Apa Itu Settlement? Fungsi dan Cara Mencatat dalam Akuntansi

Written by Tika Ulfianinda

settlement adalah

Dalam aktivitas bisnis, khususnya yang berhubungan dengan transaksi keuangan, istilah settlement cukup sering dijumpai. Settlement adalah pada proses penyelesaian transaksi untuk memastikan pembayaran antara pihak-pihak terkait berlangsung tepat dan sesuai perjanjian.

Bagi perusahaan dengan volume transaksi harian tinggi, settlement perlu diperhatikan agar mekanisme pembayaran terorganisir dan tidak mengganggu jalannya operasional bisnis.

Di artikel MASERP kali ini, Anda akan menemukan pembahasan lengkap mengenai settlement, mulai dari pengertian, fungsi, tujuan, cara mencatatnya dalam akuntansi, hingga waktu yang tepat untuk mencatatnya. Yuk, baca sampai selesai!

Apa Itu Settlement?

Settlement merupakan proses penyelesaian dalam suatu transaksi pembayaran. Proses ini terjadi setelah penjual menyelesaikan pesanan dan pembeli sudah melunasi.

Secara lebih luas, settlement juga bisa dimaknai sebagai pencatatan seluruh transaksi keuangan yang berlangsung dalam suatu perusahaan atau bisnis.

Gambaran paling sederhana dari settlement biasanya terlihat pada transaksi non tunai yang menggunakan mesin EDC. Saat kartu ATM pembeli digesek, sejumlah dana akan dipindahkan dari rekening pembeli ke bank, kemudian diteruskan ke rekening penjual.

Bukti berupa setruk pembayaran yang disimpan penjual berfungsi sebagai dokumen settlement yang menandakan adanya pemindahan dana antar rekening.

Settlement juga berlaku pada transaksi digital seperti di e-wallet, e-payment, maupun uang elektronik. Selama penjual belum menyerahkan bukti pembayaran berupa setruk kepada pembeli, transaksi belum dapat dianggap selesai.

Settlement hanya dapat dilakukan ketika transaksi benar-benar berakhir. Transaksi ini terjadi ketika penjual sudah menyerahkan barang atau jasa dan pembeli telah melunasi pembayarannya.

Baca Juga: Pentingnya Nota Kontan dalam Transaksi Bisnis

Fungsi Settlement

Settlement memiliki berperan dalam memastikan setiap transaksi berjalan dengan lancar dan terartur. Secara umum, ada tiga fungsi settlement, yaitu:

Fungsi Penyelesaian

Fungsi paling dasar settlement adalah memastikan seluruh kewajiban telah dipenuhi oleh penjual dan pembeli. Penjual telah menyelesaikan penjualannya ketika produk atau jasa telah diberikan, sedangkan pembeli dianggap tuntas setelah melunasi pembayaran. Settlement menandakan transaksi selesai tanpa ada kewajiban yang tertunda.

Fungsi Pemenuhan

Untuk penjual atau perusahaan, settlement membantu menyelesaikan transaksi sehingga target penjualan tercapai dan arus kas bisa berputar lebih cepat. Sementara bagi pembeli, proses settlement yang cepat membuat barang atau layanan yang dibeli bisa segera diterima. Settlement berfungsi untuk memastikan kedua belah pihak mendapatkan haknya tanpa tertunda.

Fungsi Stabilitas

Settlement berperan juga dalam menjaga stabilitas keuangan perusahaan. Setelah transaksi diselesaikan, penjual akan menerima pemasukan yang jelas dan bisa langsung digunakan untuk mendukung operasional maupun pengembangan usaha. Kepastian arus kas ini juga membantu perusahaan meminimalisir risiko ketidakseimbangan finansial serta memperkuat keberlanjutan bisnis.

Tujuan Settlement

Settlement juga memiliki beberapa tujuan yang sangat berpengaruh terhadap kelancaran aktivitas bisnis maupun keuangan. Secara lebih rinci, berikut adalah beberapa tujuan settlement.

Memperoleh Produk atau Barang dari Penjual

Settlement memastikan pembeli bisa segera menerima barang yang dibutuhkan setelah melunasi biaya sesuai ketentuan. Proses ini membantu transaksi lebih terjamin karena hak pembeli atas produk dapat dipenuhi tepat waktu.

Mengakses Layanan dari Penyedia Jasa

Settlement dalam transaksi berbasis layanan berperan untuk memastikan pembeli atau pengguna jasa mendapatkan akses setelah melakukan pembayaran penuh.

Contohnya pada layanan berlangganan atau tagihan bulanan, pembayaran settlement menjamin layanan tetap aktif dan berjalan tanpa gangguan.

