Airway Bill: Komponen, Fungsi dan Cara Melacaknya

Bagi kamu yang merupakan pengusaha atau sering berbelanja online mungkin sudah familiar dengan istilah resi. Resi bisa dikatakan sebagai suatu tanda bukti dalam pembelian atau pengiriman suatu barang. Selain resi, mungkin sebagian dari kita pernah mendengar istilah airway bill atau yang sering disebut AWB. Sama dengan resi, istilah ini juga sering ditemui dalam bidang pengiriman barang atau logistik.

Sebenarnya bagaimana sih cara kerja airway bill tersebut? Agar mengerti lebih dalam mengenai AWB, simak penjelasan berikut ini!

Pengertian Airway Bill

Secara bahasa, Airway Bill atau AWB artinya adalah dokumen angkutan transportasi udara yang berisikan informasi barang. Fungsi dari AWB adalah sebagai tanda bukti pengiriman barang.

Dalam praktiknya, AWB bisa dikatakan sebagai resi pengiriman suatu barang. Pengirim atau penerima barang kiriman dapat melakukan pengecekan AWB secara langsung atau real-time. Kita bisa mengetahui posisi atau status barang tersebut dengan memasukan nomor AWB. Biasanya, nomor AWB tertera langsung di dalamnya.

Di Indonesia, adanya AWB sudah diatur menurut Undang-Undang. AWB bisa disebut sebagai Surat Muatan Usaha atau SMU. Penggunaannya diatur pada UU No. 1 Tahun 2009 terkait penerbangan.

Pada pasal 1 ayat 28 UU tersebut dijelaskan bahwa SMU adalah dokumen cetak, elektronik, atau bentuk lain yang menjadi bukti adanya pengangkutan udara antara pihak pengirim, pengangkut, dan penerima barang memiliki hak penuh untuk mengambil barang.

Baca Juga: Apa Itu Perdagangan Internasional? Pelajari Manfaat dan Dampaknya

Komponen Airway Bill

Layaknya dokumen atau surat penting, di dalam AWB terdapat beberapa komponen yang mewakilkan keterangan tertentu. Komponen pertama adalah tanggal dan tempat AWB dibuat. Pada bagian ini menjelaskan waktu dari dokumen AWB yang telah disiapkan oleh pengirim. Untuk informasi penting terkait pengiriman, biasanya di dalam AWB akan dicantumkan tujuan dan tempat pengiriman barang tersebut.

Informasi tambahan yang biasanya ada di dalam AWB antara lain adalah cara pengemasan barang, berat barang, ukuran barang, jenis pengiriman, dan pernyataan bahwa pengiriman tersebut telah dilakukan dan mematuhi undang-undang yang berlaku.

Secara rinci, komponen yang tertera pada AWB dapat dikelompokkan seperti berikut:

  • Tanggal dan tempat AWB dibuat
  • Tempat pemberangkatan dan tujuan pengiriman barang
  • Nama dan alamat pengirim
  • Jumlah dan cara pengemasan barang
  • Dimensi barang (berat, ukuran, dan kuantitasnya)
  • Jenis pengiriman barang
  • Pernyataan pengiriman barang sudah sesuai dengan undang-undang yang berlaku

Ketentuan Penggunaan Airway Bill

Dokumen AWB harus dibuat rangkap 3 dalam satu proses pengiriman barang. AWB atau SMU tersebut diserahkan pada saat perusahaan pengiriman mengangkut barang untuk dikirimkan.

AWB tersebut harus berisi keterangan lengkap yang dibutuhkan untunk semua pihak. Selain itu, dokumen AWB juga harus ditandatangani oleh pihak pengirim, pengangkut (perusahaan pengirim), dan penerima.

Baca Juga: Ekspor Impor: Ketahuilah Pengertian, Komoditas dan Manfaatnya

Fungsi Airway Bill

Setelah mengetahui komponen yang ada didalam suatu dokumen AWB, selanjutnya penting untuk mengetahui apa sih sebenarnya fungsi dari AWB. Adapun fungsi dokumen tersebut adalah:

Tanda Bukti

AWB berfungsi sebagai tanda bukti yang sah dalam pengiriman suatu barang. Artinya, barang yang ada harus diterima sesuai dengan keterangan yang tertera oleh penerima barang.

Kontrak Pengiriman

Sebagai suatu kontrak pengiriman antara pengirim dan penyedia jasa pengiriman. Perusahaan pengiriman harus menyesuaikan kondisi barang agar dapat diterima dengan baik oleh pihak penerima.

