Perbedaan Take Home Pay dan Gaji. Ini Cara Hitungnya!

Istilah take home pay (THP) mungkin masih asing bagi sebagian orang, apalagi jika Anda baru mulai bekerja. Banyak yang mengira take home pay adalah gaji pokok. Namun, cara menghitung take home pay berbeda dengan gaji kotor.

Saat menerima gaji pertama, Anda mungkin bingung dan bertanya pada diri sendiri. Gaji yang masuk berbeda dengan yang ada di kontrak, karena gaji pokok dan take home pay itu berbeda. 

Sebenarnya, gaji pokok dapat ditemukan dalam kontrak kerja. Gaji pokok memang merupakan bagian dari komponen pendapatan yang Anda terima setiap bulan. Jumlah tersebut belum dipotong dari komponen pemotongan gaji seperti BPJS, namun Anda dapat melihat seluruh informasi pendapatan dan komponen pemotongan gaji pada slip gaji yang Anda terima. 

Tergantung besar kecilnya komponen penghasilan dan komponen pemotongan gaji, nominal THP bisa saja tidak sama setiap bulannya. Nah, biar nggak bingung lagi, mari kita bahas apa itu take home pay, komponen yang mempengaruhi perhitungan, cara menghitung beserta contohnya!

Pengertian Take Home Pay

Take home pay adalah pembayaran upah yang diterima oleh pegawai, cara perhitungannya memperhitungkan penambahan penghasilan tetap, tambahan penghasilan dan pemotongan komponen pengurang gaji.

Pengertian sederhana dari take home pay adalah total pendapatan kotor dikurangi semua potongan seperti pajak penghasilan, iuran jaminan sosial dan asuransi kesehatan, dana pensiun, dan berbagai hal lainnya sesuai peraturan perusahaan. Take home pay juga dikenal sebagai gaji bersih atau gaji yang dibawa pulang oleh seorang karyawan.

Take home pay adalah angka yang sangat penting bagi seorang karyawan karena merupakan jumlah uang aktual yang tersedia bagi karyawan untuk membayar pengeluaran dan kewajiban keuangan mereka. Untuk memahami konsep ini sedikit lebih baik, kita perlu menyatakan perbedaan antara gaji kotor dan pembayaran dibawa pulang. Gaji kotor adalah gaji yang disepakati dalam kontrak kerja. 

Perbedaan Take Home Pay dan Gaji

Take home pay adalah jumlah bersih pendapatan setelah pajak, tunjangan, dan kontribusi sukarela dipotong dari gaji. Ini adalah perbedaan yang dihasilkan dari pengurangan semua pengurangan dari pendapatan kotor.

Pengurangan termasuk pajak pendapatan, jamsostek, asuransi kesehatan seperti BPJS, jaminan pensiun, dan lainnya. Jumlah upah yang dibawa pulang adalah apa yang diterima karyawan.

Namun, gaji kotor ini memiliki beberapa pemotongan wajib yang harus dibayar oleh karyawan dan perusahaan berhak memotongnya dari gaji kotor untuk memenuhi pembayaran kewajiban tersebut. 

Baca Juga: Contoh Slip Gaji Karyawan Beserta Komponennya

Komponen Take Home Pay

Ada acuan perhitungan tersendiri untuk proses perhitungan THP agar tidak terjadi salah paham antara karyawan dengan departemen sumber daya manusia perusahaan. Akan lebih baik jika pihak perusahaan dapat menginformasikan terlebih dahulu kepada karyawan mengenai syarat pengupahan dan berbagai komponen yang berlaku di perusahaan.

Beberapa komponen yang digunakan untuk menghitung THP antara lain:

Penghasilan Tetap

Pendapatan tetap adalah gaji tetap yang diberikan oleh perusahaan berdasarkan kesepakatan di awal tanda tangan kerjasama dan dicatat dalam perjanjian kerja. Komponen tersebut meliputi gaji pokok, tunjangan variabel dan tunjangan tetap.

Pendapatan Sampingan

Ini adalah pendapatan tidak tetap yang diterima karyawan karena berbagai alasan seperti bonus, lembur, THR, dll.

Komponen Pemotongan Gaji

Komponen pemotongan gaji yang dimaksud meliputi iuran BPJS kesehatan dan ketenagakerjaan, pajak penghasilan, pinjaman karyawan, dan lain-lain. Kemudian, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 78 Tahun 2015 tentang pengupahan, komponen pengupahan terdiri dari:

Gaji Pokok

Gaji pokok adalah upah pokok yang dibayarkan oleh perusahaan kepada karyawan sesuai dengan tingkatan atau jenis pekerjaannya.

