Mengenal Online Marketplace dan Kerjasamanya

Seiring berkembangnya zaman dan teknologi, saat ini sistem jual beli juga sudah mulai berubah. Tidak hanya bisa dilakukan secara offline, sistem jual beli juga bisa dilakukan dengan sistem online, salah satunya di online marketplace.

Hanya dengan mengakses internet lewat smartphone atau laptop, kamu sudah bisa melakukan kegiatan jual beli secara online dengan mudah dan praktis.

Jual beli online memiliki banyak keunggulan yakni lebih hemat waktu, hemat tenaga karena tidak perlu datang langsung ke toko, hingga berbagai pilihan sistem pembayaran.

Jadi, penjual maupun pembeli sama-sama diuntungkan. Dari sekian banyak sistem jual beli secara online, kegiatan jual beli melalui marketplace indonesia sepertinya lebih memberikan pengaruh yang bagus. 

Banyak istilah yang menyebut tentang online marketplace. Memang itu apa sih?

Yuk, kita mengenal istilah online marketplace, jenis-jenis beserta contohnya.

Apa Itu Onlilne Marketplace?

Online marketplace merupakan sebuah wadah atau platform perantara, antara penjual dan pembeli di dunia maya atau secara online.

Website atau situs online marketplace berperan sebagai pihak ketiga dalam transaksi online. Selain itu platform ini juga menyediakan tempat berjualan beserta fitur-fiturnya, termasuk fasilitas pembayaran.

Jika kamu sulit membayangkan, marketplace ini bisa disebut sebagai department store online.

Jenis-Jenis Online Marketplace

Jika dilihat secara umum, online marketplace memiliki dua jenis kerjasama di situs marketplace Indonesia, yaitu marketplace murni dan konsinyasi.

Marketplace Murni

Pertama ada kerjasama marketplace murni, yakni merupakan sebuah situs marketplace yang hanya menyediakan lapak untuk berjualan dan fasilitas pembayaran.

Tidak hanya itu, marketplace murni juga akan memberikan keleluasaan lebih banyak terhadap penjual, yang melakukan kerjasama dengan marketplace, jika dibandingkan kerjasama konsinyasi.

Keleluasaan apa saja yang bisa dilakukan penjual? Penjual memiliki kewajiban untuk menyediakan deskripsi dan foto produk secara mandiri.

Selanjutnya, penjual juga bisa menerima penawaran harga dari pembeli atau negosiasi.

Nah, setelah pembeli mendapatkan harga yang disepakati oleh penjual atau oleh kedua belah pihak, maka pembeli bisa mengirimkan uang atau mentransfer ke rekening yang disediakan marketplace.

Apa contoh dari online marketplace murni itu? Contoh dari online marketplace murni Indonesia yang populer adalah Tokopedia, Bukalapak, Elevenia, Blanja dan BliBli.

Online marketplace murni di luar negeri ada Shopee (Singapura), Lazada (Singapura), JD.ID (Tiongkok), Amazon (Amerika Serikat) dan Rakuten (Jepang).

Marketplace Konsinyasi

Jenis kerjasama dalam online marketplace yang kedua adalah konsinyasi atau biasanya disebut dengan istilah titip barang.

Berbeda dengan kerjasama murni, kerjasama ini akan penjual akan melakukan kerjasama dan mereka hanya perlu menyediakan produk hingga detail informasi ke pihak marketplace.

Selanjutnya, pihak marketplace akan memasang foto produk sesuai keinginan marketplace (bukan dari penjual), agar terlihat lebih menarik dan sama dengan produk dari merk lain.

Salah satu contoh marketplace yang menyediakan kerjasama konsinyasi adalah Zalora, Berrybenka, Sociolla, dan masih banyak lagi.

Pemilik brand atau produk hanya akan menitipkan barang dan pihak situs marketplace akan mengurus semua penjualan dari foto produk, gudang, pengiriman barang hingga fasilitas pembayaran.

Perbedaan dari keduanya sangat terlihat dari segi tanggung jawab penjual dan alur transaksinya.

Kerjasama marketplace murni langsung terjadi antara penjual dan pembeli, sedangkan kerjasama konsinyasi semua alur transaksi penjualannya langsung ditangani situs marketplace.

Jadi, pemilik brand hanya menampung keuntungan yang tentunya dipotong beberapa persen untuk pihak marketplace.

