Saat tanggal gajian tiba, tim sales biasanya tidak hanya menerima pendapatan berupa gaji pokok dan tunjangan saja, tetapi juga berpeluang besar mendapatkan komisi. Komisi adalah hadiah atau pendapatan lain yang diberikan perusahaan kepada sales karena sudah berhasil menjual barang atau jasa.
Setiap perusahaan memiliki aturan permberian komisi berbeda-beda, ada yang berdasarkan persentase penjualan, ada juga yang berdasarkan selisih harga jual.
“Setiap akhir tahun saya menerima bonus tahunan, apakah itu sama dengan komisi?”, untuk menjawab pertanyaan tersebut dan memahami jenis-jenis komisi yang diberikan perusahaan, yuk simak penjelasan di bawah ini!
Apa Itu Komisi?
Sales commission atau komisi adalah salah satu pendapatan yang diterima oleh sales selain gaji bulanan dan tunjangan. Definisi lain, komisi adalah imbalan dalam bentuk fisik atau non fisik yang diterima sales setelah mereka mencapai target penjualan dan mencapai keuntungan.
Komisi menjadi salah satu cara untuk memberikan motivasi dan penghargaan kepada sales untuk bekerja lebih giat dan kreatif agar target tercapai.
Lalu, apa bedanya komisi dengan bonus? Komisi diberikan saat sales (seseorang) mencapai sesuatu yang menguntungkan perusahaan seperti penjualan yang melebihi target, kalau bonus merupakan uang atau intensif yang diperoleh semua karyawan karena hasil yang diperoleh perusahaan seperti bonus akhir tahun.
Dalam bidang investasi, komisi juga dapat menjadi pendapatan para broker. Mereka memberikan nasihat investasi atau menangani pembelian dan penjualan produk investasi seperti saham dan reksadana untuk klien. Broker akan memperoleh sekian persen komisi dari keuntungan yang diperoleh klien.
Seorang sales memerlukan strategi kreatif untuk bisa mencapai target penjualan, salah satunya dengan menentukan visi dan misi. Contohnya dengan memberikan edukasi yang berkaitan dengan produk atau jasa yang Anda jual, sehingga calon klien juga merasakan impactnya. Ketahui juga apa yang menjadi kebutuhan target konsumen Anda.
Sudah menjadi rahasia umum, komisi yang diperoleh karyawan berdasarkan dari produk atau jasa yang sudah terjual, atau berdasarkan harga beli barang. Tetapi perlu diingat bahwa setiap perusahaan memakai dasar perhitungan komisi yang berbeda.
Setiap perusahaan perlu memiliki aturan yang menjelaskan produk atau jasa mana saja yang masuk dalam perhitungan komisi dan tidak. Ada komisi yang diberikan berdasarkan persentase penjualan atau harga jual produk.
Besarnya persentase komisi juga dapat berdasarkan pada jenis barang dan jasa. Misalnya perusahaan akan memberikan komisi lebih besar pada produk yang sulit terjual, dan untuk produk yang mudah terjual besar komisinya tidak terlalu besar.
Jenis Komisi
Komisi yang diberikan kepada karyawan memiliki jenis yang berbeda di tiap perusahaan. Apakan Anda pernah menerima salah satu jenis komisi di bawah ini? Berikut beberapa jenis komisi yang sering kita dengar:
Gaji Pokok dan Komisi
Contoh komisi yang paling sering kita dengar adalah gaji dan komisi. Biasanya perusahaan akan memberikan gaji beserta dengan komisi dari penjualan yang sudah diperoleh setiap bulannya.
Saat tim penjualan atau sales berhasil mencapai target penjualan, bahkan melebihi target, maka uang komisi yang diterima juga semakin besar. Bagaimana kalau penjualan tidak mencapai target? Sales tidak akan menerima komisi, tetapi tetap menerima gaji pokok bulanan.
