Apa Itu Lean Manufacturing? Alasan dan Pemborosan dalam Manufaktur

Dalam perkembangannya, lean manufacturing berfungsi untuk mengidentifikasi dan menghilangkan semua pemborosan biaya produksi maupun semua aktivitas yang tidak bermanfaat.

Mungkin bagi sebagian orang awam akan bingung bagaimana menerapkan konsep lean manufacturing ini namun bagi mereka yang berkecimpung di dunia manufaktur tidak akan  bingung bagaimana penerapan dari konsep tersebut. 

Dalam artikel ini akan dijelaskan mengenai lean manufacturing dan mengapa sebuah perusahaan membutuhkannya?

Apa Itu Lean Manufacturing?

Lean manufacturing adalah praktik produksi yang mempertimbangkan segala pengeluaran sumber daya yang ada untuk mendapatkan nilai ekonomis terhadap pelanggan tanpa adanya pemborosan.

Pemborosan inilah yang menjadi target untuk dikurangi. Sebagian besar perusahaan yang bergerak di bidang produksi akan menggunakan lean manufacturing.

Lean selalu melihat nilai produk dari sudut pandang pelanggan, di mana nilai sebuah produk didefinisikan sebagai sesuatu yang mau dibayar oleh pelanggan.

Pada dasarnya, lean berpusat pada “mendapatkan nilai dengan sesedikit mungkin pekerjaan”. Lean manufaktur merupakan filosofi yang dikembangkan oleh Toyota dalam Toyota Production System (TPS).

TPS dikenal karena fokusnya mengurangi 7 pemborosan atau yang dikenal dengan istilah “MUDA” (bahasa jepang), untuk meningkatkan nilai pelanggan secara keseluruhan, namun ada beberapa perspektif tentang cara pencapaiannya.

Lean merupakan upaya yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk mencegah serta menghilangkan pemborosan sehingga bisa meningkatkan nilai tambah produk untuk konsumen. Konsep lean ini akan tergambar jelas di lapangan pada tingkat rasio nilai tambah terhadap pemborosan.

Bila perusahaan tidak ingin menanggung biaya yang berlebihan maka harus bisa mencari beberapa hal  untuk dihilangkan agar tidak terjadi pemborosan. Kasus yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan kegiatan operasional suatu perusahaan adalah pemborosan waktu dan tenaga.

Pemborosan lainnya mungkin terjadi karena penggunaan peralatan yang dirasa  tidak begitu penting bagi perusahaan atau saat proses produksi.

Ilmu lean memang dianggap sulit dan mahal karena ilmu ini mempelajari bagaimana perusahaan harus menekan biaya produksi tanpa mengurangi kualitas atau mutu dari  produk yang dihasilkan.

Terkadang untuk menghilangkan pemborosan, perusahaan harus kehilangan sebagian konsumennya. Hal ini karena kesalahan dalam menentukan strategi untuk menghilangkan komponen yang dianggap  menjadi pusat pembengkakan biaya. Padahal pemborosan tersebut dihilangkan tanpa harus menghilangkan mutu atau kualitas produk yang unggul.

Lean manufacturing memang menjadi bagian yang sangat penting untuk perusahaan sekalipun tidak semua perusahaan membutuhkan konsep ini. 

Dalam konsep lean akan cara mengalirkan produk maupun informasi yang menggunakan sistem tarik dari pelanggan internal maupun pelanggan eksternal untuk mendapatkan keunggulan dan kesempurnaan produk yang dihasilkan perusahaan.

Baca Juga: Perusahaan Manufaktur: Pengertian, Karakteristik, Sistem dan Contoh

Mengapa butuh Lean Manufacturing?

Integritas Kerja Karyawan Rendah

Perusahaan membutuhkan integritas kerja karyawan bagus, mereka harus menjadi karyawan yang produktif dan potensial untuk bersaing dengan perusahaan lainnya.

Namun ketika perusahaan tidak memiliki apa yang mereka butuhkan terutama adanya sumber daya manusia yang handal maka perusahaan akan jatuh dan tergantikan oleh perusahaan lainnya.

Integritas karyawan yang rendah akan membuat biaya tenaga kerja semakin tinggi dan ini harus dihilangkan.

Karyawan Tidak Disiplin

Memiliki karyawan yang kurang disiplin membuat pekerjaan kantor menjadi tidak beraturan.

Seharusnya karyawan mendapatkan pelatihan atau training agar mereka memiliki kedisiplinan, etos kerja yang baik dan menjadi karyawan yang potensial.

Ketika karyawan tidak bisa disiplin, inilah yang menyebabkan pemborosan biaya tenaga kerja.

Karyawan Tidak Bekerja Profesional dan Efisien

Merekrut karyawan profesional dalam jumlah sedikit jauh lebih bermanfaat dibandingkan memiliki karyawan banyak namun tidak memilik jiwa profesional.

Baca Juga: Struktur Organisasi Perusahaan Manufaktur dan Job Deskripsinya

7 Waste (Pemborosan) Manufacturing

Ada tujuh macam kategori waste dalam industri manufaktur, diantaranya:

Waste of Overproduction (Produksi Berlebihan)

Waste of overproduction terjadi karena kelebihan produksi baik yang berbentuk finished goods (barang jadi) maupun WIP (barang setengah jadi) tetapi tidak ada order pesanan dari customer.