Bukti Pembayaran

Dokumen AWB dapat dikatakan sebagai bukti bayar. Hal tersebut dikarenakan di dalamnya tertera biaya yang dibayarkan oleh pihak penerima barang. Selain itu, di dalam AWB biasanya juga terdapat keterangan tambahan seperti biaya pajak pengiriman.

Fungsi Tambahan

Sebagai pelengkap, ternyata dokumen AWB memiliki fungsi tambahan yaitu mengatur ketentuan lain terkait barang dan pengirimannya. Keterangan seperti jumlah barang, jaminan asuransi pengiriman barang dan keterangan lainnya biasanya akan tertera di dokumen AWB.

Cara Melacak Barang Menggunakan Airway Bill

Saat ini, dokumen AWB sudah hampir semuanya tersedia dalam bentuk digital. Bagi pembeli, saat berbelanja online, dapat melakukan pelacakan terhadap barang melalui nomor AWB.

Untuk pelacakan ada beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain dengan langsung memanfaatkan fitur yang ada pada perusahaan pengiriman barang. Secara singkat, berikut tahapan pengecekan AWB:

Aplikasi Smartphone

Sudah banyak perusahaan ekspedisi dan marketplace yang menyediakan aplikasi pengecekan AWB. Caranya cukup mudah, kita hanya perlu mengunduh aplikasi tersebut dan memasukkan nomor AWB dari barang yang dikirimkan.

Website

Selain menggunakan aplikasi, pilihan lain yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan cek AWB pada website dari perusahaan ekspedisi dan marketplace. Tak jauh berbeda, kita hanya perlu memasukkan nomor AWB dari barang yang dikirimkan agar dapat mengetahui lokasi barang secara real-time.

Situs Pemerintah

Pemerintah memfasilitasi pengiriman barang dari luar negeri. Ya, setiap barang yang dikirim dari luar negeri, harus mendapat izin dari Bea Cukai RI. Bagi kamu yang sering atau pernah melakukan pembelian dari luar negeri, kamu hanya perlu mengakses situs resmi milik Bea Cukai RI.

Pertama, buka laman www.beacukai.go.id/barangkiriman, lalu masukkan nomor AWB pada kolom yang tersedia untuk langsung mengetahui status dan lokasi barang milikmu.

Baca Juga: CIF Adalah Cost, Insurance, Freight. Apa Peran dan Keuntungannya?

Kesimpulan

Airway Bill atau AWB artinya adalah dokumen angkutan transportasi udara yang berisikan informasi barang. Fungsi dari AWB adalah sebagai tanda bukti pengiriman barang.

Selain itu, AWB bisa disamakan dengan resi. Pengirim atau penerima barang kiriman dapat melakukan pengecekan AWB secara langsung atau real-time. Kita bisa mengetahui posisi atau status barang tersebut dengan memasukan nomor AWB. Biasanya, nomor AWB tertera langsung di dalamnya.

AWB terdapat beberapa komponen yang mewakilkan keterangan tertentu. Komponen pertama adalah tanggal dan tempat AWB dibuat. Pada bagian ini menjelaskan waktu dari dokumen AWB yang telah disiapkan oleh pengirim. Untuk informasi penting terkait pengiriman, biasanya di dalam AWB akan dicantumkan tujuan dan tempat pengiriman barang tersebut.

Sebagai pengusaha, mungkin banyak dari kita akan melakukan pengiriman dalam jumlah besar dan banyak. Untuk dapat melakukan perekaman terhadap pengiriman tersebut, tentu diperlukan suatu software sebagai alat pencatatan setiap transaksi dan pengiriman barang. Selain itu, pencatatan tersebut juga dapat dimanfaatkan untuk merekam tanda bukti pengiriman seperti nomor AWB.

Pencatatan akan lebih mudah untuk dilakukan jika menggunakan software akuntansi. MASERP sebagai salah satu software akuntansi, bisa mengakomodasi kepentingan perusahaan untuk melakukan pencatatan transaksi pengiriman barang yang dilakukan.

Dengan berbagai fitur dan kelengkapan yang ada dan dibutuhkan perusahaan dalam melakukan pencatatan keuangan, perusahaan akan lebih terbantu dalam melakukan pencatatan keuangan dan memantau aktivitas ekonomi karena MASERP sudah terintegrasi dengan teknologi yang mampu memfasilitasi segala keperluan perusahaan. MASERP memudahkan perusahaan dalam membuat laporan keuangan dan kegiatan akuntansi lainnya.

Untuk mengetahui lebih banyak tentang software MASERP yang memberikan banyak kemudahan, langsung saja konsultasikan kendala yang ada kepada konsultan ahli kami. Gratis!

New call-to-action