Jenis MOQ (Minimum Order Quantity) dan Faktor yang Mempengaruhi

Minimum order quantity atau MOQ adalah istilah yang tidak asing bagi produsen dan pedagang grosir. Tidak sedikit produsen, supplier dan pedagang grosir yang akan menolak pesanan pelanggan kalau mereka tidak mampu membeli dalam jumlah minimum pemesanan. Penting untuk memahami bagaimana MOQ bekerja serta apa saja yang mempengaruhinya, terutama dalam bisnis yang memiliki margin rendah. Kalau dikelola dengan tepat, MOQ dapat meningkat profit bisnis Anda. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Apa Itu MOQ?

MOQ adalah singkatan dari minimum order quantity yang merupakan jumlah minimal pembelian barang yang sudah ditetapkan oleh penjual. Pembeli harus memesan sesuai ketentuan batas minimalnya. MOQ adalah hal yang sering dianggap tidak penting bagi pengusaha, padahal ini merupakan salah satu strategi yang dapat mendatangkan keuntungan. MOQ memiliki fungsi agar biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan dapat ditutup dari jumlah pesanan yang masuk dari pembeli. Selain itu, nilai barang pun dapat terjaga dengan baik karena Anda tidak perlu menyimpan persediaan dalam jumlah banyak.

Contoh MOQ pasti sudah pernah Anda temui, misalnya ketika ingin membeli pakaian ada penjual yang memasang harga lebih murah tetapi harus ada minimal jumlah barang yang Anda beli. Satu pasang baju muslim dijual seharga Rp120.000,-, tetapi penjual memberikan harga Rp100.000,- kalau Anda membelinya dalam jumlah minimal 50 pasang.

Pentingnya MOQ

Persediaan Cepat Terjual

Bagi perusahaan atau bisnis dagang, hampir semua supplier maupun produsen memiliki ketentuan minimal pemesanan, kondisi ini membuat penjual atau agen harus membeli produk langsung dalam jumlah besar. 

Dengan adanya minimal pembelian dari produsen, agen pun akan memperoleh harga dengan nilai selisih lebih besar dari harga pasaran. Produsen memiliki minimal pembelian karena mereka pun ingin memperoleh profit atau keuntungan dari proses produksi barang agar tidak menumpuk di persediaan. Jadi, penjualan harus dilakukan dalam jumlah besar agar persediaan barang segera habis dan produsen dapat melakukan proses produksi terus menerus.

Agen akan membeli barang yang berkualitas baik dan jumlah banyak dengan harga murah ke pabrik langsung. Persediaan yang nilainya besar tersebut juga harus terjual cepat, oleh karena itu banyak penjual pertama yang juga menetapkan minimum order quantity (MOQ) untuk menghabiskan persediaan barang yang menumpuk.

Pengendalian Jumlah Persediaan

Agen yang membeli barang langsung dari produsen otomatis memiliki persediaan barang yang banyak, maka mereka harus memikirkan strategi agar tidak ada barang yang slow moving dan persediaan barang tersebut juga harus dikendalikan.

Barang slow moving atau sulit terjual akan mengendap di gudang yang tentunya akan memakan space, ini akan menjadi masalah terutama untuk produk yang memiliki tanggal kadaluarsa dan bahan makanan. Persediaan barang yang menumpuk dan sulit terjual akan mengakibatkan pada penurunan nilai barang karena penyimpanan yang terlalu lama.

Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah penjual atau agen harus mengurangi persediaan dengan menetapkan minimal jumlah pembelian untuk konsumen yang akan membeli.

Risikonya, agen harus memberikan harga lebih murah dari harga eceran karena pembeli yang membeli dalam jumlah banyak akan kembali menjual produk tersebut dan tentunya harus mendapatkan keuntungan juga.

Cash Flow Aman dan Profit Meningkat

Persediaan yang dapat terjual dengan cepat akan menjaga cash flow tetap sehat dan memberikan peluang besar memperoleh profit yang besar. Keuntungan yang terus mengalirkan akan membuat alur cash flow lancar. Kalau persediaan produk terjual, penjual akan memesan kembali ke produsen untuk mendapatkan persediaan baru, bahkan model terbaru dari produk tersebut. Ketika produk yang terjual ada produk terbaru dan sedang dicari konsumen, maka berpeluang besar produk tersebut laku dan cepat habis. Penjualan yang cepat akan membantu penjual meningkatkan profit bisnis.

Jenis MOQ

MOQ merupakan cerminan dari kendala ekonomi bagi supplier yang berhubungan dengan proses pemesanan. Hal ini dapat mencakup bahan, mesin dan biaya yang digunakan untuk memproses pesanan. Kendala yang sering ditemui dapat berupa pembukuan dan penagihan.

Simple MOQ biasanya diartikan sebagai MOQ batas bawah, baik dalam jumlah Rupiah maupun unit barang. Complex MOQ memiliki banyak batasan dan bisa mencakup suku cadang atau bahan minimum, jumlah Rupiah maupun produk jadi.

