Jenis, Elemen dan Komponen Database Management System

Saat ini, dunia bisnis sudah semakin erat kaitannya dengan penggunaan teknologi. Ada banyak fungsi utama dari bisnis yang membutuhkan teknologi, seperti manajemen SDM, pencatatan keuangan, hingga mengatur proses produksi dan supply chain. Data perusahaan akan tersimpan dalam sebuah basis data atau database. Nantinya, untuk menjaga dan melakukan maintainance terhadap aplikasi atau program serta data di dalamnya, perlu dilakukan pengelolaan menggunakan software khusus, yaitu database management system.

Proses pengelolaan ini dapat dilakukan oleh perusahaan secara langsung. Namun, tak jarang perusahaan juga menggunakan jasa pihak ketiga atau developer suatu program yang digunakan perusahaan. Agar lebih mengenal lagi apa sih database management system itu, simak penjelasannya di bawah ini, yuk!

Pengertian Database Management System

Database management system adalah software yang digunakan untuk membangun sebuah sistem basis data atau database. Software ini menggunakan sebuah kumpulan data tersebut untuk mendukung pembuatan dan pemeliharaan sebuah aplikasi. Misalnya, aplikasi yang banyak digunakan oleh perusahaan.

Sistem manajemen database berfokus pada pengolahan data dalam jumlah besar yang terhimpun dalam database. Tak hanya itu, database management system juga menajdi perantara bagi user dengan basis data.

Dalam implementasinya, sistem manajemen database menggunakan bahasa basis data yang akan diterjemahkan menjadi sebuah perintah. Ada dua jenis bahasa basis data, yaitu Database Definition Languange (DDL) dan Data Manipulation Language (DML).

DDL akan menggambarkan desain basis data secara keseluruhan untuk membuat tabel baru, memuat indeks, dan kegiatan pengolahan database secara umum lainnya. Sementara itu, DML berfungsi untuk memanipulasi pengumpulan data pada database seperti proses penambahan, penghapusan, dan perubahan data pada database yang ada.

Baca Juga: Penerapan Big Data dalam Kehidupan Sehari-Hari

Jenis Database Management System

Database management system terdiri dari beberapa jenis yang banyak digunakan. Berbagai jenis tersebut dibedakan dalam struktur dan model data yang diolah. Berikut adalah jenis-jenis database management system

Hierarchical

Jenis yang satu ini disebut hierarchical karena menggunakan database yang berbentuk secara hierarki. Artinya, kumpulan basis data yang tersimpan diatur dalam format dari atas ke bawah atau sebaliknya layaknya suatu sistem hierarki.

Kumpulan database pada jenis ini dapat berupa hubungan top down atau bottom up dengan satu pusat database sebagai induk dari basis data tersebut.

Relational

Jenis yang satu ini dikelompokkan berdasarkan hubungan data. Banyak software manajemen database menggunakan jenis ini lantaran kemudahannya untuk mengintegrasikan data satu sama lain.

Tak hanya itu, basis data relational tersusun dari struktur yang tetap dan dipermudah dengan pengolahan data menggunakan bahasa SQL.

Object-oriented

Sistem manajemen database ini berfokus pada objek yang ada dala basis data. Ya, data tersebut disimpan dalam bentuk objek atau classes. Secara struktur, classes akan memperlihatkan data dan basis data dalam rangkaian objek yang menyimpan identitas dan komponen data yang dapat diolah.

Fungsi dan Tujuan Database Management System

Sistem manajemen database berperan penting dalam proses bisnis perusahaan terutama saat menggunakan aplikasi. Berbagai fungsi dapat dijalankan dan disediakan oleh sistem manajemen database secara khusus.

Selain itu, ada banyak tujuan yang menjadi dasar perusahaan dalam menggunakan database management system, diantaranya adalah:

Fungsi Database Management System

  • Memungkinkan perusahaan untuk mengubah data
  • Menjamin keamanan dan integrasi data perusahaan
  • Mempermudah perbaikan terhadap kesalahan data
  • Mendukung performa kerja menjadi lebih baik

Tujuan Penggunaan Database Management System

  • Mempermudah dan mempercepat aksesibilitas data
  • Untuk menghemat ruang penyimpanan data
  • Menangani dan mengolah data yang jumlahnya tak terhitung

Baca Juga: Apa Itu Internet of Things (IoT)? Industri Apa yang Bisa Menggunakannya?