Nominal Berdasarkan Kesepakatan Kontrak Kerja

Memahami beberapa komponen tersebut akan membantu Anda lebih memahami dan berdiskusi lebih dalam tentang apa yang dimaksud dengan take home pay.

Tunjangan Tetap

Tunjangan tetap adalah pembayaran yang dilakukan oleh perusahaan kepada karyawan dan dilakukan secara berkala. Tunjangan ini terkait dengan prestasi atau tujuan perusahaan yang dicapai oleh setiap karyawan.

Manfaat Tetap

Tunjangan tidak terbatas adalah pemberian remunerasi yang dibatasi waktu oleh perusahaan kepada karyawan dan keluarganya. Pembayaran tunjangan non tunai biasanya dilakukan setelah satuan waktu yang berbeda dengan pembayaran gaji biasa.

Selain memahami referensi yang digunakan untuk menghitung gaji karyawan, penting juga untuk mempertimbangkan peraturan atau regulasi upah minimum provinsi (UMP) yang akan berlaku bagi korporasi.

Dalam UU No. 13 Tahun 2003 Pasal 89, upah minimum ditetapkan secara langsung setiap tahun guna mewujudkan kehidupan yang layak bagi masyarakat pada umumnya.

Baca Juga: Tunjangan Adalah Income di Luar Gaji Pokok. Kenali 7 Jenis Tunjangan

Cara dan Contoh Menghitung Take Home Pay

Prinsip penghitungan gaji THP adalah penjumlahan dari total upah yang diterima oleh setiap karyawan yang bekerja pada suatu perusahaan. Formula THP berasal dari definisi upah yang diberikan dalam UU Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003, Pasal 1 ayat (30):

Upah adalah hak-hak pekerja yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pemberi kerja kepada pekerja, yang ditentukan dan dibayarkan berdasarkan perjanjian kerja, perjanjian, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan kepada pekerja dan keluarganya atas pekerjaan yang dilakukan.

Karena upah pekerjaan rumahan terdiri dari komponen-komponen yang berbeda dengan upah dalam arti perjanjian, maka besarannya merupakan penjumlahan dari seluruh upah pekerja ditambah penghasilan tambahan, yang kemudian dikurangkan dari kewajiban pekerja.

Rumus THP Gaji adalah sebagai berikut:

THP = (pendapatan rutin + pendapatan insidental) – (potongan BPJS + PPh 21 + potongan lainnya)

Contoh:

Meta adalah karyawan di sebuah perusahaan retail ternama di Surabaya, mempunyai gaji pokok sebesar Rp10.000.000,- di bulan September 2022.

Meta mendapat potongan pinjaman karyawan di perusahaannya sebesar Rp200.000,- ada juga pembayaran rutin iuran BPJS Kesehatan sebesar Rp280.000,- serta ditambah iuran potongan BPJS ketenagakerjaan sebesar Rp90.000,-.

Ternyata di bulan tersebut, Meta bisa melampaui target penjualan, sehingga dia mendapat bonus penjualan sebesar satu kali gaji atau Rp10.000.000,-.

Jadi cara menghitung THP gaji karyawan tersebut dan besarnya adalah seberapa?

Cara menghitung take home pay = (Rp10.000.000 + Rp10.000.000) – (Rp180.000 + Rp90.000 + Rp200.000) = Rp19.530.000,-

Baca Juga: Cara Menghitung Gaji Karyawan: Harian, Bulanan, Prorate

Kesimpulan

Take home pay adalah jumlah bersih pendapatan setelah pajak, tunjangan, dan kontribusi sukarela dipotong dari gaji. Ini adalah perbedaan yang dihasilkan dari pengurangan semua pengurangan dari pendapatan kotor.

Keuangan memang menjadi hal krusial dan taboo bagi banyak orang, termasuk juga dalam bisnis atau perusahaan. Pencatatan keuangan dalam bisnis sangat penting karena nantinya transaksi dan laporannya dapat menjadi dasar dalam pembuatan keputusan saat ini dan masa mendatang. Pencatatan keuangan sebaiknya menggunakan software akuntansi seperti MASERP

MASERP memiliki berbagai modul dan fitur yang dapat memudahkan dan meningkatkan efisiensi kinerja karyawan. Modul tersebut antara lain keuangan, karyawan, manufaktur, pembelian, penjualan, inventory, aset, pajak, dan masih banyak lagi.

Untuk mengetahui lebih banyak tentang software MASERP yang akan memberikan banyak kemudahan pada perusahaan Anda, langsung saja konsultasikan kendala apa yang Anda hadapi kepada konsultan ahli kami. Gratis!

New call-to-action