Ketika habis makan di sebuah resto atau menginap di hotel, Anda pasti sering menemukan tagihan service charge di invoice. Terkadang nominalnya menambah total tagihan semakin besar dan membuat Anda bertanya-tanya, bagaimana perhitungan angka service charge tersebut? Service charge adalah biaya yang umumnya dibebankan pada konsumen di industri tertentu untuk mendukung kelancaran operasional bisnis.
Di artikel ini MASERP akan membahas tuntas mengenai service charge dari sisi pemilik bisnis dan customer, yaitu bagaimana service charge berperan dalam operasional, apa saja jenis service charge, serta cara menghitung service charge agar transparan. Yuk, baca sampai selesai, ya!
Apa Itu Service Charge?
Service charge sering dianggap sebagai biaya tambahan, tapi biaya ini berperan penting dalam mendukung kelancaran operasional suatu bisnis.
Dalam industri perhotelan, restoran, atau penyewaan properti, service charge digunakan untuk menutupi biaya operasional, seperti pemeliharaan fasilitas dan pengelolaan layanan.
Service charge juga dialokasikan untuk kompensasi karyawan yang dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.
Meskipun biaya ini bermanfaat untuk meningkatkan kualitas layanan dan kesejahteraan staff, penerapannya sering membuat pihak pelanggan bingung dan terbebani.
Pasalnya, tidak semua pelanggan memahami bahwa service charge sudah termasuk dalam total tagihan sehingga mereka mungkin merasa terbebani dengan biaya tambahan ini.
Di beberapa negara atau wilayah, aturan mengenai service charge diatur oleh pemerintah untuk memastikan biaya ini adil dan sesuai dengan standar yang berlaku.
Cara Kerja Service Charge dalam Operasional
Service charge adalah biaya tambahan yang dikenakan pada pelanggan untuk menutupi biaya layanan atau operasional yang diberikan oleh penyedia layanan.
Cara kerja service charge dapat bervariasi antar industri, tapi secara umum, mekanisme penerapannya sebagai berikut.
Penentuan Tarif Service Charge
Penyedia layanan, seperti restoran, hotel, atau maskapai, menentukan tarif service charge berdasarkan persentase tertentu dari total tagihan atau jumlah tetap.
Misalnya, restoran bisa mengenakan biaya layanan sebesar 10-15% dari total tagihan makanan dan minuman pelanggan, sedangkan hotel bisa mengenakan biaya layanan berdasarkan tipe kamar atau layanan tambahan yang digunakan.
Pengumpulan Service Charge dari Pelanggan
Setelah pelanggan menggunakan layanan, service charge akan ditambahkan ke total tagihan mereka. Di beberapa tempat, service charge ini sudah termasuk dalam tagihan yang diberikan kepada pelanggan, sehingga mereka tidak perlu lagi memberi tip tambahan.
Namun, ada juga yang membebankan service charge secara terpisah sebagai item tambahan di dalam tagihan.
Penggunaan Service Charge dalam Operasional
Uang yang terkumpul dari service charge biasanya digunakan untuk berbagai keperluan operasional, seperti:
- Gaji karyawan: sebagian besar service charge digunakan untuk membayar staf yang terlibat langsung dalam pelayanan pelanggan, seperti pelayan di restoran, housekeeper di hotel, atau pramugari di maskapai penerbangan.
- Peningkatan layanan: beberapa perusahaan menggunakan pendapatan dari service charge untuk meningkatkan kualitas layanan, seperti perbaikan fasilitas, training untuk staff, atau meningkatkan kenyamanan bagi pelanggan.
- Pemeliharaan dan operasional: untuk sektor properti atau penyewaan, biaya layanan ini sering digunakan untuk pemeliharaan gedung, kebersihan, dan fasilitas umum lainnya.
Transparansi dan Keterbukaan
Dalam penerapannya, penyedia layanan perlu memberikan informasi yang jelas dan transparan kepada pelanggan mengenai penerapan service charge. Hal ini menghindari kebingungannya pelanggan yang mungkin tidak tahu bahwa biaya tersebut sudah termasuk dalam tagihan atau menganggapnya sebagai tip.
Penyaluran Service Charge
Service charge yang dikumpulkan dapat dibagikan kepada karyawan dalam bentuk tambahan penghasilan atau distribusi untuk tim layanan. Namun, beberapa perusahaan memilih untuk mengumpulkan dan mengalokasikan kembali biaya tersebut sesuai kebijakan internal mereka, yang bisa berbeda antara perusahaan satu dengan yang lainnya.