Elemen Database Management System

Mungkin tak banyak yang tahu bagaimana sistem manajemen database dapat bekerja. Ya, dalam pengaplikasiannya, ada banyak elemen yang mempengaruhi proses tersebut, diantaranya:

Entitas

Entitas atau istilah dalam datanya biasa dikenal dengan entity. Elemen ini menggambarkan suatu subjek seperti orang, tempat, kejadian atau konsepyang terekam. Maksudnya, identitas dari elemen tersebut akan tersimpan sebagai entitas dalam sistem manajemen database.

Atribut

Atribut atau atributte dapat diartikan sebagai sifat yang mewakili setiap entitas. Suatu data tentu memiliki suatu atribut yang melekat. Tujuannya, data tersebut akan mudah diolah dan ditemukan saat dibutuhkan.

Field

Secara khusus field adalah elemen yang menjadi representasi suatu atribut. Field akan menggambarkan suatu data dengan keterangan tertentu, misalnya nama dan keterangan lain pada data yang ada pada database.

Karakter

Elemen karakter adalah bagian terkecil dari suatu data. Karakter dapat berupa numerik atau huruf maupun karakter khusus. Nantinya, kumpulan karakter akan membentuk suatu item dari sebuah data.

Komponen Database Management System

Dalam melakukan pengolahan data dengan sistem manajemen database, perusahaan perlu mengetahui beberapa komponen penting. Komponen ini terdiri dari berbagai komponen fungsional, diantaranya:

File Manager

Komponen satu ini terdiri dari susunan dalam basis data. Bagaimana cara kerjanya? File manager berfungsi untuk mengelola susunan yang ada dalam penyimpanan dengan berfokus pada struktur data yang digunakan untuk merepresentasikan informasi yang mewakilkan.

Database Manager

Secara khusus, database manager mengatur bagaimana basis data dapat berfungsi. Komponen ini menyediakan interaksi antar muka atau interface data dengan data lainnya. Nantinya, setiap basis data akan dapat berjalan dengan program aplikasi dalam suatu sistem dengan menggunakan query.

Query Processor

Query merupakan bentuk informasi atau pertanyaan tertentu dari sebuah basis data yang ditulis dalam sebelum format. Nah, dengan adanya query processor, data akan dapat diterjemahkan dalam sebuah elemen sehingga dapat diproses dengan database manager.

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas, database management system adalah perangkat lunak atau software yang digunakan untuk membangun sebuah sistem basis data atau database dengan memanfaatkan kumpulan data untuk mendukung pembuatan dan pemeliharaan sebuah aplikasi.

Sistem manajemen database berfokus pada pengolahan data dalam jumlah besar yang terhimpun dalam database dengan menggunakan bahasa DDL dan DML.

Beberapa fungsi sistem manajemen database, antara lain adalah memungkinkan perusahaan untuk mengubah data, menjamin keamanan dan integrasi data perusahaan, mempermudah perbaikan terhadap kesalahan data, mendukung performa kerja menjadi lebih baik.

Bentuk dari penerapan sistem manajemen database adalah menggunakan suatu aplikasi yang terintegrasi dengan berbagai kumpulan basis data dalam perusahaan. Salah satunya adalah software ERP yang kita kenal, yaitu MASERP.

Layaknya berfungsi sebagai database management system, MASERP secara langsung dapat mengolah data pada database untuk tujuan pembuatan laporan keuangan perusahaan.

Perusahaan juga akan dengan mudah membuat pencatatan aktivitas keuangan lain menjadi lebih efektif.

Berbicara soal manajemen data, dengan dukungan teknologi dan fitur canggih dari MASERP, perusahaan dapat mengakses data-data real time yang diperlukan di mana saja dan kapan saja.

Perusahaan juga dapat langsung melakukan evaluasi terhadap data dan infosmasi yang ada dan mengambil strategi yang tepat untuk bisnis.

Nah, penasaran bukan? Silakan hubungi konsultan ahli kami untuk mengetahui keistimewaan software MASERP, sekarang!

New call-to-action