Komponen & Cara Membuat Jurnal Penyesuaian Persediaan Barang

Written by Tika Ulfianinda

jurnal penyesuaian barang dagang

Saat mengelola akuntansi dan keuangan perusahaan, elemen jurnal yang tidak boleh dilewatkan adalah jurnal penyesuaian persediaan barang. Persediaan barang dapat memengaruhi arus kas dan neraca perusahaan.

Jurnal penyesuaian membantu mencocokkan data persediaan di catatan dan fisik (gudang), agar laporan keuangan lebih terpercaya dan tidak ada kesalahan.

Nilai persediaan barang yang akurat tentu akan memudahkan Anda dan tim memahami kondisi keuangan yang sebenarnya.

Artikel kali ini akan membahas mengenai apa itu jurnal penyesuaian beserta fungsinya dalam perusahaan, komponen apa saja yang berpengaruh, dan cara mudah membuat jurnal penyesuaian persediaan.

Apa itu Jurnal Penyesuaian Persediaan Barang?

Jurnal penyesuaian persediaan barang adalah proses akuntansi yang bertujuan untuk mencatat perubahan nilai persediaan di akhir periode akuntansi.

Proses ini membantu perusahaan untuk mencocokkan nilai persediaan dengan kondisi aktual berdasarkan jumlah persediaan fisik di gudang. Pencatatan jurnal penyesuaian dapat menjadi kepastian bahwa laporan keuangan akurat dan menggambarkan kondisi yang sebenarnya.

Persediaan barang perusahaan meliputi bahan baku, barang dalam proses produksi, dan barang jadi siap dijual.

Bila tidak ada jurnal penyesuaian, perusahaan berpeluang mengalami kesalahan pencatatan, seperti overstatement (informasi dalam laporan keuangan lebih tinggi dari yang sebenarnya) atau understatement (akun atau transaksi yang tidak dimasukkan dalam laporan keuangan) dalam laporan laba rugi dan neraca.

Fungsi Jurnal Penyesuaian Persediaan Barang

Jurnal penyesuaian memiliki beberapa fungsi penting yang mendukung kesehatan finansial perusahaan, antara lain:

Mencocokkan Data Persediaan

Jurnal penyesuaian membantu memastikan angka persediaan yang tercatat di akhir periode sesuai dengan persediaan fisik. Ini mencegah adanya kesalahan nilai yang dapat berpengaruh pada laporan keuangan perusahaan.

Perhitungan Laba Rugi

Penyesuaian persediaan memberikan pengaruh langsung pada harga pokok penjualan (HPP). Nilai HPP akan berpengaruh pada laporan laba rugi perusahaan. Bila HPP salah hitung dan nilai HPP terlalu rendah, bisa menyebabkan pendapatan tidak sebanding dengan pengeluaran dan mengakibatkan rugi.

Kredibilitas Laporan

Saat persediaan sudah sesuai dan laporan keuangan nilainya akurat, tentu dapat meningkatkan kepercayaan investor, mitra bisnis, dan pemegang saham terhadap perusahaan Anda. Data yang akurat juga dapat membantu keputusan yang strategis terkait penjualan, produksi, dan pembelian persediaan.

Komponen Jurnal Penyesuaian Persediaan Barang

Terdapat beberapa komponen utama yang harus diperhatikan saat menyusun jurnal penyesuaian persediaan barang

Saldo Awal Persediaan

Saldo awal persediaan adalah nilai persediaan yang tercatat di awal periode akuntansi. Nilai ini biasanya diambil dari laporan keuangan periode sebelumnya dan menjadi dasar dalam perhitungan harga pokok penjualan.

Saldo awal harus akurat karena bila ada kesalahan dalam pencatatan awal dapat memengaruhi seluruh laporan keuangan perusahaan.

Saldo Akhir Persediaan

Saldo akhir adalah nilai persediaan berdasarkan hasil inventarisasi fisik pada akhir periode. Nilai ini digunakan untuk mencocokkan catatan dengan kondisi aktual di gudang.

Proses inventarisasi fisik sangat penting untuk mengetahui barang yang rusak, hilang, atau kadaluarsa. Saldo akhir membantu perusahaan menghitung HPP dengan tepat dan memastikan laporan keuangan mencerminkan kondisi yang sebenarnya.

Harga Pokok Penjualan (HPP)

HPP dihitung dari persediaan awal, ditambah pembelian selama periode, lalu dikurangi persediaan akhir. HPP adalah bagian dalam laporan laba rugi karena menunjukkan biaya yang dikeluarkan untuk barang yang terjual.

Perhitungan HPP membantu menganalisa efisiensi operasional dan menentukan strategi harga jual yang optimal. Kesalahan dalam menghitung HPP dapat menyebabkan distorsi dalam laporan laba rugi.

Akun Persediaan

Akun persediaan mencakup persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi. Masing-masing akun ini berperan penting dalam mencatat persediaan berdasarkan tahapan produksi.