Jenis Service Charge
Setelah memahami pengertian service charge, akan lebih mudah untuk mengenali jenis-jenis biaya layanan yang dikenakan di berbagai industri. Di bawah ini beberapa contoh jenis biaya layanan yang berlaku di sektor tertentu.
Industri Perhotelan
Hotel dan restoran sering kali membebankan biaya layanan sebagai persentase dari total tagihan, yang sering kali berfungsi sebagai pengganti tip.
Misalnya, biaya administrasi yang dikenakan untuk memesan layanan kamar di hotel atau biaya tambahan untuk makan dalam kelompok besar di restoran adalah contoh biaya layanan yang diterapkan di sektor ini.
Industri Perbankan
Dalam sektor perbankan, ada berbagai biaya layanan yang dikenakan, yang biasanya memiliki tarif tetap. Ketika Anda membuka rekening di bank, mereka mengenakan biaya pemeliharaan bulanan yang didebit dari rekening Anda. Selain itu, bank juga membebankan biaya layanan untuk penggunaan ATM bank lain atau untuk melakukan transfer antar bank.
Industri Perjalanan
Maskapai penerbangan mengenakan sejumlah biaya layanan, termasuk biaya untuk bagasi berlebih, biaya perubahan atau pembatalan tiket, serta biaya untuk memilih kursi lebih awal. Selain itu, maskapai juga sering mengenakan biaya untuk layanan selama penerbangan, seperti Wi-Fi, makanan, minuman, dan hiburan.
Beberapa bandara juga membebankan biaya layanan tambahan, seperti biaya perbaikan bandara atau biaya keberangkatan, yang dipungut oleh pemerintah atau pengelola bandara.
Terkadang, biaya ini sudah termasuk dalam harga tiket pesawat, namun di beberapa lokasi, biaya ini harus dibayar langsung di bandara.
Properti Rumahan
Di sektor properti, penyewa atau pemilik rumah mungkin dikenakan biaya layanan di atas biaya sewa bulanan. Misalnya, penghuni apartemen mungkin harus membayar biaya layanan untuk kebersihan umum dan pemeliharaan gedung.
Platform penyewaan properti online, seperti Airbnb, juga mengenakan biaya layanan untuk menutupi biaya transaksi yang terkait dengan reservasi, yang dihitung sebagai persentase dari subtotal dan berlaku untuk penyewa serta pemilik properti.
Perbedaan Service Charge dengan Surcharge dan Service Tax
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai perbedaan antara service charge, surcharge, dan service tax, penting untuk memahami bahwa ketiga istilah ini seringkali muncul dalam berbagai transaksi, terutama di sektor layanan.
Meskipun ketiganya terkait dengan biaya tambahan, masing-masing memiliki tujuan dan penerapan yang berbeda. Berikut adalah penjelasan mengenai perbedaan antara ketiganya.
Jenis Biaya | Pengertian | Contoh Umum | Siapa yang Menentukan | Wajib Dibayar? |
---|---|---|---|---|
Service Charge | Biaya layanan yang ditambahkan oleh tempat usaha, biasanya sebagai bentuk tips otomatis | Restoran hotel menambahkan 5–10% dari total tagihan | Ditentukan oleh pihak restoran/hotel | Ya, kalau sudah dicantumkan |
Surcharge | Biaya tambahan karena kondisi tertentu atau biaya ekstra di luar harga dasar. | Muncul karena alasan tertentu, seperti bayar tengah malam, weekend, atau pakai metode pembayaran tertentu. | Ditentukan oleh penyedia layanan | Ya, kalau sudah diinformasikan |
Service Tax | Pajak resmi dari pemerintah atas layanan tertentu | Pajak jasa di salon atau hotel di beberapa negara | Ditetapkan pemerintah (misalnya 10%) | Ya, karena ini pajak |
Cara Menetapkan dan Menghitung Service Charge
Menetapkan dan menghitung service charge dalam operasional bisnis memerlukan pertimbangan matang agar tetap adil bagi pelanggan dan dapat mendukung kebutuhan operasional perusahaan.
Bagaimana cara menetapkan dan menghitung service charge? Simak penjelasannya berikut ini!
