju ke tahap selanjutnya. Dari sekian kerangka ide, di tahap ini akan dipilih salah satu kerangka ide yang paling prioritas. Baik itu menggunakan product tree atau scoring model, tahap ini menentukan hal mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu berdasarkan pengaruhnya pada visi, strategi dan KPI produk.

Stakeholder harus berpartisipasi di setiap prioritas ini karena tim akan mempertimbangkan berbagai sudut pandang dan pendapat dari mereka.

Terlepas dari teknik yang dipakai, penentuan prioritas harus menyeimbangkan antara masalah yang dikeluhkan stakeholder dengan produk yang harus dimiliki dan harus segera dieksekusi dalam kurun waktu tertentu. Keputusan ini dikerjakan oleh product manager dan menjadi proses paling teliti. Produk yang dikerjakan harus benar dan manager terkadang harus berani berkata tidak ke pelanggan, sales bahkan manajemen eksekutif.

Penyampaian (Delivery)

Dengan roadmap dan kumpulan item yang sudah diprioritaskan, saatnya untuk membuat dan mengirim produk. Bagaimana sebuah produk dikirim atau disampaikan bisa sedikit berbeda dari satu perusahaan ke perusahaan berikutnya. Salah satu caranya adalah membuat rencana proyek yang rinci dan baru akan mengirimkan ketika produk sudah diuji dan semuanya sudah berfungsi baik.

Perusahaan yang gesit biasanya memecah pekerjaan menjadi bagian yang jauh lebih kecil dan banyak diselesaikan dengan cara sprint. Artinya, selalu ada improvisasi pada tiap produk yang sering dibuat. Tetapi, itu juga membuat ketidakpastian dalam pengiriman barang tertentu. Beberapa perusahaan mengambil cara dengan pengiriman berkelanjutan, di mana fungsionalitas baru, bug fixes dan perubahan lainnya dikirimkan segera setelah selesai dan diuji. 

Terlepas dari pendekatan pengiriman tertentu, peran manajemen produk adalah memastikan produk memenuhi persyaratan, harapan pasar dan stakeholders. Mereka harus bersedia mendefinisikan, mengklarifikasi dan memvalidasi bahwa pekerjaan yang dilakukan akan mencapai tujuan proyek yang diinginkan.

Product Management Delivery
Delivery Produk

Analisis dan Eksperimen (Analytics and Experiments)

Setelah produk dirilis ke pasar, manajemen produk dapat melakukan beberapa hal penting di tahap ini. Pertama, melihat perilaku mana yang mendorong metrik utama yang dinilai perusahaan. Misalnya, jika konversi adalah yang terpenting, mereka dapat melihat apa yang dilakukan sebagian besar pengguna sebelum mereka membeli. Jika adopsi dan penggunaan yang sering adalah tujuannya, mereka juga dapat mencari kesamaan dalam kelompok tersebut.

Berdasarkan intelligence ini, tim kemudian dapat memprioritaskan inisiatif yang menurunkan hambatan dalam produk. Mereka kemudian dapat mendorong pengguna untuk menyelesaikan tugas-tugas yang mengubah mereka dari pemula menjadi loyal, baik itu mengubah software dan user experience itu sendiri atau melalui edukasi, onboarding, dan pesan dalam aplikasi.

Mengidentifikasi pelanggan yang sukses atau menguntungkan juga dapat menginformasikan niche mana yang akan diinvestasikan baik dari perspektif fungsionalitas produk maupun dari sisi penjualan dan marketing. Tim produk dapat membangun atau mengasah persona target audience mereka dengan informasi ini untuk mengejar prospek.

Analisis produk juga memungkinkan tim produk melakukan eksperimen. Tim dapat menguji semua jenis skenario pada segmen yang berbeda dari basis pengguna untuk mengukur keefektifannya. Hasilnya, menginformasikan roadmap dan mengoptimalkan user experience saat ini. 

Customer Feedback

Ini adalah proses yang menarik sekaligus menakutkan. Saran dan insight yang diberikan pengguna sering juga dalam bentuk keluhan, permintaan aneh dan sadar kalau produk yang mereka beli tidak memenuhi harapan pelanggan. Setelah produk versi sebelumnya, manajemen produk akan mendapatkan ide sebanyak-banyaknya dari pelanggan di channel lain.

Ada banyak cara untuk mengumpulkan feedback seperti memberikan saran dari layanan pelanggan di aplikasi dan interaksi dengan tim sales. Tetapi manajemen produk proaktif dalam meminta feedback.

Cara mendapatkan feedback juga termasuk survei, dewan penasihat pelanggan, focus group, wawancara pelanggan dan usability test. Jangan lupa juga meminta feedback dari mantan pelanggan, menganalisis apa yang menyebabkan pengguna meninggalkan produk.

Product Management Feedback
Beberapa Contoh Feedback

Kesimpulan

Tujuh proses product management meliputi manajemen ide, spesifikasi produk, roadmapping, prioritas, penyampaian atau pengiriman produk, analisis dan eksperimen setelah produk terjual, serta feedback dari customer yang digunakan untuk memperbaiki atau mengembangkan produk.

Dalam sebuah bisnis memang diperlukan manajemen untuk setiap prosesnya, seperti manajemen produk yang sudah dijelaskan di atas, manajemen keuangan, manajemen sumber daya manusia, manajemen penjualan dan masih banyak lagi. Sebisa mungkin semua departemen di perusahaan memiliki sistem yang saling terintegrasi dan menyimpan semua data di database terpusat.

MASERP merupakan software ERP yang dapat mengintegrasikan aktivitas penjualan, manufaktur, penjualan, keuangan, karyawan, inventory dan lainnya dalam satu sistem saja. Ini akan menghemat anggaran perusahaan Anda karena tidak perlu membeli banyak software untuk tiap departemen. Selain itu, pekerjaan karyawan Anda juga menjadi lebih efisien dan efektif karena semua sudah terotomatisasi.

Data yang tersimpan di MASERP pun terjamin keamanannya karena memiliki fitur hak akses untuk user tertentu. Untuk mengetahui lebih banyak tentang software MASERP yang akan memberikan banyak kemudahan pada perusahaan Anda, langsung saja konsultasikan kendala apa yang Anda hadapi kepada konsultan ahli kami. Gratis!

New call-to-action