Verbal Brainstorming

Bagi Anda yang bekerja diperusahaan pasti sering berpartisipasi dalam rapat dikantor. Diartikel kali ini, saya akan membahas mengenai verbal brainstorming. Dengan menerapkan metode verbal brainstorming pada meeting atau rapat dikantor akan bermanfaat untuk menumbuhkan ide inovatif.

Verbal Brainstorming (Curah Pendapat)

Menumbuhkan ide inovatif adalah jantung dari penyelesaian masalah kreatif. Metode yang paling terkenal dan paling baik adalah verbal brainstorming. Umumnya metode ini efektif untuk dilakukan didalam suatu tim.

Cara berpikir seorang artis / seniman sangat dibutuhkan dalam menumbuhkan suatu ide kreatif. Jika Anda membayangkan seorang “gila atau liar” seperti Edhi Murphi atau Rowan Atkison (MR.Bean), atau artis – artis Extravaganza maka inilah waktunya bagi Anda untuk menghapus semua aturan lama. Artinya melahirkan sesuatu yang baru dan seringkali mengagetkan, sesuatu yang sebelumnya hanya ada dikepala mereka. Dengan gaya berpikir artis kita mengubah suatu informasi menjadi suatu ide yang baru. Pada proses brainstorming kita menggunakan imajinasi suatu aktivitas mental yang muncul dengan hal-hal yang liar.

Apa yang kita anggap sekarang sebagai proses Brainstorming awalnya dikembangkan pada tahun 1938 oleh Alex Osborn. Dimulai dari suatu grup. Kerja grup ini akan efektif jika anggotanya berada antara tiga hingga sembilan orang. Brainstorming tidak bisa disamakan dengan rapat atau diskusi seperti yang sering orang persepsikan. Seperti yang akan Anda lihat nanti brainstorming membutuhkan persiapan mental yang hati-hati. Termasuk penjelasan tentang masalah dan pemanasan berpikir.

Brainstorming mudah untuk dipelajari dan pada dasarnya memiliki tiga prinsip dasar yaitu :

Aturan 1 :

Tumbuhkan sebanyak mungkin ide. Jangan berikan penjelasan yang panjang atau bertele-tele untuk setiap ide yang dilontarkan. Buatlah sejelas mungkin. Ide-ide tersebut tidak mesti baru, bisa juga merupakan pengembangan dari ide orang lain. Makin banyak ide yang dikeluarkan baik secara individu maupun kolektif maka makin besar kemungkinannya untuk mendapatkan suatu penyelesaian yang inovatif.

Aturan 2 :

Ide-ide liar sangat dinantikan. Makin liar, aneh dan baru maka kemungkinan untuk mendapatkan suatu jawaban yang betul-betul original akan semakin besar. Satu-satunya batasan adalah pada kata-kata yang digunakan. Hindari kata-kata yang akan menyakitkan atau kata-kata yang menyerang sehingga melukai perasaan teman setim. Hal ini akan merusak semangat tim.

Aturan 3:

Jangan menghakimi suatu ide. Jangan meremehkan ide yang diajukan oleh anggota tim yang lain, menggunakan ungkapan-ungkapan humor, applause dan tertawa terhadap ide-ide yang muncul, akan berdampak baik. Dalam proses brainstorming tidak ada salah atau benar dan tidak ada ide yang konyol. Evaluasi terhadap ide-ide dan penilaian kritis akan dilakukan kemudian pada tahap selanjutnya.

Proses brainstorming adalah suatu aktivitas tim, oleh karena itu jangan simpan ide Anda, interaksi diantara pikiran anggota tim adalah penting. Membagi ide adalah suatu cara yang tidak biasa bagi sebagian besar kita, dikarenakan sistem pendidikan disekolah kita yang lebih mementingkan kerja individu.

Semoga bermanfaat. Salam sukses!

Credit : Yuriadi Kusuma