Tetapkan Persentase Service Charge
Langkah pertama dalam menetapkan service charge adalah menentukan persentase atau tarif yang akan dikenakan kepada pelanggan. Proses ini harus memperhitungkan beberapa faktor berikut:
Setiap industri memiliki standar service charge yang berbeda. Misalnya, restoran biasanya mengenakan 10%-15% dari total tagihan makanan dan minuman, sedangkan hotel bisa mengenakan biaya layanan sekitar 10%-20% tergantung pada tingkat fasilitas yang diberikan.
Beberapa perusahaan memiliki kebijakan service charge yang sudah ditentukan, sementara yang lainnya fleksibel dan dapat menyesuaikan tarif sesuai dengan permintaan atau jenis layanan.
Tarif service charge juga bisa dipengaruhi oleh lokasi usaha. Misalnya, di daerah wisata atau kota besar, biaya service charge mungkin lebih tinggi karena tingkat biaya hidup yang lebih tinggi.
Tentukan juga service charge akan dialokasikan untuk gaji karyawan, pemeliharaan fasilitas, atau peningkatan layanan. Hal ini penting agar pelanggan tahu dengan jelas ke mana biaya tersebut digunakan.
Hitung Service Charge Berdasarkan Tagihan
Setelah persentase service charge ditentukan, langkah berikutnya adalah menghitung jumlah biaya yang akan dibebankan kepada pelanggan. Berikut adalah cara menghitungnya.
Contoh penghitungab service charge:
Jika sebuah restoran mengenakan service charge sebesar 12% dari total tagihan, dan pelanggan memesan makanan senilai Rp500.000, maka perhitungan service charge-nya adalah:
Total Tagihan = Rp500.000
Persentase Service Charge = 12%
Service Charge = Rp500.000 x 12% = Rp60.000
Sehingga, pelanggan akan membayar total tagihan sebesar Rp500.000 + Rp60.000 = Rp560.000.
Tetapkan Biaya Tetap untuk Layanan Tertentu
Selain menghitung berdasarkan persentase, beberapa perusahaan juga menetapkan biaya tetap untuk layanan tertentu. Misalnya, hotel dapat mengenakan biaya tetap untuk layanan kamar atau biaya pengantaran makanan yang tidak dihitung berdasarkan persentase.
Contoh biaya tetap:
Hotel mengenakan biaya layanan kamar sebesar Rp100.000 untuk setiap pemesanan. Jika seorang tamu memesan layanan kamar, maka mereka harus membayar biaya layanan kamar sebesar Rp100.000, terlepas dari total biaya kamar mereka.
Berikan Opsi bagi Pelanggan
Beberapa restoran atau layanan lainnya memberikan opsi kepada pelanggan untuk memilih apakah mereka ingin membayar service charge atau memberi tip secara terpisah.
Hal ini memberikan fleksibilitas bagi pelanggan, meskipun untuk beberapa jenis layanan (seperti di hotel atau penerbangan), service charge sudah menjadi bagian dari tagihan.
Tetapkan Aturan Pembayaran Service Charge
Pada beberapa bisnis, penting untuk menetapkan aturan yang jelas tentang bagaimana dan kapan service charge dikenakan. Pastikan untuk menginformasikan pelanggan tentang biaya ini sebelum transaksi terjadi, baik melalui tanda di meja, menu, atau pemberitahuan online. Hal ini dapat mencegah kebingungannya di akhir transaksi.
Kesimpulan
Service charge adalah biaya tambahan yang dibebankan oleh penyedia layanan untuk menutupi pengeluaran operasional, memberikan kompensasi kepada karyawan, dan meningkatkan kualitas layanan. Biaya ini umumnya diterapkan di berbagai sektor, seperti restoran, hotel, apartemen, dan layanan publik.
Meskipun menawarkan berbagai manfaat, seperti kesejahteraan karyawan yang lebih baik dan transparansi biaya, penerapan service charge dapat menimbulkan kendala, terutama terkait dengan respon dari pelanggan.
Untuk memudahkan mengelola penjualan beserta invoice dan kebuuthan bisnis lainnya, Anda dapat menggunakan software ERP seperti MASERP. Software ERP MASERP memiliki modul dan fitur lengkap seperti penjualan, pembelian, persediaan barang, kas dan bank, pajak, multi gudang, multi cabang, aset tetap, laporan keuangan, dan masih banyak lagi.
Anda dapat mengimplementasikan software MASERP dengan sekali pembelian di awal dan sudah termasuk bundling 5 user.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai MASERP beserta fitur-fitur di dalamnya yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnis Anda, segera jadwalkan demo dengan konsultan ahli kami sekarang dengan klik gambar di bawah ini, gratis!