Menghindari Kewajiban Utang Pembeli kepada Penjual

Settlement membantu pembeli menyelesaikan kewajibannya tepat waktu. Dengan cara ini, risiko penumpukan utang bisa dicegah sehingga keuangan pembeli tetap terjaga dengan baik.

Mengurangi Beban Piutang Bagi Penjual

Dari sisi penjual, settlement mempercepat penerimaan pembayaran sehingga tidak ada piutang yang menggantung. Jadi, settlement membantu menjaga arus kas perusahaan tetap stabil karena dana segera dapat diputar kembali untuk kegiatan operasional maupun ekspansi bisnis.

Meningkatkan Pendapatan Secara Nyata

Settlement memberikan kepastian barang atau jasa yang diberikan ke konsumen atau pembeli telah menghasilkan pemasukan. Tanpa adanya settlement, transaksi hanya sebatas pencatatan karena belum menghasilkan pendapatan riil yang bisa digunakan oleh penjual.

Mempercepat Proses Transaksi

Adanya settlement, setiap transaksi dapat diselesaikan dengan lebih cepat dan efisien. Hal ini sangat penting dalam bisnis dengan volume transaksi tinggi, seperti ritel atau e-commerce, agar tidak terjadi penumpukan proses pembayaran yang dapat mengganggu operasional bisnis.

Mendukung Pencatatan dan Pembukuan Keuangan

Settlement berperan penting dalam sistem akuntansi. Dana yang sudah masuk dapat segera dicatat sebagai pendapatan sehingga laporan keuangan perusahaan lebih akurat. Pencatatan ini akan memudahkan proses audit dan evaluasi kinerja keuangan.

Meminimalisir Risiko dalam Sistem Pembayaran

Settlement juga menjamin transaksi benar-benar telah selesai, baik dari sisi pembeli maupun penjual. Risiko gagal bayar, sengketa transaksi, atau kehilangan dana dapat ditekan seminimal mungkin. Karena itulah tercipta sistem pembayaran yang lebih aman dan tepercaya.

Cara Mencatat Settlement dalam Akuntansi

Settlement tidak hanya berkaitan dengan penyelesaian pembayaran, tetapi juga harus dicatat secara akurat dalam buku transaksi. Pencatatan ini penting agar arus kas perusahaan jelas, kewajiban tercatat dengan benar, dan laporan keuangan bisa dipertanggungjawabkan.

Proses pencatatan settlement biasanya dilakukan melalui jurnal akuntansi dengan mengikuti alur terjadinya transaksi hingga pelunasan. Sebagai contoh, perhatikan ilustrasi berikut, ya.

10 Januari 2025

Perusahaan menjual barang senilai Rp3.000.000 dengan pembayaran sebagian secara kredit Rp800.000. Maka jurnal pencatatannya sebagai berikut.

Jurnal Penjualan

AkunDebitKredit
Piutang Usaha     Rp800.000  
Kas/Tunai        Rp2.200.000  
Penjualan                Rp3.000.000

Jurnal HPP

AkunDebitKredit
Harga Pokok Penjualan Rp1.500.000  
Persediaan              Rp1.500.000

25 Februari 2025

Pembeli melunasi piutang sebesar Rp800.000 melalui transfer bank. Jurnal pencatatannya sebagai berikut.

Jurnal Penerimaan Kas

AkunDebitKredit
Kas/TunaiRp800.000  
Piutang UsahaRp800.000

Dari contoh tersebut, settlement terjadi pada tanggal 25 Februari 2025, saat pembeli menyelesaikan kewajibannya. Pencatatan ini memastikan transaksi jual-beli di bulan Januari benar-benar selesai secara akuntansi, sekaligus memperlihatkan arus kas yang masuk ke rekening perusahaan.

Daftar Istilah Settlement

Dalam membahas settlement, terdapat beberapa istilah penting lain yang perlu dipahami. Istilah-istilah ini berhubungan dengan sistem pembayaran dan proses ekonomi di Indonesia.

Real Time Gross Settlement (RTGS)

Real Time Gross Settlement atau RTGS adalah sistem transfer dana antarbank yang diproses secara real time. Namun, dana biasanya baru diterima dalam waktu sekitar 3–4 jam setelah transaksi dilakukan.

Meski tidak langsung seketika diterima, waktu tersebut tetap tergolong cepat, terutama untuk pengiriman dana dalam jumlah besar.

Layanan RTGS biasanya dikenakan biaya administrasi dengan tarif berkisar antara Rp25.000 hingga Rp50.000 per transaksi. RTGS menjadi salah satu pilihan yang tepat untuk transaksi bernilai besar.

Baca Juga: Kliring: Fungsi, Jenis, Mekanisme, dan Contoh

Local Currency Settlement (LCS)

LCS atau Local Currency Settlement adalah mekanisme penyelesaian transaksi bilateral yang dilakukan menggunakan mata uang lokal dari masing-masing negara.