Simple MOQ

Banyak perusahaan yang bukan retail menggunakan simple MOQ. ini berarti terdapat batas bawah dan batas atas. Batas bawah dapat berupa pembelanjaan atau jumlah barang minimal yang dipesan. Misalnya, penjual mesin printer akan menetapkan jumlah minimal pemesanan yang diperlukan agar proses operasional bisnis dapat berjalan lancar dan mendatangkan keuntungan.

Complex MOQ

Complex MOQ memiliki dua atau mungkin lebih persyaratan dalam pemesanan produk. Salah satu contohnya adalah produsen pakaian, biasanya akan ada batasan seperti panjang minimum kain per warna dan jenis kain yang digunakan, jumlah minimum potongan atau unit, serta jumlah minimal harga. Kalau pembeli ingin memesan, semua persyaratan dari penjual harus dipenuhi.

Menentukan complex MOQ untuk supplier bukan hal yang sederhana dna memerlukan banyak informasi sebagai bahan perhitungan. Supplier perlu memahami informasi rincian biaya dari setiap bagian komponen, serta biaya tenaga kerja dan administrasi yang masuk ke dalam pesanan.

Apa Saja yang Mempengaruhi MOQ?

Bagi supplier, ada dua pertimbangan utama dalam menentukan MOQ yaitu bahan baku dan volume pesanan.

Bahan Baku

Supplier produk harus berurusan dengan MOQ di bidang supply chain, seperti pedagang retail yang membeli produk jadi dari supplier. Pabrik yang membuat bahan baku untuk supplier jarang menyimpan persediaan. Padahal, produksi plastik yang digunakan untuk membuat botol baru akan dimulai setelah ada pesanan dari pembeli. Dan pesanan itulah yang akan memiliki MOQ. Jadi, supplier botol air perlu mempertimbangkan jumlah minimum plastik polimer serta komponen lain yang akan masuk ke proses produksi. 

Umur penyimpanan barang juga harus diperhatikan seperti saat menyiapkan MOQ untuk bahan makanan dan barang yang mudah rusak. Anda harus mengetahui berapa lama barang tersebut dapat bertahan sebelum rush, dan itu harus menjadi perhitungan. Bahkan untuk barang elektronik pun memiliki umur penyimpanan, bukan karena rusak tetapi menjadi usang atau kurang diinginkan kalau ternyata ada produk baru yang muncul di pasar.

Baca Juga: Software Inventory Terbaik: Fitur Inventory MASERP yang Terintegrasi

Volume Pesanan

Volume pesanan merupakan hal penting dari MOQ. Penting bagi supplier ketika dapat menemukan break even point saat pesanan mulai menghasilkan keuntungan. Sebelum menentukan MOQ, supplier harus dapat mempertimbangkan kepada siapa produk akan dijual dan kepada siapa mereka ingin menjualnya.

Misalnya, kalau target mereka adalah pedagang eceran kecil, MOQ kemungkinan akan jauh lebih rendah daripada pelanggan dari retail besar. Harga produk pun dapat disesuaikan, misalnya harga lebih tinggi untuk MOQ yang lebih rendah agar mestikan tetap mendapat keuntungan.

Kalau supplier menjual produk dengan margin rendah atau volume tinggi, mereka memerlukan MOQ tinggi untuk mencapai break even point.

Baca Juga: Break Even Point: Pengertian, Manfaat dan Rumus

Kesimpulan

MOQ adalah jumlah minimal pembelian barang yang sudah ditetapkan oleh penjual. MOQ berperan penting dalam perusahaan dagang karena dapat mempercepat habisnya persediaan, mengendalikan jumlah persediaan, membuat cash flow sehat, meningkatkan profit dan lain-lain. MOQ terbagi menjadi dua jenis yaitu simple MOQ dan complex MOQ. Minimum order quantity sangat dipengaruhi oleh bahan baku dan volume pesanan.

Pencatatan transaksi dan inventory merupakan dua hal krusial yang wajib dilakukan oleh perusahaan dagang, begitu juga dengan perusahaan manufaktur. Kalau proses pencatatan tidak teratur, dapat berujung pada kerugian. Untuk mengantisipasi kesalahan dalam pencatatan dan perhitungan, perusahaan Anda dapat menggunakan software ERP seperti MASERP.

MASERP tidak hanya dapat memfasilitasi inventory perusahaan saja, tetapi dapat mengintegrasikan banyak departemen seperti produksi, pembelian, penjualan, keuangan, akuntansi, pajak, dan masih banyak lagi. 

Bahkan, bagi Anda yang memiliki perusahaan dengan banyak cabang dan gudang, menggunakan MASERP adalah sebuah solusi karena dapat menyimpan semua data di satu database saja tanpa perlu biaya tambahan untuk membeli software lain.

MASERP memiliki 300+ laporan bisnis siap cetak, mulai dari laporan keuangan, laporan penjualan, laporan persediaan barang, laporan aset, dan masih banyak lagi. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai MASERP, segera konsultasikan kendala dan kebutuhan perusahaan Anda dengan konsultan ahli kami sekarang. Gratis!

New call-to-action