4 Tips Kerja Sama Sistem Konsinyasi

Apa itu sistem konsinyasi yang banyak sekali digunakan di dunia bisnis, khususnya untuk bisnis yang memiliki produk fisik? Mengapa sistem ini yang kemudian dipilih untuk digunakan di banyak bisnis, dan kenapa pula sistem ini hanya banyak digunakan oleh bisnis-bisnis yang menjadikan produk fisik sebagai komoditas utamanya? Untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, tentu penting juga untuk mengenal terlebih dahulu sistem konsinyasi itu sendiri. Sehingga akan lebih mudah untuk memahami mengapa banyak bisnis yang memilih sistem yang satu ini dalam operasional.

Apa Itu Konsinyasi?

Sistem konsinyasi adalah suatu perjanjian antara dua pihak dimana salah satu pihak sebagai pemilik barang menyerahkan barangnya kepada pihak tertentu untuk menjualnya dan akan mendapatkan komisis tertentu yang sudah disepakati. Terdapat sebutan tersendiri untuk kedua belah pihak yang melakukan konsinyasi. Pemilik barang disebut consignor, sedangkan pihak yang dititipi atau penjual barang disebut dengan consignee.

Dengan kata lain, sistem kerjasama konsinyasi adalah consignor akan menyerahkan stok barang atau inventaris kepada consignee, namun tidak membelinya secara langsung. Consignee akan menjual barang tersebut pada konsumennya. Dari hasil penjualan tersebut, consignor akan mendapatkan keuntungan dan memberikan komisi kepada consignee. Apabila barang tidak terjual atau tersisa, pengecer atau consignee dapat mengembalikannya pada consignor (pemasok) tanpa risiko.

Sistem kerjasama konsinyasi produk ini seringkali dijadikan metode hemat bagi pengecer untuk mengisi toko mereka. Pemasok pun akan mendapatkan keuntungan dari barang yang terjual, sekaligus mendapatkan eksposur tanpa harus melakukan proses pemasaran.

Tips Kerja Sama Konsinyasi

Penting untuk Anda mengetahui tips agar konsinyasi dapat berjalan dengan lancar. Seperti yang sudah diketahui bahwa konsinyasi adalah kerjasama yang melibatkan dua pihak, maka berikut ini tips yang dapat diikuti untuk mendapatkan keuntungan maksimal.

Buat Perjanjian

Tips pertama sistem konsinyasi adalah kedua pihak (consignor dan consignee) harus terbuka mengenai kesepakatan yang diinginkan. Pastikan isi perjanjian tidak merugikan salah satu pihak atau setidaknya meminimalisir kerugian yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Pertanyaan seperti besaran komisi, biaya tambahan, periode konsinyasi, tagihan, kebijakan pengiriman dan pengembalian, komunikasi, dan lainnya harus disepakati dengan jelas.

Selektif Memilih Mitra

Baik sebagai consignor atau consignee, saat ingin melakukan konsinyasi pastikan mitra Anda memiliki rekam jejak yang baik. Hal tersebut penting untuk mencegah risiko kerugian akibat terjadinya pelanggaran dari salah satu pihak.

Mencocokkan Produk yang Dijual

Mengingat konsinyasi adalah sistem kerjasama dengan adanya retur apabila produk tidak terjual, cara untuk meminimalisirnya adalah dengan memilih mitra yang cocok. Sebagai consignor atau pemilik produk, memilih toko yang tepat untuk menjual produk Anda sangatlah penting.

Hal itu akan berpengaruh besar pada penjualan barang kamu nantinya. Apabila Anda pemasok makanan dengan harga tinggi, tidak akan cocok jika dititipkan di toko ritel kecil. Anda bisa menitipkannya di cafe, restoran, dan tempat lainnya yang kira-kira sesuai.

Display Produk

Bagaimana produk ditampilkan atau dalam toko menjadi salah satu faktor penentu penjualan. Semakin banyak pelanggan yang melihat produk, maka peluang untuk terjual pun meningkat. Pastikan kamu bisa mengatur posisi barang di toko. Anda juga dapat berdiskusi dengan pemilik toko mengenai hal ini.

