Cara Mudah Menghitung GMV (Gross Merchandise Value)

Written by S Nuraini Safitri

gross merchandise value (GMV)

Beberapa contoh metrik untuk mengukur keberhasilan bisnis e-commerce adalah conversion rate, customer acquisition cost (CAC), customer lifetime value (CLV), dan gross merchandise value (GMV). Untuk mengukur semua metrik tersebut cukup kompleks karena semakin banyak platform e-commerce, sumber data, dan variabel yang masuk. Artikel kali ini, MASERP akan fokus menjelaskan satu metrik yaitu gross merchandise value (GMV).

Kami akan membahas apa itu gross merchandise value (GMV), gungsi GMV, kelebihan dan kekurangan GMV, dan cara menghitung GMV. Yuk, disimak sampai habis!

Pengertian GMV (Gross Merchandise Value)

GMV Adalah

Gross merchandise value atau GMV adalah akumulasi nilai penualan barang atau jasa dalam sebuah platform dalam periode tertentu.

GMV adalah salah satu metrik performa untuk mengukur kinerja perkembangan bisnis di e-commerce atau markerplace. Namun, perlu Anda ingat bahwa GMV bukan pendapatan atau revenue.

GMV adalah nilai tanpa memperhitungkan potongan harga, pengembalian barang, pajak, dan ongkos kirim. GMV hanya menghitung nilai transaksi kotor.

Semakin tinggi GMV, semakin besar potensi pasar sebuah bisnis. Misalnya, Anda menjual 200 produk dengan harga masing-masing Rp100.000, maka GMV-nya adalah Rp20.000.000, walaupun belum tentu Anda dapat keuntungan segitu juga.

Fungsi GMV Bagi Bisnis

Indikator Pertumbuhan Bisnis

Peningkatan GMV dapat dianggap sebagai indikator pertumbuhan bisnis. Jika GMV meningkat dari periode ke periode, ini menunjukkan bahwa bisnis mampu menarik pelanggan baru atau meningkatkan frekuensi pembelian pelanggan yang sudah ada.

Mengukur Volume Transaksi

GMV memberikan gambaran yang jelas tentang volume transaksi bisnis online. Dengan mengetahui berapa banyak produk atau layanan yang terjual, perusahaan dapat mengukur aktivitas perdagangan dan melacak pertumbuhan penjualan.

Perbandingan Kinerja

GMV memungkinkan perusahaan untuk membandingkan kinerja platform atau marketplace yang berbeda. Ini membantu dalam pengambilan keputusan terkait dengan aliansi bisnis, ekspansi ke platform baru, atau penyesuaian strategi distribusi.

Evaluasi Strategi Pemasaran

Dengan memonitor GMV, perusahaan dapat mengevaluasi sejauh mana strategi pemasaran mereka berhasil. Peningkatan GMV dapat dihubungkan dengan keberhasilan campaign marketing tertentu atau peningkatan visibilitas brand.

Baca Juga: 7 Contoh Strategi Pemasaran Bisnis. Sudah Coba?

Nilai Pasar

GMV sering digunakan sebagai faktor penentu nilai pasar perusahaan e-commerce. Valuasi berbasis GMV dapat memberikan gambaran tentang seberapa besar perusahaan dihargai di pasar.

Cara Menghitung GMV (Gross Merchandise Value)

Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk bisa menghitung gross merchandise value.

Salah satunya adalah dengan cara menghitung semua barang yang terjual, lalu dikalikan dengan harga jualnya dengan periode waktu tertentu. Berikut ini adalah rumus perhitungannya:

Rumus GMV = Harga jual barang X Jumlah barang terjual

Sebagai contoh, katakanlah terdapat ecommerce baju yang menerapkan komisi penjualan sebanyak 10%. E-commerce baju ini lalu berhasil menjual 1000 item baju dengan harga per bajunya adalah Rp100,000,-. Nah, nilai GMV dari ecommerce ini adalah 100,000,000,-.

Kelebihan GMV (Gross Merchandise Value)

Kinerja Perusahaan

Pertama, Anda jadi lebih memahami tentang kinerja dalam perusahaan. Misalnya seberapa efektif situs yang Anda buat untuk membuat pelanggan mau untuk closing. Atau juga seberapa baik admin media sosial dalam merespons pelanggan. Apakah cukup baik hingga membuat pelanggan jadi mau membeli?

Analisis Kompetitor

Kedua, jadi alat pembanding dengan kompetitor. Utamanya kompetitor yang menawarkan produk serupa dan berjualan di kanal yang sama.

Dari GMV Anda bisa menganalisis mengenai harga jual yang Anda tawarkan sudah cukup kompetitif atau belum untuk menarik pembeli.

Perhitungan Penjualan 

Ketiga, manfaat yang tadi dijabarkan bahkan bisa Anda hitung secara cepat dan tidak rumit.

Jika Anda tak punya banyak waktu dan ingin cepat mendapatkan kesimpulan awal mengenai kondisi penjualan, maka GMV bisa Anda andalkan. Asalkan datanya lengkap dan tepat, ya.

Kekurangan GMV (Gross Merchandise Value)

Tidak Mencerminkan Laba

GMV hanya menghitung nilai total transaksi kotor tanpa mempertimbangkan biaya-biaya lain seperti produksi, pengiriman, dan operasional.

Jadi, meskipun GMV tinggi, bukan berarti bisnis Anda otomatis menghasilkan keuntungan.

