Pernahkah Anda atau teman kantor tiba-tiba dipindahkan ke divisi lain atau lokasi kerja yang baru? Mutasi kerja sering disebabkan karena beberapa alasan seperti penyeimbangan SDM, promosi jabatan, atau sanksi kerja. Mutasi kerja adalah bagian dari manajemen sumber daya manusia untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.
Artikel kali ini akan membahas secara lengkap mengenai mutasi kerja di perusahaan, dari mulai pengertian hingga dasar hukum. Yuk, dibaca sampai habis!
Apa Itu Mutasi Kerja?
Mutasi kerja adalah proses pemindahan karyawan dari satu jabatan, divisi, atau lokasi ke posisi lain dalam lingkungan perusahaan. Mutasi tidak selalu berarti penurunan jabatan. Justru dengan adanya mutasi kerja akan menciptakan tenaga kerja yang lebih adaptif. Dalam praktiknya, mutasi bisa terjadi karena rotasi rutin, kebutuhan proyek baru, atau penyesuaian struktur organisasi.
Menurut Kementerian Keuangan, mutasi dilakukan untuk mengembangkan potensi dan kompetensi karyawan, sekaligus menjawab kebutuhan operasional perusahaan yang terus berkembang.
Bagi karyawan, mutasi kerja adalah peluang untuk memperluas pengalaman kerja, memperkuat portofolio, dan membangun jaringan profesional yang lebih luas. Dalam beberapa kasus, mutasi juga dilakukan untuk mengatasi konflik internal atau meningkatkan efisiensi di suatu unit kerja.
Karyawan yang ditempatkan pada posisi perkerjaan yang lebih sesuai dengan potensi dan minatnya diharapkan dapat meminimalisir kejenihan dan membuat mereka lebih loyal. Karyawan juga berkesempatan mengeksplorasi keahlian yang sebelumnya belum tergali.
Mutasi kerja di perusahaan juga dapat mendorong kolaborasi antar departemen, membuka akses karyawan terhadap keterampilan baru, dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih dinamis.
Misalnya, seorang karyawan yang sebelumnya bekerja di divisi operasional bisa dipindahkan ke divisi marketing untuk memahami rantai bisnis secara menyeluruh. Cara ini dapat memperkuat integrasi antarfungsi di dalam perusahaan.
Penyebab Mutasi Kerja
Mutasi kerja merupakan keputusan penting yang diambil perusahaan setelah melalui proses pertimbangan yang matang. Langkah ini biasanya dilakukan karena adanya kebutuhan spesifik dan strategis untuk organisasi.
Setelah diputuskan, perusahaan akan menyampaikan informasi mutasi tersebut secara resmi kepada karyawan sebagai pihak yang terlibat.
Secara umum, ada tiga pendekatan proses mutasi kerja, yaitu merit system, seniority system, dan spoil system. Ketiga sistem mutasi kerja memiliki prinsip dan tujuan yang berbeda-beda, tergantung pada arah kebijakan serta nilai-nilai yang dianut oleh perusahaan.
Berikut penjelasan dari tiga pendekatan mutasi kerja:
Merit System (Fokus pada Kinerja dan Kompetensi)
Merit system lebih mementingkan pada prestasi, kompetensi, dan kontribusi dari seorang karyawan. Pada merit system, karyawan menunjukkan hasil kerja terbaik, inisiatif yang tinggi, atau pencapaian luar biasa akan memiliki peluang lebih besar untuk dimutasi ke posisi yang lebih menantang atau strategis.
Contohnya, seorang marketing officer yang berhasil meningkatkan penjualan secara signifikan dalam waktu singkat bisa dipromosikan dan dipindahkan ke kantor pusat untuk menangani wilayah yang lebih luas.
Merit system dinilai lebih adil karena memberikan kesempatan kepada siapa pun yang memiliki kinerja unggul, terlepas dari lamanya bekerja.
Sistem ini cocok untuk perusahaan yang bergerak cepat, dinamis, dan berorientasi pada hasil, karena bisa mempercepat pengembangan karier karyawan berbakat.
Seniority System (Menghargai Loyalitas dan Pengalaman)
Berbeda dengan merit system, seniority system adalah sistem mutasi kerja yang menekankan pada lama masa kerja dan dedikasi karyawan terhadap perusahaan.
Dalam sistem senioritas, makin lama karyawan bekerja dan menunjukkan komitmen, peluang untuk dipindahkan ke posisi yang lebih strategis atau lokasi tertentu akan makin besar.
Misalnya, karyawan yang sudah bekerja selama 10 tahun dan memahami seluk-beluk operasional, dipercaya untuk membuka cabang baru atau membina tim yang masih berkembang.
