Cross Selling Adalah Salah Satu Strategi Marketing yang Efektif

Siapa di sini yang belum mengetahui strategi cross selling? Pasti banyak dari kalian yang belum paham betul tentang ini, cross selling adalah strategi yang paling banyak digunakan dalam kegiatan marketing atau berjualan.

Jauh sebelum bisnis online berkembang pesat seperti sekarang ini, strategi ini banyak ditemukan di restoran cepat saji ataupun bisnis online lainnya.

Seiring dengan berjalannya waktu, strategi ini menjadi incaran dalam banyak jenis bisnis, termasuk bisnis online. Mengapa? Sederhananya, karena strategi ini berhasil meningkatkan omset penjualan yang menjanjikan juga.

Pengerian Cross Selling

Cross selling adalah salah satu strategi marketing yang paling populer karena cukup efektif untuk meningkatkan penjualan.

Mungkin, istilah cross selling masih cukup asing di telingamu. Namun, sebenarnya strategi ini sudah sangat sering kita jumpai.

Misalnya, saat pergi ke sebuah minimarket dan kita sedang di kasir untuk membayar barang belanjaan. Tentunya tidak perlu kaget lagi saat pegawai kasir menawarkan produk tambahan yang bisa melengkapi belanjaan kita.

Sederhananya, saat kita sedang membeli gula biasanya petugas kasir akan menyarankan untuk sekalian membeli kopi atau teh.

Hal itu adalah bagian dari strategi cross selling yaitu menawarkan sejumlah produk tambahan yang masih terkait dengan produk utama yang dibeli.

Strategi Cross Selling

Di atas sempat dijelaskan bahwa cross selling adalah strategi untuk menawarkan produk tambahan atau pelengkap kepada konsumen.

Namun, cross selling bisa dikatakan juga sebagai tindakan untuk mendorong pembelian apa pun yang berhubungan dengan produk utama.

Selain contoh membeli gula kemudian ditawari kopi atau teh, ada contoh lain yang pasti pernah kamu temui sebelumnya.

Misalnya, saat membeli kebab di sebuah restoran cepat saji, biasanya kasir juga akan menawarkan produk tambahan seperti kentang goreng atau minuman.

Intinya cross selling adalah hal yang dilakukan untuk mendorong konsumen membeli produk tambahan yang memang masih relevan dengan apa yang dibelinya.

Penerapan strategi ini juga tidak selalu digunakan untuk jenis penjualan secara konvensional saja. Buat kamu yang memiliki sebuah bisnis online, juga bisa menerapkan strategi cross selling.

Saat berbelanja di sebuah e-commerce atau marketplace dan sudah memasukkan suatu produk ke keranjang belanja. Biasanya akan muncul pilihan seperti, “Lainnya dari toko ini” atau “Lihat juga produk terkait.”

Hal-hal seperti itu merupakan penerapan dari strategi cross selling yang bertujuan agar pelanggan menambahkan barang ke keranjang belanja.

Mengapa strategi cross selling sangat populer dan sering diterapkan oleh banyak perusahaan? Tentu saja jawabannya karena strategi ini sangat efektif.

Tidak hanya mampu meningkatkan keuntungan karena pelanggan menambah produk belanjaannya, ada manfaat lain yang bisa dirasakan oleh perusahaan.

Saat mampu menerapkan cross selling yang tepat, pelanggan merasa puas dengan pelayanan karena bisa menawarkan produk tambahan yang memang dibutuhkan.

Baca Juga : Jenis Marketplace Berdasarkan Operasi, Model Bisnis, Kerjasama dan Produk

Contoh Cross Selling

  • Saat berbelanja di Indomaret, akan ada kasir yang segera menawarkan, “Nggak sekalian pulsanya, Kak?”, atau “Nggak sekalian tebus murahnya, Kak?”.
  • Paket makanan variatif di restoran cepat saji yang mengkombinasikan produk berbeda.
  • Paket makanan di restoran yang menawarkan paket untuk makanan utama & lauk tambahan/ produk sampingan dengan nilai lebih kecil.
  • Toko hadiah online yang menawarkan paket dengan isi kombinasi berbeda, misalnya saja bunga, cake dan boneka.
  • Toko fashion (online dan offline) yang menawarkan fashion item berbeda, misalnya saja gamis & hijab, atau dress dan aksesoris fashion.
  • Penawaran paket bundling untuk skin care dan kosmetik yang berbeda- beda, dan lain sebagainya.
  • Fitur related produk di toko online yang mengarahkan pembeli untuk berbelanja produk lainnya.

Menerapkan Strategi Cross Selling yang Efektif

Diskon

Strategi pertama untuk menerapkan cross selling adalah dengan memberikan diskon untuk konsumen yang melakukan pembelian lebih banyak.