Bisa saja Anda malah merugi jika margin keuntungan kecil atau biaya operasional terlalu besar.

Mengabaikan Retur dan Diskon

Dalam perhitungan GMV, transaksi yang dibatalkan atau barang yang dikembalikan tetap dihitung sebagai penjualan, padahal sebenarnya tidak menghasilkan pendapatan.

GMV juga tidak memotong potongan harga atau promosi yang kamu berikan ke pelanggan.

Akibatnya, angka GMV bisa tampak lebih besar dari pendapatan bersih yang sebenarnya diterima.

Berisiko Menyesatkan

Fokus hanya pada GMV bisa membuat kamu salah menilai performa bisnis secara keseluruhan.

GMV yang tinggi bisa memberikan ilusi pertumbuhan, padahal margin keuntungan bisa sangat tipis atau bahkan negatif. Karena itu, Anda juga perlu melihat metrik lain seperti net revenue, gross profit, dan biaya akuisisi pelanggan.

Kurang Akurat untuk Bisnis Jangka Panjang

GMV memang cocok untuk menunjukkan skala transaksi dalam jangka pendek, tapi kurang relevan untuk strategi pertumbuhan jangka panjang.

Anda butuh data yang lebih dalam seperti CAC (Customer Acquisition Cost), CLV (Customer Lifetime Value), dan tingkat retensi pelanggan.

Tanpa melihat metrik tersebut, strategi bisnis bisa jadi tidak berkelanjutan dan rawan gagal di masa depan.

Cara Meningkatkan GMV (Gross Merchandise Value)

Up Selling dan Cross Selling Produk

Up selling adalah strategi untuk menjual versi yang lebih baik dan lebih mahal dari suatu produk yang sudah dimiliki oleh pelanggan.

Sementara itu, cross selling berarti menjual produk yang terkait dengan produk yang sudah dimiliki (atau baru saja dibeli) oleh pelanggan.

Untuk meningkatkan penjualan produk, Anda dapat menawarkan ukuran yang lebih besar, menambahkan lebih banyak fitur, atau meningkatkan kinerja. 

Pengiriman Gratis

Pengiriman gratis merupakan opsi yang populer untuk belanja daring, dimana pelanggan tidak perlu membayar biaya pengiriman.

Pengiriman gratis menarik bagi pelanggan yang sensitif terhadap harga dan lebih menyukai struktur harga yang sederhana.

Dua cara berbeda untuk menawarkan pengiriman gratis untuk meningkatkan GMV:

  • Pesan lebih dari jumlah tertentu: tentukan batas pengiriman gratis untuk mendorong pelanggan memesan lebih banyak barang guna memenuhi batas tersebut dan menerima pengiriman gratis.
  • Tawarkan pengiriman gratis dalam periode tertentu : lakukan ini jika Anda ingin meningkatkan GMV selama periode yang kurang ramai.

Tambahkan Bundle

Penggabungan produk terjadi saat Anda mengemas produk-produk yang saling melengkapi sebagai sekelompok barang yang dapat dibeli bersama-sama dengan harga diskon atau lebih rendah dibandingkan jika dibeli terpisah.

Anda dapat menggabungkan produk sebagai up sell atau cross sell. Atau, Anda dapat membuat bundel produk yang unik, baik dalam kotak hadiah atau bungkuskhusus.

Diskon Massal

Diskon massal (juga dikenal sebagai harga grosir atau diskon volume) adalah strategi penjualan yang mendorong pelanggan untuk membeli lebih banyak dan dengan jumlah yang lebih banyak dengan harga yang lebih rendah.

Ini sangat berguna jika Anda menjual barang yang biasanya dibeli dalam jumlah besar.

Perlu diingat bahwa Anda juga dapat menggunakan hadiah gratis atau produk gratis untuk memberi insentif kepada pelanggan yang berbelanja lebih banyak di toko Anda

Layanan Terbaik

Sekitar 95% pelanggan mengatakan bahwa layanan pelanggan penting bagi pilihan dan loyalitas mereka terhadap suatu merek. 80% pelanggan menganggap pengalaman yang diberikan perusahaan sama pentingnya dengan produknya.

Ini hanya beberapa dari sekian banyak layanan pelanggan yang utama, tetapi cukup untuk membuktikan bahwa pengalaman layanan pelanggan yang baik berdampak pada keuntungan Anda.

Ketika Anda meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan pelanggan di media sosial atau obrolan langsung, artinya Anda bisa membangun kepercayaan dengan mereka dan membuat mereka merasa aman untuk membeli dari Anda.

Kesimpulan

Itulah penjelasan mengenai gross merchandise value (GMV) dan pentingnya bagi bisnis. Salah satu perannya adalah mendapatkan gambaran mengenai tingkat pertumbuhan bisnis dan volume penjualan kotor.

Meskipun GMV menjadi metrik yang umum digunakan, disarankan untuk mengkombinasikannya dengan metrik keuangan lainnya seperti margin keuntungan, biaya operasional, dan pendapatan bersih untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang performa bisnis.

Anda bisa menggunakan software akuntansi seperti MASERP yang bisa memudahkan Anda mencatat dan mengelola penjualan dan laporan keuangan dalam satu sistem.

Software MASERP mengintegrasikan banyak departemen dalam satu sistem terpusat yang membuat kolaborasi dan kinerja semakin efisien dan produktif.

Segera konsultasikan kendala dan kebutuhan bisnis Anda dengan konsultan ahli kami sekarang, gratis!