Cara Membuat Akun T (Buku Besar) dengan Mudah dan Sederhana

Satu hal yang harus menjadi pertimbangan penting ketika Anda membangun bisnis adalah harus ada laporan keuangan. Dengan laporan keuangan, Anda dapat mengetahui kondisi kesehatan keuangan yang bisa dijadikan sebagai bahan pembuat keputusan di masa mendatang. Bagi akuntan, ketika membuat laporan keuangan pasti tidak asing dengan jurnal dan buku besar. Di dalam buku besar akan tersaji data mengenai transaksi serta perubahan nilai pada akun modal, kewajiban dan aset. Bentuk buku besar antara lain buku besar bentuk T, bentuk skronto dan straffle. Lalu, bagaimana cara membuat akun T? Apa manfaatnya bagi sebuah bisnis? Yuk ketahui jawabannya di bawah ini!

Apa Itu Buku Besar Bentuk T

Dari berbagai macam bentuk buku besar, jenis buku besar bentuk T atau akun T adalah yang paling sederhana sehingga banyak yang menggunakannya. Bentuk buku besar ini seperti huruf T kapital, maka disebutnya buku besar bentuk T. Formatnya terdiri dari dua kolom kredit dan debit yang bersebelahan, kolom debit di sebelah kiri dan kredit di sebelah kanan. Lalu bagian atas garis adalah nama judul catatan yang terdiri dari nama akun dan kode akun.

Di sisi kanan terdapat kolom debit, yang sifatnya bertambah untuk rekening aset dan berkurang untuk rekening modal (capital account) dan kewajiban (liabilities). Sebaliknya, di kolom kredit sifatnya berkurang untuk rekening aset, dan bertambah untuk jenis akun modal dan kewajiban.

Format penulisan buku besar ini bukan patokan, setiap bisnis bisa saja berbeda tergantung dengan kebijakan mereka. Tetapi yang pasti, penulisan debit kredit akun T ini berbeda dari pencatatan debit kredit di rekening bank yang sering Anda lihat.

Baca Juga: Buku Besar Akuntansi Beserta Jenis, Fungsi dan Contohnya

Cara Membuat Akun T

Sediakan Lembar Buku Besar

Cara membuat akun T dimulai dari menyiapkan lembar buku besar yang berisi seluruh catatan transaksi. Setiap bisnis memiliki cara yang berbeda dalam mencatat transaksinya, ada yang masih cara manual atau mungkin sudah memakai sistem digital di komputer atau device lain.

Tulis Tanggal Transaksi

Transaksi yang dicatat tidak hanya berisi nilai saja, tetapi juga penting untuk mencatat tanggal transaksinya di kolom tanggal. Tanggal transaksi harus sesuai dengan yang tercantum di jurnal umum.

Input Saldo Akun Awal

Setelah itu, Anda perlu mengisikan saldo awal akun di buku besar, letakkan saldo akun awal berdasarkan kolom di baris pertama. Saldo awal diperoleh dari laporan neraca (balance sheet) akhir periode akuntansi (akhir tahun). Bagaimana kalau saldo di laporan neraca akhir tahun belum diketahui? Anda bisa menuliskan angka 0 (nol) di saldo akun awal buku besar tersebut.

Baca Juga: Komponen Laporan Keuangan Laba Rugi, Neraca dan Arus Kas

Isi Keterangan Transaksi

Selain tanggal transaksi, keterangan transaksi juga menjadi bagian penting di buku besar. Kalau keterangan transaksi kosong atau tidak jelas, bisa menyebabkan data yang tersaji sulit dipahami dan sulit dianalisa, sehingga akuntan maupun pihak manajemen tidak dapat mengetahui kondisi keuangan sebenarnya. Usahakan bagian keterangan transaksi diisi sejelas mungkin untuk mengetahui transaksi apa saja yang terjadi selama periode akuntansi tersebut.

Catat Nomor Referensi

Nomor referensi yang akan ditulis di buku besar berasal dari jenis jurnal akuntansi dan nomor halaman jurnal yang sudah diposting sebelumnya. Nomor ini harus sesuai dengan postingan sebelumnya agar data yang tersaji lebih akurat. Misalnya nomor referensi JU-3, artinya data di buku besar tersebut berasal dari jurnal umum di halaman 3.

Catat Nilai Nominal

Yang juga tidak kalah penting, di buku besar perlu dicatat nominal dari transaksi yang terjadi. Nominal transaksi dicatat di kolom debit dan kredit sesuai dengan kategorinya, bisa juga diperoleh dari data jurnal akuntansi yang dibuat sebelumnya. Misalnya terjadi transaksi penambahan aset berarti dimasukkan ke dalam kolom debit, kalau ada modal bertambah berarti dimasukkan ke kolom kredit.

Catat Saldo

Yang terakhir dari cara membuat akun T adalah menuliskan jumlah saldo yang sesuai dengan hasil penambahan dan pengurangan di tiap transaksi yang sudah terjadi di periode akuntansi tersebut. Tujuannya agar siapapun yang melihat data transaksi di periode akuntansi tersebut dapat memahaminya dengan mudah.

Baca Juga: 9 Harga Software Akuntansi Populer di Indonesia (Dengan Harga)

Contoh Buku Besar Akun T

Setiap transaksi dalam buku besar bentuk T akan dipisahkan dalam tabel masing-masing kategori. Tujuannya adalah untuk mengetahui ringkasan dari transaksi yang sudah terjadi serta nilai saldo di sebuah akun tertentu pada periode akuntansi tertentu.

Berikut ini adalah contoh cara membuat akun T dengan mudah. PT Berkah Selalu memiliki data transaksi kas, penjualan, piutang, biaya operasional dan modal di bulan Juli. Maka pencatatannya di buku besar bentuk T adalah sebagai berikut:

Cara Membuat Akun T
Cara Membuat Akun T

Kesimpulan

Itu tadi penjelasan mengenai cara membuat akun T yang sederhana. Buku besar bentuk T memiliki format dua kolom di sisi kiri (debet) dan sisi kanan (kredit), dan bagian atas garis pembaginya berisi judul catatan. Kolom tersebut diisi dengan nama akun, tanggal transaksi beserta nominalnya, kode akun, serta saldo di tiap akun.

Pencatatan transaksi keuangan bisnis merupakan hal yang penting. Kalau tidak ada catatan keuangan, bisa saja membuat cash flow berantakan dan tidak dapat mentracking kondisi kesehatan bisnis. Jangan sampai pencatatan keuangan ini berantakan. Anda bisa memudahkan dan membuat pekerjaan akuntan di kantor dengan menggunakan software akuntansi modern MASERP. Penggunaan software akuntansi dapat menghindari double input serta mengotomatisasi kerja berulang, mencegah human error dan salah hitung, dan masih banyak lagi manfaat dari software akuntansi.

MASERP akan memudahkan Anda mencatat, memantau dan membuat laporan keuangan seperti arus kas dan laba rugi perusahaan secara otomatis dan kapan saja tanpa harus menunggu rugi atau negatif. Dengan fitur Report Center di MASERP, Anda bisa mencatat dan membuat 300+ laporan yang meliputi laba rugi, neraca, penjualan dan lain-lain.

Yang membuatnya beda dengan vendor lain, MASERP dapat dikustomisasi sesuai bisnis flow perusahaan. Segera konsultasikan dengan konsultan ahli kami sekarang, gratis!