Baca Juga: Cara Menghitung Gaji Karyawan: Harian, Bulanan, Prorate
Straight Commission
Straight commission merupakan jenis komisi yang diberikan kepada sales dengan jumlah 100%, komisi ini menjadi penghasilan full bagi sales karena akan diterima setelah mendapatkan penjualan. Agar tidak ada kesalahpahaman, sebaiknya perusahaan harus memiliki aturan yang jelas mengenai komisi ini, karena sales tidak menerima gaji pokok yang membuat penghasilan yang diperoleh tidak menentu.
Revenue Commission
Jumlah komisi yang didapatkan sales biasanya sekian persen dari total penjualan yang sudah dilakukan. Besarnya persentase komisi dari revenue tergantung kebijakan dari perusahaan, besarnya berbeda-beda di tiap perusahaan.
Misalnya Pak Olay sebagai sales berhasil menjual produk dengan revenue sebesar Rp300.000.000,-, perusahaan akan memberikan komisi 10% dari revenue, maka Pak Olay akan mendapatkan komisi sebesar Rp30.000.000,-.
Baca Juga: Revenue: Jenis, Cara Hitung, dan Bedanya dengan Income
Tiered Commission
Tiered commission dapat diartikan sebagai komisi yang memiliki tingkat persentase berbeda, maksudnya adalah semakin besar target penjualan yang bisa dicapai maka sales akan memperoleh komisi semakin besar. Jenis komisi ini akan memotivasi sales untuk bisa mencapai target penjualan, sales akan lebih berfikir kreatif dalam menyusun strategi dan melakukan penjualan.
Gross Margin
Komisi gross margin hampir memiliki kesamaan dengan komisi revenue. Bedanya, komisi gross margin diberikan dengan dasar total profit dari suatu penjualan produk atau jasa. Contohnya Pak Arie sebagai sales berhasil menjual produk kesehatan seharga Rp75.000.000,- kepada konsumen, diketahui nilai harga pokok produknya adalah Rp72.000.000,-. Maka Pak Arie akan mendapatkan komisi sebesar Rp3.000.000,- dari penjualan tersebut.
Commission Draw
Jenis commission draw merupakan komisi yang diterima sales berupa adanya jaminan pembayaran setiap bulannya. Biasanya komisi yang diperoleh dalam sebulan jumlahnya lebih sedikit dari komisi yang sudah ditargetkan.
Misalnya perusahaan memberikan jaminan komisi sebesar Rp5.000.000,-, tetapi Pak Olay hanya memperoleh komisi bulan ini sebesar Rp3.000.000.-. Perhitungan komisi yang diperoleh Pak Olay yaitu Rp5.000.000,- dikurang Rp3.000.000,-, maka komisi yang dibayar perusahaan untuk Pak Olay sebesar Rp2.000.000,- di kemudian hari.
Cara Mencatat Komisi
Sebagai contoh, Ibu Novi sebagai seorang sales di PT Eka Abadi berhasil menjual produk senilai Rp80.000.000,- dengan komisi sebesar 10%. Bagaimana cara mencatatnya?
Komisi = Rp80.000.000,- x 10% = Rp8.000.000,-
Pencatatan Pihak PT Eka Abadi:
- Saat Penjualan
(D) Pendapatan Rp80.000.000,-
(K) Penjualan Barang Rp80.000.000,-
- Saat Pembayaran Komisi
(D) Biaya Komisi Rp8.000.000,-
(K) Kas Rp8.000.000,-
Pencatatan Ibu Novi (Sales):
(D) Kas Rp8.000.000,-
(K) Pendapatan Komisi Rp8.000.000,-
Baca Juga: Laporan Laba Rugi dan Contoh Penyusunannya
Perhitungan Komisi Menggunakan Software ERP
Sales di setiap perusahaan biasanya memiliki nama yang berbeda-beda, tetapi tujuan mereka adalah untuk mendapatkan penjualan barang atau jasa perusahaan. Dari hasil penjualan, biasanya sales akan mendapatkan komisi.
