Hampir seluruh industri bisnis, seperti manufaktur dan retail, dalam operasionalnya pasti berhubungan dengan stok barang dan inventory. Stok barang dan inventory perlu dikelola dengan efisien agar bisa memberikan profit bagi bisnis. Stok dan inventory adalah dua hal yang berbeda. Stok adalah bagian dari inventory. Artikel ini akan membahas pengertian stok, perbedaan stok dan inventori, jenis-jenis stok, pentingnya memantau stok, serta metode pengelolaan stok yang efektif.
Pengertian Stok
Stok adalah jumlah barang yang disimpan oleh perusahaan untuk memenuhi permintaan konsumen dan menjaga kelangsungan operasional bisnis. Dalam konteks retail, stok mencakup berbagai produk yang siap dijual kepada pelanggan.
Menurut KBBI, stok adalah persediaan barang yang barang yang disimpan oleh toko atau perusahaan yang nantinya akan dijual dalam periode yang berikutnya. Dikutip dalam sebuah buku Business an Introduction oleh Husein Umar (2003), persediaan atau stok barang memiliki peran yang sangat besar dalam mempermudah sistem perusahaan.
Stok bisa berupa barang jadi, bahan baku, atau produk dalam proses produksi. Pengelolaan stok yang efektif sangat penting untuk menghindari kekurangan barang yang dapat mengganggu operasional dan kepuasan pelanggan.
Baca Juga: Strategi dan Metode Penilaian Persediaan Barang Dagang
Perbedaan Stok dan Inventory
Meskipun sering digunakan secara bergantian, stok dan inventory memiliki perbedaan. Inventory adalah istilah yang lebih luas mencakup semua barang yang dimiliki perusahaan, termasuk stok barang dagangan, bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi. Stok mengacu pada barang-barang yang siap dijual atau digunakan dalam proses produksi.
Berikut detail perbedaan dari stok dan inventory:
Stok | Inventory |
---|---|
Berhubungan dengan nilai semua barang yang tersedia dan langsung dijual pada pelanggan | Berhubungan dengan nilai dari barang dan bahan baku mentah yang digunakan untuk produksi |
Membantu menentukan keuntungan dari sebuah bisnis | Membantu menentukan harga jual dari stok yang ada |
Perlu dilakukan update harian, bahkan beberapa stok perlu diperbarui datanya beberapa kali dalam sehari | Butuh dilakukan pembaruan data dan pengelolaan secara rutin, setidaknya tiga bulanan atau satu tahun |
Biasanya ditemui pada model bisnis produksi dan manufaktur | Digunakan dalam industri retail dan industri produksi atau manufaktur |
Dinilai berdasarkan pada nilai pasar terbaru, atau harga jual barang pada pelanggan | Pengelolaan mengacu pada metode yang sudah ada sebelumnya, baik itu FIFO, LIFO, atau metode lain |
Jenis-Jenis Stok
Setelah mengetahui perbedaan stok dan inventory, berikut ini jenis-jenis stok yang perlu Anda ketahui:
Stok Bahan Baku
Stok bahan baku adalah barang yang belum diproses dan akan digunakan dalam produksi. Apabila tidak ada stok bahan baku, proses produksi tidak akan terlaksana. Stok bahan baku berhubungan dengan supplier yang sudah menyepakati untuk menyediakan bahan baku. Penting untuk menghitung stok bahan baku terlebih dahulu, agar proses produksi berjalan sesuai rencana.
Stok Barang Setengah Jadi
Stok barang setengah jadi adalah roduk yang masih dalam proses produksi dan belum menjadi barang jadi seutuhnya. Biasanya pada bisnis, ada langkah-langkah lain yang harus dilewati untuk sampai menjadi barang jadi. Terkadang ada barang disimpan terlebih dahulu sebelum ditambah elemen dan langkah lanjutan sebelum menjadi barang jadi. Misalnya pemberian label atau proses packaging.
Stok Barang Jadi
Stok barang jadi adalah produk yang sudah selesai diproduksi dan siap dijual. Namun, mengapa perlu disimpan? Biasanya, dikarenakan ada proses distribusi diberbagai tempat atau bisa juga penjual belum bisa menampung tersebut. Stok barang jadi nantinya akan segera digunakan apabila produk sudah ada peminatnya kembali atau terjual.
Stok Barang Dagang
Stok barang dagang adalah barang yang dibeli untuk dijual kembali tanpa modifikasi lebih lanjut. Pada stok barang dagang biasanya adalah produk akhir yang disimpan untuk dijual pada dropshipper atau reseller. Fungsinya untuk menghemat biaya pengiriman atau juga antisipasi agar tidak ada pergolakan harga yang tidak stabil yang dialami di waktu mendatang.
Pentingnya Memantau Stok Barang
Memantau stok secara terus-menerus sangat penting bagi perusahaan retail. Berikut beberapa alasan utama Anda dan tim perlu memantau stok barang:
Mencegah Kehabisan Stok
Kekurangan stok adalah sebuah masalah bagi bisnis karena dapat menyebabkan kehilangan penjualan dan pelanggan menjadi kecewa. Anda sebagai pebisnis juga akan mengalami kerugian karena kehilangan pelanggan yang sudah tertarik dengan produk yang Anda jual. Apalagi produk tersebut memiliki waktu yang cukup panjang untuk diproduksi.
