5 Karakteristik Kualitatif Pelaporan Sektor Publik

Salah satu unsur dari kerangka konseptual akuntansi sektor publik adalah Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Sektor Publik. Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas informasi dalam laporan keuangan yang dapat berguna bagi pemakai. Karakteristik kualitatif yang utama adalah dapat diperbandingkan. Untuk lebih lanjutnya, simak artikel yang akan dibahas oleh Mas Software Akuntansi dibawah ini,

Dapat diperbandingkan

Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan organisasi antarperiode untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat membandingkan laporan keuangan antarorganisasi untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan secara relative. Oleh karena itu, pengukuran dan penyajian dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten bagi organisasi publik tersebut, antarperiode organisasi yang sama, dan bagi organisasi yang berbeda.

Implikasi penting dari karakteristik kualitatif yang dapat dibandingkan adalah pemakai harus mendapat informasi tentang kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan sektor publik, perubahan kebijakan, serta pengaruh perubahan tersebut. Para pemakai dapat mengidentifikasi perbedaan kebijakan akuntansi yang diberlakukan untuk transaksi serta peristiwa lain yang sama dari satu periode ke periode lainnya dalam organisasi yang berbeda. Ketaatan pada standar akuntansi keuangan sektor publik, termasuk pengungkapan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh organisasi, akan membantu pencapaian daya banding.

Kebutuhan terhadap daya banding jangan dikacaukan dengan keseragaman semata-mata dan tidak boleh menjadi hambatan dalam memperkenalkan standar akuntansi sektor publik yang lebih baik. Organisasi tidak perlu meneruskan kebijakan akuntansi yang tidak selaras dengan karakteristik kualitatif yang relevan dari keandalan. Organisasi juga tidak perlu mempertahankan suatu kebijakan akuntansi kalau ada alternative lain yang lebih relevan dan lebih andal.

Apabila pemakai ingin membandingkan posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan antar periode, maka organisasi perlu menyajikan informasi periode sebelumnya dalam laporan keuangan.

Kendala Informasi yang Relevan dan Andal

Jika terjadi penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan, maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya. Manajemen mungkin perlu menyeimbangkan manfaat relative antara pelaporan tepat waktu dan ketentuan informasi yang andal. Penyediaan informasi yang tepat waktu akan meningkatkan keandalan informasi. Sebaliknya, jika pelaporan ditunda sampai seluruh aspek diketahui, informasi yang dihasilkan mungkin sangat andal tetapi kurang bermanfaat bagi pengambil keputusan. Karena itu, penggunaan software akuntansi di perusahaan sangat membantu dalam penyajian laporan-laporan tersebut secara tepat waktu tanpa harus disusun dulu secara manual.

Keseimbangan antara Biaya dan Manfaat

Keseimbangan antara biaya dan manfaat lebih merupakan kendala pervasif ketimbang karakteristik kualitatif. Manfaat yang dihasilkan harus melebihi biaya penyusunannya. Namun demikian, evaluasi biaya dan manfaat merupakan proses pertimbangan yang substansial. Biaya juga tidak harus dipikul oleh pemakai informasi yang menikmati manfaat. Sementara itu, manfaat bisa dinikmati oleh pemakai selain pemakai utama informasi, seperti penyediaan informasi untuk kreditor, juga bisa digunakan oleh para calon pemasok organisasi publik. Oleh karena itu, aplikasi uji biaya-manfaat sebaiknya dilakukan untuk suatu kasus tertentu.

Keseimbangan di antara Karakteristik Kualitatif

Dalam prakteknya, keseimbangan atau trade off diantara berbagai karakteristik kualitatif sering kali diperlukan. Tujuannya adalah untuk mencapai suatu keseimbangan yang tepat di antara berbagai karakteristik guna memenuhi tujuan laporan keuangan sektor publik dan kepentingan relative dari berbagai karakteristik pada sejumlah kasus yang berbeda.

Penyajian Wajar

Laporan keuangan sering dianggap sebagai sarana menyajikan secara wajar posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu organisasi publik. Kerangka konseptual ini tidak menangani secara langsung konsep tersebut dan juga penerapan karakteristik kualitatif pokok. Selain itu, standar akuntansi keuangan sektor publik juga memberikan panduan tentang batasan laporan keuangan yang dianggap wajar.

Sumber : Indra Bastian