Jangan Terjadi! Ini 7 Kesalahan Laporan Keuangan

Membuat laporan keuangan merupakan hal yang penting dalam menjalankan perusahaan karena laporan ini memuat data yang menggambar kinerja perusahaan dalam periode tertentu, sehingga ketika laporan diberikan kepada pihak manajemen, pihak manajemen bisa membuat keputusan mengenai strategi baru untuk periode selanjutnya. Tetapi bagaimana jika ada kesalahan laporan keuangan?

Laporan keuangan penting bagi pihak eksternal perusahaan seperti bank atau investor, untuk mengetahui perkembangan perusahaan melalui laporan keuangan tersebut untuk menjadi bahan petimbangan.

Selain itu, laporan keuangan juga dijadikan sebagai alat pertanggungjawaban karena pemerintah biasanya memerlukan laporan keuangan untuk menentukan jumlah pajak yang harus dibayar oleh perusahaan.

Namun, dalam proses membuat laporan keuangan, staf akuntan sering melakukan kesalahan padahal laporan tersebut harus memuat data yang akurat dan lengkap.

Kesalahan dalam Pembuatan Laporan Keuangan

Berikut kesalahan yang biasa terjadi ketika membuat laporan keuangan:

Kesalahan Memasukkan Akun dalam Laporan Keuangan

Kesalahan dalam memasukkan akun bisa juga terjadi, contohnya terdapat pembelian kredit, namun memasukkan akun pembelian tunai. Hal ini akan mengakibatkan kas berkurang dan tidak ada pencatatan hutang yang bertambah.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Software Laporan Keuangan Indonesia (2022)

Kesalahan Penginputan Nominal Angka

Kesalahan memasukkan besar nilai transaksi juga bisa terjadi, dimana kita seharusnya memasukkan Rp 2.000.000 namun ditulis menjadi Rp 200.000. Hal ini akan berdampak pada laporan keuangan menjadi tidak sesuai dengan kenyataan.

Perhitungan Pajak Tidak Dicantumkan

Sampai saat ini, masih banyak pengusaha yang masih luput menginput perhitungan pajak karena kurang mengerti perhitungan pajak dan dampaknya banyak pengusaha malas mencari tahu dan melewatkan komponen yang satu ini dalam pembuatan laporan keuangan.

Kesalahan dalam Menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP)

Dalam perhitungannya, HPP ditentukan oleh tiga unsur, yaitu persediaan, pembelian, dan pengembalian barang. Pembuat laporan bisa saja membuat kesalahan, seperti tidak menghitung retur atau tidak menyertakan pembelian bersih yang menyebabkan laporan menjadi tidak akurat

Kesalahan dalam Menggunakan Metode Penjurnalan

Dalam membuat jurnal akuntansi, terdapat dua jenis metode yang dapat digunakan, yaitu pencatatan berbasis akrual atau pencatatan berbasis kas. Kesalahan dalam penggunaan metode pencatatan dapat mempengaruhi laporan keuangan.

Tidak Menyimpan Bukti Transaksi

Bukti transaksi menjadi bukti pencatatan seluruh transaksi dalam pembuatan laporan keuangan. Bukti transaksi harus di simpan karenan sebagai bukti bahwa transaksi yang tercatat benar terjadi dan sebagai pemeriksaan. Namun, kadang pengusaha masih menyepelekan hal ini dan menyimpan bukti transaksi secara asal.

Kesalahan Perhitungan Persediaan Barang

Persediaan merupakan aset yang penting bagi pengusaha. Pengusaha tentunya harus melakukan perhitungan secara fisik agar laporan persediaan sesuai dengan stok fisik. Terkadang kekeliruan perhitungan persediaan dapat terjadi dan akan mempengaruhi laporan neraca pada laporan keuangan.

Kesalahan dalam pembuatan laporan keuangan terkadang dapat terjadi. Dibutuhkan ketelitian dan kesabaran dalam membuat laporan keuangan agar tidak ada kesalahan yang dibuat.

Kesimpulan

Pentingnya laporan keuangan mulai dari sebagai bahan evaluasi, tanggung jawab, hingga tingkat kredibilitas perusahaan, maka laporan harus dibuat sedetail mungkin. Di dalamnya terdapat seluruh data terkait keuangan perusahaan. Nah, agar Anda dan pihak lain bisa melihat laporan keuangan dengan baik dan bagus, maka Anda harus membuatnya dengan rapi, jika perlu dibantu menggunakan software ERP. 

Pasalnya, jika Anda masih menggunakan pembukuan manual, mungkin akan membuatmu bekerja lebih ribet dan lama karena pembuatan laporan keuangan bisa dibilang harus teliti jadi pastinya akan memakan waktu. 

Nah, untuk meminimalisir kesalahan input dan risiko kesalahan lainnya, Anda bisa gunakan software ERP seperti MASERP. Dengan MASERP, bisa mempermudahkan pencatatan pembukuan hingga meminimalisir kesalahan dalam penginputan data. 

MASERP juga memiliki banyak fitur untuk membantu Anda membuat berbagai macam laporan keuangan. Bahkan, bisa dicustom sesuai kebutuhan perusahaan. 

New call-to-action