Bila akun dikelompokkan dengan jelas, membantu perusahaan memantau persediaan secara efektif.

Informasi dalam akun persediaan membantu manajemen merencanakan pembelian atau produksi barang di waktu mendatang.

Akun Penyesuaian

Akun penyesuaian digunakan untuk mencatat perubahan nilai persediaan agar sesuai dengan hasil inventarisasi fisik. Misalnya, jika ditemukan selisih antara catatan dan kondisi aktual, penyesuaian perlu dilakukan melalui akun ini.

Akun penyesuaian memastikan bahwa laporan keuangan mencerminkan kondisi yang sebenarnya.

Dokumen Pendukung

Dokumen pendukung seperti laporan inventarisasi, faktur pembelian, dan laporan barang masuk atau keluar diperlukan untuk mencatat penyesuaian dengan tepat. Data ini menjadi dasar dalam menentukan saldo akhir persediaan dan melakukan penyesuaian yang diperlukan.

Transaksi yang didokumentasi dengan rapi dapat meningkatkan akurasi pencatatan dan mempermudah proses audit. Dokumen pendukung juga berfungsi sebagai bukti transaksi yang valid dalam menghadapi pemeriksaan atau verifikasi.

Cara Membuat Jurnal Penyesuaian Persediaan Barang

Berikut langkah-langkah untuk membuat jurnal penyesuaian persediaan barang:

  1. Hitung jumlah barang yang ada secara fisik di gudang pada akhir periode akuntansi.
  2. Cocokkan hasil inventarisasi fisik dengan saldo persediaan yang tercatat di buku besar.
  3. Jika terdapat perbedaan, catat nilai kelebihan atau kekurangan persediaan tersebut.
  4. Buat entri jurnal dengan mendebit atau mengkredit akun persediaan sesuai kebutuhan. Contohnya:
    • Debit: HPP
    • Kredit: Persediaan Barang Dagang
  5. Periksa kembali jurnal yang dibuat untuk memastikan tidak ada kesalahan.
  6. Setelah jurnal penyesuaian dibuat, catat ke dalam buku besar agar laporan keuangan mencerminkan perubahan tersebut.
Jurnal Penyesuaian Persediaan Barang

Contoh Jurnal Penyesuaian Persediaan Barang Perusahaan Dagang

Misalkan PT XYZ memiliki data berikut:

  • Saldo awal persediaan: Rp50,000,000,-
  • Pembelian barang dagang: Rp150,000,000,-
  • Persediaan akhir berdasarkan inventarisasi: Rp40,000,000,-

Langkah-langkah menghitung HPP dan membuat jurnal penyesuaian:

  1. Hitung HPP
    HPP = Saldo Awal + Pembelian – Saldo Akhir
    HPP = Rp50,000,000 + Rp150,000,000 – Rp40,000,000 = Rp160,000,000
  2. Buat Jurnal Penyesuaian
    Berikut adalah entri jurnalnya:
TanggalAkunDebitKredit
31/12/202XHPPRp160,000,000
Persediaan BarangRp160,000,000

Jurnal ini mencerminkan penyesuaian persediaan barang dagang sesuai hasil inventarisasi fisik.

Kesimpulan

Jurnal penyesuaian persediaan barang adalah proses akuntansi yang bertujuan untuk mencatat perubahan nilai persediaan di akhir periode akuntansi.

Komponen jurnal penyesuaian terdiri dari saldo awal dan akhir persediaan, harga pokok penjualan, akun persediaan, akun penyesuaian, dan dokumen pendukung seperti faktur pembelian dan laporan keluar masuk barang.

Mengelola dan memonitor persediaan merupakan hal penting bagi bisnis manufaktur dan perusahaan dagang. Jangan sampai persediaan barang salah input dan malah menyebabkan kerugian bagi perusahaan.

Untuk mengatasi hal tersebut, perusahaan Anda dapat menggunakan software ERP seperti MASERP yang dapat mengintegrasikan hampir semua departemen di perusahaan seperti gudang, penjualan, pembelian, manufaktur, keuangan, pajak, dan masih banyak lagi.

Anda tidak akan kehabisan persediaan lagi saat berjualan karena di MASERP terdapat fitur warning untuk persediaan yang sudah mencapai nilai minimum.

Anda dapat mengetahui produk best-selling dan product line yang paling memberikan profit besar dengan chart yang ada di dashboard MASERP. MASERP dapat melacak tingkat persediaan setiap waktu dengan metode biaya rata-rata.

Untuk mengetahui lebih banyak mengenai MASERP, segera booking konsultasi gratis dengan konsultan ahli kami dan ceritakan kebutuhan bisnis Anda, sekarang!

PPN 12 Persen: Daftar Barang dan Jasa yang Dikenakan Pajak

Mengenal Coretax dan Fungsinya dalam Perpajakan