Manfaat Sistem Konsinyasi

Sistem penjualan konsinyasi banyak disukai oleh pedagang pemula, karena sangat bermanfaat khususnya bagi mereka yang masih belum berpengalaman untuk menghadapi konsumen secara langsung. Manfaat sistem penjualan konsinyasi ini dibedakan dari dua sisi, yaitu manfaat bagi pemilik barang.

Manfaat Bagi Pihak Pemilik Barang (Consignor)

  • Menghemat Biaya Pelayanan dan Penambahan Tenaga Kerja (SDM)

Sebagai pemilik barang, Anda dapat menghemat biaya pelayanan dan biaya tenaga kerja. Karena Anda tidak perlu lagi merekrut pegawai baru untuk melayani konsumen dan menjualkan produk Anda secara langsung.

  • Lebih Fokus pada Penyediaan Produk (Proses Produksi)

Melalui sistem konsinyasi, Anda bisa lebih fokus pada penyediaan produk (proses produksi), karena Anda sudah mempunyai bagian pemasaran dan penjualan sendiri (sudah di-handle oleh pihak pemilik toko).

  • Memperluas Pasar dan Menghemat Biaya Promosi

Dengan adanya sistem konsinyasi, pihak pemilik barang akan merasa diuntungkan. Pasalnya, produk dapat dipasarkan di toko yang sudah memiliki banyak pelanggan, sehingga pasaran yang dijangkau semakin luas.

Manfaat Bagi Pihak Pemilik Toko(Consignee)

Manfaat yang diperoleh bagi pihak pemilik toko (consignee), diantaranya yaitu:

  • Resiko Kerugian Relatif Kecil

Manfaat sistem konsinyasi bagi pemilik toko (consignee) adalah memiliki risiko kerugian yang relatif kecil. Kemungkinan terburuk bagi pemilik toko adalah tidak akan mendapatkan komisi jika barang rusak atau tidak laku terjual. Namun, pihak consignee tidak akan mengalami kerugian atas produk yang rusak tersebut.

  • Stok Produk Bertambah

Melalui sistem konsinyasi ini, penjual tidak akan kekurangan stok dagangan, karena produk akan terus dikirimkan oleh pihak consignor. Adanya penitipan-penitipan barang (produk) tersebut akan menambah varisi barang yang dijual dalam etalase display tokonya.

  • Mendapat Keuntungan tanpa Mengeluarkan Modal

Manfaat lainnya adalah tidak memerlukan biaya produksi, karena disini tugas consignee hanya menjual produk. Biaya produksi akan dikeluarkan oleh pihak consignor sebagai pihak yang memiliki barang.

Sekalipun tanpa mengeluarkan modal, pihak consignee tetap mendapatkan komisi dari pihak consignor, dengan catatan produk yang ditawarkan laku dibeli konsumen.

Biasanya pihak consignee akan menambahkan harga dari harga yang ditetapkan. Tambahan harga tersebut merupakan keuntungan yang akan diperoleh pihak consignee. Selain itu, pihak consignee juga akan mendapatkan fee dari pihak consignor.

Kesimpulan

Setelah mengetahui apa itu sistem konsinyasi, sifat dari produk yang dimiliki, dan kemampuan bisnis dalam memutar modal merupakan hal yang sangat penting sebelum benar-benar menerapkan sistem ini dalam sebuah operasional bisnis.

Namun, untuk menjalankan bisnis ini, tentu kamu memerlukan sistem keuangan atau perencanaan bisnis yang matang. 

Baik skala kecil maupun besar, business plan beserta sistem keuangan sangatlah berguna untuk berjalannya bisnis. Bahkan, mulai dari merintis, menjalankannya, hingga memprediksi keberhasilan di masa yang akan datang.

Nah, agar proses menganalisis keuangan dan bisnis ritel, bisa dilakukan dengan mudah, praktis, dan cepat, maka kamu butuh software akuntansi modern seperti MASERP. 

Dengan MASERP, Anda bisa membuat perencanaan bisnis, menghitung keuangan, membuat laporan keuangan, hingga membuat evaluasi untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat dan meminimalisir kegagalan.

New call-to-action