Beberapa alasan adanya overproduction (kelebihan produksi) antara lain waktu set up mesin yang lama, kualitas yang rendah atau pemikiran “just in case” ada yang memerlukannya.

Waste of Inventory (Inventori)

Waste of inventory yang terjadi karena finished goods (barang jadi), WIP (barang setengah jadi) dan bahan mentah yang berlebihan di semua tahap produksi sehingga memerlukan tempat penyimpanan.

Ini juga termasuk modal yang besar, orang yang mengawasinya dan pekerjaan dokumentasi (paperwork).

Waste of Defects (Cacat atau Kerusakan)

Waste ini terjadi karena buruknya kualitas atau adanya kerusakan (defect) sehingga diperlukan perbaikan. Ini akan menyebabkan biaya tambahan yang berupa biaya tenaga kerja, komponen yang digunakan dalam perbaikan dan biaya-biaya lainnya.

Waste of Transportation (Pemindahan atau Transportasi)

Pemborosan transportasi terjadi karena tata letak (layout) produksi yang buruk, pengorganisasian tempat kerja yang kurang baik sehingga memerlukan kegiatan pemindahan barang dari satu tempat ke tempat lainnya. Contohnya, letak gudang yang jauh dari lokasi produksi.

Waste of Motion (Gerakan)

Waste ini terjadi karena gerakan–gerakan pekerja maupun mesin yang tidak perlu dan tidak memberikan nilai tambah terhadap produk tersebut.

Contohnya peletakan komponen yang jauh dari jangkauan operator, sehingga memerlukan gerakan melangkah dari posisi kerjanya untuk mengambil komponen tersebut.

Waste of Waiting (Menunggu)

Saat seseorang atau mesin tidak melakukan pekerjaan, status tersebut disebut menunggu. Menunggu bisa dikarenakan proses yang tidak seimbang sehingga ada pekerja maupun mesin yang harus menunggu untuk melakukan pekerjaannya.

Kondisi ini terjadi bisa dikarenakan kerusakkan mesin, supply komponen yang terlambat, hilangnya alat kerja ataupun menunggu keputusan atau informasi tertentu.

Waste of Overprocessing (Proses yang Berlebihan)

Tidak setiap proses bisa memberikan nilai tambah bagi produk yang diproduksi maupun untuk customer. Proses yang tidak memberikan nilai tambah ini merupakan pemborosan atau proses yang berlebihan.

Contohnya: proses inspeksi yang berulang kali, proses persetujuan yang harus melewati banyak orang, proses pembersihan.

Semua customer menginginkan produk yang berkualitas, tetapi yang terpenting adalah bukan proses inspeksi berulang kali yang diperlukan tetapi bagaimana menjamin kualitas produk pada saat pembuatannya.

Yang harus dilakukan adalah carikan root cause (akar penyebab) dari suatu permasalahan dan ambil tindakan (countermeasure) yang sesuai dengan akar penyebab tersebut.

Baca Juga: Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur yang Mudah Dipahami

Kesimpulan

Lean manufacturing adalah praktik produksi yang mempertimbangkan segala pengeluaran sumber daya yang ada untuk mendapatkan nilai ekonomis terhadap pelanggan tanpa adanya pemborosan.

Lean manufacturing diperlukan ketika karyawan tidak bekerja secara profesional, tidak disiplin, berintegritas rendah dan sumber daya yang tidak mencukupi.

Dalam manufaktur, ada tujuh jenis pemborosan (waste) yaitu karena produksi berlebihan, inevtori, kerusakan, transportasi, gerakan, menunggu dan proses yang berlebihan.

Perusahaan manufaktur harus menerapkan sistem pencatatan dengan metode tertentu untuk menghitung pembelian dan penggunaan bahan baku.

Agar tidak terjadi kesalahan pada pencatatan produk atau terdapat barang yang hilang, bisa merugikan perusahaan.

Untuk mengurangi risiko kerugian akibat salah pencatatan, Anda wajib mengunakan software akuntansi dan manufaktur modern yang terintegrasi seperti MASERP.

Pencatatan stok barang dan laporan keuangan dengan metode manual akan memakan waktu dan energi yang bisa menghambat produktivitas dan efisiensi perusahaan Anda.

Dikenal dengan perusahaan pabrik, perusahaan manufaktur identik dengan produksi massal dan persediaan barang yang banyak juga.

Agar tidak membingungkan karena jumlah barang yang banyak, fitur Batch Number pada MASERP bisa memudahkan Anda membedakan barang yang baru diproduksi hari ini dengan barang produksi hari sebelumnya sehingga tidak mengalami double produksi.

Anda bingung menentukan harga pokok produksi (HPP)? Formula Bill of Material pada MASERP membantu Anda menentukan HPP sementara dan final.

Untuk mengetahui lebih banyak tentang software MASERP yang akan memberikan banyak kemudahan pada perusahaan manufaktur Anda, langsung saja konsultasikan apa yang Anda butuhkan kepada konsultan ahli kami di sini. Gratis!

Baca Juga: Software Manufaktur Terbaik untuk Perusahaan