GoTo: Mergernya Gojek Tokopedia. Berapa Nilai Valuasinya?

Kabar Gojek Tokopedia merger dalam dua hari ini menjadi berita hangat sekaligus kabar membanggakan bagi Indonesia. Bagaimana tidak, dua raksasa unicorn ini akan memberikan lebih banyak value yang bisa dinikmati masyarakat Indonesia? Pasca merger, berapa nila valuasi Gojek dan Tokopedia? Temui jawabannya di artikel ini!

Gojek Tokopedia Membentuk GoTo Group

PT Aplikasi Karya Anak Bangsa yang lebih sering dikenal dengan perusahaan transportasi online Gojek dan salah satu e-commerce terbesar Indonesia yaitu Tokopedia, resmi mengumumkan merger atau menggabungkan bisnisnya Senin kemarin 17 Mei 2021.

Kedua perusahaan unicorn ini membentuk entitas baru bernama GoTo (dibaca gotu) yang merupakan singkatan dari Gojek dan Tokopedia. Nama GoTo pun menjadi lambang gotong royong yang melandasi penggabungan dua perusahaan besar ini.

GoTo ke depannya akan menggunakan nama PT Aplikasi Karya Anak Bangsa yang merupakan nama perusahaan Gojek. GoTo Group akan memiliki tiga anak perusahaan, yaitu:

  1. Gojek, akan mengelola layanan GoRide, GoCar, GoFood, GoPlay, GoTix, GoBox dan GoGames.
  2. Tokopedia, akan membawahi Tokopedia, Salam, Mitra Tokopedia, Tokopedia Wedding dan Tokopedia Parents.
  3. GoTo Financial, akan mengelola GoPay, Paylater, GoInvestasi, Moka dan Midtrans.

Menurut GoTo, di bulan Desember 2020 mereka telah memiliki dua juta lebih mitra driver, 11 juta lebih merchant atau mitra usaha dan lebih dari 100 user serta sudah berkontribusi sebanyak 2% dari total PDB Indonesia.

Total nilai transaksi atau gross transaction value (GTV) dua perusahaan ini sampai akhir tahun 2020 mencapai lebih dari Rp310 triliun dan memiliki GTV lebih dari Rp26 triliun pada tahun 2020.

Kabar yang beredar, Gojek menguasai 58% saham milik GoTo Group dan sisanya sebanyak 42% dipegang oleh Tokopedia.

Keuntungan Merger Gojek Tokopedia

GoTo Group menjadi platform digital terbesar di Indonesia yang akan memberikan berbagai layanan kepada konsumennya. Menurut email perkenalan GoTo dari Tokopedia, Tokopedia memiliki visi membangun ekosistem super di mana semua orang bisa memulai dan menemukan segala sesuatu.

Setelah mengumumkan merger, GoTo yang saat ini menjadi grup teknologi terbesar di Indonesia bisa menjadi ekosistem andalan (go to ecosystem) yang bisa memberikan banyak kemudahan  untuk kehidupan keseharian masyarakat Indonesia.

Penggabungan layanan e-commerce, on-demand, serta layanan keuangan dan pembayaran, Anda bisa menikmati berbagai value yang dihadirkan GoTo.

  • Layanan pengiriman belanja lebih cepat dan mudah.
  • Layanan terintegrasi dan akses mudah untuk berbagai pembayaran instan, akhir bulan dan cicilan.
  • Berbagai promo terbaik dan keuntungan program loyalitas di ekosistem ini.

Dengan adanya GoTo, mitra driver Gojek akan mengirimkan lebih banyak paket kiriman Tokopedia. Seluruh merchant baik UMKM atau bisnis besar juga akan mendapatkan manfaat dari penguatan solusi bisnis ini.

Manajemen GoTo Group

Siapa saja pemimpin dari perusahaan yang baru saja merger ini?

Sebagai pimpinan CEO Group GoTo ada Andre Sulistyo dari Gojek dan Patrick Cao (presiden Tokopedia) sebagai Presiden GoTo. Kevin Aluwi akan tetap menjadi CEO Gojek, begitu juga dengan William Tanuwijaya yang tetap menjadi CEO Tokopedia.

Manajemen Gojek Tokopedia (GoTo)

Group GoTo memiliki sejumlah investor blue chip diantaranya Alibaba Group, Astra International, BlackRock, Capital Group, Facebook, Google, JD.com, KKR, Northstar, Pacific Century Group, Paypal, Telkomsel dan masih banyak lagi.