Perhitungan komisi antar perusahaan tidak selalu sama, ada yang menghitungnya berdasarkan persentase penjualan, ada juga yang berdasarkan produk yang terjual. Kalau di perusahaan Anda, bagaimana cara perhitungan komisinya?
Jika Anda memiliki banyak tim sales dan penjualannya bisa mencapai ribuan produk, Anda pasti akan kesulitan menghitungnya secara manual. Salah satu solusinya adalah menggunakan sistem yang dapat menghitung otomatis ketika terjadi penjualan.
Software ERP dapat memfasilitasi itu karena saling terintegrasi dengan departemen lain, data penjualan dan komisi Anda pun dapat tersimpan dalam satu sistem.
Dalam software MASERP, ada dua cara untuk menghitung komisi salesman yaitu dengan menghitung omset dari semua penjualan sales tersebut dan menghitung komisi per item barang yang dijual. Cara ini terdapat di modul Customer dan Penjualan.
Sebelum Anda menghitung komisi tiap penjualan, perlu mengisi master komisi sales terlebih dahulu yang berisi kode komisi, keterangan (agar mudah memperjelas master komisi), serta jumah minimum dan maksimum (menentukan range omset selama satu bulan lalu dikalikan dengan nilai persen untuk mendapatkan nilai komisi). Range ini dapat dibuat secara bertingkat.
Setelah itu, setiap salesman dapat disetting pada bagian sistem komisi yang sudah dibuat tadi.
Cara yang kedua adalah menentukan komisi berdasarkan tiap item. Untuk master komisi ini, Anda dapat mengisi komisi dalam persen atau nominal. Nilainya diambil dari harga nett pada transaksi penjualan.
Contoh dari komisi sales per item yaitu Aini adalah seorang sales di perusahaan elektronik. Apabila Aini dapat menjual kipas angin akan mendapatkan komisi 3% dan menjual setrika mendapat komisi 2%.
Berikut ini tampilan penentuan komisi berdasarkan target penjualan.
Kesimpulan
Komisi adalah imbalan yang diterima sales setelah mereka mencapai target penjualan dan mencapai keuntungan. Besaran komisi yang diberikan tiap perusahaan berbeda-beda, ada yang berdasarkan target penjualan maupun harga jual barang atau jasa.
Ada enam jenis komisi penjualan yang bisa diterapkan oleh perusahaan antara lain komisi yang bersamaan dengan gaji pokok, straight commission, revenue commission, tiered commission, gross margin dan commission draw.
Menghitung gaji dan komisi secara manual tentu saja membutuhkan ketelitian dan ekstra waktu untuk menghitungnya. Jangan sampai Anda salah membayarkan nominal gaji karyawan, terutama yang masuk di tengah bulan karena jumlah nominalnya tidak bulat.
Urusan penggajiannya selain erat hubungannya dengan divisi HRD (Human Resources Develompent), juga berhubungan dengan divisi keuangan yang mengurus segala urusan keuangan perusahaan. Untuk membantu kelancaran manajemen keuangan perusahaan, Anda bisa menggunakan software akuntansi yaitu MASERP.
MASERP memiliki modul Customer dan Penjualan yang di dalamnya terdapat fitur Salesman, berisi daftar salesman, target penjualan dan sistem komisi. Sistem komisi dapat berdasarkan nominal target (dari omzet per bulan) atau komisi per item (dalam nominal atau persentase).
Kabar baiknya, MASERP bisa dicustom sesuai dengan bisnis flow perusahaan Anda, lho! Untuk mengetahui lebih banyak tentang software MASERP yang akan memberikan banyak kemudahan pada perusahaan Anda, langsung saja konsultasikan kendala apa yang Anda hadapi kepada konsultan ahli kami. Gratis!