Skema ini memungkinkan pelaku usaha Indonesia bertransaksi dengan mitra dagang dari negara tertentu tanpa harus bergantung pada dolar Amerika.

Sebagai contoh, Bank Indonesia telah bekerja sama dengan bank sentral Jepang, Tiongkok, Thailand, dan Malaysia dalam penerapan LCS. Tujuannya untuk mendorong efisiensi transaksi dan memperkuat kerja sama ekonomi antarnegara.

Net Settlement

Net Settlement adalah proses penyelesaian akhir transaksi pembayaran dengan cara menghitung selisih antara kewajiban bayar dan hak tagih pada akhir periode akuntansi.

Skema ini umumnya diterapkan oleh bank dalam mengelola rekening nasabah sehingga transaksi lebih efisien karena hanya selisih bersih yang diselesaikan.

Kapan Perlu Melakukan Settlement?

Settlement perlu dilakukan setiap kali transaksi antara penjual dan pembeli telah selesai, baik berupa penyerahan barang maupun pemberian jasa. Dalam praktiknya, settlement biasanya dilakukan pada kondisi berikut:

Setelah Transaksi Non Tunai

Settlement wajib dilakukan ketika pembayaran dilakukan melalui transfer bank, kartu debit/kredit, mesin EDC, atau e-wallet. Ini bertujuan untuk mencatat pemindahan dana dari rekening pembeli ke rekening penjual secara resmi.

Akhir Periode Akuntansi

Perusahaan sering melakukan settlement di akhir hari (daily settlement), akhir bulan, atau akhir periode akuntansi untuk memastikan laporan keuangan sesuai dengan arus kas yang terjadi.

Baca Juga: Jenis Laporan Keuangan yang Penting Kalian Ingat

Melunasi Piutang atau Hutang

Settlement juga dilakukan ketika pembeli melunasi sisa pembayaran (piutang) atau ketika perusahaan harus membayar kewajiban kepada pihak lain.

Transaksi Bernilai Besar

Untuk transaksi bisnis bernilai besar, settlement penting dilakukan agar pembayaran tercatat secara resmi dan meminimalkan risiko terjadinya perselisihan di kemudian hari.

Kesimpulan

Settlement perlu dilakukan setiap kali ada transaksi yang melibatkan pemindahan dana dan kewajiban keuangan, baik skala kecil maupun besar. Proses ini tidak hanya menjaga kepercayaan antara pihak yang bertransaksi, tetapi akan membantu perusahaan mengelola keuangan dengan lebih teratur dan transparan.

Sebagai penegasan kembali, settlement adalah tahap akhir dalam sebuah transaksi yang memastikan dana dari pembeli benar-benar masuk ke rekening penjual.

Jika settlement tidak dilakukan, pemilik bisnis berisiko kehilangan pemasukan yang seharusnya diterima. Kondisi tersebut bisa menghambat kemampuan mereka dalam menutup biaya operasional sehari-hari.

Saat ini pasti kita lebih mudah melakukan pembayaran atau pembelian dengan cara transfer dan akan tercatat di mutasi rekening bank, tetapi ternyata bisa saja transaksi tersebut belum tercatat dalam laporan keuangan perusahaan.

Untuk memudahkan Anda memiliki laporan keuangan yang sudah seusai dengan akuntansi, Anda sebaiknya menggunakan software akuntansi MASERP.

MASERP merupakan software dengan sistem ERP yang dapat terintegrasi dengan fungsi bisnis lain seperti akuntansi, penjualan, manufaktur, inventaris dan distribusi.

MASERP memiliki fitur rekonsiliasi bank, Anda bisa melakukan rekonsiliasi secara otomatis dengan menghubungkan aplikasi MASERP Anda dengan rekening bisnis BCA.

Transaksi bank Anda dapat dicocokkan secara otomatis dengan faktur, pembayaran tagihan dan pembelian yang sudah dicatat di MASERP.

Anda juga dapat melompokkan transaksi serupa dengan bulk import sehingga dapat mencocokkannya sekaligus. Ini sangat berguna jika Anda pindah ke MASERP dan mengimpor transaksi yang lalu.

Dengan fitur Report Center di MASERP, Anda bisa mencatatat dan membuat laporan keuangan yang meliputi laba rugi, neraca, penjualan dan lain-lain.

Pencatatan dan pelaporan manual tentu saja akan memakan banyak waktu dan memiliki peluang besar terjadinya human error. Ini akan menghambat efisiensi dan produktivitas perusahaan Anda.

MASERP menyediakan software yang dapat dicustom sesuai dengan bisnis flow perusahaan Anda. Segera konsultasikan kebutuhan perusahaan Anda dengan konsultan ahli kami dengan klik gambadi bawah ini.

Semoga artikel ini bermanfaat dan jangan lupa share, ya!