Optimasi Ruang Penyimpanan
Apabila Anda menyimpan terlalu banyak stok dapat mengakibatkan biaya penyimpanan yang tinggi dan resiko kerusakan barang. Anda dan tim perlu melakukan pengelolaan ruang penyimpanan barang agar tetap aman. Banyak sekali kasus kebakaran gudang atau penyimpanan karena lalai melakukan inspeksi dan pemantauan terkait ruang penyimpanan.
Meningkatkan Arus Kas
Pengelolaan stok yang efisien membantu menjaga arus kas yang sehat dengan menghindari pembelian berlebihan. Anda bisa menghemat budget di masa depan. Apabila ada beberapa stok barang yang memiliki fluktuasi harga yang tidak stabil, terutama bahan baku makanan, bila terus dipantau stoknya akan mencegah bisnis dari kerugian. Terlalu lama menyimpan stok karena jumlahnya yang terllau banyak, dapat membuat cashflow bisnis tidak lancar karena tidak ada penjualan.
Perencanaan Lebih Baik
Data stok yang akurat membantu Anda dan tim dalam merencanakan pembelian dan produksi. Anda dapat melihat tren produksi, pembelian, dan penjualan dari waktu ke waktu untuk merencanakan stok barang. Penting untuk memiliki sistem yang dapat melihat data stok real time dan history sebelumnya, seperti software ERP MASERP.
Metode Pengelolaan Stok
Ada beberapa metode pengelolaan stok yang dapat diterapkan di perusahaan Anda antara lain FIFO, LILO, JIT, dan EOQ. Simak penjelasan singkat metode pengelolaan stok di bawah ini:
Metode FIFO (First In, First Out)
Metode FIFO adalah barang yang pertama kali masuk adalah barang yang pertama kali keluar. Metode FIFO baik untuk barang yang memiliki masa simpan terbatas. Caranya adalah masuk pada gudang untuk dikirim (first in) lalu dikeluarkan terlebih dahulu (first out). Metode FIFO biasanya diterapkan pada bisnis retail, yaitu dengan menjual barang sesuai dengan urutan barang tersebut datang. Objektif dari metode FIFO agar kualitas produk yang diterima konsumen terjaga dan sama rata.
Metode LIFO (Last In, First Out)
Metode LIFO kebalikan dari FIFO. Metode LIFO yaitu barang yang terakhir masuk adalah barang yang pertama kali keluar. Metode ini lebih jarang digunakan dan tidak cocok untuk barang yang mudah rusak. Metode LIFO bisa diterapkan pada produk contohnya produk fashion. Pengelolaan dan penerapan metode LIFO dipilih karena mempermudah proses penataan stok barang pada gudang.
Metode JIT (Just In Time)
Metode just in time yaitu barang hanya dipesan dan diproduksi saat dibutuhkan untuk mengurangi biaya penyimpanan. Metode just in time biasanya disebut dengan sistem PO (pre-order).
Metode just in time awalnya diciptakan untuk mengatur produksi yang tujuannya adalah hanya memiliki jumlah produk yang diperlukan, pada waktu dan tempat yang tepat, dan menghilangkan pemborosan atau barang yang tidak menambah nilai. Seperti contohnya, fashion, barang handmade, atau buku self publishing.
EOQ (Economic Order Quantity)
Metode EOQ adalah metode efisiensi sebuah perusahaan produksi. Metode EOQ sering digunakan untuk menentukan jumlah pesanan dalam rangka meminimalkan total biaya yang berkaitan dengan pemesanan dan penyimpanan barang. Salah satu tujuan metode EOQ ini adalah mengurangi biaya penyimpanan.
Kesimpulan
Stok adalah bagian dari inventory. Jenis-jenis stok dapat berupa stok bahan baku, stok barang setengah jadi, stok barang jadi, dan stok barang dagang. Memantau stok secara teratur sangat penting untuk mencegah kekurangan atau kelebihan stok yang dapat berdampak negatif pada operasional dan keuangan perusahaan. Metode pengelolaan stok barang dapat dengan cara FIFO, LILO, just in time, dan economic order quantity.
Pencatatan persediaan barang dan laporan keuangan dengan metode manual akan memakan waktu dan energi yang bisa menghambat produktivitas dan efisiensi perusahaan Anda.
Fitur Inventory Management di MASERP memudahkan Anda melacak tingkat dan nilai persediaan setiap hari dengan menggunakan metode biaya rata-rata.
Fitur Quantity Minimum akan memberikan warning kepada Anda apabila persediaan fisik sudah berada pada jumlah di bawah Qty Min yang sudah disetting.
Laporan mutasi barang juga dapat digunakan untuk menganalisa trend kebutuhan persediaan untuk perencanaan persediaan di bulan-bulan yang ramai seperti pada saat Hari Raya.
Bagi perusahaan manufaktur yang identik dengan produksi massal dan persediaan barang yang banyak, fitur Batch Number pada MASERP bisa memudahkan Anda membedakan barang yang baru diproduksi hari ini dengan barang produksi hari sebelumnya sehingga tidak mengalami double produksi.
Anda bingung menentukan harga pokok produksi (HPP)? Formula Bill of Material pada MASERP membantu Anda menentukan HPP sementara dan final.
Untuk mengetahui lebih banyak tentang software MASERP yang akan memberikan banyak kemudahan pada perusahaan Anda, langsung saja konsultasikan kendala apa yang Anda hadapi kepada konsultan ahli kami. Gratis!