Cara Mudah Mencatat Giro Mundur dalam Laporan Keuangan

Transaksi jual beli merupakan kegiatan utama dalam sebuah bisnis. Transaksi tersebut membutuhkan uang sebagai alat pembayaran. Tetapi, transaksi yang nominalnya besar biasanya tidak dilakukan secara tunai karena sangat tidak efektif. Pembayaran dapat dilakukan dengan uang giral berupa cek dan giro. Giro mundur adalah jenis transaksi yang biasa digunakan dalam bisnis, pencairannya dapat dilakukan sesuai tanggal jatuh tempo yang sudah ditentukan. Lalu bagaimana pencatatannya dalam laporan keuangan? Berikut ini penjelasannya!

Pengertian Giro Mundur

Giro mundur adalah surat perintah dari nasabah ke bank untuk membayarkan sejumlah uang yang tertulis di dalam giro tersebut kepada orang yang membawanya sesuai dengan tanggal jatuh tempo yang ada di surat tersebut.

Giro mundur sering disebut sebagai giro atau cek yang diterima, tetapi sistem pencairannya hanya dapat dilakukan setelah tanggal jatuh tempo yang sudah ditetapkan.

Dalam pengertian yang lebih sederhana, giro mundur adalah sebuah surat berharga yang berupa alat pembayaran non-tunai, dokumen tersebut diberi tanggal jatuh tempo pencairan mundur dari tanggal terbit.

Contohnya, sebuah pembayaran transaksi dilakukan menggunakan giro mundur pada tanggal 10 Agustus 2022. Pihak pembeli menerbitkan giro tanggal 10 Agustus 2022, tetapi tertera di surat giro atau cek tanggal 31 Agustus 2022.

Artinya, sebelum tanggal 31 Agustus 2022, pihak penjual belum bisa mencairkan giro tersebut. Dengan kata lain, pihak penjual dapat menerima pembayaran transaksi tersebut pada tanggal 31 Agustus 2022. Maka ini yang disebut giro mundur.

Dalam bisnis, pembayaran dengan giro mundur merupakan hal yang sah, asalkan ada kesepakatan antara kedua belah pihak yakni penjual sebagai penerima dan pembeli sebagai pemberi giro mundur.

Tidak sedikit pemilik bisnis yang menggunakan giro mundur dengan alasan lebih mudah dan praktis tanpa perlu membawa uang tunai dalam jumlah yang banyak. Selain itu, giro mundur dapat menjadi solusi ketika Anda belum memiliki dana yang cukup saat transaksi.

Baca Juga: Fitur Giro Mundur di MASERP

Giro Mundur dalam Laporan Keuangan

Setiap transaksi uang masuk dan keluar wajib dibaca dan dibukukan dalam laporan keuangan perusahaan. Perlakuan giro mundur sebagai penerimaan jelas berbeda dengan uang tunai, di mana uang tunai secara otomatis akan menambah kas, namun tidak demikian dengan giro mundur.

Giro mundur dianggap sebagai piutang dari sisi pihak penerima, karena pihak penerima belum menerima pembayaran lunas. Sedangkan dari sisi pihak pemberi giro mundur dianggap sebagai utang karena pihak pemberi belum melakukan pembayaran secara nyata.

Penerimaan giro mundur akan tercatat dua kali di dalam jurnal keuangan yaitu saat pengiriman barang dan saat masuk jatuh tempo. Sebelum giro mundur diterima, biasanya didahului dengan penagihan, pihak penjual mengeluarkan invoice yang kemudian ditagihkan ke pihak pembeli. Setelah mendapat invoice dari penjual, pembeli segera menerbitkan giro mundur agar barang yang menjadi objek transaksi dapat segera dikirim.

Sebagai contoh, PT Era Kairo memesan produk sepatu kepada PT Berlin Jaya senilai Rp 400.000.000,00. Atas pesanan tersebut, PT Berlin Jaya mengeluarkan invoice pada tanggal 10 September 2022 yang kemudian dikirimkan kepada PT Era Kairo.

Dari invoice tersebut, PT Era Kairo mengirimkan giro mundur dengan jatuh tempo pada tanggal 10 Oktober 2022. PT Berlin Jaya menerima giro mundur tersebut pada 15 September 2022, kemudian mengirimkan barang pesanan PT Era Kairo pada tanggal 1 Oktober 2022. Bagaimana pencatatan transaksi tersebut dalam jurnal PT Berlin Jaya?

