Bagaimana Agar Bisnis Kita Mampu Bertahan Di Tengah Krisis

Mas Software Akuntansi kali ini membahas artikel menarik tentang bagaimana bisnis kita bisa bertahan di tengah krisis. Simak yuk guys!

Zaman telah berubah dari waktu ke waktu. Kalau dulunya kita mendapat informasi  dari media cetak agak telat dikarenakan informasi yang melalui media surat kabar harus dicetak terlebih dahulu baru disebarkan karena hal ini membutuhkan proses terlebih dahulu. Namun, sekarang sudah ada media sosial dan internet sehingga kita bisa mendapatkan informasi maupun mengirim informasi dengan cepat bahkan bisa dalam waktu hitungan detik.

Pada tahun 90-an, brand – brand elektronik yang terkenal berasal dari Jepang baik dunia elektronik, dunia otomotif, juga dunia entertainment dikuasai oleh Jepang. Tapi siapa yang sangka ternyata pada tahun 2008 ke atas, muncul merk besar seperti Samsung, Blackberry, Nokia, Iphone dan lain sebagainya dan ternyata hal ini membuat akhirnya perusahaan Jepang menjadi goncang.

Negeri Sakura membutuhkan proses yang lama, bahkan untuk membuat atau memutuskan suatu keputusan diperlukan waktu satu hingga dua bulan, itu pun hanya untuk satu keputusan. Jika kita melihat brand – brand ponsel terkenal yang berasal dari Negeri Ginseng. Mereka menerapkan konsep untuk cepat dalam segala sesuatu. Mereka beranggapan bahwa lebih baik cepat walaupun mungkin ada beberapa hal yang perlu mereka sempurnakan.  Dan ternyata di era sekarang, konsumen tidak lagi sabar untuk menunggu dan mengganti ponsel mereka setiap dua tahun sekali. Konsumen membutuhkan sesuatu yang cepat. Mereka tidak membutuhkan inovasi yang luar biasa tetapi selalu update.

Hal yang kedua, bangsa Jepang adalah bangsa yang perfeksionis, mereka tidak dapat menerima kesalahan. Mereka beranggapan bahwa lebih baik tidak memulai sama sekali daripada mereka melakukan kesalahan. Tapi kalau kita lihat perusahaan – perusahaan IT yang besar di Amerika Serikat,  mereka menyiapkan budget untuk kesalahan, mereka juga memberikan reward bagi setiap staff yang memberikan ide. Walaupun pada akhirnya ide tersebut memberikan kerugian bagi perusahaan. Tapi mereka tetap percaya setiap kesalahan, seratus kesalahan maupun ribuan kesalahan akan memunculkan satu ide yang brilian yang akhirnya menjadi sebuah unicorn, sebuah produk yang dapat memberikan hasil yang luar biasa.

Agar bisnis mampu bertahan ditengah krisis, perlu menerapkan yang namanya  10 minutes brief.

Sebuah perusahaan tidak lagi efektif dengan cara kepemimpinan yang konservatif maupun otoriter. Perusahaan – perusahaan berkembang di Amerika Serikat tidak lagi memiliki sekat antara ruang CEO dengan staff biasa bahkan mereka tidak lagi meeting berjam – jam. Mereka dapat meeting dimana pun, kapan pun, dengan siapa pun.

Tidak lagi efektif dengan meeting berjam – jam, 8 jam sehari, 3 sampai 7 kali meeting dalam seminggu, yang perlu kita lakukan adalah kita cukup briefing selama 10 menit, kita tanyakan apa yang sudah kamu lakukan, apa yang akan kamu lakukan nanti dan 10 minutes brief dapat kita lakukan dengan casual, seperti pada saat di tempat makan, pada saat lunch break atau pada saat coffee break, atau pada saat ditempat resepsionis dan lain sebagainya.

Bagaimana ? Setelah membaca artikel ini, apakah Anda tertarik untuk mengikuti cara Negara Jepang, Amerika Serikat ataupun Korea dalam mengembangkan bisnis Anda ?

Tentunya hal ini akan menarik, bukan ?

Sumber : Bong Chandra