Sistem seniority banyak dipakai oleh organisasi yang menjunjung tinggi nilai stabilitas, loyalitas, dan kesinambungan budaya kerja.
Namun, tantangan dari sistem seniority dalam mutasi kerja adalah potensi mengabaikan talenta baru yang sebenarnya memiliki performa luar biasa, karena penekanan lebih besar diberikan pada durasi kerja daripada hasil kerja.
Spoil System (Berbasis Hubungan dan Pertimbangan Personal)
Spoil system adalah sistem mutasi yang didasarkan pada kedekatan emosional, hubungan pribadi, atau pertimbangan nonformal antara karyawan dan pihak manajemen.
Dalam praktiknya, sistem spoil sering terjadi karena adanya relasi kekeluargaan, kedekatan secara personal, atau pertimbangan internal yang tidak tertulis.
Sebagai contoh, seorang karyawan yang pernah melakukan kesalahan mungkin tidak langsung diberhentikan, tetapi dipindahkan ke unit atau lokasi lain agar suasana kerja tetap kondusif.
Contoh lain, seseorang yang memiliki hubungan baik dengan pimpinan bisa dipindahkan ke posisi yang lebih nyaman karena pertimbangan kekeluargaan.
Walaupun kadang dipandang negatif karena berpotensi menciptakan ketimpangan, sistem ini masih digunakan dalam situasi tertentu sebagai bentuk kompromi untuk menjaga hubungan kerja dan suasana organisasi tetap harmonis.
Baca Juga: Jenis Tunjangan Kerja yang Harus Karyawan Ketahui
Tujuan Mutasi Kerja
Selain tujuan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, mutasi kerja juga dapat dilakukan berdasarkan berbagai alasan yang bersifat praktis dan strategis.
Berikut adalah beberapa tujuan umum mutasi kerja:
Permintaan Pribadi
Perusahaan dapat menyetujui mutasi berdasarkan permintaan pribadi dari karyawan. Keinginan untuk dipindahkan bisa muncul karena berbagai alasan, seperti tidak nyaman dengan lingkungan kerja saat ini, ingin beralih ke bidang pekerjaan lain yang lebih sesuai minat, atau karena alasan pribadi seperti kebutuhan untuk pindah lokasi demi lebih dekat dengan keluarga.
Mutasi yang diajukan dengan alasan pribadi ini harus dipertimbangkan dengan matang oleh karyawan, dan perusahaan biasanya akan mengevaluasi permintaan tersebut sesuai dengan kebijakan yang berlaku serta kebutuhan organisasi.
Jika permohonan tersebut disetujui, karyawan akan dipindahkan ke posisi atau lokasi yang lebih sesuai.
Pengembangan Karier
Mutasi kerja adalah salah satu cara untuk mendukung pengembangan karier. Perusahaan dapat memindahkan karyawan ke posisi atau divisi yang memungkinkan mereka untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan mereka.
Ini memberikan kesempatan bagi karyawan untuk belajar lebih banyak tentang berbagai aspek organisasi, yang dapat meningkatkan kompetensi dan kesiapan mereka untuk posisi manajerial di masa depan.
Melalui mutasi, karyawan dapat mengembangkan karier mereka dengan lebih baik, serta memperoleh pengalaman lintas divisi yang sangat berharga dalam dunia kerja.
Menyeimbangkan SDM
Mutasi juga dapat digunakan untuk menyeimbangkan distribusi Sumber Daya Manusia (SDM) di berbagai divisi atau cabang. Terkadang, perusahaan menghadapi ketidakseimbangan dalam jumlah tenaga kerja, baik karena ada divisi yang kelebihan staf atau sebaliknya.
Dalam situasi ini, perusahaan akan memindahkan karyawan dari divisi yang kekurangan staf ke divisi yang membutuhkan tambahan tenaga kerja.
Tujuan dari penyeimbangan SDM ini adalah untuk memastikan bahwa setiap departemen atau cabang memiliki jumlah karyawan yang sesuai dengan kebutuhan operasional mereka, sehingga produktivitas perusahaan tetap optimal.
Penempatan yang Tepat
Salah satu tujuan utama dari mutasi adalah untuk memastikan penempatan karyawan di posisi yang paling sesuai dengan keterampilan, keahlian, dan potensi mereka.
Kadang-kadang, seorang karyawan mungkin lebih cocok untuk posisi lain yang lebih sesuai dengan kompetensi mereka, meskipun mereka awalnya ditempatkan di posisi yang berbeda.
Mutasi kerja membantu perusahaan lebih efektif dalam memanfaatkan potensi karyawan, serta menciptakan lingkungan kerja yang lebih produktif dan efisien. Penempatan posisi atau lokasi kerja yang tepat ini dapat meningkatkan motivasi dan kinerja karyawan secara keseluruhan.
