Sebelumnya pernah tidak Anda berpikir tentang apa itu audit?
Audit berhubungan dengan dunia akuntansi dan orang yang mengerjakan audit ini berprofesi sebagai auditor.
Auditor sendiri merupakan profesi yang paling banyak dicari oleh perusahaan. Biasanya kalau orang memberi tahu kalau dia adalah seorang auditor, otomatis yang dipikiran orang-orang adalah auditor akuntansi atau keuangan.
Tahukah Anda kalau audit memiliki banyak jenisnya? Apa saja itu?
Sebelum kita membahas lebih jauh, yuk simak terlebih dahulu apa itu audit yang sebenarnya.
Pengertian Audit
Audit memiliki arti pemeriksaan keuangan. Pemeriksaan catatan akuntansi klien oleh seorang akuntan publik berijazah independen.
Auditor harus mengikuti prosedur pemeriksaan yang diterima secara umum. Dokumen sumbernya diperiksa untuk mendapatkan keabsahan transaksi yang kuat.
Perlu dilakukan penilaian yang hati-hati terhadap pengawasan internal seperti pemeriksaan internal, manajemen dan ketaatan.
Apa itu pemeriksaan internal, manajemen dan ketaatan?
- Pemeriksaan internal adalah penyelidikan terhadap prosedur dan operasi perusahaan oleh pemeriksa internal untuk memastikan bahwa prosedur tersebut sesuai dengan kebijakan perusahaan.
- Pemeriksaan manajemen adalah penilaian terhadap efisiensi manajemen.
- Pemeriksaan ketaatan adalah kepastian ketaatan perusahaan terhadap peraturan dan peraturan khusus.
Tujuan Audit
Audit bagi perusahaan merupakan hal yang cukup penting karena memberikan pengaruh besar dalam kegiatan perusahaan yang bersangkutan. Tujuan audit secara umum adalah
Kelengkapan (Completeness)
Untuk meyakinkan bahwa seluruh transaksi telah dicatat atau ada dalam jurnal secara aktual telah dimasukkan.
Ketepatan (Accurancy)
Untuk memastikan transaksi dan saldo perkiraan yang ada telah dicatat berdasarkan jumlah yang benar, perhitungan yang benar, diklasifikasikan, dan dicatat dengan tepat.
Eksistensi (Existence)
Untuk memastikan bahwa semua harta dan kewajiban yang tercatat memiliki eksistensi atau keterjadian pada tanggal tertentu, jadi transaksi tercatat tersebut harus benar-benar telah terjadi dan tidak fiktif.
Penilaian (Valuation)
Untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum telah diterapkan dengan benar.
Klasifikasi (Classification)
Untuk memastikan bahwa transaksi yang dicantumkan dalam jurnal diklasifikasikan dengan tepat. Jika terkait dengan saldo maka angka-angka yang dimasukkan didaftar klien telah diklasifikasikan dengan tepat.
Ketepatan (Accurancy)
Untuk memastikan bahwa semua transaksi dicatat pada tanggal yang benar, rincian dalam saldo akun sesuai dengan angka-angka buku besar. Serta penjumlahan saldo sudah dilakukan dengan tepat.
Pisah Batas (Cut-Off)
Untuk memastikan bahwa transaksi-transaksi yang dekat tanggal neraca dicatat dalam periode yang tepat. Transaksi yang mungkin sekali salah saji adalah transaksi yang dicatat mendekati akhir suatu peride akuntansi.
Pengungkapan (Disclosure)
Untuk meyakinkan bahwa saldo akun dan persyaratan pengungkapan yang berkaitan telah disajikan dengan wajar dalam laporan keuangan dan dijelaskan dengan wajar dalam isi dan catatan kaki laporan tersebut.
Jenis-Jenis Audit
Financial audit (Audit atas Laporan Keuangan)
Audit terhadap laporan keuangan suatu entitas (perusahaan atau organisasi) yang akan menghasilkan pendapat (opini) pihak ketiga mengenai relevansi, akurasi, dan kelengkapan laporan-laporan tersebut.
Audit Operasional (Operational/Management Audit)
Pemeriksaan atas semua atau sebagian prosedur dan metode operasional suatu organisasi untuk menilai tingkat efisiensi, efektifitas, dan keekonomisan dari organisasi tersebut. Hasil dari audit operasional berupa rekomendasi perbaikan bagi manajemen sehingga audit jenis ini lebih merupakan pemberian konsultasi kepada manajemen. Contoh dari audit jenis ini adalah audit pengadaan barang/jasa (procurement audit).
Audit Ketaatan (Compliance Audit)
Pemeriksaan untuk mengetahui apakah prosedur dan aturan yang telah ditetapkan otoritas berwenang dan atau internal manajemen perusahaan ditaati oleh anggota organisasi auditan. Contoh dari audit ketaatan adalah ketaatan auditan dalam membayar pajak sesuai dengan ketentuan perundangan mengenai perpajakan.
Audit Forensik
Serangkaian kegiatan mengenali (recognize), mengidentifikasi (identify), dan menguji (examine) secara detail informasi dan fakta-fakta yang ada untuk mengungkap kejadian yang sebenarnya dalam rangka pembuktian untuk mendukung proses hukum atas dugaan penyimpangan yang dapat merugikan keuangan suatu entitas (perusahaan/organisasi/negara/daerah).
Jenis audit ini sangat penting dalam mengungkapkan kasus-kasus penyimpangan yang terjadi pada entitas pemerintah maupun swasta.
Standar Auditing
Standar auditing terdiri dari:
Standar Umum
Standar ini mengatur mengenai keahlian, pelatihan berkelanjutan, independensi dan kemahiran profesional auditor.
Standar Pekerjaan Lapangan
Standar ini mengatur mengenai proses pekerjaan lapangan pada saat melakukan audit yang meliputi perencanaan, supervisi, pemahaman atas pengendalian intern serta teknik-teknik yang digunakan dalam pengumpulan bukti audit kompeten yang cukup.
Standar Pelaporan
Standar ini mengatur pernyataan pendapat akuntan, konsistensi penerapan prinsip-prinsip akuntansi dan pengungkapan informatif laporan keuangan.
Setelah membaca hal – hal seputar audit diatas, tentunya kalian sekalian sudah tahu tentang apa itu audit bukan? Dan juga bahwa untuk menjadi seorang auditor itu tidaklah mudah karena diperlukan ketelitian untuk melakukan pemeriksaan dan melakukan tinjauan dokumen sesuai dengan prosedur. Tapi pekerjaan ini sangat menantang untuk dikerjakan bagi kalian yang suka dengan tantangan dalam dunia kerja sekaligus menambah pengalaman apalagi pekerjaan sebagai auditor termasuk karir yang banyak di incar oleh lulusan akuntansi.
Semoga bermanfaat & sukses selalu!