Menurut Kevin, Gojek Tokopedia memiliki prinsip, pemikiran dan etos kerja yang sama. Tujuan keduanya sama yaitu memberikan pengalaman terbaik untuk konsumen yang didukung oleh jaringan mobilitas yang cepat dan terbesar dari mitra driver dan merchant.

Baca Juga: Manajemen? Pengertian, Unsur, Fungsi dan Jenisnya

Nilai Valuasi Gojek Tokopedia (GoTo)

Apabila Gojek Tokopedia (GoTo) benar-benar masuk dalam IPO (Initial Public Offering) di BEI, maka valuasinya masuk di tujuh emiten dengan kapitalisasi (market cap) terbesar di bawah BBCA, BBRI, TLKM, BMRI, UNVR dan ASII di bursa saham Indonesia. Nilai valuasi ketujuh emiten tersebut senilai:

  1. Bank Central Asia (BBCA) Rp798,82 triliun
  2. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Rp492,07 triliun
  3. Telkom Indonesia (TLKM) Rp315,02 triliun
  4. Bank Mandiri (BMRI) Rp275,33 triliun
  5. Unilever Indonesia (UNVR) Rp214,59 triliun
  6. Astra International (ASII) Rp211,53 triliun
  7. GoTo Group Rp198,80 triliun

Nilai valuasi merupakan hal penting untuk seorang investor dalam mengambil keputusan ketika akan memberikan suntikan dana. Valuasi perusahaan juga merupakan pertimbangan bagi perusahaan untuk menilai kinerja manajemennya karena kinerja manajemen sangat berkaitan dengan kenaikan kapitalisasi pasar (market cap) suatu perusahaan.

Nilai valuasi menunjukkan besarnya nilai perusahaan ketika dijual, misalnya sebuah perusahaan memiliki nilai valuasi sebesar Rp198,80 triliun berarti apabila ada perusahaan lain yang akan membeli perusahaan tersebut harus menyiapkan dana sebesar Rp198,80 triliun.

Seorang eksekutif perusahaan, investor dan pemegang saham, analis beserta pelaku pasar modal perlu memahami valuasi sebuah perusahaan dan tekniknya. Dua teknik yang sering digunakan dalam melakukan valuasi perusahaan adalah Relative Valuation (RV) dan Discounted Cash Flow (DCF).

Umumnya teknik RV dilakukan dengan cara melihat perbandingan antara dua atau beberapa perusahaan yang setara. Perbandungan apa yang dilihat? Bisa dengan nilai harga saham di pasar modal atau melihat histori transaksi merger dan akuisisi dari perusahaan yang setara. Perbandingannya harus apple-to-apple.

Varian RV yang sering digunakan untuk perusahaan terbuka adalah Price to Book (P/B) dan Price to Earning (P/E), sedangkan untuk perusahaan tertutup menggunakan varian RV Sales (Revenue) to Book dan Profit Margin to Book.

Untuk teknik Discounted Cash Flow (DCF), nilai perusahaan merupakan nilai kumulatif bersih di saat ini dari seluruh cash flow yang bisa didapatkan perusahaan selama beroperasi.

Nilai valuasi sebuah perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain stabilitas penjualan, model bisnis, branding perusahaan, aset yang dimiliki, kualitas manajemen dan kompetitor dari industri yang sama.

Kesimpulan

Gojek Tokopedia mengumumkan ke publik bahwa mereka menggabungkan perusahaannya menjadi GoTo Group. GoTo Group akan membawahi Gojek, Tokopedia dan GoTo Financial. Nilai valuasi kedua perusahaan ini ditaksir mencapai Rp198,80 triliun.

Apabila perusahaan Anda berencana mencari investor, sebaiknya perlu memperhatikan berbagai hal dari mulai kualitas manajemen, model bisnis hingga kondisi keuangan yang sehat.

Investor tentu saja akan melihat laporan keuangan perusahaan Anda dan mengetahui kas masuk dan kas keluar yang dilakukan. Untuk itu diperlukan software akuntansi yang canggih dengan fitur yang lengkap serta bisa terintegrasi dengan banyak fitur seperti MASERP.

MASERP merupakan software dengan sistem ERP yang memiliki banyak modul yang dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi perusahaan Anda. MASERP dapat dicustom sesuai dengan bisnis flow Anda. Untuk bisa mengetahui software MASERP lebih lanjut, Anda bisa langsung konsultasikan dengan konsultan ahli kami, GRATIS!

New call-to-action