Promosi atau Kenaikan Jabatan
Salah satu tujuan positif mutasi adalah memberikan kesempatan promosi bagi karyawan yang memiliki kinerja luar biasa. Ketika karyawan dipromosikan, mutasi sering menjadi bagian dari proses tersebut, di mana karyawan akan dipindahkan ke posisi yang lebih tinggi atau strategis.
Proses promosi jabatan tidak hanya memberi kesempatan bagi karyawan untuk berkembang, tapi untuk memastikan posisi yang lebih tinggi terisi oleh orang yang kompeten dan siap menghadapi tantangan baru.
Biasanya, perusahaan akan memindahkan karyawan ke kantor pusat atau cabang yang membutuhkan kepemimpinan di posisi tersebut.
Bentuk Sanksi
Pada beberapa perusahaan besar, mutasi kerja dapat digunakan sebagai bentuk sanksi atau tindakan perbaikan apabila seorang karyawan melanggar peraturan atau tidak memenuhi standar kinerja yang ditetapkan.
Tujuan dari mutasi sebagai sanksi ini adalah memberikan kesempatan bagi karyawan untuk memperbaiki kinerjanya di lingkungan yang baru, serta mencegah dampak negatif jika karyawan tetap berada di posisi yang sama setelah melakukan pelanggaran.
Sebagai contoh, jika seorang karyawan terbukti melakukan pelanggaran serius, perusahaan dapat memindahkan karyawan tersebut ke cabang lain atau menurunkan jabatannya untuk memastikan kedisiplinan tetap terjaga.
Jenis Mutasi Kerja
Setelah Anda mengetahui pengertian, penyebab, dan tujuan dari mutasi kerja, berikut ini penjelasan lebih rinci mengenai jenis mutasi kerja yang umum diterapkan di perusahaan:
Mutasi Horizontal
Mutasi horizontal adalah pemindahan karyawan ke posisi yang setara, dengan tingkat tanggung jawab yang sama.
Tujuan utama dari jenis mutasi kerja horizontal adalah untuk memberikan pengalaman yang lebih luas bagi karyawan tanpa mengubah status gaji atau jenjang karier.
Mutasi kerja horizontal dapat meningkatkan fleksibilitas karyawan untuk bekerja dalam berbagai fungsi yang berbeda, memperkuat keterampilan, serta memperdalam pengetahuan mereka tentang operasional perusahaan secara keseluruhan.
Mutasi horizontal juga dapat memperkuat kolaborasi antar tim dan departemen sehingga meningkatkan keberagaman pengalaman dalam lingkup kerja.
Mutasi Vertikal
Mutasi vertikal berarti pemindahan karyawan ke posisi yang lebih tinggi (promosi) atau lebih rendah (demosi) dalam struktur organisasi.
Promosi biasanya diberikan sebagai penghargaan atas kinerja baik karyawan dan untuk mengisi posisi yang membutuhkan peran lebih tinggi dalam organisasi.
Sementara itu, demosi sering kali dilakukan ketika karyawan perlu ditempatkan di posisi yang lebih sesuai dengan kemampuan mereka atau jika perusahaan melakukan restrukturisasi.
Mutasi vertikal memastikan posisi penting selalu diisi oleh orang yang kompeten dan memberi kesempatan bagi karyawan untuk berkembang dalam karier mereka.
Mutasi Fungsional
Mutasi fungsional adalah pemindahan karyawan ke posisi dengan tanggung jawab pekerjaan yang berbeda, misalnya seorang karyawan yang sebelumnya bekerja di bagian teknis dipindahkan ke bagian operasional atau administratif.
Tujuan dari mutasi fungsional adalah untuk memperluas kemampuan karyawan dalam berbagai aspek pekerjaan yang ada di perusahaan. Dengan mengalihkan karyawan ke bagian yang lebih strategis, perusahaan berharap dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional.
Mutasi fungsional memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mengembangkan keterampilan baru, memperkaya pengalaman mereka, dan membuka peluang untuk menduduki posisi yang lebih tinggi di masa depan.
Mutasi Antar Departemen
Mutasi antar departemen mengacu pada pemindahan karyawan ke departemen atau divisi lain dalam perusahaan.
Mutasi antar departemen bertujuan untuk memperkaya pengalaman karyawan dengan memaparkan mereka pada area kerja yang berbeda, yang bisa meningkatkan keterampilan mereka dalam menghadapi tantangan baru.
Bagi perusahaan, ini adalah cara untuk mendistribusikan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan operasional, serta meningkatkan kolaborasi antar tim.
Bila karyawan memiliki pengalaman di berbagai departemen, karyawan bisa lebih memahami secara keseluruhan cara perusahaan beroperasi yang dapat memberikan keuntungan bagi pengembangan karier mereka ke depan.