Dalam kasus di atas, penerbitan invoice oleh PT Berlin Jaya tidak perlu dicatatkan ke dalam jurnal. Demikian pula saat giro mundur diterima. Pencatatan transaksi mulai dilakukan saat pengiriman barang pesanan pada tanggal 1 Oktober 2022 sebagai berikut.

(Debet) Piutang                                           xxx

(Kredit) Penjualan                                                                      xxx

Jika giro mundur telah jatuh tempo, maka PT Berlin Jaya dapat mencairkan pembayaran atas penjualan barang berupa sepatu yang telah dikirimkan kepada PT Era Kairo pada tanggal 1 Agustus yang lalu. Adapun pencatatan ketika giro mundur jatuh tempo sebagai berikut.

(Debet)            Kas                                     xxx

(Kredit)            Piutang                                                            xxx

Kesalahan Pencatatan Giro Mundur

Pencatatan pembayaran transaksi bisnis dengan giro mundur tidak semudah pencatatan pengeluaran kas. Giro mundur sebagai alat pembayaran sering membuat ragu dalam proses pencatatan akuntansi. Karena itu, sering kali ditemukan kesalahan ketika mencatatnya.

Giro mundur terkadang dianggap juga sebagai biaya dibayar di muka. Asumsinya yaitu giro mundur yang sudah diberikan ke penjual untuk transaksi yang akan terjadi sehingga pembayaran yang baru akan terjadi tersebut dianggap sudah lunas. Sebenarnya tidak seperti itu.

Transaksi pembayaran giro mundur tidak selamanya akan melunasi transaksi yang akan terjadi. Apabila biaya yang dibayar sebelum transaksi penyerahan atau pengiriman barang/jasa, atau uang muka, pembayaran tersebut telah dibayar lunas. Apabila Anda memakai giro mundur, belum tentu pembayarannya sudah lunas karena prosesnya baru dapat terjadi saat masuk tanggal jatuh tempo.

Pembayaran dengan giro mundur tidak akan mengurangi uang yang terdapat di bank, fisik maupun kepemilikan. Selain itu, giro mundur tidak dapat dicairkan sebelum masuk tanggal jatuh tempo.

Selama giro mundur belum cair, maka fisik dan kepemilikan uang masih menjadi milik dari orang yang menerbitkan giro mundur. Itu artinya, transaksi belum terbayar lunas.

Jadi, pemakaian giro mundur sebagai alat pembayaran tidak mengubah posisi keuangan, sehingga giro mundur merupakan bagian dari rekening kas, bukan biaya dibayar di muka.

Baca Juga: Memahami Fungsi, Pihak dan 12 Jenis Letter of Credit

Kesimpulan

Giro mundur adalah sebuah surat berharga yang berupa alat pembayaran non-tunai, dokumen tersebut diberi tanggal jatuh tempo pencairan mundur dari tanggal terbit. Penerimaan giro mundur akan tercatat dua kali di dalam jurnal keuangan yaitu saat pengiriman barang dan saat masuk tanggal jatuh tempo.

Pembayaran dengan giro mundur tidak akan mengurangi uang yang terdapat di bank, fisik maupun kepemilikan. Selain itu, giro mundur tidak dapat dicairkan sebelum masuk tanggal jatuh tempo.

Pencatatan transaksi keuangan dengan nominal ynag tidak sedikit memang perlu ketelitian, jangan sampai terjadi human error yang dapatmenyebabkan kerugian dalam bisnis. Untuk menghindari hal tersebut, perusahaan perlu menggunakan software ERP seperti MASERP. Saat ini, yang dibutuhkan setiap perusahaan adalah sistem yang dapat terintegrasi dan terotomatisasi. Dengan begitu, perusahaan dapat mencapai tujuannya lebih cepat.

Penginputan data yang terotomatisasi dapat menghemat waktu karyawan Anda dan membuat kinerja mereka menjadi lebih efisien. MASERP dapat mengintegrasikan seluruh departemen di perusahaan Anda, dari mulai accounting, manufaktur, penjualan, karyawan, inventory, pajak, dan masih banyak lagi.

Tidak hanya itu, MASERP memiliki 300+ laporan bisnis siap cetak untuk perusahaan Anda. Yang membedakan dengan software lain, MASERP dapat dikustomisasi sesuai dengan flow bisnis Anda. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai MASERP dan mendapatkan solusi terbaik untuk sistem perusahaan Anda, yuk segera konsultasikan dengan konsultan ahli kami sekarang, gratis!