5 Contoh Marketplace Terbesar di Indonesia

Seperti yang sudah diketahui bahwa persaingan marketplace di Indonesia saat ini, semakin ketat.

Pihak marketplace tentu perlu bersaing dan memberikan layanan terbaik untuk merebut hati konsumen Indonesia.

Ada lima online marketplace besar yang semuanya masuk dalam jenis marketplace murni. Hal tersebut dikarenakan jangkauan pasar bagi online marketplace murni lebih banyak dan beragam.

1. Tokopedia

Online marketplace yang paling populer dan terbesar di Indonesia yang pertama adalah Tokopedia. Marketplace ini yang didirikan oleh William Tanuwijaya pada Februari 2009.

Saat ini Tokopedia berhasil mendapatkan predikat marketplace terbesar di Indonesia dan dapat dilihat dari jumlah kunjungan per bulannya yang mencapai 137.200.900 pada 2019 lalu.

Tokopedia juga masuk sebagai salah satu startup unicorn Indonesia. Itu artinya Tokopedia memiliki valuasi marketplace lebih dari 1 milyar dollar Amerika.

2. Bukalapak

Marketplace raksasa ini juga menyandang gelar startup unicorn, seperti Tokopedia.

Sama seperti Tokopedia, Bukalapak juga merupakan marketplace buatan anak bangsa. Didirikan oleh Ahmad Zaky pada tahun 2010 di Bandung, Jawa Barat.

Jumlah valuasi marketplace ini mencapai 115.256.600 pengunjung per bulan pada awal 2019.

3. Shopee

Meski bukan asli Indonesia, Shopee juga masuk sebagai online marketplace terbesar yang berhasil masuk pasar Indonesia. Marketplace ini sendiri aslinya berasal dari Singapura.

Di Indonesia, Shopee telah berekspansi sekitar enam tahun dan berhasil menjadi marketplace terbesar ketiga di Indonesia.

Untuk kunjungan bulanannya sendiri, Shopee berhasil merangkul sekitar 74.995.300 pealnggan Indonesia.

Shopee saat ini mampu merebut perhatian konsumen Indonesia dengan promo dan kampanye-kampanye kreatifnya yang melibatkan selebritas Indonesia maupun Internasional seperti Blackpink.

4. Lazada

Selanjutnya ada Lazada, yang juga masuk ke dalam online marketplace terbesar di Indonesia.

Meski saat ini Lazada sudah mulai kesulitan menghadapi persaingan karena munculnya marketplace lain, namun di awal 2018 Lazada pernah menjadi marketplace dengan pengunjung terbanyak.

Persaingan yang ketat membuat Lazada pada 2019 hanya mampu menduduki peringkat keempat. Jumlah pengunjung per bulan Lazada mencapai 52.044.500.

5. Blibli

Online marketplace terbesar kelima buatan PT Global Digital Niaga yang merupakan anak perusahaan dari Djarum, membuat Blibli tak mau kalah untuk bersaing.

Jumlah pengunjung Blibli bisa mencapai 32.597.200 per bulannya. Hal tersebut tentu sudah menjadi suatu pencapaian yang cukup baik, meski masih kalah dengan Tokopedia dan lainnya.

Kesimpulan

Jika kamu merupakan pemilik brand dan ingin coba menjual produk melalui online marketplace, maka kamu bisa memilih kerjasama murni atau konsinyasi.

Keduanya tentu memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing.

Intinya, online marketplace akan menjadi tempat penjualan dan pembelian yang lebih praktis dan lebih mengikuti perkembangan zaman.

Meskipun kamu sudah memiliki toko offline, tidak ada salahnya untuk menjual produk bisnismu di online marketplace, apapun jenisnya, mulai dari barang hingga jasa.

Bagaimana dengan masalah keuangannya? Keuntungan yang kamu peroleh akan masuk ke rekeningmu. Jadi, laporan keuangan bisnismu bisa dibuat sendiri dengan mudah.

Meski melalui pihak ketiga, semua data keuangan dan lainnya penting untuk kamu miliki sendiri.

Agar semua data keuangan dan lainnya tertata dengan jelas dan rapi, kamu butuh software akuntansi modern seperti MASERP.

Terlebih, jika akun bisnis kamu sudah berskala besar, perputaran uangnya akan sangat banyak dan cepat. Jadi software akuntansi tersebut akan sangat membantu.

Baca Juga: Mengetahui Pajak Bisnis Online dan Cara Antisipasinya