Mutasi Adaptif atau Penyesuaian
Mutasi adaptif dilakukan untuk membantu karyawan menyesuaikan diri dengan situasi tertentu, seperti masalah kesehatan, perubahan kebutuhan keluarga, atau alasan pribadi lainnya.
Mutasi adaptif memberikan kesempatan bagi karyawan untuk tetap produktif dan berkontribusi dengan cara yang lebih sesuai dengan kondisi mereka.
Dalam beberapa kasus, karyawan bisa dipindahkan ke posisi yang lebih ringan, lebih fleksibel, atau bahkan diberi opsi untuk bekerja dari rumah.
Tujuan utama dari mutasi adaptif adalah untuk memastikan kesejahteraan karyawan, mengurangi stress, dan memastikan mereka tetap menjadi bagian yang produktif di perusahaan meskipun ada perubahan dalam kehidupan pribadi mereka.
Mutasi Lokasi atau Geografis
Mutasi lokasi terjadi ketika karyawan dipindahkan ke cabang atau kantor perusahaan yang berada di lokasi geografis yang berbeda.
Perusahaan besar dengan banyak cabang sering melakukan mutasi lokasi untuk mendistribusikan sumber daya manusia yang dibutuhkan di berbagai tempat atau untuk mendukung operasional di area yang memerlukan tenaga kerja tambahan.
Mutasi lokasi atau geografis bisa bersifat sementara atau permanen, tergantung pada kebijakan perusahaan dan kebutuhan operasional di lokasi baru.
Perusahaan biasanya menyediakan dukungan seperti tunjangan relokasi atau fasilitas lainnya untuk membantu karyawan beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru.
Dasar Hukum Mutasi Kerja
Mutasi kerja atau penempatan kerja diatur dalam Pasal 32 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, yang mengatur ketentuan mengenai prosedur, hak, dan kewajiban baik perusahaan maupun pekerja dalam proses pemindahan atau penempatan karyawan.
Untuk memahami lebih lanjut mengenai ketentuan ini, simak isi lengkap Undang-Undang tersebut.
- Penempatan tenaga kerja dilaksanakan berdasarkan asas terbuka, bebas, obyektif, serta adil, dan setara tanpa diskriminasi.
- Penempatan tenaga kerja diarahkan untuk menempatkan tenaga kerja pada jabatan yang tepat sesuai dengan keahlian, keterampilan, bakat, minat, dan kemampuan dengan memperhatikan harkat, martabat, hak asasi, dan perlindungan hukum.
- Penempatan tenaga kerja dilaksanakan dengan memperhatikan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan program nasional dan daerah.
Selanjutnya, perusahaan wajib memastikan bahwa gaji yang diterima oleh karyawan yang dimutasi tidak kurang dari upah minimum yang berlaku di wilayah tempat karyawan tersebut bekerja. Ketentuan ini diatur dalam Pasal 90 Ayat (1) Undang-Undang Ketenagakerjaan.
Kesimpulan
Mutasi kerja adalah pemindahan karyawan dari satu posisi ke posisi lainnya, dengan tanggung jawab, upah, dan level jabatan yang biasanya setara dengan posisi sebelumnya.
Namun, jika karyawan mendapatkan promosi vertikal ke posisi yang lebih tinggi, maka mereka akan mengalami kenaikan gaji dan tunjangan, seiring dengan peningkatan tanggung jawab dan level jabatan.
Dalam proses mutasi, perusahaan harus mempertimbangkan berbagai faktor, seperti kompetensi, prestasi kerja, jenjang pangkat, loyalitas, dan disiplin, agar keputusan mutasi dapat dilakukan secara tepat.
Bagi karyawan, mutasi kerja bisa menjadi peluang untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan di lingkungan baru.
Menggunakan software ERP merupakan salah satu investasi terbaik bagi perusahaan karena dengan mengimplementasikannya, Anda bisa mengelola dan memonitor berbagai data dan transaksi dari tiap departemen dan cabang perusahaan dalam satu sistem.
Software ERP terdiri dari berbagai modul utama seperti keuangan, persediaan barang, penjualan, manufaktur, pembelian, supplier, customer, aset tetap, multi-gudang, multi-company, multi-currency, dan masih banyak lagi.
Anda hanya perlu membeli satu sistem untuk semua departemen, ini akan menghemat anggaran serta dapat meningkat efisiensi dan kolaborasi antar departemen.
Ingin mengetahui lebih lanjut mengenai MASERP? Segera konsultasikan kendala dan kebutuhan perusahaan Anda sekarang dengan konsultan ahli kami dengan klik gambar di bawah ini. Gratis!