Misalnya kamu menjual baju dengan harga satuan sebesar Rp40.000. Kamu bisa memberikan tawaran menarik dengan memberikan diskon untuk pembelian 3 buah baju hanya dengan Rp100.000 saja.

Selain itu, kini cukup banyak e-commerce yang menyajikan layanan gratis ongkir yang pastinya bisa membuat konsumen tertarik untuk menggunakannya.

Namun, layanan gratis ongkir tersebut memiliki minimal pembelanjaan. Dengan begitu, kamu bisa memberikan saran untuk melakukan cross selling dengan menambahkan produk pelengkap agar dapat memenuhi minimal pembelanjaan.

Memiliki Profil Pelanggan

Dalam menjalankan bisnis online, data pelanggan menjadi salah satu faktor yang sangat penting untuk membuat strategi pemasaran.

Dengan mengetahui profil pelanggan dan mempelajari kecenderungannya saat berbelanja, tentunya akan lebih mudah untuk memberikan saran produk tambahan.

Pertimbangkan Harga

Meningkatkan strategi cross selling adalah dengan mempertimbangkan penetapan harga produk yang ingin ditawarkan.

Kamu harus paham bahwa cross selling adalah memberikan tawaran agar pelanggan membeli produk tambahan.

Jadi, tentu saja mereka tidak akan mau mengeluarkan uang yang lebih banyak untuk membeli produk tambahan yang kamu tawarkan.

Perbedaan Cross Selling, Up Selling, dan Down Selling

Cross Selling

Seperti yang sudah dijelasakan bahwa cross selling adalah seni menjual produk dan jasa tertentu, kemudian menawarkan produk- produk yang berbeda. Penawaran ini bisa langsung dikemas dalam bentuk paket siap jual, atau penawaran langsung oleh tim penjualan.

Up Selling

Up selling menfokuskan pada penjual menawarkan satu produk yang sama dengan nilai yang lebih besar. Produk ini mungkin berukuran lebih besar atau memberikan manfaat dan keunggulan yang lebih baik.

Untuk lebih mudah dalam memahaminya, cross selling berarti menjual produk A dengan menawarkan produk B, C, D, dan E. Sedangkan up selling adalah seni menjual produk A, dengan tambahan penawaran produk A+, A++ atau A+++.

Down Selling

Down selling adalah teknik penjualan dengan menawarkan produk yang harganya lebih murah atau punya value lebih kecil kepada calon pembeli.

Manfaat Cross Selling, Up Selling, dan Down Selling

Menawarkan Produk Baru

Dalam cross selling, penjual dapat mengenalkan kepada calon pembeli tentang produk baru yang mereka miliki. Dengan memberi penawaran langsung dan info singkat, pembeli akan lebih mengetahui tentang produk tersebut, di samping kamu tetap melakukan promosi yang lain.

Variasi Produk

Ketiga strategi ini sangat baik untuk memberikan edukasi kepada calon pembeli atau pembeli lama tentang variasi produk yang Anda miliki. Entah itu produk yang berbeda jenis, atau bahkan variasi ukuran produk dan add on yang menggoda.

Dengan mengenalkan variasi produk, calon pembeli akan lebih tertarik untuk mencoba sesuatu yang baru dari bisnis kamu.

Peningkatan Penjualan

  • Ada banyak opsi menarik yang penjual tawarkan ke calon pembeli
  • Tiga strategi ini membangkitkan psikologis calon pembeli
  • Meningkatkan rata-rata penjualan produk dengan up selling dan cross selling
  • Meningkatkan jumlah pembelian dengan mengoptimalkan potensi down selling

Kesimpulan

Demikianlah penjelasan mengenai seluk-beluk strategi cross selling yang bisa kamu terapkan untuk meningkatkan penjualan.

Teknik cross selling dan up selling bisa digunakan setiap saat sesuai dengan kebutuhan. Namun, dalam menerapkan teknik ini, penjual harus memperhatikan pendekatan, harga, keutamaan produk, dan pendekatan terhadap konsumen.

Bisnis apapun membutuhkan merupakan laporan keuangan yang akurat. Saatnya bagi Anda untuk memiliki laporan keuangan yang mudah dibaca, mudah dipahami, dan siap disajikan setiap saat.

Tentunya, Anda harus memiliki software akuntansi moderen MASERP. Laporan keuangan kamu akan di tampilkan secara realtime.

Kamu juga tidak perlu khawatir tentang keahlian di bidang akuntan, karena fitur-fitur yang disediakan sangat mendukung kemudahan membuat segala bentuk laporan keuangaan atau kamu bisa mengcustom sesuai kebutuhan perusahaan kamu.

Konsultasikan sekarang, gratis!

Baca Juga : Jenis Ritel Beserta Fungsi, Ciri-Ciri, dan Perbedaannya dengan Distributor

New call-to-action